Dita Humaeroh. /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 508 - 514
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Terhadap Pelayanan Antenatal Care Sesuai Standar 513
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pelatihan dengan
kepatuhan Dalam pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,520.
Responden yang pernah dilakukan supervisi (22.4%) dan tidak pernah disupervisi
(29.2%). Odds Ratio sebesar 0.7 artinya bidan yang pernah di supervisi mempunyai
peluang 0.7 kali lebih besar untuk patuh terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar
dibandingan dengan bidan yang tidak pernah disupervisi.
Supervisi adalah proses pengendalian untuk tindak lanjut dari implementasi
kegiatan untuk memastikan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana atau sesuai
standar yang telah ditetapkan. Menurut Heidjarahman dan Suar disebutkan dalam
pengawasan adalah mengamati, memberikan saran dan masukan serta membandingkan
pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksi nya apabila terjadi penyimpangan atau
kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah di buat.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara supervisi dengan
kepatuhan bidan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Afriani,
2012) yang menyatakan bahwa supervisi memunyai hubungan yang sugnifikan dengan
kepatuhan bidan dalam pelayanan antenatal care sesuai standar.
Tabel 1.5 Distribusi Motivasi dengan kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti
Asih Purwakarta angkatan X dan XI terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar
Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara Motivasi Bidan dengan kepatuhan
Dalam pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,000. Responden yang
motivasi tinggi (67.3%) dan motivasi rendah (30.8%). Odds Ratio sebesar 4.6 artinya
bidan yang motivasi tinggi mempunyai peluang 4.6 kali lebih besar untuk patuh terhadap
pelayanan antenatal care sesuai standar dibandingan dengan bidan yang motivasi rendah.
Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Setiap tindakan yang
dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan motivasi & Niat. Dengan motivasi petugas
akan memiliki semangat tinggi dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Tanpa motivasi seorang petugas tidak dapat memetuhi standar dalam bekerja atau bahkan
dibawah standar karena apa yang menjadi motif dan motivasinya dalam bekerja tidak
terpenuhi.
Hasil penelitian menunjukan persentasi bidan yang memiliki motivasi tinggi lebih
banyak di bandingkan dengan motivasi rendah sehingga bidan dengan motivasi tinggi
memliliki hubungan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar yang dilakukan
oleh Bidan alumni politeknik Bhakti Asih Purwakarta angkatan X dan XI. Dari penelitian
yang dilakukan oleh (Sharma et al., 2011) kepatuhan yang rendah dipengaruhi oleh
motivasi yang rendah. Tidak ada dorongan akan mempengaruhi perilaku kepatuhan
petugas sehingga dorongan dari teman sejawat akan meningkatkan kepatuhan petugas.
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan bidan dengan
kepatuhan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,028.
2. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan pelatihan dengan kepatuhan terhadap
pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,034.
3. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara supervisi dengan kepatuhan
bidan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,502
4. Hasil penelitian menunjukan persentasi bidan yang memiliki motivasi tinggi lebih
banyak di bandingkan dengan motivasi rendah sehingga bidan dengan motivasi tinggi
memiliki hubungan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value
0,000.