Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Mei 2021, 1 (5), 597 - 611
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
10.36418/cerdika.v1i5.88 597
STRATEGI IMPRESSION MANAGEMENT LAMAN KEDUTAAN
BESAR JEPANG DI INDONESIA SELAMA PANDEMI COVID-19
Yessi Winnes Adrissa
1
,
M. Mossadeq Bahri
2
Kajian Wilayah Jepang, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia,
Depok
Yessiywascien@gmail.com
1
, mossadeqbahri@gmail.com
2
Abstract
Received:
Revised :
Accepted:
06-04-2021
18-05-2021
24-05-2021
These days the Social Media plays a crucial part in the
making of someone’s impression and outlook, whether good
or bad. An actor will be able to manage how they present
themselves as well as impress in front of social media users.
Japan as an entity has been presenting itself through its
official Facebook Page “Kedutaan Besar Jepang di
Indonesia” This research will look into how Japan manages
to present itself in good light and make brilliant impressions
in the middle of Covid-19 pandemic through its official
Facebook Page “Kedutaan Besar Jepang di Indonesia,”
sometimes by uploading text, images and videos that may
persuade its viewers into perceiving the whole nation
positively, which in turn, cultivates the bilateral relationship
between Indonesia and Japan. This research analysed the
data retrieved from the text, images and video contents
published on the official facebook page of the Japan
Embassy in Indonesia during the Covid-19 pandemic by
using the impression management theory by Bolino and
Turnley.
Keywords: Impressio; management: social; media
Pandemic; Japan.
Abstrak
Di masa sekarang sosial media dapat menjadi sarana
pembentukan citra diri atau impression positif. Seseorang
aktor dapat mengelola bagaimana ia hadir di hadapan publik
warganet. Jepang adalah salah satu negara yang
memanfaatkan Facebook untuk merepresentasikan
entitasnya melalui laman Kedutaan Besar Jepang di
Indonesia. Penelitian ini akan menelusuri lebih dalam
bagaimana Jepang membentuk serta mempertahankan citra
diri atau impression di saat permasalahan global Pandemi
Covid-19 melalui laman Facebook kedubes Jepang di
Indonesia dengan mengunggah teks, gambar dan video yang
mampu memengaruhi khalayak umum sehingga tercipta
gambaran positif Jepang dan terpupuk hubungan
persahabatan antara Jepang dengan publik Indonesia. Kajian
ini akan mencermati konten-konten yang dipublikasi laman
Facebook kedutaan besar Jepang setelah adanya pandemi
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 598
Covid-19 dengan teori impression management oleh Bolino
dan Turnley.
Kata kunci: Impression; management; social; media;
Pandemic; Jepang.
Corespondence: Yessi Winnes Adrissa
Email : Yessiywascien@gmail.com
CC BY ND
PENDAHULUAN
Platform media sosial telah menjadi media yang mudah digunakan dalam
berkomunikasi secara masal. Melalui media ini kedutaan Besar Jepang dapat
berdiplomasi serta merepresentasikan entitas serta impresinya di depan warganet
Indonesia, contohnya di jejaring sosial Facebook. Laman kedutaan besar Jepang dapat
diakses di facebook.com/embassyofjapan.id. Konten laman Facebook dapat menjadi
manifestasi atau representasi negara Jepang dengan segala daya tariknya di mata
masyarakat umum. Melalui fitur unggahan teks, gambar, video serta foto-foto, Jepang
dapat senantiasa mengatur bagaimana dirinya tampil di hadapan warganet Indonesia
terutama untuk mempertahankan jalinan persahabatan bilateral Indonesia-Jepang.
Terlebih di masa pandemi Covid-19, di mana banyak negara terdampak secara
ekonomi, politik, dan demografis. Jepang sendiri mengalami penurunan PDB (GDP)
sebanyak 7.8% di akhir tahun 2020 (Khaliq, 2020) di dalamnya industri pariwisata dan
turisme Jepang mengalami dampak signifikan (Bloomberg, 2020) karena adanya
pembatasan berskala besar melalui perencanaan “kondisi situasi darurat.” Acara olahraga
berskala internasional, “Tokyo 2020” juga dibatalkan dan memberikan dampak negatif
bagi ekonomi dan infrastruktur Jepang.
Artikel ini ditulis dengan maksud untuk mengetahui bagaimana duta besar Jepang
mempresentasikan citra atau impression dirinya kepada masyarakat Indonesia melalui
jejaring sosial Facebook di tengah pandemi Covid-19 dan mempertahankan citra positif
negara walaupun negara tersebut sedang mengalami kesulitan. Penelitian ini akan
mengkaji unggahan-unggahan di laman Facebook Kedutaan Besar Jepang yang ada
hubungannya dengan pandemi Covid-19 dengan teori impression management.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis untuk mengulas konten
unggahan-unggahan laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia sebagai representasi
entitas negara Jepang di Indonesia.
