Penerapan Prinsip Most Favoured Nation dalam Perjanjian GATS terhadap Tenaga Kerja Asing di Indonesia

Authors

  • Hanny Ihza Nurfitriani Universitas Islam Indonesia
  • Muhammad Iswan Universitas Islam Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i11.2391

Keywords:

Most Favoured Nation;, Perjanjian GATS;, Tenaga Kerja Asing

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan prinsip Most Favoured Nation (MFN) dalam Perjanjian General Agreement on Trade in Services (GATS) terhadap pengaturan tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif, data dikumpulkan melalui studi pustaka dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip MFN mengharuskan negara anggota WTO memberikan perlakuan non-diskriminatif kepada semua penyedia jasa asing, termasuk TKA. Indonesia telah mengimplementasikan prinsip ini melalui Undang-Undang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Cipta Kerja, dan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2021. Meskipun terdapat dominasi TKA dari negara tertentu, hal ini lebih disebabkan oleh tingginya investasi dari negara tersebut, bukan pelanggaran prinsip MFN. Penelitian ini juga menyoroti tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia domestik guna bersaing dengan TKA di pasar kerja yang semakin terbuka.

Downloads

Published

2024-12-19

How to Cite

Nurfitriani, H. I. ., & Iswan, M. . (2024). Penerapan Prinsip Most Favoured Nation dalam Perjanjian GATS terhadap Tenaga Kerja Asing di Indonesia . Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(11), 1019–1025. https://doi.org/10.59141/cerdika.v4i11.2391