Strategi Penghidupan Petani Kopi Kelompok Tani Hutan Makabori Di Hutan Kemasyarakatan Paladingan
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i1.2456Keywords:
strategi penghidupan; , petani kopi;, modal penghidupan;, kelompok tani hutan makaboriAbstract
Masyarakat sekitar kawasan hutan umumnya menghadapi masalah kemiskinan dan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga petani kopi perlu menerapkan strategi penghidupan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Strategi penghidupan adalah upaya yang dilakukan petani untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluar dari masalah kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lima modal penghidupan yang dimiliki oleh petani kopi di Kelompok Tani Hutan Makabori, yaitu modal manusia, modal alam, modal sosial, modal fisik, dan modal finansial, serta menganalisis strategi penghidupan yang diterapkan oleh petani kopi di Desa Paladingan, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa. Penelitian ini melibatkan 20 orang petani kopi anggota kelompok tani hutan Makabori sebagai sampel, dengan data yang dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal penghidupan tertinggi adalah modal fisik dengan nilai 49,7, sementara modal terendah adalah modal manusia dengan nilai 31,68. Rekomendasi strategi penghidupan bagi petani kopi mencakup pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan tanaman kopi, pengembangan usaha kopi, serta penerapan keterampilan tersebut guna meningkatkan pendapatan dengan memperluas jangkauan pasar dan mengurangi biaya produksi.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Andini Abdullah, Ridwan Ridwan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




