Analisa Perubahan Kadar Hemoglobin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Annisa Cikarang
Main Article Content
Latar Belakang: Gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Hemodialisis rutin dilakukan sebagai terapi pengganti fungsi ginjal pada penderita gagal ginjal. Anemia sering ditemukan pada pasien GGK dan dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup.
Tujuan: Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronis di Rumah Sakit Annisa Cikarang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan menggunakan data sekunder dan teknik Total Sampling. Sampel yang didapatkan berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi pada penelitian ini berjumlah 30 pasien. Data diambil dan dicatat dari rekam medis pasien GGK di RS Annisa Cikarang periode Juni – Juli 2021.
Hasil: Rata-rata kadar hemoglobin pada pasien GGK sebelum diberikan terapi hemodialisis mengalami penurunan yaitu sebesar 8,480mg/dL. Rata-rata kadar hemoglobin setelah diberikan terapi hemodialisis mengalami peningkatan dari sebelum diberikan terapi hemodialisis yaitu 8,857 mg/dL. Terdapat perubahan kadar hemoglobin pada pasien GGK setelah diberikan terapi hemodialysis, dengan nilai P = 0,037 < 0,05.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian bahwa menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada pasien GGK sangat rendah dan dibawah batas normal kadar hemoglobin, meskipun terdapat peningkatan kadar hemoglobin setelah diberi terapi hemodialisis namun nilai tersebut masih dibawah batas normal kadar hemoglobin, nilai p lebih rendah dari nilai alpha (batas kemaknaan) dengan demikian H0 gagal diterima yang berarti terdapat perbedaan kadar hemoglobin pada pasien GGK sebelum dan sesudah diberikan terapi hemodialisis.