Strategi Unesco Dalam Menangkal Hoaks Penghargaan Cannes 2025: Studi Manajemen Krisis Reputasi di Era Digital
DOI:
https://doi.org/10.59141/cerdika.v5i11.2779Keywords:
Manajemen Reputasi, Hoaks Digital, Komunikasi Simetris Dua Arah, Klarifikasi Krisis, UNESCOAbstract
Era digital membawa tantangan serius bagi manajemen reputasi institusi akibat tingginya arus informasi yang rawan disinformasi. Penelitian ini menganalisis bagaimana cara UNESCO menangani hoaks yang melibatkan nama mereka dimana hoax tersebut menyebutkan bahwa lembaga tersebut memberikan penghargaan kepada selebritas Indonesia, Syahrini, pada Festival Film Cannes 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten terhadap klarifikasi resmi UNESCO dan pemberitaan media daring. Berdasarkan teori Two-Way Symmetrical Communication dan Situational Crisis Communication Theory (SCCT), ditemukan bahwa klarifikasi cepat, otoritatif, dan transparan menjadi strategi kunci UNESCO dalam menjaga reputasi. Studi ini menegaskan pentingnya respons krisis berbasis dialog terbuka dan pemanfaatan media digital sebagai kanal utama dalam komunikasi publik yang kredibel.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ralia Noviani Wulandari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




