Suhendra, Bachtiar, Muhammad Saleh
Universitas Muhammadiyah
Sukabumi, Indonesia
E-mail : [email protected]; [email protected]2; [email protected]3
� Kata Kunci |
Abstrak |
Depth jump; jump
in place; bola voli |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan latihan Latihan Depth
Jump Dengan Jump In Place Terhadap Hasil Loncatan Smash Atlet Bola Voli Man 4 Kabupaten
Sukabumi Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen
dengan desain �two group
pretest-posttest design�. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli MAN4 Kabupaten Sukabumi, Sampel yang digunakan
berjumlah 12 orang dengan
pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling total. Instrumen penelitian
menggunakan vertical jump sebagai alat ukur kemampuan
melompat. Teknik analisis
data yang digunakan pada penelitian
ini yaitu mencari simpangan baku, mencari nilai normalitas dan homogen lalu mencari nilai paired T test.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat
pengaruh yang signifikan,
dengan uji paired sample t test latihan
depth jump memperoleh nilai
signifikasi < 0,05 yaitu
0,000, dan jump in place memperoleh nilai signifikasi < 0,05 yaitu 0,000. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh latihan depth jump dan jump in place terhadap
kemampuan melompat atlet bola voli MAN 4 Kabupaten Sukabumi. Persentasi peningkatan latihan depth jump sebesar
25,74% dan jump in place sebesar 22,72%, maka depth jump lebih baik berpengaruh karena memperoleh persentasi peningkatan yang lebih besar dibandingkan
plyometric box jump. |
Keywords |
�Abstract |
Depth jump; jump in place;volleyball |
This
research aims to find out whether there is an effect of Plyometric training:
the difference between depth jump and jump in place
training on the smash jump results of volleyball athletes in Man 4, Sukabumi Regency. This research uses an experimental
method with a "two group pretest-posttest design". The population
in this study were MAN4 volleyball athletes in Sukabumi
Regency. The sample used was 12 people with sampling using a total sampling
technique. The research instrument uses the vertical jump as a measuring tool
for jumping ability. The data analysis technique used in this research is
looking for standard deviation, looking for normality and homogeneity values
and then looking for paired T test values. The results of this research are
that there is a significant effect, with the paired sample t test, the depth
jump exercise obtained a significance value of <0.05, namely 0.000, and
jump in place obtained a significance value of <0.05, namely 0.000. It can
be concluded that there is an influence of depth jump and jump in place
training on the jumping ability of MAN 4 Sukabumi
Regency volleyball athletes. The percentage increase in depth jump training
was 25.74% and jump in place was 22.72%, so depth jump had a good effect
because it obtained a greater percentage increase compared to plyometric box
jump |
*Correspondence Author: Suhendra
Email: [email protected] ��
PENDAHULUAN
Permainan
bola voli merupakan salah satu permainan yang paling popular di negara
indonesia. Permainan bola voli juga sering dimainkan oleh masyarakat Indonesia,
karena sudah masuk ke dalam masyarakat dari sejak dulu maka permainan ini
sering dimainkan di kampung kampung pada waktu sore hari. Permainan ini makin
popular di masyarakat karena banyaknya tayangan di televisi atau di internet
tentang pertandingan bola voli sehingga banyak anak anak yang mau belajar dan
memperdalam permainan bola voli supaya bisa masuk ke tim profesional ataupun
timnas seperti idola nya. Seiring berkembangnya zaman permainan bola voli juga
mengalami peningkatan atau kemajuan baik dari cara serangan yang di
kombinasikan dengan vareasi supaya blok lawan terkecoh dengan serangan yang
dibuat oleh suatu tim. Teknik serangan pada permainan bola voli modern
memerlukan kekuatan fisik yang bagus dan tentunya memerlukan loncatan yang
tinggi supaya bola yang di smash bisa mendapatakan poin.
