Pengaruh Insensitivitas Budaya Community Worker dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kampung USKU Papua

Main Article Content

Herwini Wahyususanti1
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Community Worker mempunyai peran penting dalam pemberdayaan masyarrakat. Sebagai enabler (pemercepat perubahan) yang bekerja pada masyarakat adat, kepekaan budaya (sensitivitas budaya) menjadi faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan suatu program pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi peran community worker dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di Kampung Usku, (2) mengidentifikasi ketidakpekaan (insensitivitas) budaya community worker dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di Kampung Usku, (3) menganalisis pengaruh insensitivitas budaya community worker terhadap tingkat keberhasilan pemberdayaan masyarakat di Kampung Usku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui studi kasus untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang peran dan insensitivitas budaya community worker dalam proses pemberdayaan masyarakat di Kampung Usku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) community worker pada pemberdayaan masyarakat di Kampung Usku mempunyai peran yang cukup dominan, yaitu sebagai ahli pertanian, pelatih, penggerak masyarakat, dan pemimpin lapangan. 2) Insensitivitas budaya community worker terlihat dari caranya dalam memaksakan masuknya budaya luar kepada masyarakat lokal, kurangnya penghargaan terhadap pengetahuan, keterampilan dan budaya masyarakat lokal. 3) Insensitivitas budaya community worker menyebabkan pemberdayaan masyarakat di Kampung Usku kurang berhasil, yang ditunjukkan oleh rendahnya partisipasi masyarakat dan tidak berlanjutnya program yang dijalankan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa insensitivitas budaya community worker mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kurang berhasilnya program pemberdayaan masyarakat di Kampung Usku.


Keywords: cultural insensitivity; community empowerment; community worker.