Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Gejala Tonsilitis Kronik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2021 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam
Main Article Content
Latar Belakang: Tonsilitis kronik merupakan penyakit peradangan kronik pada tonsil yang merupakan kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil. Tanda dan gejala dari tonsilitis kronik yaitu demam, sakit tenggorokan, sulit menelan, bau mulut, dan hilang nafsu makan. Makanan cepat saji adalah jenis makanan yang mudah dikemas, mudah disajikan, praktis, dan juga memilki cita rasa yang gurih. Rasulullah menekankan pentingnya umat Islam mengatur makanan agar tidak lebih dan tidak kurang. Baik secara agama maupun secara ilmiah sikap berlebihan mengkonsumsi makanan dan minuman merupakan sebuah tindakan yang tidak baik juga dapat menimbulkan murka Allah SWT Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, data yang dikumpulkan menggunakan kuisioner dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021 dengan jumlah sampel 252. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat.Hasil: Dari 252 responden yang merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021, hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa terdapat hasil tertinggi berdasarkan analisis bivariat adalah 30 responden (13,6%) mengalami gejala tonsilitis kronik setelah mengkonsumsi makanan cepat saji. Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai Continuity Correction = 0,033 dimana p < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021.