Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Mei 2021, 1 (5), 508 - 514
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
10.36418/cerdika.v1i5.91 508
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN
BIDAN ALUMNI POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE SESUAI STANDAR
Dita Humaeroh
Nama Institusi dan Alamat Institusi Lengkap, Negara
Email: humaerohdita@gmail.com
Abstract
Received:
Revised:
Accepted:
29-04-2021
10-05-2021
20-05-2021
Compliance midwife implement service standards determine
the quality of service. The compliance level of the
Midwifery Alumni Polytechnic Bhakti Asih Purwakarta in
antenatal care services according to standards was very
low at 52%. This study aims to determine factors of
Education, Training, Supervision and Motivation
associated with the Midwife's influence in ANC services
according to standards. This research is important because
midwife compliance in antenatal care services according to
standards is a standard that must be carried out by midwife
in providing services to antenatal care patients. This
research uses quantitative methods with cross sectional
design. The subject of research was Midwifery Alumni
Polytechnic Bhakti Asih Purwakarta force X and XI as
much as 160who carried out Antenatal Care services
according to the standard. The sample of this research was
the Alumni Midwife who were taken by random sampling
and the total sample of 114 people. The results showed a
significant relationship (p-value <0.05) between Education
(P-Value 0.018), Training (P-Value 0.029) and Motivation
(P-Value 0,000) with the Compliance of the Midwife Alumni
Polytechnic Bhakti Asih Purwakarta in ANC services
according to the standard. While the unrelated factor is
Supervision (P-Value 0.416). It is recommended to the
Midwife of Polytechnic Bhakti Asih Purwakarta to be
obedient in applying antenatal care service standards
according to the standards, and improve supervision of the
head of the Puskesmas / Midwife Coordinator / Midwife of
Independent Practice to further improve midwife
compliance, and conduct training related to midwife
competencies.
Keywords: Midwife Compliance; Education; Training;
Motivation;supervision.
Abstrak
Kepatuhan bidan menerapkan standar pelayanan
menentukan kualitas pelayanan. Tingkat kepatuhan Bidan
alumni Politeknik Bhakti Asih Purwakarta dalam pelayanan
Dita Humaeroh. /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 508 - 514
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Terhadap Pelayanan Antenatal Care Sesuai Standar 509
antenatal care sesuai standar sangat rendah sebesar 52%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor
Pendidikan, Pelatihan, Supervisi dan Motivasi yang
berhubungan dengan kepatuhan Bidan dalam pelayanan
ANC sesuai standar. Penelitian ini penting dilakukan karena
kepatuhan Bidan dalam pelayanan antenatal care sesuai
standar merupakan standar yang harus dilaksanakan oleh
bidan dalam memberikan pelayanan kepada pasien
antenatal care. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi
penelitian adalah Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta angkatan X dan XI sebanyak 160 orang yang
melakukan pelayanan Antenatal Care sesuai standar.
Sample penelitian ini adalah Bidan Alumni yang di ambil
dengan random sampling dan jumlah sampel sebanyak 114
orang. Hasil menunjukan adanya hubungan yang signifikan
(p-value <0,05) antara Pendidikan (P-Value 0,018),
Pelatihan (P-Value 0,029) dan Motivasi (P-Value 0,000)
dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta dalam pelayanan ANC sesuai standar.
Sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu Supervisi
(P-Value 0,416). Disarankan kepada Bidan Alumni
Politeknik Bhakti Asih Purwakarta untuk patuh dalam
menerapkan standar pelayanan antenatal care sesuai
standar, dan memperbaiki supervisi dari kepala
puskesmas/Bidan Koordinator/Bidan Praktek Mandiri untuk
lebih meningkatkan kepatuhan bidan, serta mengadakan
pelatihan berkaitan dengan kompetensi bidan.
Kata kunci: Kepatuhan Bidan; Pendidikan; Latihan;
Motivasi; Pengawasan.
Coresponden Author : Dita Humaeroh
Email : humaerohd[email protected]
CC BY ND
PENDAHULUAN
Kepatuhan bidan dalam menerapkan standar pelayanan antenatal yang merupakan
indikator penting dalam standar pelayanan bagi kesehatan ibu dan anak mempunyai
dampak terhadap pencegahan terhadap komplikasi-komplikasi yang terjadi selama
kehamilan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengawasan antenatal care secara optimal
kepada seorang ibu yang sudah terdiagnosa kehamilannya agar dapat terdeteksi secara
dini masalah yang ada dalam kehamilannya sehingga komplikasi lebih lanjut tidak terjadi
(WHO, 2008). Menurut Penelitian yang dilakukan oleh (Gunawan et al., 1990) kepatuhan
bidan yang di observasi akan berdampak kepada kualitas pelayanan ANC sesuai dengan
standar.