Tulisan ini mencermati unggahan-unggahan oleh pihak Kedutaan Besar Jepang
Republik Indonesia yang terkait penanggulangan, bantuan, dan pencegahan penyebaran
pandemi Covid-19 dan diunggah setelah adanya pengumuman wabah covid-19 di Jepang
pada periode Maret 2020 sampai dengan Maret 2021.
Konten yang ada dalam unggahan tersebut meliputi gambar, video dan teks serta
caption yang menyertainya. Jenis dan karakteristik unggahan ini beragam, namun tetap
mewakilkan Jepang bagi warganet umum di Indonesia.
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 599
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Impression management merupakan proses dimana seseorang (aktor)
mengendalikan impression atau gambaran rupa dirinya di mata orang lain. Konteks
impression managemen di dunia korporasi atau perlembagaan tertentu biasanya
menyangkut seleksi informasi yang dapat diakses untuk mengatur persepsi pembaca
sedemikian rupa terhadap pencapaian korporasi atau lembaga. Contoh penerapan
impression management meliputi penggunaan bahasa yang sukar dimengerti untuk
menutup-nutupi kekurangan lembaga, pemilahan informasi dan data positif terhadap
pembaca, serta penitikberatan informasi positif dan penyepelean informasi negatif
(Brennan, Pierce, & Guillamon-Saorin, 2009).
Dalam mempromosikan hal tertentu, dibutuhkan suatu kemampuan untuk menarik
minat publik seperti pada konsep “personal branding.” Karakteristik-karakteristik khas
suatu brand ditonjolkan untuk memperkuat impression atau citra daripada brand tersebut.
Karakteristik dapat berupa nilai (value), budaya (culture) dan keindahan (beauty). Dalam
menyebarluaskan kekhasan ini kepada khalayak umum, perlu diperhatikan bahwa audiens
harus sesuai. Hal ini disebut “penyesuaian pitch.” (Edmiston, 2016).
Sosial media sudah menjadi ajang ekspresi dan aktualisasi diri, namun di sisi lain
juga menjadi sarana representasi diri dimana seseorang dapat mengatur bagaimana ia
harus tampil. Beriringan dengan waktu, organisasi-organisasi dan perusahaan-perusahaan
professional mulai bertransisi dengan berkecimpung dalam dunia digital dan mulai
menggunakan sosial media. Representasi menunjukkan sosok seseorang di dunia nyata.
Melalui konsep impression management, seseorang dapat memproyeksikan pesan-pesan
yang mereka ingin komunikasikan terhadap penerima. Dengan strategi yang memadai,
impression management dapat meningkatkan tingkat kepercayaan, kredibilitas, inovasi
dan karisma.
Bolino dan Turnley mengemukakan bahwa terdapat lima strategi penting dalam
impression management yaitu self-promotion, ingratiation, exemplification, intimidation
dan supplication (Greene, 2009, pp. 358-359).
1) Self-promotion
Siasat pengendalian impression dengan membicarakan atau mempresentasikan
segala kelebihan dan pencapaian dirinya agar nilai-nilai positif tersebut menjadi
visibel dan diakui oleh orang lain.
2) Ingratiation
Adalah strategi di mana seseorang melakukan hal-hal positif untuk
memengaruhi perspektif penerima atau melakukan hal-hal yang diinginkan
penerima, misalnya dengan memberikan pengakuan, rasa hormat, pujian, persetujuan
dan bantuan.
3) Exemplification
Strategi di mana aktor memberikan teladan yang mampu mengangkat citra
dirinya di depan penerima, misalnya dengan memperlihatkan kemampuan, kejujuran,
integritas, moralitas dan melakukan tindakan terpuji.
4) Intimidation
Intimidasi adalah strategi di mana aktor memperlihatkan kekuatan,
kemampuan atau potensinya untuk mencelakai penerima. Seorang atasan yang
dengan tegas mengancam karir bawahannya merupakan suatu tindakan intimidasi.
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 600
5) Supplication
Dengan strategi supplication, aktor menunjukkan kelemahannya misalnya di
saat-saat sulit. Siasat ini termasuk memancing perasaan iba dari penerima,
menperlihatkan celah serta kelemahan dan mengakui kekurangannya untuk menarik
rasa simpati.
Impression management tidak terbatas pada manipulasi informasi yang
mencerminkan aktor. Apabila citra yang ditampilkan aktor tidak sesuai dengan kenyataan
maka akan muncul rasa ketidakpercayaan yang dapat merusak citra diri aktor (Hall,
Pennington, & Lueders, 2013).
Platform media sosial memudahkan seseorang untuk mengatur sedemikian rupa
bagaimana ia tampil di depan umum, bahkan lebih mudah daripada bertatap muka.
