Identifikasi Methicillin – Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) pada Tenaga Kesehatan di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Dr. J.H Awaloei Manado

Main Article Content

Eka Julistri Ume
Universitas Sam Ratulangi Manado
Olivia A. Waworuntu
Universitas Sam Ratulangi Manado
Heriyannis Homenta
Universitas Sam Ratulangi Manado

Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) merupakan patogen penyebab Healthcare-Associated Infections (HAIs) yang resisten terhadap antibiotik beta-laktam, termasuk metisilin. Selain itu, penggunaan antibiotik spektrum luas di ICU dapat berkontribusi pada peningkatan beban resistensi antimikroba, yang mendukung munculnya Mikroorganisme Multidrug-Resisten (MDR), termasuk MRSA. Kontaminasi silang antara pasien dan tenaga kesehatan menjadi faktor risiko utama untuk kolonisasi MRSA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya MRSA pada tenaga kesehatan di ruang ICU Rumah Sakit Dr. J.H Awaloei Manado. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dari tenaga kesehatan di ruang ICU Rumah Sakit Dr. J. H. Awaloei Manado dan diuji untuk mengidentifikasi keberadaan MRSA menggunakan media MSA, uji katalase, koagulase, dan uji sensitivitas antibiotik. Dari 22 sampel yang diidentifikasi ditemukan bakteri Staphylococcus aureus (63,6%), Staphylococcus sp., (27,3%), Streptococcus sp., (9,09%) dan uji sensitivitas satu (4,54%) sampel yang resisten terhadap antibiotik cefoxitin. Simpulan dari penelitian ini yaitu ditemukan MRSA pada tenaga kesehatan di ruang ICU RS. Dr. J.H Awaloei Manado sebanyak 1(4,54%) dari 22 sampel. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya MRSA pada tenaga kesehatan di ruang ICU rumah sakit ini mengindikasikan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap infeksi MRSA, serta penerapan kebijakan pengendalian infeksi yang lebih efektif. Tindakan preventif seperti peningkatan kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri yang lebih baik, dan pengelolaan antibiotik yang bijaksana dapat membantu mencegah penyebaran MRSA dan mengurangi infeksi nosokomial di rumah sakit, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.


Keywords: Methisilin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Intensive Care Unit (ICU), Tenaga Kesehatan, Manado, Indonesia