Menurut penelitian (Prual et al., 2000) di Nigeria kepatuhan bidan dalam pelayanan
antenatal care adalah sebagai alat untuk mencegah dan memprediksi komplikasi obstetri
selama kehamilan. Kepatuhan bidan dalam standar pelayanan antenatal care khususnya
Dita Humaeroh. /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 508 - 514
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Terhadap Pelayanan Antenatal Care Sesuai Standar 510
pemeriksaan protein urin dan hemoglobin sangat diperlukan karena untuk mencegah
komplikasi pada ibu hamil dan pada saat persalinan menurut penelitian (Rahayu, 2011).
Kepatuhan petugas yang rendah dalam menerapkan standar dapat dilihat dari
beberapa penelitian berikut, di Indonesia dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Afriani, 2012) di Kota Padang Sidampuan ditemukan sebagian Bidan yang patuh dalam
pelayanan antenatal care sesuai standar. Sedangkan menurut penelitian (Nurbaeti, 2000)
di kabupaten Bekasi masih banyak ditemukan bidan yang kepatuhannya kurang dalam
menerapkan standar pelayanan antenatal dari seluruh bidan di enam puskesmas yang
diteliti. Menurut penelitian (Gunawan et al., 1990) menyebutkan bahwa kepatuhan
petugas yang di awasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan antenatal care sesuai
standar yang ditentukan.
Kepatuhan petugas menerapkan standar pelayanan antenatal care 14T bisa
dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya supervisi, motivasi, pendidikan dan Pelatihan.
Menurut penelitian (Setyowati, 2009)untuk meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan
harus dilakukan pengawasan atau supervisi secara berkala. Dari penelitian di India oleh
(Sharma et al., 2011) kepatuhan yang rendah disebabkan oleh kurangnya motivasi,
pendidikan dan pelatihan dari petugas kesehatan.
Politeknik Bhakti Asih Purwakarta telah meluluskan lebih dari 1000 Bidan dari
tahun 2005, berdasarkan study pendahuluan hampir 52% alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Prodi Kebidanan tidak patuh dalam melakukan pelayanan antenatal sesuai
standar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif, yang
menggunakan metode pendekatan Cross sectional dimana penelitian ini untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach), metode dan pendekatan dalam penelitian ini untuk mengatahui serta
menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan bidan dalam memberikan perlayanan antenatal care sesuai standar.
Penelitian ini di lakukan di Purwakarta pada tahun 2020. Populasi penelitian adalah
Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih Purwakarta angkatan X dan XI sebanyak 160 yang
melakukan pelayanan Antenatal Care sesuai standar. Sample penelitian ini adalah Bidan
Alumni yang di ambil dengan random sampling dan jumlah sampel sebanyak 114 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan alumni Politeknik Bhakti
Asih Purwakarta yaitu membagikan kuesioner dan lembar observasi ke alumni angkatan
X dan XI. Pengolahan data diolah dengan batuan komputer yaitu melalui beberapa
tahapan mulai dari pengodean, penyuntingan, pemasukan data, dan pengoreksian data.
Analisa data dilakukan secara bertahap mulai dari analisa univariat dan analisa bivariat
dengan menggunakan Chi-Square.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.1 Distribusi frekuensi kepatuhan Alumni Bidan Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta angkatan X dan XI terhadap pelayanan ANC sesuai standar
Dita Humaeroh. /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 508 - 514
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Terhadap Pelayanan Antenatal Care Sesuai Standar 511
Berdasarkan Tabel 1.1 Bidan alumni Politeknik Bhakti Asih Purwakarta angkatan
X dan XI yang tidak patuh terhadap pelayanan Antenatal Care sesuai standar sebanyak 63
responden (57%). Distribusi pendidikan paling banyak yaitu Diploma III kebidanan
sebanyak 102 Responden (89.5%) sedangkan D4/S1 Kebidanan sebanyak 12 responden
(10.5%). Distribusi pelatihan paling banyak tidak pernah mengikuti pelatihan sebanyak
70 responden (61.4%) dan yang pernah pelatihan sebanyak 44 responden (38.6%).
Distribusi berdasarkan Supervisi paling banyak tidak dilakukan supervisi sebanyak 84
responden (73.7%) dan yang dilakukan supervisi sebanyak 30 responden (26.7%). Dan
untuk distribusi berdasarkan motivasi paling banyak motivasi tinggi sebanyak 61
responden (53.3%).
