Integrasi Epistemologi Islam dalam Ilmu-Ilmu Sosial: Analisis Pemikiran Ismail Raji Al-Faruqi (1921-1986 M)

Main Article Content

Istiva Ahyani
Universitas PTIQ Jakarta, Indonesia

Dominasi sekuler dalam ilmu-ilmu sosial modern sering meminggirkan dimensi spiritual dan moral, mendorong seruan untuk mengintegrasikan epistemologi Islam. Kerangka Islamisasi pengetahuan Ismail Raji Al-Faruqi, yang berakar pada tauhid, menawarkan alternatif holistik tetapi menghadapi tantangan implementasi. Studi ini menganalisis model konseptual Al-Faruqi dan mengevaluasi penerapannya dalam ilmu sosial kontemporer, khususnya di Indonesia, mengatasi kesenjangan antara teori dan praktik. Dengan menggunakan analisis dokumen kualitatif, penelitian ini mengkaji karya-karya primer Al-Faruqi (misalnya, Islamisasi Pengetahuan, 1982) dan kritik sekunder (misalnya, Sardar, 2000), dilengkapi dengan studi kasus universitas Islam Indonesia. Sementara model lima langkah Al-Faruqi (penguasaan ilmu pengetahuan modern, warisan Islam, analisis kritis, sintesis kreatif, diseminasi) memberikan fondasi yang kuat, pelaksanaannya terhambat oleh perlawanan institusional, dualisme kurikulum, dan keahlian interdisipliner yang terbatas di kalangan sarjana. Studi ini menggarisbawahi perlunya reformasi struktural dalam pendidikan Islam dan jaringan kolaboratif di antara para cendekiawan Muslim untuk menjembatani kesenjangan teori-praktik, memastikan relevansi kerangka kerja dalam konteks global dan multikultural.


Keywords: Islamisasi ilmu pengetahuan, Ismail Raji Al-Faruqi, Epistimologi Islam, Ilmu-Ilmu Sosial, Tauhid