Identifikasi Sebaran Lapisan Batu Gamping Dengan Metode Geolistrik Resistivitas Pada Wilayah PT X Kec. Sawa Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara

Abstract

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam mineral yang melimpah, salah satunya adalah batugamping yang berperan penting dalam industri semen, baja, pupuk, kertas, hingga farmasi. Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu wilayah dengan cadangan batugamping berumur Tersier yang cukup luas, sehingga penting dilakukan identifikasi sebaran dan estimasi sumber dayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketebalan, kedalaman, dan distribusi batugamping di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT X dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner-Schlumberger. Metode ini menginjeksikan arus listrik ke dalam tanah melalui elektroda arus dan mengukur perbedaan potensial pada elektroda lainnya di permukaan. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dimodelkan secara 2D untuk menghasilkan penampang bawah permukaan, serta secara 3D untuk estimasi volume sumber daya. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pada penampang lintasan 1 hingga 4 terdapat indikasi lapisan batugamping dengan variasi kedalaman 2,5–57,3 meter. Sebaran batugamping relatif kontinu, meskipun menunjukkan variasi ketebalan pada tiap lintasan. Pemodelan 3D lebih lanjut memperkirakan potensi sumber daya batugamping mencapai 11.845.136 m³ dengan luas sebaran sekitar 207.790 m². Temuan ini memberikan gambaran awal mengenai kondisi bawah permukaan yang dapat digunakan sebagai dasar eksplorasi lanjutan maupun perencanaan pemanfaatan sumber daya mineral di Kabupaten Konawe Utara.