Tabel 1.2 Distribusi pendidikan dengan kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti
Asih Purwakarta angkatan X dan XII terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar
Variabel
P Value
Patuh
Tidak patuh
N
%
N
%
Pendidikan
DIII
D4/S1
40
63
81.6
95.4
9
3
18.4
4.6
0.028
Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan
kepatuhan dalam pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0.028.
responden yang pendidikan D4/S1 (95.4%) lebih banyak di bandingkan dengan Diploma
III (81.6%). Odds Ratio sebesar 0.2 artinya bidan dengan pendidikan D4/S1 Kebidanan
mempunyai peluang 0.2 kali lebih besar untuk patuh terhadap pelayanan antenatal care
sesuai standar dibandingkan dengan bidan pendidikan Diploma III.
Pendidikan adalah tingkat pengetahuan format tertinggi yang diperoleh sesuai
dengan ijazah terakhir di sekolah (Notoatmodjo, 2012) Pendidikan seseorang sangat
berperan dalam proses terbentuknya perilaku kepatuhan dalam mematuhi peraturan.
Makin tinggi tingkat pendidikan formal yang diperoleh, akan makin mudah menerima
pengetahuan baru dan akan semakin mudah pula merubah perilakunya dalam memetuhi
peraturan yang ditetapkan.
Variabel
Frekuensi
Presentase
N
(%)
Patuh
Ya
Tidak
49
65
34
57
Pendidikan
Diploma III
D4/Sarjana
Kebidanan
102
12
89.5
10.5
Pelatihan
Pernah
Tidak Pernah
44
70
38.6
61.4
Supervisi
Ya
Tidak
30
84
26.3
73.7
Motivasi
Rendah
Tinggi
53
61
46.5
53.5
Dita Humaeroh. /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 508 - 514
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Terhadap Pelayanan Antenatal Care Sesuai Standar 512
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan bidan dengan
kepatuhan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar. Hal ini sesuai dengan
menyatakan bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan kepatuhan para tenaga
ksehatan dalam melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
terhadap pasien.
Tabel 1.3 Distribusi Pelatihan dengan kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti
Asih Purwakarta angkatan X dan XI terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar
Variabel
Kepatuhan
P
Value
Patuh
Tidak
patuh
N
%
N
%
Pelatihan
Pernah
Tidak pernah
25
20
52
30,8
24
45
49
69.2
0.034
Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara pelatihan dengan kepatuhan
Dalam pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,034. Responden yang
pernah mengikuti pelatihan (52%) dan tidak pernah pelatihan (30,8%). Odds Ratio
sebesar 2,3 artinya bidan pernah mengikuti pelatihan mempunyai peluang 2,3 kali lebih
besar untuk patuh terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar dibandingan dengan
bidan yang tidak pernah pelatihan.
Pelatihan adalah suatu bentuk proses pendidikan dengan memperoleh pengalaman
belajar. Pelatihan dapat meningkatkan ketaan terhadap prosedur dan mengembangkan
sumber daya manusia untuk lebih berkembang. Tujuan pelatihan adalah untuk mebantu
tenaga kesehatan memperbaiki keterampilan guna meningkatkan kepatuhan terhadap
pelayanan sesuai standar sehingga dapat memberikan pelayanan yang profesional dan
berkualitas.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan pelatihan dengan kepatuhan
terhadap pelayanan antental care sesuai standar, hal ini sejalan dengan penelitian (Afriani,
2012). Menurut (Bukhari, 2011) pelatihan sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kepatuhan petugas terhadap standar pengendalian infeksi di Rumah Sakit.
Tabel 1.4 Distribusi Supervisi dengan kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta angkatan X dan XI terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar
Variabel
Kepatuhan
P
Value
Patuh
Tidak
patuh
N
%
N
%
Supervisi
Ya
Tidak
11
19
22.4
29.2
38
46
77.6
70.8
0.520
Variabel
Kepatuhan
P
Value
Patuh
Tidak
patuh
N
%
N
%
Motivasi
Tinggi
Rendah
33
20
67.3
30.8
16
45
32.7
69.2
0.000
Dita Humaeroh. /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 508 - 514
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Terhadap Pelayanan Antenatal Care Sesuai Standar 513
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pelatihan dengan
kepatuhan Dalam pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,520.
Responden yang pernah dilakukan supervisi (22.4%) dan tidak pernah disupervisi
(29.2%). Odds Ratio sebesar 0.7 artinya bidan yang pernah di supervisi mempunyai
peluang 0.7 kali lebih besar untuk patuh terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar
dibandingan dengan bidan yang tidak pernah disupervisi.
