Pengaruh Penambahan Silika Dari Abu Cangkang Kelapa Sawit Pada Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Terhadap Kekasaran Permukaan
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i10.2865Keywords:
Resin Akrilik Polimerisasi Panas, Silika, Abu Cangkang Kelapa Sawit, Kekasaran Permukaan, Gigi TiruanAbstract
Resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) merupakan bahan basis gigi tiruan yang paling banyak digunakan karena memiliki sifat estetis, mudah dimanipulasi, serta biokompatibel. Namun, RAPP memiliki kelemahan berupa kekuatan mekanis yang rendah dan kekasaran permukaan yang dapat memengaruhi retensi plak serta kenyamanan pasien. Penambahan bahan penguat seperti silika (SiO?) dari abu cangkang kelapa sawit berpotensi meningkatkan sifat fisis bahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan silika dengan konsentrasi 2% dan 5% terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan RAPP. Penelitian eksperimental laboratoris dilakukan dengan membagi sampel menjadi tiga kelompok: tanpa penambahan silika, dengan silika 2%, dan dengan silika 5%. Kekasaran permukaan diukur menggunakan Profilometer dan dianalisis dengan uji ANOVA serta uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai kekasaran permukaan pada kelompok kontrol sebesar 0,0405 µm, pada penambahan silika 2% sebesar 0,0643 µm, dan pada penambahan silika 5% sebesar 0,0972 µm. Uji statistik menunjukkan adanya pengaruh signifikan penambahan silika terhadap kekasaran permukaan (p=0,001; p<0,05). Terdapat pula perbedaan bermakna antar ketiga kelompok. Meskipun terjadi peningkatan kekasaran seiring penambahan silika, nilai tersebut masih berada di bawah ambang batas klinis ISO (0,2 µm). Dengan demikian, silika dari abu cangkang kelapa sawit berpotensi digunakan sebagai bahan penguat RAPP tanpa menimbulkan kekasaran permukaan yang melebihi standar klinis.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rahel Stevani Nainggolan, Haslinda Z Tamin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.