Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Mei 2021, 1 (5), 579 - 587
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
10.36418/cerdika.v1i5.92 579
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID 19 PADA PERUSAHAAN
FARMASI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
Victor Prasetya
STIE Assholeh Pemalang
Email : victor.prasetya2@gmail.com
Abstract
Received:
Revised:
Accepted:
04-05-2021
13-05-2021
21-05-2021
The purpose of this study was to determine whether or not
there is an increase in financial performance in
pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock
Exchange at the time of the COVID-19 pandemic. The
quantitative descriptive approach is the method used in this
research. The type of data used is secondary data obtained
from the Indonesia Stock Exchange in the form of financial
statements of Pharmaceutical Sub-Sector Companies that are
listed and present financial report data on the Indonesia
Stock Exchange 2019 as a reflection of conditions before the
COVID-19 pandemic and financial reports in 2020 as a
reflection of current conditions. the COVID-19 pandemic. The
research variable used is the liquidity ratio proxied by the
Current Ratio, the leverage ratio is proxied by the Debt to
Equity Ratio, the profitability ratio is proxied by the Return
On Assets Ratio and the activity ratio proxied by Receivable
Turn Over. The results of this study indicate an increase and
decrease in the financial performance of each company
sampled in the variables studied.
Keywords: Financial performance; Current Ratio; Debt
Equity Ratio; Return On Assets; Receivable Turn
Over Ratio.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
peningkatan kinerja keuangan pada perusahaan Farmasi yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada saat pandemi COVID-
19. Pendekatan deskriptif kuantitatif merupakan metode yang
digunakan dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia berupa laporan keuangan Perusahaan Sub Sektor
Farmasi yang terdaftar dan menyajikan data laporan keuangan
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019 sebagai pencerminan
kondisi sebelum pandemi COVID-19 dan laporan keuangan
tahun 2020 sebagai pencerminan kondisi saat pandemi
COVID-19. Variabel penelitian yang digunakan adalah Rasio
likuiditas diproksikan dengan Current Ratio, Rasio leverage
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio, Rasio profitabilitas
diproksikan dengan Return On Assets Ratio dan Rasio
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 580
aktifitas diproksikan Receivable Turn Over. Hasil penelitian
ini menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan kinerja
keuangan masing-masing perusahaan yang menjadi sampel
pada variabel yang diujikan.
Kata kunci: Kinerja Keuangan; Current Ratio; Debt to.
Equity Ratio; Return On Assets; Ratio
Receivable Turn Over.
Coresponden Author : Victor Prasetya
Email : victor.prasetya2@gmail.com
CC BY ND
PENDAHULUAN
Kasus pertama penyebaran COVID-19 di Indonesia diumumkan oleh Presiden Ir.
Joko Widodo pada pada 2 Maret 2020. Dalam waktu singkat menyebar cepat ke berbagai
wilayah Indonesia. Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 tidak dapat dielakkan
memberikan dampak yang luar biasa bagi Indonesia, tidak hanya kepada aspek kesehatan
dan kemanusiaan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi. Awalnya, COVID-19 memicu
ketidakpastian di pasar keuangan global dan berdampak pada aliran masuk modal asing
ke Indonesia yang menurun dan Rupiah yang terdepresiasi. Tekanan berlanjut pada
penurunan kegiatan ekonomi akibat ekspor dan perekonomian dunia yang menurun.
Kebijakan PSBB, Work from Home dan protokol kesehatan yang mengurangi mobilitas
manusia, barang, dan jasa mengakibatkan kegiatan ekonomi di berbagai sektor menurun
tajam.
Dikutip dari Kompas.com, (7 Oktober 2020) bahwa hasil survei dampak pandemi
yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) kepada 34.559 pelaku usaha mengungkapkan
bahwa 82,55 persen pelaku usaha yang disurvei mengalami penurunan pendapatan.
Sebab, COVID-19 telah berdampak terhadap produktivitas perusahaan. Namun demikian,
ada beberapa perusahaan yang mengaku pendapatannya tak terdampak pandemi, bahkan
ada sebagian kecil perusahaan yang mengaku pendapatannya meningkat selama pandemi.
Sebanyak 14,6 persen responden di dalam survei tersebut mengaku masih meraup
pendapatan yang nilainya sama seperti ketika sebelum pandemi. Lalu sebanyak 2,55
persen menyatakan pendapatannya justru meningkat.