Dalam
permainan bola voli teknik loncatan sangat penting ini sesuai dengan yang
dijelaskan oleh Aguss et al., (2021), seorang pemain voli harus memiliki
kemampuan melompat ke atas (vertical jump) yang sangat baik karena akan
bermanfaat dan mendukung saat pemain melakukan serangan� (smash) kepada tim lawan. Pada saat melakukan
smash pemain yang mempunyai jangkauan smash yang tinggi akan lebih mudah pada
saat melakukan smash, vertical jump tinggi yang dimiliki atlet bola voli akan
menjadi point plus bagi atlet tersebut karena pada saat melakukan smash dia
melakukan pukulan bola nya diatas blok yang dilakukan oleh lawan sehingga ini
menjadi keuntungan karena smash yang dilakukan oleh atlet tersebut tidak akan
terblok oleh lawan aplagi tidak melintasi net. Maka dari itu kemampuan vertical
jump yang baik sangat diperlukan oleh atlet bola voli.
Adapun
untuk menambah tingginya loncatan bisa menggunakan latihan plyommetrik seperti
yang dijelaskan dalam penelitian Wea & Samri(2022)latihan plyometric dimana
latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai dengan harapan
dapat meningkatkan kemampuan jumping smash atau melakukan teknik smash sambil
loncat secara baik dan tepat sasaran.tujuan dari latihan plyometric ini adalah
untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai sehingga atlet yang sudah terbiasa
melakukan latihan plyometric hasil loncatan vertical jump nya bisa tingi.
Dalam
latihan plyometric ada beberapa latihan loncatan seperti depth jump dan jump in
place seperti yang dijelaskan dalam penelitianWea & Samri(2022) latihan
depth jump yang dilaksanakan secara sistematis dan terprogram dapat
meningkatkan kekuatan otot tungkai untuk mencapai jumping smash. Sedangkan
latihan jump in plce yaitu latihan tanpa awalan seperti yang dijelaskan pada
penelitian Afrina et al., (2019) latihan pliometric adalah latihan lompatan
tanpa awalan dimulai dengan berdiri pada satu posisi, dengan dua kaki atau satu
kaki kemudian melakukan lompatan yang kembali ke posisi semula.
Menurut
Stojanović, et, al (dalam Ricky 2020) menyatakan penyebab performa pemain
tidak optimal yaitu kondisi fisik yang menurun salah satunya daya ledak yang
mengakibatkan hasil smash tidak maksimal. Performa yang tidak optimal juga
dapat terjadi karena pemain mengalami kecemasan yang berlebihan saat latihan
serta pertandingan, konsentrasi menurun sehingga teknik yang dikuasai pun
menjadi berkurang. Selain itu pemain yang tidak optimal pada saat pertandingan
juga dapat disebabkan lompat di tempat atau vertical jump dari pemain yang
kurang baik.
Sesuai
dengan pendapat para ahli di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
latihan plyometric yang dilakukan secara rutin bisa menambah power otot dengan
bertambahnya otot tungkai maka latihan plyometric bisa digunakan untuk menambah
loncatan smash pada atlet bola voli.�
Sehingga menurut peneliti latihan plyometric sangat cocok diterapkan
oleh pelatih kepada atletnya yang belum meiliki loncatan smash yang masih
rendah.
Ekstrakurikuler
bola voli di MAN 4 Sukabumi merupakan wadah yang dijadikan untuk membina
anak-anak yang terdaftar sebagai siswa di MAN 4 Sukabumi yang mempunyai potensi
dalam bermain bola voli sehingga nantinya bisa mengharumkan nama sekolah di
kejuaraan antar sekolah Madrasah Aliyah Swasta ataupun Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) kejuaraan ini biasa disebut dengan AKSIOMA. Tidak hanya fokus pada
kejuaraan AKSIOMA MAN 4 Sukabumi juga sering mengikuti turnamen antar sekolah
antara sekolah menengah atas, Namun dalam turnamen itu MAN 4 Sukabumi belum
bisa mendapatkan juara pertama.
Dari
hasil observasi pada kegiatan ekstrakurikuler bola voli di MAN 4 Sukabumi,
peneliti menemukan masalah pada atlet bola voli putra MAN 4 Sukabumi yaitu
hampir semua atlet masih rendah saat melakukan loncatan smash dibuktikan dengan
data hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di sekolah MAN 4 Kota
Sukabumi. Sehingga pada saat melakukan smash atlet masih kesusahan untuk
menghasilkan smash yang keras dan menukik, sedangkan dalam permainan bola voli
smash merupakan serangan yang paling efektif untuk mendapatkan poin, adapun
untuk melakukan smash yang efektif mendapatkan poin atlet harus bisa memukul
bola pada saat ketinggian bola berada di titik paling tinggi supaya smash yang
dihasilkan bisa lolos dari block yang dilakukan oleh lawan.
Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini yaitu teknik loncatan smash dalam permainan
bola voli dikarenakan pada ekstrakurikuler bola voli di MAN 4 Sukabumi kendala
yang dialami oleh atlet bola voli itu pada loncatan smash. Sehingga peneliti
terdorong untuk memecahkan masalah yang di alami oleh atlet bola voli MAN 4
Sukabumi. Dari permasalahan tersebut peneliti ingin menyelesaikan permasalahan
tersebut dengan menggunakan latihan berupa latihan plyometric yang berjudul
�LATIHAN PLYOMETRIC: PERBEDAAN LATIHAN DEPTH JUMP DENGAN JUMP IN PLACE TERHADAP
HASIL LONCATAN SMASH ATLET BOLA VOLI MAN 4 KABUPATEN SUKABUMI�.
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian eksperiman yang digunakan untukan mencari pengaruh/treatment
(perlakuan) tertentu karena judul dan keadaan masalah sudah disesuaikan dengan
jenis penelitian ini. Desain penelitian pre-eksperimental
atau Pretest-Posttest Group Design.� Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa
ekstrakurikuler bola voli Man 4 Kabupaten Sukabumi sebanyak 10 orang. Dalam
penelitian ini sampel yang akandigunakan sebanyak 12 orang siswa
ekstrakulikuler bola voli Man 4 Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan teknik
sampel jenuh dimana seluruh populasi akan dijadikan sampel dalam penelitian.
Instrument penelitian merupakan suatu alat untuk mengukur hasil dari proses
yang telah dilakukan. Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
vertical jump dengan validitas 0,78 dan realibilitas 0,98 (Argantos, 2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penjelasan Data Penelitian
Deskripsi hasil dari analisis data pretest dan posttest tes
vertical jump yang dilakukan pada kelompok
1 (depth jump) dan kelompok 2 (Jump in place), Maka dilanjutkan dengan mengolah data, lalu peneliti menguraikan dengan memperlihatkan dalam bentuk tabel seperti
berikut:
Tabel 4.1 Analisis hasil data pretest dan posttest
Kelompok depth jump dan Jump in place
(Sumber:
peneliti, 2024)
Deskriptive Statistics |
|||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
Pretest depth jump |
12 |
35 |
48 |
41.83 |
1.833 |
Posttest depth jump |
12 |
50 |
62 |
56.33 |
2.092 |
Pretest Jump in
place |
12 |
37 |
48 |
42.50 |
1.727 |
Posttest Jump in
place |
12 |
42 |
70 |
55.00 |
3.795 |
Valid N (listwise) |
12 |
|
|
|
|
Dari table normalitas diatas diketahui jumlah nilai dari pretest depth jump jumlah sampel 12, yaitu jumlah minimum 35 dan jumlah maksimum 48 dengan rata-rata nilai berada pada 41.83 dan SD. 1.833 lalu
dari posttest depth jump dengan
jumlah sampel 12, jumlah minimum 50 dan maksimum 62
dengan rata-rata 56.33 dan SD. 2.092, sedangkan dari tabel diatas diketahui
jumlah nilai dari pretest Jump in place jumlah
sampel 12, yaitu jumlah minimum 37 dan jumlah maksimum 48 dengan rata-rata nilai berada pada 42.50 dan SD.
1.727 lalu dari posttest
Jump in place dengan jumlah
sampel 12, jumlah minimum
42 dan maksimum. 70 dengan
rata-rata 55.00 dan SD. 3.795.
