Bloodstain Pattern Analysis – A Systematic Review
Main Article Content
Pendahuluan: Analisis pola noda darah (BPA) adalah alat penting dalam investigasi forensik, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan kejahatan kekerasan seperti pembunuhan, penyerangan, dan penyerangan seksual. Analisis bercak darah dapat memberikan informasi berharga tentang lokasi dan pergerakan korban dan pelaku, jenis senjata yang digunakan, serta jumlah dan arah pukulan atau tembakan. Kurangnya landasan matematis yang obyektif adalah masalah kritis dalam skenario di mana kualitas bukti dapat sangat mempengaruhi persidangan dan kehidupan orang-orang yang terlibat dalam persidangan tersebut. Tinjauan sistematis memberikan metode yang ketat dan transparan untuk mengevaluasi bukti ilmiah, dan dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan metodologi tertentu. Metode: Untuk memastikan pengambilan komprehensif penelitian yang relevan, kami akan mencari basis data utama berikut: PubMed dan ScienceDirect melalui 1000 untuk rekan artikel ulasan (dalam semua bahasa) bukti yang terkait dengan analisis pola noda darah. Diskusi: Tinjauan sistematis ini merangkum empat makalah yang membahas berbagai aspek BPA. Makalah pertama memperkenalkan konsep dasar BPA dan penggunaan prinsip trigonometri untuk menentukan sudut benturan noda darah. Makalah kedua mempresentasikan temuan eksperimental tentang penggunaan trigonometri dalam BPA dan mengidentifikasi keterbatasannya dalam menentukan ketinggian darah yang disemprotkan ke atas. Makalah ketiga meneliti analisis noda darah melingkar dan menemukan bahwa kelompok mereka dapat memberikan informasi tidak langsung tentang jarak tumbukan ke dinding dan daerah asal. Makalah keempat memperkenalkan penggunaan model virtual untuk BPA dan menemukan bahwa lintasan garis lurus dapat digunakan untuk memperkirakan daerah asal dengan akurasi tinggi. Kesimpulan: Makalah ini menyoroti kompleksitas BPA dan pentingnya menggunakan kombinasi metode untuk menginterpretasikan pola noda darah secara akurat. Sangatlah penting untuk mempertimbangkan keterbatasan masing-masing metode dan menggabungkannya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang peristiwa yang terjadi di TKP. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan dan meningkatkan metode yang digunakan dalam BPA dan mengembangkan pendekatan baru untuk menganalisis pola noda darah