Industri farmasi menjadi salah satu sektor ekonomi yang mampu mencatatkan
pertumbuhan positif meski secara umum perekonomian Indonesia mengalami kontraksi
pada kuartal II 2020 (Katadata.co.id, 11 Agustus 2020). Pertumbuhan positif tercermin
pula dari kinerja beberapa perusahaan farmasi yang mampu membukukan kenaikan laba
pada semester I 2020. Seperti diketahui, pada kuartal II 2020 pertumbuhan ekonomi
Indonesia mengalami kontraksi atau tumbuh negatif sebesar 5,32% secara tahunan atau
year on year (yoy). Secara keseluruhan sepanjang semester I 2020 pertumbuhan ekonomi
terkontraksi 1,62% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Seiring kontraksi perekonomian pada kuartal II 2020, Kementerian Perindustrian
mencatat kinerja beberapa sektor industri manufaktur yang masih tumbuh positif
(Werdiningtyas, 2019). Sektor tersebut meliputi industri kimia, farmasi dan obat
tradisional dengan pertumbuhan sekitar 8,65%, lebih tinggi dibanding kuartal I 2020 yang
tumbuh 5,59%. Pertumbuhan sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional ini tak
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 581
lepas dari meningkatnya permintaan obat-obatan dan suplemen kesehatan selama
pandemi corona (Harahap et al., 2021).
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pandemi virus corona baru (COVID-
19) telah mengubah pola konsumsi rumah tangga di Indonesia, terutama dari ragam
kebutuhan masyarakat. Kebutuhan untuk alat kesehatan seperti obat, vitamin dan sanitasi,
mengalami kenaikan. Sebanyak 73,28 responden mengaku mengalami perubahan
pengeluaran dengan memasukkan alat kesehatan sebagai kebutuhan sehari-hari mereka
saat ini (Republika.co.id, 1 Mei 2020).
Hasil penelitian (Devi et al., 2020) mengenai dampak pandemi COVID-19
terhadap kinerja keuangan pada 214 perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia menunjukkan Sektor yang mengalami peningkatan rasio likuiditas, rasio
profitabilitas, dan rasio aktivitas jangka pendek namun penurunan rasio leverage adalah
sektor industri barang konsumsi, sedangkan sektor yang mengalami penurunan rasio
likuiditas dan rasio profitabilitas adalah sektor properti, riil. Perkebunan dan konstruksi
bangunan, keuangan, perdagangan, jasa, dan investasi (Riduan & Anggarani, 2021).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kinerja
keuangan pada perusahaan Farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebelum
pandemi COVID-19 (2019) dan saat pandemi COVID-19 (2020).
METODE PENELITIAN
Pendekatan deskriptif kuantitatif merupakan metode yang digunakan dalam
penelitian ini. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa
Efek Indonesia http//www.idx.co.id berupa laporan keuangan Perusahaan Sub Sektor
Farmasi yang terdaftar dan menyajikan data laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2019 sebagai pencerminan kondisi sebelum pandemi COVID-19 dan laporan
keuangan tahun 2020 sebagai pencerminan kondisi saat pandemi COVID-19.
Analisis data dalam penelitian ini dapat dilakukan melalui langkah langkah
sebagai berikut :
1. Menyediakan laporan keuangan yang diperoleh meliputi neraca, laporan rugi-laba
tahun 2019 dan 2020.
2. Melakukan analisis laporan keuangan tahun 2019 dan 2020 tersebut pada masing-
masing perusahaan Farmasi mengacu penggunaan variabel pada penelitian yang
dilakukan oleh Sunitha (Devi et al., 2020) yaitu :
a. Rasio likuiditas diproksikan dengan Current Ratio
b. Rasio leverage diproksikan denga Debt to Equity Ratio
c. Rasio profitabilitas diproksikan dengan Return On Assets Ratio
d. Rasio aktifitas diproksikan Receivable Turn Over
(Munawir, 2010) menyatakan bahwa data keuangan akan lebih berarti bagi pihak-
pihak berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih
dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Menurut (Pongoh, 2013), jenis-jenis rasio keuangan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Rasio likuiditas (liquidity ratio), yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio.
