Pengaruh Penyakit Penyerta Asma dan PPOK Terhadap Derajat Keparahan Pasien Covid-19 Di Rsup Persahabatan Periode April 2021 - Agustus 2021 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam

Main Article Content

Sekar Kirana Anggarani
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Indonesia
Marisa Riliani
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Indonesia
M. Arsyad
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Indonesia
Budhi Antariksa
RSUP Persahabatan, Indonesia

Virus corona pada manusia atau sindrom pernafasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2), pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Sejak saat itu, virus corona menyebar ke seluruh dunia. SARS-CoV-2 telah menginfeksi manusia dari semua kelompok masyarakat dan menyebar luas dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Faktor risiko tepapar COVID-19 meliputi kondisi kesehatan atau komorbiditas yang menyertainya yang akan mengakibatkan perkembangan penyakit yang semakin cepat dan parah, seringkali bahkan menyebabkan kematian. Salah satu penyakit penyerta COVID-19 yang ditemukan di beberapa orang adalah asma dan PPOK. Dalam islam sudah diajarkan bagaimana caranya mencegah tertular dan mencegah menularkannya ke orang sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui pengaruh antara penyakit penyerta asma dan PPOK dengan derajat keparahan pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan periode April 2021-Agustus 2021 dan tinjauannya menurut pandangan Islam. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil data dari rekam medis dari RSUP Persahabatan. Sampel ditetapkan dengan cara saturation sampling yang kemudian ditetapkan besar sampel yang diambil dengan total quota sampling. Data dianalisis menggunakan lima tahapan, yaitu editing, coding, entry, cleaning, saving dan penarikan kesimpulan menggunakan uji chi square. Pada penelitian didapatkan bahwa pasien COVID-19 paling banyak (64,7%) berjenis kelamin wanita. Sebanyak 12 pasien (70,5%) berusia > 50 tahun. Pasien dengan penyakit penyerta asma paling banyak mengidap COVID-19 dengan derajat keparahan berat, terdapat 6 pasien (35,3%) dan hanya 1 pasien yang meninggal (5,9%). Sedangkan pasien dengan penyakit penyerta PPOK paling banyak mengidap COVID-19 dengan derajat keparahan berat, terdapat 3 pasien (17,6%).


Keywords: Derajat Keparahan COVID-19, Komorbid Asma, Komorbid PPOK, Islam