Hubungan Tingkat Stres Dengan Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i3.2556Keywords:
stres, glukosa darah puasa, mahasiswaAbstract
Stres pada kehidupan mahasiswa kedokteran dapat diakibatkan oleh berbagai stresor akademik yang dialami dalam kehidupan perguruan tinggi. Respon tubuh dalam mempertahankan homeostasis ketika mengalami stres memengaruhi respon saraf dan hormon yang mengakibatkan peningkatan glukosa dalam darah. Berbagai penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara stres dengan kadar gula dalam darah, meskipun demikian beberapa penelitian juga menyatakan sebaliknya. Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi, menjadi subjek penelitian untuk mendapatkan data spesifik mengenai tingkat stres dan kadar glukosa darah khususnya pada mahasiswa kedokteran. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional dengan desain penelitian potong lintang. Penelitian ini merupakan penelitian prospektif dengan menggunakan data primer. Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dan diperoleh jumlah 70 sampel. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Pearson, tidak terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat stres dengan kadar glukosa darah puasa (? = 0,295). Tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Marliani Dinda Mentari Paransa, Stefana Helena Margaretha Kaligis, Diana Shintawati Purwanto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