Current Ratio
Aset Lancar
(CR)
Utang Lancar
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 582
2. Rasio pengungkit (leverage ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio leverage yang digunakan pada
penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio. (Fahmi, 2011) mendefinisikan Debt to
Equity Ratio adalah rasio yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menujukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Debt to Equity Ratio
Total Utang
(DER)
Total Ekuitas
3. Rasio profitabilitas (profitability ratio), merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio
profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Assets Ratio
Menurut (Sudana, 2015), ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan
menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak.
Return On Assets
=
Laba bersih setelah Pajak
(ROA)
Total Aset
4. Rasio aktivitas (activity ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan atau rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dalam penelitian
ini rasio aktifitas yang digunakan adalah rasio Perputaran Piutang (RTO/Receivable
Turn Over). (Pongoh, 2013) Receivable Turnover (RTO) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
Receivable Turnover
(RTO)
=
Penjualan Kredit
Rata-rata Piutang
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dan analisis atas laporan keuangan Perusahaan Sub Sektor Farmasi
yang terdaftar dan menyajikan data laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia Tahun
2019 sebagai pencerminan kondisi sebelum pandemi COVID-19 dan laporan keuangan
tahun 2020 sebagai pencerminan kondisi saat pandemi COVID-19 diperoleh data sebagai
berikut :
Tabel 1
Data Pendapatan dan Laba
Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 583
Sumber : data diolah,2021
Dari tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa 6 perusahaan farmasi mengalami
kenaikan penjualan di masa pandemi. Kenaikan tertinggi dialami oleh PT. Indofarma Tbk
yang meningkat 142,3% (Maisa et al., 2020). Dua perusahaan yang tidak mengalami
peningkatan pendapatan yaitu PT. Merck Tbk yang turun 11,9% dan PT. Tempo yang
turun tetapi cenderung stabil karena persentase penurunan relatif kecil (0,2%). Kenaikan
Pendapatan tidak serta merta membuat perusahaan mengalami kenaikan laba, seperti
pada PT. Indofarma, Tbk yang justru mengalami penurunan laba sebesar 99,65%, hal ini
disebabkan adanya masalah pajak yang sampai dengan saat tanggal pelaporan masih
dalam proses banding. Dari tabel 1 dapat pula diketahui seluruh perusahaan di atas
mendapat return yang positif, kenaikan persentase tertinggi dialami oleh PT. Pyridam
Farma, Tbk yang mengalami kenaikan sebesar 136,59%.
Tabel 2
Data Aset dan Ekuitas
Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19
Sumber : data diolah,2021
Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa hanya PT. Kimia Farma, Tbk yang
mengalami penurunan asset yaitu sebesar 4,3%. Aset tujuh perusahaan lainnya
mengalami kenaikan. Sedangkan penurunan persentase ekuitas hanya dialami perusahaan
farmasi BUMN yaitu PT. Indofarma, Tbk dan PT. Kimia Farma, Tbk.
B. Pembahasan
Tabel 3.
Perhitungan Current Ratio
Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19
No
Perusahaan
Kode
Current Ratio
%
Sebelum
Saat
1
PT Darya-Varia Laboratoria
DVLA
291,33%
251,9%
-13,53%
2019 2020 2019 2020
1
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
DVLA 1.813.020.278.000 1.829.699.557.000 0,92% 221.783.249.000 162.072.984.000 -26,92%
2 PT Indofarma Tbk INAF 350.048.088.840 848.092.078.551 142,3% 7.961.966.026 30.020.709 -99,62%
3 PT Kimia Farma Tbk KAEF 9.400.535.476.000 10.006.173.023.000 6,4% 15.890.439.000 20.425.756.000 28,54%
4 PT Kalbe Farma Tbk KLBF 22.633.476.361.038 23.112.654.991.224 2,1% 2.537.601.823.645 2.799.622.515.814 10,33%
5 PT Merck Tbk MERK 744.634.530.000 655.847.125.000 -11,9% 78.256.797.000 71.902.263.000 -8,12%
6 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 247.110.772.587 277.398.061.739 12,3% 9.342.718.093 22.104.364.267 136,59%