Persyaratan Pengujian Analisis
a) Uji Normalitas
Uji normalitas
dalam penelitian ini
menggunakan SPSS 25 pengelolaan data ini dilakukan setelah
mendapatkan data pretest dan posttest, serta nilai rata-rata dan SD, Uji
normalitas di penelitian ini menggunakan Shapiro-wilk.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
pretest dan posttest
Kelompok depth jump dan Jump in place
(Sumber:
peneliti, 2023)
Test Of Normality |
||||
|
Kelas |
Shapiro-Wilk |
||
|
Statistic |
f |
sig. |
|
Hasil |
Pretest depth jump |
.959 |
12 |
.813 |
|
Posttest depth jump |
.843 |
12 |
.138 |
|
Pretest Jump in place |
.931 |
12 |
.584 |
|
Posttest Jump in place |
.964 |
12 |
.852 |
a. Lilliefors Significance Correction |
1) Interprestasi Uji Normalitas
Dari hasil yang dikeluarkan dari table normalitas diatas diketahui nilai (Sig) menggunakan
uji Shapiro-wilk > dari 0.05. Maka penelitian ini disimpulkan berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Agar mengetahui kesamaan dua variable dari kelompok maka
dilakukan uji homogenitas
Jika nilai signifikan (Sig)
> 0,05 varians dinyatakan
sama (homogen) dan jika nilai signifikan (Sig) < 0,05 maka varians dinyatakan
tidak sama (tidak homogen). Apabila kedua kelompok nantinya ada sebuah
perbedaan, disebabkan oleh perbedaan rata-rata dari kemampuan. Berikut adalah hasil dari uji homogenitas data antara Kelompok depth jump dan kelompok
Jump in place
Tabel 4.3 Uji Homogenitas
depth jump
(Sumber:
Peneliti, 2024)
Test of Homogeneity of Variance |
|||
Levene Statistic |
Df1 |
Df2 |
Sig. |
1.771 |
1 |
10 |
.213 |
2) Interprestasi Uji Homogenitas
Berdasarkan dari tabel 4.3 diketahui nilai signifikan (Sig.) yang diperoleh sebesar .213 yang dimana melebihi taraf signifikasi yaitu 0,05, maka dari itu disimpulkan varians data kelompok depth jump adalah sama (homogen).
Tabel 4.4 Uji Homogenitas
Jump in place
(Sumber:
Peneliti, 2024)
Test of Homogeneity of Variance |
|||
Levene Statistic |
Df1 |
Df2 |
Sig. |
.302 |
1 |
10 |
.594 |
3) Interprestasi Uji Homogenitas
Berdasarkan dari tabel 4.4 diketahui nilai signifikan (Sig.) yang.594
yang dimana melebihi taraf signifikasi yaitu 0,05, maka dari itu disimpulkan varians data kelompok depth jump
dan Jump in place adalah sama (homogen).
Data homogenitas bukan menjadi syarat mutlak dalam uji paired sample t test. Uji homogenitas di dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah varians data pretest dan posttest kelompok
depth jump dan Jump in place homogen atau tidak.
c) Analisis Data Pengujian Hipotesis dengan uji T
Dalam uji hipotesis di penelitian ini menggunakan program SPSS 25 dengan
metode paired sample T test.
Syarat pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 maka dari itu :
1. Jika nilai Sig.
(2-tailded) < 0,05, maka terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test.
2. Jika nilai Sig.
(2-tailed) > 0,05, maka tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest
dan post test dengan signifikansi yang diperoleh.
Hasil uji hipotesis (T-Test) dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Paired Sample test
pretest dan posttest
kelompok depth jump dan Jump in place
(Sumber: peneliti, 2024)
|
Paired
Differenes |
|
|
|
|||||
Mean |
Std. Deviation |
Std. Eror Mean |
95% Confidence Interval Of The Difference |
t |
df |
Sig. (2-tailed) |
|||
lower |
Uper |
||||||||
Pair 1 |
Pretest depth jump - posttest depth
jump |
47.583 |
8.415 |
2.429 |
42.237 |
52.930 |
19.588 |
11 |
.000 |
Pair 2 |
Pretest Jump in place - posttest Jump in place |
47.250 |
9.137 |
2.638 |
41.445 |
53.055 |
17.915 |
11 |
.000 |
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil analisis kelompok pretest depth
