Hubungan Dukungan Keluarga dalam Memberdayakan Penderita Skizofrenia dengan Frekuensi Kekambuhan Penderita Skizofrenia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon
Main Article Content
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit gangguan jiwa yang menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di Indonesia dari berbagai kasus gangguan jiwa termasuk skizofrenia pasien dinyatakan sembuh secara medis dan biasanya dikembalikan ke keluarganya. Kekambuhan skizofrenia biasanya terjadi karena diasingkan oleh keluarganya sendiri. Peran keluarga sangatlah penting dalam membantu proses penyembuhan gangguan jiwa skizofrenia semakin banyak dukungan semakin kecil juga kemungkinan pasien skizofrenia untuk kambuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam memberdayakan penderita skizofrenia dengan frekuensi kekambuhan penderita skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling berjumlah 30 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada penderita skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon dari 30 responden mayoritas mendapatkan dukungan keluarga cukup 18 orang (94.7%). Dan frekuensi kekambuhan pada penderita skizofrenia mayoritas mengalami kekambuhan sebanyak 22 orang (73.3%) dengan frekuensi kekambuhan tertinggi yaitu sebanyak 3 kali dalam satu tahun terakhir yang dialami oleh 7 orang (16,7%). Bagi keluarga penderita skizofrenia agar dapat menyediakan waktu untuk berkumpul bersama dan bercerita dengan pasien untuk saling bertukar pikiran dengan pasien. Dan keluarga dapat memberikan dukungan keluarga yang optimal secara keseluruhan kepada penderita skizofrenia yaitu dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan atau penghargaan evaluasi. Dan senantiasa mengontrol pengobatannya atau mengkonsumsi obat – obatan yang telah diresepkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam memberdayakan penderita skizofrenia dengan frekuensi kekambuhan penderita skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasional dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling berjumlah 30 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada penderita skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon dari 30 responden mayoritas mendapatkan dukungan keluarga cukup 18 orang (94.7%). Dan frekuensi kekambuhan pada penderita skizofrenia mayoritas mengalami kekambuhan sebanyak 22 orang (73.3%) dengan frekuensi kekambuhan tertinggi yaitu sebanyak 3 kali dalam satu tahun terakhir yang dialami oleh 7 orang (16,7%). Bagi keluarga penderita skizofrenia agar dapat menyediakan waktu untuk berkumpul bersama dan bercerita dengan pasien untuk saling bertukar pikiran dengan pasien. Dan keluarga dapat memberikan dukungan keluarga yang optimal secara keseluruhan kepada penderita skizofrenia yaitu dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan atau penghargaan evaluasi. Dan senantiasa mengontrol pengobatannya atau mengkonsumsi obat – obatan yang telah diresepkan
Keywords:
Dukungan Keluarga, Frekuensi Kekambuhan, Skizofrenia