7 PT Sido Muncul Tbk SIDO 3.067.434.000.000 3.335.411.000.000 8,7% 807.689.000.000 934.016.000.000 15,64%
8 PT Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 10.993.842.057.747 10.968.402.090.246 -0,2% 595.154.912.874 834.369.751.682 40,19%
No
Perusahaan
Kode
Pendapatan
Laba
%
%
2019 2020 2019 2020
1
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
DVLA 1.829.960.714.000 1.986.711.872.000 8,57% 1.306.078.988.000 1.326.287.143.000 1,55%
2 PT Indofarma Tbk INAF 1.166.948.312.126 1.421.371.093.266 21,80% 542.670.107.551 520.920.451.311 -4,01%
3 PT Kimia Farma Tbk KAEF 18.352.877.132.000 17.562.816.674.000 -4,30% 7.412.926.828.000 7.105.672.046.000 -4,14%
4 PT Kalbe Farma Tbk KLBF 20.264.726.862.584 22.564.300.317.374 11,35% 16.705.582.476.031 18.276.082.144.080 9,40%
5 PT Merck Tbk MERK 901.060.986.000 929.901.046.000 3,20% 594.011.658.000 612.683.025.000 3,14%
6 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 190.786.208.250 228.575.380.866 19,81% 124.725.993.563 157.631.750.155 26,38%
7 PT Sido Muncul Tbk SIDO 3.529.557.000.000 3.849.516.000.000 9,07% 3.064.707.000.000 3.221.740.000.000 5,12%
8 PT Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 8.372.769.580.743 9.104.657.533.366 8,74% 5.791.035.969.893 6.377.235.707.755 10,12%
No
Perusahaan
Kode
Aset
Ekuitas
%
%
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 584
Tbk
2
PT Indofarma Tbk
INAF
203,66%
147,16%
-27,74%
3
PT Kimia Farma Tbk
KAEF
99,36%
89,78%
-9,64%
4
PT Kalbe Farma Tbk
KLBF
435,47%
411,60%
-5,48%
5
PT Merck Tbk
MERK
250,85%
254,71%
1,54%
6
PT Pyridam Farma Tbk
PYFA
35,28%
289,04%
719,35%
7
PT Sido Muncul Tbk
SIDO
419,75%
366,41%
-12,71%
8
PT Tempo Scan Pacific Tbk
TSPC
278,08%
295,87%
6,40%
Sumber : data diolah,2021
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan dari sisi likuiditas yang
diukur dengan Current Ratio yaitu kemampuan untuk membayar utang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva (aset) lancar. Pada saat pandemi PT. Darya Varia, Tbk mengalami
mengalami penurunan sebesar 13,53%, menjadi sebesar 251,9 % artinya setiap utang
Lancar PT. Daria Varia sebesar Rp 1,00 dijamin oleh oleh aktiva lancar Rp 2,51. PT
Indofarma, Tbk turun 27,74%, PT. Kimia Farma, Tbk turun 9,64%, PT. Kalbe Farma,Tbk
turun 5,48% dan PT. Sido Muncul, Tbk mengalami penurunan sebesar 12,71%. Kenaikan
Current Ratio dialami oleh 2 perusahaan yaitu PT. Tempo, Tbk yang naik 6,40% dan
PT.Pirydam Farma yang mengalami kenaikan tajam sebesar 719,35%. Current ratio yang
tinggi, bisa diartikan bahwa perusahaan tersebut cenderung lebih bisa memenuhi
kewajiban utang yang jatuh tempo pada 12 bulan yang akan datang. Hasil Current Ratio
yang diterima biasanya yaitu 2 kali (200%), dinilai sebagai posisi nyaman dalam
keuangan untuk kebanyakan perusahaan. Dari 8 perusahaan sampel hanya PT. Kimia
Farma, Tbk yang mempunyai Current Ratio < dari 1 kali (100%).
Tabel 4.
Perhitungan Debt to Equity Ratio
Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19
No
Perusahaan
Kode
Debt to Equity Ratio
%
2019
2020
1
PT Darya-Varia Laboratoria
Tbk
DVLA
40,11%
49,80%
24,14%
2
PT Indofarma Tbk
INAF
115,04%
172,86%
50,26%
3
PT Kimia Farma Tbk
KAEF
147,58%
147,17%
-0,28%
4
PT Kalbe Farma Tbk
KLBF
21,31%
23,46%
10,13%
5
PT Merck Tbk
MERK
51,69%
51,78%
0,16%
6
PT Pyridam Farma Tbk
PYFA
52,96%
45,01%
-15,03%
7
PT Sido Muncul Tbk
SIDO
15,17%
19,49%
28,47%
8
PT Tempo Scan Pacific Tbk
TSPC
44,58%
42,77%
-4,07%
Sumber : data diolah,2021
Tabel 4 di atas menunjukkan dari sisi leverage yang diukur dengan berdasarkan
perhitungan Debt to Equity Ratio pada saat pandemi COVID-19 PT. Darya Varia, Tbk
mengalami kenaikan sebesar 24,14%. PT. Indofarma, Tbk naik 50,26%, PT. Kalbe
Farma, Tbk naik 10,13%, PT.Merck, Tbk naik 0,16% dan PT. Sido Muncul, Tbk naik
28,47%. DER PT. Kimia Farma, Tbk turun 0,28%, PT. Pyridam Farma, Tbk turun
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 585
15,03% dan PT. Tempo turun 4,07%. Jika rasio DER meningkat, ini artinya perusahaan
dibiayai oleh kreditor (pemberi utang) dan bukan dari sumber keuangannya. Semakin
tinggi nilai DER maka semakin tinggi perusahaan menanggung resiko keuangan.
