Gambaran Tekanan Darah Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Ruang Hemodialisa Rs Yarsi Dan Tinjauannya Menurut Agama Islam

Main Article Content

Raisa Athaya Fais Zavitri
Universitas YARSI
Nur Asiah
Universitas YARSI
Irwandi
Universitas YARSI

Gagal ginjal kronik merupakan masalah kesehatan yang memerlukan penanganan khusus, salah satunya melalui hemodialisis. Terapi ini membantu membuang zat sisa metabolik dan kelebihan cairan dalam tubuh, tetapi dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi dan hipotensi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perubahan tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis serta meninjau prinsip ikhtiar dan tawakal dalam Islam terkait dengan pengobatan.  Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan dari pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di ruang hemodialisa RS YARSI. Tekanan darah diukur sebelum dan sesudah prosedur hemodialisis untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mengalami penurunan tekanan darah setelah menjalani hemodialisis. Namun, sebagian pasien tetap berada dalam kategori hipertensi tingkat I, yang menunjukkan perlunya pengelolaan tekanan darah lebih lanjut.   Hemodialisis efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi berat. Namun, pemantauan rutin, diet rendah garam, dan kepatuhan terhadap terapi antihipertensi tetap diperlukan untuk menjaga tekanan darah dalam rentang normal. Selain itu, prinsip ikhtiar dan tawakal dalam Islam ditekankan sebagai bagian penting dalam menghadapi penyakit. 


Keywords: Gagal ginjal kronik, hemodialisis, tekanan darah, ikhtiar, tawakkal