Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Terhadap Staphylococcus Aureus dengan Metode Dilusi
Main Article Content
Latar Belakang: Lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan tumbuhan yang umum di indonesia. Tanaman ini selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan, daunnya juga sering dipakai masyarakat indonesia sebagai obat luka atau memar. Salah satu bakteri yang umumnya terdapat dalam luka adalah Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, peneliti menduga bahwa ekstrak daun lamtoro memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri daun lamtoro terhadap Staphylococcus aureus dengan metode dilusi.
Metode: Ekstrak kental lamtoro dibuatkan seri pengenceran pada medium cair. Bakteri uji kemudian ditambahkan dengan proporsi yang sama pada setiap tabung. Tabung dengan konsentrasi ekstrak terendah yang masih terlihat jernih ditetapkan sebagai KHM. Selanjutnya dilakukan streaking pada media biakan. Setelah inkubasi, media dengan konsentrasi terendah yang tidak didapati pertumbuhan koloni ditetapkan sebagai KBM.
Hasil: Kekeruhan yang disebabkan ekstrak tidak dapat dibedakan dengan kekeruhan yang disebabkan bakteri, sehingga KHM tidak dapat ditentukan. Dari hasil kultur, didapatkan pertumbuhan koloni pada seluruh media biakan, sehingga KBM juga tidak dapat ditentukan. Hasil hitung koloni menghasilkan bahwa ekstrak tidak membunuh bakteri namun masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut paling optimal pada konsentrasi 125 mg/mL dan 62,5 mg/mL.
Kesimpulan: KHM dan KBM ekstrak daun lamtoro terhadap Staphylococcus aureus pada penelitian ini tidak dapat ditentukan. Ekstrak lamtoro tidak membunuh Staphylococcus aureus, namun masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut, paling optimal pada konsentrasi 125 mg/mL dan 62,5 mg/mL.