Pengguna media sosial dapat mengatur aspek-aspek apa saja yang ingin ditonjolkan dan
dipresentasikan melalui konten-konten yang diunggah. Namun dalam berinteraksi,
pengguna media sosial senantiasa ingin berinteraksi dengan identitas yang otentik.
(Krämer & Winter, 2008).
Impression dengan mudah terbentuk dan cenderung stabil seiring waktu. Seseorang
cenderung mengendalikan citra atau impression, termasuk di dalamnya informasi yang
ditampilkan sebelum berkomunikasi baik secara tatap muka atau daring. Impression dapat
terbentuk melalui tampilan visual atau verbal atau gestur-gestur non-verbal tertentu.
Dua strategi dalam impression management menurut Jones adalah ingratiation dan
self-promotion. Ingratiation adalah strategi pembentukan impression yang tidak
memerlukan perencaan tertentu, sedangkan self-promotion merupakan tindakan proaktif
untuk mendapatkan opini positif pada impression tersebut (Raban, Danan, Ronen, & Guy,
2016).
Menurut Leary dan Kowalsky Self-promotion sebagai teknik impression
management menekankan profit and goal (keuntungan dan tujuan) pribadi. Dalam
lingkungan sosial media, pengguna-pengguna mencoba menciptakan image diri sebaik-
baiknya agar diterima di lingkaran sosial dan mendapatkan opini positif dari pengguna
lain (Rui & Stefanone, 2013).
Untuk membangun citra positif dalam membentuk impression, seseorang atau
suatu lembaga harus bertindak secara netral dan tidak memihak pada siapapun. Menurut
Metzger, Flanagin, Eyal, Lemus dan McCann, kredibilitas terbangun dari kepercayaan
publik dibentuk dari skill, competence, experience, qualification dan reputation
(VanBogart, 2014).
Dalam membentuk suatu impression secara daring, Giacalone dan Rosenfeld
mengemukakan bahwa gambar-gambar dan fotografi lebih penting dalam membentuk
citra tertentu secara emosional daripada teks (Yoo, 2021).
B. Pembahasan
a. Unggahan Video “Tokyo 2020+1”
https://www.facebook.com/watch/?v=995513527557974
Pada tanggal 3 Agustus 2020 laman Facebook kedutaan besar Jepang di Indonesia
sempat mengunggah video yang mempresentasikan olimpiade Tokyo 2020 yang sempat
dibatalkan karena adanya pandemik Covid-19 dengan caption The Flame stays with
Hope, api yang terus menyalakan harapan.” Berikut merupakan subtitle dari video
tersebut.
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 601
“Athletes from all over the world should be here alongside sixty thousand
spectators, gazing up at the Olympic flame. Suddenly, everything changed. The
future that we took for granted transformed overnight into something completely
different. I understand what that’s like, because I experienced the same thing
when I had a life-threatening illness. Meeting people, walking outside. Using my
entire body to swim in the pool. These simple pleasures are all so precious, yet
before my illness I took them for granted. The other athletes who lost Tokyo 2020
must feel the same. The goal they’d been working toward suddenly disappeared.
For an Olympic or Paralympic level athlete, the training is extremely demanding
and the mental pressure is intense. There are days when you want to run away
from it all. But when all that suddenly disappears, you truly appreciate how much
it meant to you and how much you loved the sport. That’s what happened to me.
Imagine the world in a year. A world where the curtain is set to rise on the
Olympic and Paralympic Games. Right now, athletes around the world are
looking to that future, pushing themselves to the limit. No effort, no matter how
small, is ever wasted. The confidence that sports inspires, the human connections
it helps us make are truly irreplaceable. One last thing, Sports is not just about
the athletes, sports show us the importance of solidarity, I never want to forget
that. I want to remember my gratitude and respect for those who contribute to
their society as I take my next step. As an athlete, as a person. Tokyo 2020 + 1.
Hope fuels the flame.” (KBJRI, 2020d).
Pesan dan simbolisme yang ditunjukkan video ini adalah ketiadaan api yang
biasanya membara untuk menyambut pembukaan olimpiade. Kemudian diperlihatkan
bahwa atlit-atlit dari seluruh dunia termasuk Jepang tidak siap dengan perubahan akibat
dampak pandemik Covid-19 pada tahun 2020. Namun, tidak selamanya atlit-atlit ini akan
berdiam diri dan patah semangat karena pada tahun selanjutnya olimpiade ini akan
diselenggarakan kembali dengan semangat yang lebih. Karena acara ini akan dibuka
kembali pada tahun 2021, dalam video ini olimpiade ini berubah nama menjadi “Tokyo
2020+1” dengan motto singkat
この炎は、まだ消えていない
(Api ini belum padam) yang
menggambarkan bahwa semangat Jepang dan atlit-atlitnya dalam menyambut Olimpiade
Tokyo 2020 masih besar.
