Potensi ncRNA dan lncRNA Dalam Diagnosis Kanker kandung Kemih Non Invasif

Main Article Content

Lathifah Dzakiyyah Zulfa
Universitas Kristen Indonesia
Dessyani Salim
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur, Indonesia.
Abigail Tirza Melia Silalahi
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur, Indonesia

Biomarker pada kanker memiliki daya tarik besar sebagai alat tes diagnostik non invasif dengan alasan kenyamanan pasien dan spesifisitas maupun sensitivitas yang tinggi. RNA, DNA, maupun protein dapat dimanfaatkan sebagai kanker namun penggunaan RNA ekstraseluler memberikan gambaran yang lebih jelas dalam proses yang terjadi pada suatu sel abnormal. Menimbang seluruh kelemahan dan kelebihan pada macam – macam alat tes diagnostik terdahulu serta mencari literatur yang mejelaskan keterlibatan sebuah biomarker dalam proses onkogenesis membantu penulis menyajikan potensi – potensi terbaik dari RNA dalam diagnosis kanker kandung kemih. RNA terbagi menjadi berbagai macam jenis yang keterlibatannya pun berbeda dalam setiap onkogenesis. Dua jenis RNA berbeda seperti miR-211 yang mampu menghindari jaras kaspase 8 dan H19 yang menginhibisi gen Rb sama – sama membantu mencegah apoptosis. Dengan target yang berbeda miR-145, miR133a, miR-200b, dan H19 mampu menginduksi transisi epithelium-mesenkim. Proliferasi, metabolisme, dan metastasis sel juga dapat dipengaruhi oleh beberapa RNA sehingga penentuan derajat, jenis, dan stadium dari kanker kandung kemih mampu ditentukan pula. Berbagai jaras dalam pertumbuhan sel dipegang erat oleh RNA maka tepat bila RNA dijadikan biomarker dalam diagnosis kanker kandung kemih serta ketersediaannya dalam cairan tubuh yang juga melimpah.


Keywords: Diagnosis non invasif; kanker kandung kemih; lncRNA; RNA; sncRNA.