Perbedaan Hasil Jadi Donat dengan Menggunakan Ragi Instan dan Ragi Basah

Authors

  • Wahyu Ratnasari Akademi Kuliner Monas Pasifik Surabaya, Indonesia
  • Christopher Satrio Dwi Permana Akademi Kuliner Monas Pasifik Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i10.2715

Keywords:

Donat, ragi instan, ragi basah, karakteristik fisik, uji organoleptik, fermentasi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil jadi donat yang dibuat dengan menggunakan ragi instan dan ragi basah berdasarkan karakteristik fisik dan sensorisnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan uji organoleptik untuk menilai aspek warna, aroma, tekstur, rasa, dan kelembutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa donat dengan ragi basah memiliki tekstur lebih lembut, volume lebih besar, serta cita rasa yang lebih kompleks dan fermentatif dibandingkan donat dengan ragi instan. Aktivitas fermentasi ragi basah yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak gas karbon dioksida dan senyawa volatil yang mempengaruhi aroma serta rasa. Sebaliknya, donat dengan ragi instan memiliki struktur lebih seragam, volume stabil, dan daya simpan lebih lama karena kadar airnya lebih rendah. Dari segi sensoris, donat dengan ragi basah lebih disukai oleh panelis karena memiliki tekstur yang lebih empuk dan cita rasa yang khas. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan jenis ragi harus disesuaikan dengan tujuan produksi. Ragi basah lebih optimal untuk donat yang dikonsumsi segera setelah produksi, sedangkan ragi instan lebih efisien untuk stabilitas volume dan daya simpan yang lebih lama.

Downloads

Published

2025-10-06

How to Cite

Ratnasari, W., & Permana, C. S. D. . (2025). Perbedaan Hasil Jadi Donat dengan Menggunakan Ragi Instan dan Ragi Basah. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(10), 2068–2074. https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i10.2715