Pesan yang disampaikan video ini tidak menutup-nutupi kenyataan bahwa Jepang
terkena dampak dari pandemi ini secara ekonomi dan Jepang masih memiliki kelemahan
dalam menghadapi situasi global ini sehingga membatalkan kompetisi olah raga berskala
dunia ini. Video ini ditujukan untuk menarik simpati penonton dengan menunjukkan celah
dan kerentanan Jepang, sesuai dengan strategi poin “Supplication.” Jepang dengan segala
citra sebagai negara yang resilien terhadap segala jenis bencana dihadapi oleh situasi
global Covid-19 akhirnya dilemahkan, akan tetapi unggahan ini juga menggambarkan
harapan nasional yang belum sirna terhadap proses pemulihan ekonomi dan infrastruktur.
Adanya upaya dari Jepang, atlit-atlit dan panitia penyelenggara untuk bangkit dan pulih
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 602
kembali dari dampak pandemi Covid-19 juga menunjukkan sikap keteladanan yang dapat
dikategorikan sebagai “exemplification.”
b. Unggahan tagar #DiRumahAja oleh Dubes Masafumi Ishii
https://www.facebook.com/watch/?v=877647536037673
Pada tanggal 21 April 2020 laman ini mengunggah video yang menyampaikan
kata-kata mantan duta besar Jepang Masafumi Ishii saat menghadapi pandemi korona.
Berikut pesan yang disampaikan melalui unggahan video tersebut.
Walaupun sedang dalam kondisi sulit, bagaimana teman-teman melewati keadaan
saat ini? Saya berpikir, pasti banyak di antara kalian yang membatasi kegiatan di luar
rumah. Begitu juga dengan saya. Karena selalu berada di rumah, kesempatan untuk dapat
bertemu juga menjadi berkurang. Oleh karena itu, saya ingin mendengar dari para sahabat
Jepang dan Indonesia tentang bagaimana mereka berkegiatan di suasana seperti ini.
(KBJRI, 2020b)
Beliau mengungkapkan bahwa tidak hanya masyarakat Indonesia yang harus
beraktivitas di rumah saja namun dirinya juga. Secara tak langsung beliau, sebagai duta
besar Jepang, mengungkapkan bahwa orang penting-pun masih terpengaruh dengan
dampak pandemi covid-19 dan harus membatasi aktivitasnya. Tindakan di mana duta
besar Jepang Masafumi Ishii bersimpati dengan mengungkapkan keterbatasan mobilitas
dan aktivitas dapat dilihat sebagai poin supplication karena merupakan suatu kelemahan
dan kerentanan akibat dampak pandemi. Selain itu, gambaran bahwa dubes Masafumi
Ishii harus beraktivitas di dalam ruangan secara tindak langsung himbauan bagi
masyarakat agar tetap tinggal di rumah adalah suatu exemplification atau pemberian
teladan, sesuatu yang perlu dicontoh dan dikagumi. Beliau sebagai salah satu perwakilan
negara secara keseluruhan menunjukkan bahwa Jepang adalah negara yang teladan dalam
memenuhi protokol kesehatan.
Selain itu, dalam video ini beliau memulai tren tagar #DiRumahAja untuk
mendengarkan cerita-cerita menarik dari masyarakat yang terpaksa beraktivitas di rumah.
Unggahan ini menciptakan suasana interaktif antara pengguna dan pengunggah media
serta memberikan kesan kebersamaan Jepang-Indonesia dalam situasi darurat, bahwa
Jepang masih peduli dengan keadaan Indonesia.
c. Unggahan #DiRumahAja oleh Matsunaga Shohei
https://www.facebook.com/embassyofjapan.id/videos/1533950650098619
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 603
Video yang diunggah pada 29 April 2020 ini memperlihatkan sosok Matsunaga
Shohei san yang merupakan mantan pemain sepak bola professional di Indonesia dari
Jepang yang berkarya dari tahun 2011 hingga 2020. Matsunaga Shohei juga merupakan
duta persahabatan pada peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Indonesia.
Beliau terlihat sedang beraktivitas di rumah dengan mengurus kedua anaknya. Berikut
pesan yang disampaikan melalui subtitle tersebut:
Walaupun saat ini kondisi global sedang sulit karena virus corona, namun mari
kita tetap semangat dan melakukan yang terbaik. #Kerjabersama #Majubersama tapi
sekarang #Dirumahaja. (KBJRI, 2020c)
Pandemi covid-19 berdampak pada semua lapisan masyarakat, bahkan orang berdarah
Jepang sekalipun. Namun hal ini tetap membuat Matsunaga-san beraktivitas di rumah dan
semakin dekat dengan keluarganya. Dengan mengucapkan kata-kata berbahasa Indonesia
dalam menyampaikan anjuran untuk tetap diam di rumah, terlihat bahwa beliau
menggunakan taktik exemplification karena telah memberikan teladan untuk tetap
mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi dan juga memperlihatkan rasa sayang
terhadap sanak keluarga.
