Dampak Mental bagi Siswa Sekolah Dasar Negeri Buaran Mangga II Akibat Pembelajaran Jarak Jauh

Main Article Content

Laily Yuniar Nur’Azizah
Universitas Muhammadiyah Tanggerang
Balqis Marta Lestari
Universitas Muhammadiyah Tanggerang
Ina Magdalena
Universitas Muhammadiyah Tanggerang

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh (daring/online) terhadap perkembangan kepribadian mental peserta didik di SDN Buaran Mangga II di masa pandemic Covid-19.Kegiatan belajar (belajar-mengajar) merupakan kegiatan yang wajib dilakukan meski dalam kondisi Covid-19 saat ini. Salah satu solusi pemerintah untuk terus belajar adalah pembelajaran jarak jauh. Selain menjaga agar system penyelengaraan Pendidikan tetap berjalan, Pemebelajaran Jarak Jauh juga bertujuan untuk meningkatkan pemerataan akses dan perluasan Pendidikan. Namun, selain system pembelajaran jarak jauh yang telah dirancang oleh pemerintah, secara umum terdapat pengaruh dan dampak lain dari hubungan pembelajaran online dengan kepribadian mental siswa. Selama proses belajar mengajar jarak jauh, pelaksaan kegiatan bimbingan konseling untuk psikologis mental anak juga tetap dilakukan demi terciptanya mental siswa yang siap menerima proses Pendidikan Pembelajaran Jarak Jauh. Oleh karena itu, penyedia pelaksannan dan penyajian informasi (peran pendidik) memiliki berbagai alternative yang akan digunakan peserta didik. Pembelajaran Jarak Jauh (daring/online) memiliki beberapa dampak mental terhadap siswa SDN Buaran Mangga II (1) siswa memiliki kebingungan akan materi pelajaran; (2) siswa tidak paham dengan materi dan tugas yang diberikan; (3) siswa menjadi pasif, kurang kreatif dan tidak produktif; (4) siswa mengalami stress; (5) ketidaksiapan siswa yang mengakibatkan down mental karena perbedaan proses belajar. Pembelajaran Jarak Jauh memiliki dampak terhadap siswa SDN Buaran Mangga ii. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi evaluasi agar pembelajaran daring dapat dirancang kembari system Pendidikannya oleh pemerintah dan peran pendidik agar dpaat berjalan lebih baik lagi dan kesiapan siswa dalam menerimanya tanpa mengurangi esensi Pendidikan itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kriteria inklusi dan eksklusi.


Keywords: daring; peserta didik; Covid-19; pemerintah.