Peran Anifrolumab dan Belimab pada Sle

Authors

  • Ni Komang Rani Juli Antari RSUD Buleleng

DOI:

https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i6.2669

Keywords:

Systemic Lupus Erythematosus, Anifrolumab, Belimumab

Abstract

Anifrolumab adalah antibodi monoklonal yang menargetkan subunit reseptor interferon tipe I dan telah digunakan sebagai terapi untuk penyakit lupus eritematosus sistemik (SLE). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan anifrolumab pada pasien SLE melalui pendekatan tinjauan pustaka. Data diperoleh dari database PubMed dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “anifrolumab” dan “systemic lupus erythematosus” dalam rentang publikasi sepuluh tahun terakhir. Berdasarkan analisis dari beberapa uji klinis, anifrolumab menunjukkan peningkatan aktivitas pengobatan yang lebih signifikan dibandingkan plasebo. Dalam salah satu uji klinis fase III utama (TULIP-2), anifrolumab menunjukkan tingkat respons BICLA (British Isles Lupus Assessment Group-based Composite Lupus Assessment) sebesar 47,8% dibandingkan dengan 31,5% pada kelompok plasebo. Selain itu, penurunan dosis kortikosteroid hingga ?7,5 mg/hari tercapai pada 51,5% pasien yang menerima anifrolumab, dibandingkan dengan hanya 30,2% pada kelompok plasebo. Temuan ini menunjukkan bahwa anifrolumab efektif dalam menurunkan aktivitas penyakit dan kebutuhan terhadap kortikosteroid pada pasien SLE. Namun demikian, kejadian efek samping seperti infeksi saluran pernapasan atas dan herpes zoster lebih sering dilaporkan pada kelompok anifrolumab. Kesimpulannya, anifrolumab terbukti memiliki efektivitas yang baik dalam meningkatkan respons klinis pada pasien SLE, meskipun risiko infeksi tertentu tetap perlu dimonitor secara cermat selama penggunaannya.

Downloads

Published

2025-06-24

How to Cite

Antari, N. K. R. J. (2025). Peran Anifrolumab dan Belimab pada Sle. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(6), 1759–1782. https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i6.2669