Neutrophil-To-Lymphocyte Ratio (NLR) pada Pasien Kanker Paru dengan Riwayat Merokok dan Tidak Merokok

Main Article Content

Annisa Nurul Husna
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Isnin Anang Marhana
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Indonesia

Latar Belakang: Kanker paru-paru merupakan salah satu kanker yang paling banyak terjadi, telah menyebabkan 1/3 kematian akibat kanker pada pria. Merokok sebagai salah satu faktor risiko dapat menyebabkan respon inflamasi yang kemudian meningkatkan nilai neutrofil-limfosit rasio (NLR). Namun, tidak semua pasien memiliki riwayat perokok.


Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan nilai NLR pada pasien dengan riwayat perokok dan bukan perokok.


Metode: Penelitian ini menggunakan Uji Mann Whitney untuk mendapatkan hasil nilai NLR secara statistik setelah dilakukan pengumpulan data sekunder berupa neutrofil dan limfosit sebagai data sekunder dari rekam medis.


Hasil: Terdapat 33 pasien dengan riwayat perokok dan bukan perokok. 15 pasien (22,73%), berasal dari kelompok usia 56-60 tahun. Ada 38 pasien laki-laki dan 28 pasien perempuan. Adenokarsinoma memiliki angka kejadian tertinggi (83,33%) dan semua pasien berada pada stadium IV selama pengambilan data. Sebagian besar pasien (45,45%) mengeluh mengalami nyeri dada. Nilai NLR untuk pasien dengan riwayat perokok adalah 4,94 dan 3,76 untuk bukan perokok dengan p=0,13.


Kesimpulan: Terdapat perbedaan nilai NLR pada pasien kanker paru dengan riwayat perokok walaupun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik.


Keywords: kanker paru-paru, merokok, NLR