Dimunculkannya duta persahabatan bilateral Matsunaga Shohei dan adanya ketertarikan
Jepang untuk mempertahankan persahabatan antara Jepang dan Indonesia selama pandemi
ini akan memberikan imaji positif terhadap citra Jepang sebagai negara yang ramah. Hal
ini adalah bentuk ingratiation. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia oleh orang
Matsunaga-san, seseorang yang secara penampilan dilihat sebagai orang Jepang juga
termasuk dalam teknik ingratiation dengan memanfaatkan bahwa masyarakat Indonesia
tertarik apabila bahasa dan budayanya diakui atau digunakan oleh orang asing.
d. Respon Duta Besar terhadap Tindakan Diskriminatif saat Pandemi
https://www.facebook.com/embassyofjapan.id/photos/2796492770443638
Menindaklanjuti tindakan diskriminatif yang dialami warga-warga Jepang yang
tinggal di Indonesia pada bulan Maret 2020 (Kompas.com), duta besar Jepang
mengunggah surat pernyataan di laman facebook Kedutaan Besar Jepang di Indonesia
pada 12 Maret 2020. Terjemahan isi pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 604
Pernyataan terkait Persaudaraan Indonesia-Jepang oleh Kedutaan Besar Jepang
Berkenaan dengan perlakuan tidak baik yang dialami warga Jepang yang tinggal di
Indonesia:
1) Kami turut prihatin atas perlakuan yang diterima penduduk Jepang di Indonesia
2) Kami sangat menyesali tindakan diskriminatif yang diterima oleh warga kami karena
adanya perbedaan. Kami sangat mengharapkan bagi pemerintah Indonesia untuk
menindaklanjuti dan mencegah tindakan tersebut
3) Kami akan mengupayakan untuk mencegah penyebaran desas-desus atau kabar yang
tidak sesuai kepada masyarakat umum untuk mencegah reaksi berlebih dari
masyarakat
4) Penyebaran Coronavirus tidak ada hubungannya dengan kebangsaan. Permasalahan
koronavirus adalah permasalahan global yang harus ditangani oleh semua penduduk
dunia bersama-sama
5) Indonesia dan Jepang sudah menjalin dan membangun hubungan persahabatan selama
lebih dari 60 tahun. Bagi orang Indonesia, Jepang adalah kawan dan begitu pula
sebaliknya. Maka dari itu, permasalahan koronavirus harus diselesaikan bersama-sama,
baik sebagai masyarakat Indonesia, Jepang dan penduduk dunia sekalipun. (KBJRI,
2020e)
Konten dari pesan ini ditulis sepenuhnya dalam bahasa Jepang dan tanpa
terjemahan sama sekali, dan diunggah di situs laman Facebook kedutaan besar Jepang
Republik Indonesia, di mana sebagian besar pembaca postingan tersebut adalah orang
Indonesia. Pesan ini dianggap akan mengganggu keharmonisan hubungan antara
Indonesia dan Jepang, karena adanya berita negatif yang menggambarkan oknum-oknum
dari Indonesia yang bersikap diskriminatif. Pihak Kedutaan Besar Jepang di Indonesia
membuat agar pesan ini sulit dipahami bagi masyarakat awam Indonesia yang hanya
mengetahui sedikit tentang Jepang dengan sepenuhnya menggunakan bahasa Jepang, dan
hanya kalangan yang fasih berbahasa Jepang yang mampu memahami konten surat ini.
Masyarakat Indonesia yang fasih berbahasa Jepang akan sadar dan paham akan
kondisi di Jepang dan Indonesia saat ini serta pentingnya hubungan diplomatis Jepang-
Indonesia yang sudah berjalan lebih dari 60 tahun, apabila poin-poin nomor 4 dan 5
menitikberatkan jalinan hubungan persahabatan Jepang dan Indonesia.
Pengaburan secara sengaja maksud dari surat peryataan tersebut kepada
masyarakat umum, dan pernyataan bahwa Jepang masih tertarik untuk menjalin ikatan
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 605
yang baik dengan Indonesia sebagai “teman” dan bagian dari masyarakat dunia
merupakan strategi ingratiation. Adanya rasa tanggung jawab dari pemerintah Jepang
untuk bersama-sama menangani pandemi korona dan mencegah kabar atau desas desus
tak berdasar menunjukkan bentuk exemplification atau menunjukkan sikap teladan.
e. Unggahan Foto Duta Besar Masafumi
1. Unggahan Foto #1
https://www.facebook.com/embassyofjapan.id/photos/2847605451999036
Dalam foto-foto di bawah ini, Duta Besar Masafumi berpose dengan latar
belakang yang atraktif bagi pembaca. Terlihat peta geografis Indonesia, bingkaian
gambaran wayang, karikatur kecil duta besar Masafumi Ishii dengan bendera Jepang-
Indonesia dan ornament-ornamen dengan tulisan lucu” dan “kawaii” (lucu dalam
bahasa Jepang), menekankan karakteristik-karakteristik Jepang yang ingin
ditampilkan sehingga menciptakan impression dengan strategi self-promotion.