Supervisi adalah proses pengendalian untuk tindak lanjut dari implementasi
kegiatan untuk memastikan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana atau sesuai
standar yang telah ditetapkan. Menurut Heidjarahman dan Suar disebutkan dalam
pengawasan adalah mengamati, memberikan saran dan masukan serta membandingkan
pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksi nya apabila terjadi penyimpangan atau
kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah di buat.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara supervisi dengan
kepatuhan bidan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Afriani,
2012) yang menyatakan bahwa supervisi memunyai hubungan yang sugnifikan dengan
kepatuhan bidan dalam pelayanan antenatal care sesuai standar.
Tabel 1.5 Distribusi Motivasi dengan kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti
Asih Purwakarta angkatan X dan XI terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar
Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antara Motivasi Bidan dengan kepatuhan
Dalam pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,000. Responden yang
motivasi tinggi (67.3%) dan motivasi rendah (30.8%). Odds Ratio sebesar 4.6 artinya
bidan yang motivasi tinggi mempunyai peluang 4.6 kali lebih besar untuk patuh terhadap
pelayanan antenatal care sesuai standar dibandingan dengan bidan yang motivasi rendah.
Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Setiap tindakan yang
dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan motivasi & Niat. Dengan motivasi petugas
akan memiliki semangat tinggi dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Tanpa motivasi seorang petugas tidak dapat memetuhi standar dalam bekerja atau bahkan
dibawah standar karena apa yang menjadi motif dan motivasinya dalam bekerja tidak
terpenuhi.
Hasil penelitian menunjukan persentasi bidan yang memiliki motivasi tinggi lebih
banyak di bandingkan dengan motivasi rendah sehingga bidan dengan motivasi tinggi
memliliki hubungan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar yang dilakukan
oleh Bidan alumni politeknik Bhakti Asih Purwakarta angkatan X dan XI. Dari penelitian
yang dilakukan oleh (Sharma et al., 2011) kepatuhan yang rendah dipengaruhi oleh
motivasi yang rendah. Tidak ada dorongan akan mempengaruhi perilaku kepatuhan
petugas sehingga dorongan dari teman sejawat akan meningkatkan kepatuhan petugas.
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pendidikan bidan dengan
kepatuhan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,028.
2. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan pelatihan dengan kepatuhan terhadap
pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,034.
3. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara supervisi dengan kepatuhan
bidan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value 0,502
4. Hasil penelitian menunjukan persentasi bidan yang memiliki motivasi tinggi lebih
banyak di bandingkan dengan motivasi rendah sehingga bidan dengan motivasi tinggi
memiliki hubungan terhadap pelayanan antenatal care sesuai standar dengan P-value
0,000.
Dita Humaeroh. /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 508 - 514
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan Alumni Politeknik Bhakti Asih
Purwakarta Terhadap Pelayanan Antenatal Care Sesuai Standar 514
BIBLIOGRAPHY
Afriani, E. (2012). Hubungan Motivasi, Supervisi, dan Faktor Lainnya dengan
Kepatuhan Bidan Menerapkan Standar Pelayanan Antenatal di Kota
Padangsidimpuan Tahun 2012 (Skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia.
Bukhari, F. A. (2011). A Hierarchical Evolutionary Algorithmic Design (HEAD) system
for generating and evolving building design models. Queensland University of
Technology.
Gunawan, S., Walton, N. Y., & Treiman, D. M. (1990). High-performance liquid
chromatographic determination of selected amino acids in rat brain by precolumn
derivatization with phenylisothiocyanate. Journal of Chromatography A, 503, 177
187.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta, 4562.
Nurbaeti, Y. (2000). Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Petugas terhadap
Standar Antenatal Care (ANC) di 6 Puskesmas Pelaksana QA di Kabupaten Bekasi
Provinsi Jawa Barat. Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Jakarta (Tesis).
Prual, A., Toure, A., Huguet, D., & Laurent, Y. (2000). The quality of risk factor
screening during antenatal consultations in Niger. Health Policy and Planning,
15(1), 1116.
Rahayu, S. (2011). Faktor Psikologi Dan Organisasi Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Bidan Desa Terhadap Standar Operasional 7t Pada Pelayanan Antenatal Di
Kabupaten Semarang Tahun 2011. Universitas Diponegoro.
Setyowati, A. D. (2009). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan
Perawat dalam Pengumpulan Anggka Kredit untuk Kenaikan Pangkat di Kabupaten
Banjarnegara tahun 2009. Diponegoro University.
Sharma, N., Singh, N. K., & Bhadwal, M. S. (2011). Relationship of somatic cell count
and mastitis: An overview. Asian-Australasian Journal of Animal Sciences, 24(3),
429438.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication
under the terms and conditions of the Creative Commons
Attribution (CC BY ND) license
(https://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).