Tabel 5.
Perhitungan Return on Assets
Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19
No
Perusahaan
Kode
ROA
%
2019
2020
1
PT Darya-Varia Laboratoria
Tbk
DVLA
12,12%
8,16%
-32,69%
2
PT Indofarma Tbk
INAF
0,68%
0,00%
-99,69%
3
PT Kimia Farma Tbk
KAEF
0,09%
0,12%
34,32%
4
PT Kalbe Farma Tbk
KLBF
12,52%
12,41%
-0,92%
5
PT Merck Tbk
MERK
8,68%
7,73%
-10,97%
6
PT Pyridam Farma Tbk
PYFA
4,90%
9,67%
97,48%
7
PT Sido Muncul Tbk
SIDO
22,88%
24,26%
6,03%
8
PT Tempo Scan Pacific Tbk
TSPC
7,11%
9,16%
28,92%
Sumber : data diolah,2021
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan dari sisi profitabilitas yang
diukur dengan berdasarkan perhitungan Return on Asset pada sebelum dan saat pandemi
COVID-19 PT. Kimia farma, Tbk mengalami peningkatan sebesar 32,69%. PT. Pyridam
Farma naik 97,48%, PT. Sido Muncul, Tbk naik 6,03% dan PT. Tempo Scan, Tbk naik
28,92%. Berapa perusahaan mengalami penurunan ROA yaitu PT. Darya Varia, Tbk
mengalami penurunan sebesar 32,69%, PT. Indofarma, Tbk turun 99,69%, PT. Kalbe
Farma turun 0,92% dan PT. Merck, Tbk turun 10,97%. Rasio yang nilainya lebih tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih efektif dalam mengelola asetnya untuk
menghasilkan jumlah laba bersih yang lebih besar (Riduan & Anggarani, 2021).
Tabel 6.
Perhitungan Receivable Turn Over
Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19
No
Perusahaan
Kode
RTO
x
2019
2020
1
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
DVLA
3,2
2,9
-0,34
2
PT Indofarma Tbk
INAF
1,8
2,2
0,38
3
PT Kimia Farma Tbk
KAEF
7,7
7,6
-0,13
4
PT Kalbe Farma Tbk
KLBF
6,6
6,6
-0,07
5
PT Merck Tbk
MERK
3,8
3,3
-0,49
6
PT Pyridam Farma Tbk
PYFA
5,9
5,5
-0,37
7
PT Sido Muncul Tbk
SIDO
6,5
5,6
-0,94
8
PT Tempo Scan Pacific Tbk
TSPC
9,4
9,0
-0,35
Sumber : data diolah,2021
Dari tabel 6 di atas menunjukkan bahwa kinerja keuangan dari sisi aktifitas yang
diukur dengan berdasarkan perhitungan Receivable Turn Over/RTO pada saat pandemi
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 586
COVID-19, PT. Darya Varia, Tbk mengalami penurunan 0,34 kali, PT. Kimia Farma,
Tbk turun 0,13 kali, PT. Merck, Tbk, turun 0,49 kali, PT. Pyridam Farma, Tbk turun 0,37
kali, PT. Sido Muncul, Tbk turun 0,94 kali dan PT. Tempo Scan, Tbk turun 0,35 kali.
Sedang PT. Kalbe Farma, Tbk, relatif tetap. Hanya PT. Indofarma, Tbk yang mengalami
kenaikan sebesar 0,34 kali. Karena RTO adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menagih piutangnya, semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan
menguntungkan. Rasio yang lebih tinggi berarti perusahaan berhasil menagih piutang di
periode tahun yang bersangkutan (Pulloh, n.d.). Misalnya, Rasio dengan nilai 2 (dua)
berarti bahwa perusahaan berhasil mengumpulkan piutang rata-rata dua kali selama tahun
atau setiap enam bulan.
