Efek Pemberitaan Corona terhadap Tingkat Kecemasan Warga DKI Jakarta Timur

Main Article Content

Muhammad Reza Fahlevi
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, STIKOM Inter Studi
Susi Andrini
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, STIKOM Inter Studi

Pada penghujung tahun 2019, dunia dikagetkan dengan pemberitaan mewabahnya  sebuah virus Corona (Covid-19) dari Wuhan, Cina  Virus Corona ini telah diberitakan di berbagai media massa dan banyak menjadi perhatian masyarakat dunia karena telah menelan banyak korban.. Maraknya pemberitaan tentang korban Covid-19 di media,  membuat kebanyakan orang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberitaan berkelanjutan tentang Corona di televisi dapat menyebabkan tingkat kecemasan pada warga DKI, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Metodologi penelitian ini bersifat ekspansif kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan suatu variabel dengan variabel lain dalam menguji hipotesis. Waktu penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu antara Desember 2020 – Februari 2021. Pengumpulan data meliputi angket, analisis data, interpretasi data, dan diakhiri dengan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi massa (teori kultivasi) yang dikemukakan oleh George Gerbner Bers. Data primer adalah kuesioner pada model penelitian skala Likert dengan sampel 91 orang dari populasi 975 orang dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh pemberitaan Corona yang terus menerus di televisi terhadap tingkat kecemasan warga DKI, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi praktisi penyiaran dalam mengembangkan ilmu komunikasi massa di masyarakat dan proses penyebaran informasi yang efektif dan edukatif melalui media televisi.


 


Keywords: Berita, Corona (Covid-19), Kecemasan, Teori Kultivasi