Pengaruh Fitoremediasi Kangkung Air (Ipomoea Aquatica Forsk) dalam Meningkatkan Nilai DO (Dissolved Oxygen) dan Menurunkan kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Air Limbah Domestik di IPAL UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi

Authors

  • Gebryela Yulintin Fakultas Teknik, Universitas Fajar
  • Irham Pratama Universitas Fajar
  • Irham Pratama Universitas Fajar

DOI:

https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i6.2605

Keywords:

Fitoremediasi, Kangkung Air, Dissolved Oxygen, Chemical Oxygen Demand, Air Limbah

Abstract

Air limbah domestik menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan, terutama karena tingginya kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan rendahnya Dissolved Oxygen (DO). Salah satu metode alami yang dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran ini adalah fitoremediasi dengan tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kangkung air dalam menurunkan kadar COD dan meningkatkan nilai DO di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental, menggunakan variasi waktu kontak 5, 10, 15, 20, dan 25 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar COD mengalami penurunan sebesar 78,12%, sedangkan DO meningkat hingga 196,76%. Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan sebelum dan sesudah fitoremediasi bersifat signifikan (p < 0,05). Dengan demikian, fitoremediasi menggunakan kangkung air terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas air limbah domestik, sehingga dapat menjadi solusi alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam pengelolaan air limbah.

Downloads

Published

2025-06-24

How to Cite

Yulintin, G., Pratama, I. ., & Pratama, I. . (2025). Pengaruh Fitoremediasi Kangkung Air (Ipomoea Aquatica Forsk) dalam Meningkatkan Nilai DO (Dissolved Oxygen) dan Menurunkan kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Air Limbah Domestik di IPAL UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(6), 1783–1795. https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i6.2605