INTRODUCTION TO LINGUISTICS: LOCAL LANGUAGE PHONOLOGICAL INTERFERENCE IN NORTH SUMATERA

Main Article Content

Dini Aisyah Fitri
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Tria Ramadani Siregar
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Yani Lubis
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Manusia berinteraksi satu sama lain, dapat menggunakan lebih dari satu bahasa. Dampak penggunaan lebih dari satu bahasa adalah kontak antar bahasa. Salah satu fenomena kontak bahasa adalah interferensi. Proses interferensi dapat terjadi pada semua tingkat kehidupan, termasuk dalam penelitian ini, yaitu gangguan fonologis bahasa daerah di Sumatera Utara. Penelitian ini menggambarkan bentuk-bentuk gangguan dalam bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Mandailing, dan Melayu oleh orang asing yang tinggal di Sumatera Utara. Manifestasi interferensi ini berada pada tingkat fonologis, yang selalu digunakan dalam berkomunikasi, serta dalam menjelaskan penyebab di balik terjadinya interferensi fonologis, dengan tujuan menghindari kesalahpahaman terhadap makna yang akan didengar oleh pendengar saat berkomunikasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif, yang mencoba mendeskripsikan gangguan fonologis bahasa daerah di Sumatera Utara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengumpulan (1) teknik perekaman dengan menggunakan alat perekam dan (2) teknik tulisan dalam buku catatan. (3) teknik video dan (4) teknik foto kelompok. Sedangkan metode analisis data terdiri dari (1) identifikasi masalah, (2) pengantar pelajaran (3) perencanaan (4) tindakan (5) pengamatan (6) refleksi. Diketahui bahwa interferensi yang terjadi mencakup interferensi pada tingkat fonologis. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan adalah bilingualisme penutur, kebiasaan atau kesetiaan penutur dalam menggunakan bahasa daerah mereka, dan keterbatasan kemampuan penutur Indonesia, mereka telah tinggal terlalu lama di tanah air sehingga ketika berada di daerah baru mereka masih terbiasa menggunakan bahasa lokal mereka, karena setiap hari mereka berbicara dalam bahasa lokal yang mereka miliki, kurangnya interaksi dengan orang lain dalam menggunakan bahasa tanah air sehingga mereka tidak terlatih atau terbiasa menggunakannya. Dengan demikian inilah yang membuat orang asing terus menggunakan bahasa lokal mereka daripada bahasa Indonesia.


Keywords: Linguistik, Fonologi Bahasa Daerah, Penutur Asli, Interferensi di Sumatera Utara