Pertanggungjawaban Perusahaan Pinjaman Online atas Tindakan Intimidasi yang Dilakukan oleh Debt Collector Terhadap Peminjam
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i6.2708Keywords:
Pertanggungjawaban Perusahaan, Pinjaman online, Intimidasi Debt CollectorAbstract
Segala sesuatu yang berkaitan dengan kesepakatan perdagangan, kegiatan transaksi barang atau jasa serta kegiatan ekonomi yang melibatkan dua belah pihak atau lebih, memerlukan perjanjian sebagai bentuk utama dari persetujuan antara pihak yang bersepakat serta menjadi dasar hukum rujukan. Asas Pacta Sunt Servanda bermakna bahwa segala sesuatu yang diperjanjikan serta tertuang dalam sebuah akta kesepakatan berupa perjanjian, maka berlaku sebagai ketentuan hukum diantara para pihak yang melibatkan diri. Di dalam kegiatan masyarakat terkait saling mengikatkan diri terhadap suatu perjanjian sering kali mengakibatkan konsekuensi hukum yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Hal ini menimbulkan perselisihan para pihak dalam proses pemenuhan pertanggungjawaban atas permasalahan yang timbul dari kesepakatan tersebut. Pinjaman online merupakan suatu bentuk dari peristiwa ekonomi berupa adanya transaksi melalui media elektronik antara dua belah pihak atau lebih yang didasari dengan kata sepakat serta kemudian termaktub dalam akta perjanjian. Namun dalam kaitan pertanggungjawaban terhadap akibat yang muncul tersebut dapat menimbulkan konsekuensi hukum dari tindakan pihak terkait secara meluas serta terjadi tidak semestinya. Debt Collector sering dilibatkan sebagai solusi dalam tindakan menekan debitur untuk dapat memenuhi kewajiban hutangnya. Selain itu di dalam menjalankan fungsinya debt collector cenderung melakukan tindakan kesewenang - wenangan dengan mengintimidasi pihak debitur terkait.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jennifer Junardi Chua, Gabriela Christine, Alicia Arletta, Arief Alfred Pranoto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.