Pembawaan duta besar dengan latar belakang tersebut memberikan gambaran positif
hubungan Jepang-Indonesia yang mengakui satu sama lain dalam hal geografis dan
atraksi budaya. Foto-foto ini diunggah tanpa adanya teks caption, jadi interpretasi
gambar ini sepenuhnya diserahkan pada pembaca.
Dalam foto 1 yang diunggah pada 31 Maret 2020, Duta Besar Masafumi Ishii
dengan sejumlah dus obat tradisional ternama di Indonesia yaitu tolak angin dengan
posisi tangan dipertemukan bersama seperti berdoa (KBJRI, 2020a).
Penggambaran dengan unggahan foto ini memberikan kesan bagi pembaca
bahwa orang Jepang masih rentan dengan gejala penyakit tertentu, terlebih di saat
pandemik. Duta Besar Masafumi Ishii memberikan gambaran bahwa dirinya dalam
posisi lemah dan membutuhkan bantuan atau simpati dari Indonesia, sesuai dengan
poin Supplication.
2. Unggahan Foto #2
https://www.facebook.com/embassyofjapan.id/photos/2798075663618682
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 606
Di saat pandemi, sterilisasi tubuh untuk menghindari penularan Covid-19
berlaku untuk siapa saja, termasuk Duta Besar Masafumi Ishii (KBJRI, 2020a).
Dalam foto ini, duta besar memberikan teladan dalam hidup sehat bagi pembaca di
kala pandemi, yang merupakan bagian dari strategi exeplification.
Produk sterilisasi menjadi simbolisasi kerentanan bahkan bagi orang Jepang
ditengah pandemi. Makanan khas Indonesia juga ditampilkan untuk menarik rasa
simpati pembaca, sebuah strategi “ingratiation” karena masyarakat Indonesia ingin
melihat segala sesuatu khas Indonesia di dalam lingkungan Internasional dan secara
tidak sadar ingin nilai serta budayanya diakui dan dikenali oleh Jepang.
3. Unggahan Foto #3
https://www.facebook.com/embassyofjapan.id/photos/3265948953498015
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 607
Pada unggahan selanjutnya yang diterbitkan 9 September 2020, duta Besar
Masafumi Ishii mengunggah fotonya sebelum menyantap hidangan kuetiau goreng,
masakan dari Indonesia di saat dirgahayu Republik Indonesia yang ke-75 (KBJRI,
2020a). Beliau nampak mengenakan masker dan membentangkan handuk kecil yang
memiliki motif warna bendera Republik Indonesia. Dapat diiterpretasikan bahwa
beliau mengenakan masker untuk menunjukkan keteladanan atau exemplification dan
kerentanan diri atau supplication di dalam kondisi pandemic Covid-19. Warna masker
ini juga menjadi simbol bahwa Duta Besar mengakui kedaulatan dan kemerdekaan
Indonesia. Masker, handuk kecil berwarna merah putih dan hidangan kuetiau goreng
adalah representasi nilai Indonesia yang diakui oleh Duta Besar Jepang. Dengan
demikian, unggahan ini memanfaatkan strategi exemplification, ingratiation dan
supplication.
4. Unggahan Foto #4
https://www.facebook.com/359405407485732/videos/942029412949195
Pada tanggal 20 Juli 2020, laman Kedutaan Besar Jepang Republik Indonesia
menginformasikan bantuan-bantuan yang diberikan Jepang selama pandemi Covid-19
melalui kata-kata duta besar Masafumi Ishii dalam video ini. Berikut caption video
tersebut:
Selamat pagi! Apa kabar? Saya baru menandatangani dua pertukaran nota
tentang bantuan Jepang untuk penanganan Covid-19 di Indonesia. Salah satunya
adalah pinjaman senilai 30 milyar yen atau sekitar 6 triliun rupiah untuk bantuan
darurat terhadap penanganan pandemic Covid-19. Kami berharap melalui bantuan
keuangan kepada pemerintah Indonesia, masyarakat dan ekonomi Indonesia yang
terdampak akibat Covid-19 bisa pulih sesegera mungkin. Nota yang lain adalah
bantuan hibah senilai 2 miliar yen atau sekitar 250 miliar rupiah untuk pembenahan
perlengkapan kesehatan dan medis, diantaranya pengadaan berupa mobile X-ray.
