Pengaruh Edukasi Penggunaan Wadah Plastik Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Main Article Content
Kawasan Asia menyumbang plastik terbanyak ke laut setiap tahunnya, dengan Indonesia berada di posisi kedua menghasilkan 1,29 juta ton plastik per tahun. Pada 2022, total sampah di Indonesia mencapai 34,46 juta ton, di mana 17,8% berupa plastik. Penggunaan plastik yang tidak sesuai dapat berisiko pada kesehatan, seperti kanker hati dan gangguan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi penggunaan wadah plastik terhadap pengetahuan dan sikap responden melalui platform digital. Jenis penelitian adalah pre-eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Data dikumpulkan secara daring melalui Google Form kepada 30 responden dari grup WhatsApp alumni SMA. Teknik total sampling digunakan dengan kriteria tertentu, dan analisis data dilakukan menggunakan Uji Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan responden dari 7,20 ± 1,750 (sebelum edukasi) menjadi 8,58 ± 0,776 (setelah edukasi) dengan selisih 1,38 (p = 0,001). Rata-rata skor sikap juga meningkat dari 5,93 ± 1,893 menjadi 7,73 ± 0,980 dengan selisih 1,8 (p = 0,001). Karakteristik responden didominasi oleh perempuan (66,67%), berusia 29 tahun (50%), berpendidikan sarjana (66,67%), bekerja di sektor swasta (80%), dan berpendapatan di atas UMR NTT (56,67%). Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi berbasis digital efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap responden terhadap penggunaan wadah plastik. Penelitian ini berimplikasi pada pengembangan metode edukasi untuk mengurangi dampak negatif plastik bagi kesehatan dan lingkungan.