KESIMPULAN
Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan (1) Dari kaji data keuangan
pendapatan mengalami kenaikan pada saat pandemi dialami oleh enam dari delapan
sampel, yaitu PT. Darya Varia, Tbk, PT. Indofarma, Tbk, PT.Kimia Farma, Tbk,
PT.Kalbe Farma, PT.Pyridam Farma, Tbk, dan PT. Sido Muncul, Tbk, Satu sampel
mengalami penurunan pendapatan yaitu PT.Merck, Tbk. Satu sampel yaitu PT. Tempo
Scan Pacifik, Tbk pendapatan relatif tetap. (2) Kinerja keuangan dari sisi likuiditas yang
diukur dengan Current Ratio pada saat pandemi terdapat peningkatan kinerja pada tiga
sampel yaitu PT.Merck,Tbk, PT.Pyridam Farma dan PT. Tempo Scan Pacific, Tbk.
BIBLIOGRAPHY
Devi, S., Warasniasih, N. M. S., Masdiantini, P. R., & Musmini, L. S. (2020). The Impact
of COVID-19 Pandemic on the Financial Performance of Firms on the Indonesia
Stock Exchange. Journal of Economics, Business, & Accountancy Ventura, 23(2),
226242.
Fahmi, I. (2011). Analisis laporan keuangan. Bandung: Alfabeta.
Harahap, L. R., Anggraini, R., Ellys, E., & Effendy, R. Y. (2021). Analisis Rasio
Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pt Eastparc Hotel, Tbk (Masa Awal
Pandemi Covid-19). COMPETITIVE Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 5763.
Maisa, S., Tripuspitorini, F. A., & Masli, L. (2020). Pengaruh Receivable Turnover dan
Working Capital Turnover terhadap Profitability pada Perusahaan Farmasi yang
Terdaftar di BEI Periode 2014-2018. Indonesian Journal of Economics and
Management, 1(1), 3548.
Munawir, S. (2010). Analisa Laporan Keuangan, cetakan kelima belas. Liberty,
Yogyakarta.
Pongoh, M. (2013). Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.
Bumi Resources Tbk. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 1(3).
Pulloh, J. (n.d.). dkk.(2016), Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. HM Sampoerna Tbk Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), 33(1).
Victor Prasetya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(5), 579 - 587
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Perusahaan
Farmasi Yang Tercatatd di Bursa Efek Indonesia 587
Riduan, N. W., & Anggarani, D. (2021). Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur
Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Saat Pandemi Covid 19 Pada Pt Semen
Indonesia Persero Tbk. Conference on Economic and Business Innovation, 1(1),
347357.
Sudana, I. M. (2015). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Erlangga.
Werdiningtyas, R. (2019). Analisis Pengaruh Receivable Turnover (RTO), Inventory
Turnover (ITO), Working Capital Turnover (WCTO), dan Total Asset Turnover
(TATO) Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII) Periode 2011-2017. Jurnal Sains Ekonomi Dan Perbankan
Syariah: Journal Science of Economic and Shariah Banking, 8(1), 1929.
Katadata.co.id (2020, 11 Agustus). Kebal Pandemi, Laba Tiga Perusahaan Farmasi
Semester I Naik Signifikan.
https://katadata.co.id/agungjatmiko/finansial/5f325299a3b35/kebal-pandemi-
laba-tiga-perusahaan-farmasi-semester-i-naik-signifikan., Diakses 5 Mei 2021.
Kompas.com (2020, 7 Oktober). Dampak COVID-19, BPS: 8 dari 10 Perusahaan Alami
Penurunan Pendapatan. https://money.kompas.com/read/
2020/10/07/170700926/dampak-COVID-19-bps--8-dari-10-perusahaan-alami-
penurunan-pendapatan. Diakses 5 Mei 2021.
Republika.co.id. (2020, 1 Mei). Survei BPS: Obat dan Pulsa Meningkat di Masa
Pandemi. https://republika.co.id/berita/q9n2bz457/survei-bps-obat-dan-pulsa-
meningkat-di-masa-pandemi. Diakses 5 Mei 2021.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY ND)
license (https://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).