Jepang telah memberikan bantuan melalui badan dunia dan menyumbangkan obat
AVIGAN selain itu juga diserahkan bantuan dana dan perlengkapan medis oleh
perusahaan-perusaan Jepang kepada Indonesia. Jepang ingin menjadi teman sejati
Indonesia di kala susah. Mari kita berpegangan tangan untuk mengatasi masalah ini.
Kerja bersama, maju bersama! (KBJRI, 2020a)
Duta Besar Jepang menyebarluaskan informasi terkait bantuan dana oleh
Jepang ke Indonesia. Terlihat bahwa duta besar Masafumi menandatangani perjanjian
bantuan di depan kamera dengan senyum yang ramah, memperlihatkan secara publik
tindakan positif yang dilakukan Jepang terhadap Indonesia. Hal ini termasuk dalam
ingratiation. Citra yang digambarkan dalam video ini adalah gambaran jalinan
persahabatan Jepang dan Indonesia di era pandemi. Bahwa Jepang tetap ingin
membantu Indonesia dan mempererat hubungan bilateral di masa-masa sulit.
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 608
Dalam video ini juga diungkapkan bahwa Jepang telah berkontribusi banyak
dalam dunia medis untuk menangani covid-19, sehingga menciptakan impression
bahwa Jepang adalah negara berteknologi medis tinggi dan senantiasa berkontribusi.
Hal ini termasuk dari strategi exemplification dan self-promotion untuk memupuk
imaji baik negara.
Nilai Bushido dalam Pandemi
Unggahan yang dipublikasikan pada 12 Maret 2021 ini memuat video karya
prefektur Fukushima yang memperkenalkan nilai-nilai Bushido. Terlihat dalam video
ini, representasi budaya Jepang seperti pakaian tradisional “yukata”, baju zirah
“gusoku”, pemandian umum “ofuro”, dan arsitektur bergaya “machiya” banyak
dimunculkan sehingga konten ini memanfaatkan strategi “self-promotion”. Narasi
dalam video tersebut adalah sebagai berikut:
Dalam Bushido, ada sebuah ajaran untuk memprioritaskan orang lain
daripada diri kita sendiri. Kewajiban. Tidak mendahulukan pemikiran diri
sendiri, dan berjalan di jalan yang benar sebagai seorang manusia.
Keberanian. Mengetahui apa yang benar namun tidak melakukannya adalah
tindakan pengecut. Berani bertanggung jawab dan melakukan tindakan benar
yang diinginkan serta memahami situasi dan mengambil tindakan yang bijak
untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Tindakan ini yang disebut
keberanian sejati. Etiket. Etiket sejati bukanlah hal yang anda praktekkan,
namun yang datang dari hati. Memoles hati setiap hari adalah kunci untuk
etiket sejati. Kebajikan. Menunjukkan dalam tindakan bahwa anda
memperhatikan orang lain. Tindakan berupa perhatian dan uluran tangan
saat diperlukan serta senantiasa ramah kepada sesama, adalah bukti
kebajikan hati (KBJRI, 2021).
Tayangan ini menjabarkan nilai keteladanan Jepang seperti kewajiban,
keberanian, tanggung jawab, etika dan kebajikan yang patut dicontoh masyarakat
Indonesia di saat pandemi. Secara tidak langsung narasi ini menyiratkan bahwa
Jepang adalah negara dengan nilai-nilai luhur dan budaya rendah diri. Pesan ini
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 609
termasuk “exemplification” atau impresi keteladanan dari Jepang untuk mengangkat
citranya.
KESIMPULAN
Media sosial menjadi tempat bagi siapapun untuk mengelola impression atau
gambaran dirinya dengan mengatur bagaimana dan apa saja yang diperlihatkan kepada
audiens yang dituju, termasuk duta besar Jepang yang menjadi representasi negara
Jepang. Di kala pandemi Covid-19, Kedutaan Besar Jepang Republik Indonesia tetap
berusaha mempertahankan impression positif negara Jepang dan memupuk baik
hubungan diplomasi bilateral Jepang-Indonesia yang disebut sebagai “persahabatan”
melalui laman sosial media Facebook Kedutaan Besar Jepang Republik Indonesia.
Unggahan-unggahan foto, video dan teks di laman tersebut menunjukkan
strategi-strategi yang umum ditemui dalam impression management, terutama
exemplification, yakni menciptakan gambaran bahwa Jepang adalah negara teladan dan
panutan dalam menghadapi situasi pandemi, supplication yang menunjukan bahwa
Jepang tidak selamanya kebal terhadap dampak pandemi secara kesehatan dan ekonomi,
ingratiation di mana pihak Jepang memberikan bantuan serta secara simbolis
memberikan pengakuan pada budaya dan produk Indonesia, dan self-promotion yang
menunjukkan keunggulan budaya dan nilai-nilai Jepang. Dalam unggahan-unggahan ini
tidak ditemui unsur intimidation mengingat Jepang tertarik dalam menjalin hubungan
baik dengan Indonesia dan menunjukan citra “negara ramah” terhadap masyarakat
Indonesia.
