Pelatihan Regulasi Emosi Dalam Menurunkan Agresivitas Anak Marginal Usia 6-11 Tahun Di Pinggiran Rel Kereta Api Kecamatan X Surabaya
Main Article Content
Agresivitas adalah perilaku yang muncul karena emosi negatif yang keluar. Salah satu penyebab agresivitas adalah ketidakmampuan individu mengelola emosi marah. Fenomena ini dialami oleh anak-anak marginal usia 6-11 tahun di pinggiran rel kereta api X Surabaya. Pelatihan regulasi emosi menjadi alternatif dalam menurunkan agresivitas anak marginal tersebut. Melalui pelatihan regulasi emosi anak akan belajar keterampilan mengenal emosi, mengekspresikan emosi, mengelola emosi, mengubah emosi, dan menenangkan diri saat menghadapi emosi. Subjek penelitian ini terdiri dari 10 anak yang tinggal di pinggiran rel kereta api kecamatan X di Surabaya yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki yang memiliki tingkat agresivitas cukup tinggi. Penelitian ini menggunakan desain Time-series design atau desain rangkaian waktu dengan mengukur pre-test kemudian melaksanakan treatment dan diakhiri dengan mengukur post-test. Pelaksanaan pelatihan regulasi emosi ini dilakukan sebanyak 4 kali dalam kurun waktu 2 minggu. Setiap sesi pelatihan berlangsung selama 1,5 jam, dengan jarak antar pertemuan yang dijadwalkan secara merata, yaitu 3-4 hari.. Uji normalitas yang menunjukkan data pre-test dan post-test terdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji paired-test yang membuktikan bahwa dari data pre-test dan post-test terjadi penurunan skor yang signifikan. Skor rerata Pre-test 497 > post-test 385,90. Ini artinya, skor rerata post-test lebih kecil dari pre-test. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada kecenderungan penurunan tingkat agresivitas setelah mendapat pelatihan regulasi emosi. Untuk mendukung hasil uji paired-test kemudian dilakukan uji paired sample test coorelation yang menunjukkan hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,950 (p < 0.01.