Pengaruh Pemberian Terapi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Akseptor Kb Akdr Di Puskesmas Tepian Buah

Main Article Content

Dwi Hartati
Institut Teknologi Kesehatan and Sains Wiyata Husada Samarinda
Tiana Okfita Sari
Institut Teknologi Kesehatan and Sains Wiyata Husada Samarinda

Latar Belakang : AKDR menjadi salah satu pilihan cara atau metode kontrasepi yang digunakan dalam jangka panjang berfungsi untuk mengatur jarak dan menunda kehamilan. Berdasarkan data SDKI 2019, unmet need (tidak menggunakan kontrasepsi) mencapai 10,6 % dari jumlah WUS. Salah satu kendala penggunaan KB AKDR adalah kecemasan sebelum pelaksanaan prosedur. Salah satu cara menurunkan kecemasan dilakukan dengan teknik non-farmakologi melalui terapi slow deep breathing. Dimana teknik ini menggunakan pendekatan relaksasi napas dalam yang merupakan bagian dari asuhan kebidanan dengan memberikan edukasi kepada klien dengan harapan dapat menurunkan tingkat kecemasan. Tujuan: mengetahui pengaruh terapi slow deep breathing terhadap tingkat kecemasan  akseptor KB AKDR di Puskesmas Tepian Buah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif pre eksperiment dengan pendekatan one group pre-post-test design dengan sampel sebanyak 16 responden. Alat ukur kecemasan mengunakan skala HARS, analisa data dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil: kecemasan sebelum intervensi slow deep breathing rata- rata 19,81 pada kecemasan ringan, setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata menjadi 12,94 (tidak ada kecemasan). Terdapat pengaruh yang signifikan dari slow deep breathing terhadap penurunan kecemasan akseptor KB AKDR (p-value 0,000) Kesimpulan dan Saran: Terapi slow deep breathing merupakan teknik non-farmakologi efektif dan diharapkan dilakukan pada akseptor KB AKBDR dalam rangka menurunkan kecemasan.


Keywords: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, kecemasan, Terapi Nafas Dalam