BIBLIOGRAPHY
Bloomberg, R. (2020). Japan sees biggest tourism drop since 2011 tsunami due to
coronavirus. Retrieved from
https://www.japantimes.co.jp/news/2020/03/19/national/japan-biggest-tourism-
drop-since-311-covid-19/
Brennan, N. M., Pierce, A., & Guillamon-Saorin, E. (2009). Impression management:
Developing and illustrating a scheme of analysis for narrative disclosures - a
methodological note. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 22(5), 789-
832. doi:http://dx.doi.org/10.1108/09513570910966379
Edmiston, D. (2016). Developing the Perfect Pitch: Creating a Positive First Impression
Through Social Media. Marketing Education Review, 26(1), 3-7.
doi:10.1080/10528008.2015.1091660
Greene, J. O. (2009). Handbook of communication and social interaction skills. New
York u.a.: Routledge.
Hall, J. A., Pennington, N., & Lueders, A. (2013). Impression management and formation
on Facebook: A lens model approach. New Media & Society, 16(6), 958-982.
doi:10.1177/1461444813495166
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 610
KBJRI, K. B. J. d. I. [Embassyofjapan.id]. (2020a, 31 March). [Facebook Photo].
Retrieved 11 March 2021 from
https://www.facebook.com/embassyofjapan.id/photos/2847605451999036
KBJRI, K. B. J. d. I. [embassyofjapan.id]. (2020b, 21 April). #DiRumahAja oleh
Masafumi Ishii [Facebook Post]. Retrieved 11 March 2021 from
https://www.facebook.com/watch/?v=877647536037673
KBJRI, K. B. J. d. I. [Embassyofjapan.id]. (2020c, 29 April). Pesan dari Matsunaga
Shohei-san untuk teman-teman [Facebook Post]. Retrieved 12 March 2021 from
https://m.facebook.com/watch/?v=1533950650098619&_rdr
KBJRI, K. B. J. d. I. [embassyofjapan.id]. (2020d, 3 August). Tokyo 2020 + 1 Message
[Facebook Post]. Retrieved 11 March 2021 from
https://www.facebook.com/watch/?v=995513527557974
KBJRI, K. B. J. d. I. [Embassyofjapan.id]. (2020e, 12 March). 新型コロナウイルスに関連し
た在京インドネシア大使館のコメント [Facebook Post]. Retrieved 11 March 2021
from https://www.facebook.com/embassyofjapan.id/photos/2796492770443638
KBJRI, K. B. J. d. I. [Embassyofjapan.id]. (2021, 12 March). The New Normal
Fukushima [Facebook Video]. Retrieved 13 March 2021 from
https://www.facebook.com/359405407485732/videos/4370848182942851
Khaliq, R. u. (2020). Japan loses 7.8% in GDP to COVID-19 onslaught. Retrieved from
https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/japan-loses-78-in-gdp-to-covid-19-
onslaught/1944193
Krämer, N. C., & Winter, S. (2008). Impression management 2.0: The relationship of
self-esteem, extraversion, self-efficacy, and self-presentation within social
networking sites. Journal of Media Psychology: Theories, Methods, and
Applications, 20(3), 106-116. doi:http://dx.doi.org/10.1027/1864-1105.20.3.106
Raban, D. R., Danan, A., Ronen, I., & Guy, I. (2016). Impression management through
people tagging in the enterprise: Implications for social media sampling and
design. Journal of Information Science, 43(3), 295-315.
doi:10.1177/0165551516636305
Rui, J. R., & Stefanone, M. A. (2013). Strategic Image Management Online. Information,
Communication & Society, 16(8), 1286-1305.
doi:10.1080/1369118X.2013.763834
VanBogart, S. M. (2014). Establishing credibility online through impression
management. (M.A.). Gonzaga University, Ann Arbor. Retrieved from
https://search.proquest.com/dissertations-theses/establishing-credibility-online-
through/docview/1501649062/se-2?accountid=17242 Entrepreneurship Database;
ProQuest Dissertations & Theses Global; Publicly Available Content Database
database. (1552310)
Yessi Winnes Adrissa,
M. Mossadeq Bahri /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5), 597 - 611
Strategi Impression Management Laman Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Selama Pandemi
Covid-19 611
Yoo, E. (2021). Impression management of South Korean sports stars through image-
based social media. Sport in Society, 1-22. doi:10.1080/17430437.2021.1878146
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY ND)
license (https://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).