Iklim Kerja TKBM di Pelabuhan Kota Manado (Studi Deskriptif)
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i6.2562Keywords:
Iklim kerja, detak jantung, pekerja bongkar muat, Pelabuhan Kota ManadoAbstract
Iklim kerja yang panas dapat memengaruhi kondisi fisiologis pekerja, termasuk peningkatan detak jantung yang berisiko terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara iklim kerja dan detak jantung pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimental lapangan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, serta pengukuran langsung menggunakan Heat Stress Monitor untuk mengukur suhu lingkungan dan pulse oximeter untuk mengukur detak jantung pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata suhu lingkungan kerja adalah 27,7°C, dengan nilai minimum 26,4°C dan maksimum 29,6°C. Sementara itu, rata-rata detak jantung pekerja tercatat sebesar 97,35 bpm, dengan nilai minimum 80 bpm dan maksimum 124 bpm. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara peningkatan suhu lingkungan dan peningkatan detak jantung pekerja. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi iklim kerja yang panas dapat menyebabkan beban kerja fisiologis yang lebih tinggi. Penelitian ini menegaskan perlunya pengelolaan lingkungan kerja yang lebih baik untuk menjaga kesehatan pekerja. Oleh karena itu, disarankan agar Koperasi TKBM menyediakan fasilitas istirahat yang memadai, akses air minum yang cukup, serta pakaian kerja yang sesuai untuk mengurangi dampak stres akibat paparan panas. Penelitian selanjutnya disarankan melibatkan lebih banyak subjek dari berbagai pelabuhan dan menggunakan teknologi pemantauan detak jantung yang lebih canggih untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Gloriya Bida Pasolang, Oksfriani J. Sumampouw, Jootje M. L. Umboh

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.