jump-postest memperoleh nilai mean 47.583, Std. Deviation 8.415, Std. Eror Mean
2.429, df 11 dan signifikasi
(2-tailed) nilai yang diperoleh
sebesar 0,000 yang dimana nilai tersebut lebih kecil dari
taraf signifikasi yang
sudah ditetapkan yaitu
0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan menggunakan
depth jump terhadap hasil loncatan
smash atlet bola voli MAN 4
kabupaten sukabumi
Sedangkan
tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil analisis kelompok pretest jump in
place-postest memperoleh nilai mean 47.250, Std. Deviation 9.137, Std. Eror
Mean 2.638, df 11 dan signifikasi (2-tailed) nilai yang diperoleh 0,000 yang
dimana nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikasi yang sudah ditetapkan
yaitu 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan latihan menggunakan metode Jump in place
terhadap terhadap hasil loncatan smash atlet bola voli MAN 4 kabupaten
sukabumi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
pada penelitian yang dilakukan pada atlet bola voli MAN 4 kabupaten sukabumi
dapat disimpulkan:
REFERENSI
Abrasyi, R., Hernawan, H., Sujiono, B., &
Dupri, D. (2018). Retracted: Model Latihan Passing Bawah Bola Voli Pada Siswa
Sekolah Menengah Pertama. Journal Sport Area, 3(2), 168�178. https://doi.org/10.25299/sportarea.2018.vol3(2).2135
Achmad, I. Z., Aminudin, R., Sumarsono, R. N.,
& Mahardika, B. (2020). Tingkat Ketrampilan Teknik Dasar Permainan Bola
Voli Mahaisiwa PJKR Semester II Di Universitas Singaperbangsa Karawang Tahun
Ajaran 2018/2019 Irfan Zinat Achmad, Rizki Aminudin, Rhama Nurwasyah Sumarsono,
Dhika Bayu Mahardika. Jurnal Ilmiah PENJAS, 5(2), 48�60.
Afriani, S. (2022). Analisis Gerak Smash Bola
Voli Pada Atlet Klub Armada Kabupaten Muaro Jambi. Universitas Jambi.
Afrina, N., Tohidin, D., & Padang, U. N.
(2019). Jurnal Stamina Jurnal Stamina. 2, 44�52.
Aguss, R. M., Fahrizqi, E. B., & Wicaksono,
P. A. (2021). Efektivitas vertical jump terhadap kemampuan smash bola voli
putra. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 17(1), 1�9. https://doi.org/10.21831/jpji.v17i1.38631
Arif, Y., & Alexander, X. F. R. (2019).
Pengaruh Latihan Plyometric Jump To Box Terhadap Power Otot Tungkai Pemain Bola
Voli Pada Tim Putri Penjaskesrek Undana. Jurnal Segar, 8(1), 38�46. https://doi.org/10.21009/segar/0801.05
Bagaskara, B. A. (2018). Pengaruh Latihan
Plyometric Box Jump Dan Plyometric Standing Jump Terhadap Kemampuan Vertical
Jump Pada Atlet Klub Bola Voli Putra Ganevo Usia 14-17 Tahun. Skripsi UNNES
Cirana, W., Or, K. M., Education, P., Tunas,
U., & Surakarta, P. (2021). Pengaruh latihan drill smash dan umpan smash
terhadap keterampilan smash bola voli pada atlet putra usia 13-15 tahun club
bola voli vita solo tahun 2020. 7(1).
Deka Ismi Mori Saputra1, G. (2019).
Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Melalui Bermain Melempar
Bola Deka. 3, 64�73.
Dewi, R., & Daulay, B. (2020). Pengembangan
Instrumen Tes Passing Bolavoli Berbasis Digital Development of Digital-Based
Volleyball Passing Test Instruments. 4(1), 9�16.
Duwi Stiawan. (2022). Analisis Keterampilan
Servis Bola Voli Bagi Siswa Ekstrakulikuler Bola Voli MTs Hidayatul Islamiah
Parit Kahar. 2(2), 154�163.
Hanifah, R., Rifki, M. S., & Padang, U. N.
(2019). Jurnal Stamina Jurnal Stamina. 2, 62�73.
Hardovi, B. H. (2019). Pengaruh Pelatihan
Plyometric Squat Jump Dan Depth Jump Terhadap Daya Ledak Pada Pemain Bola Voli
Di Smp Negeri 5 Jember Bahtiar Hari Hardovi mengerahkan tenaga untuk mencapai
hasil yang maksimal ( Ruswan , 2008 ). yang lebih berat dalam mempersiapkan
dir. 3, 1�12.
Hermawan, I. (2020). Pengaruh Latihan Teknik
Dasar Block Terhadap Kecepatan Block Atlet Bola Voli Yuso Gunadharma. In Energy
for Sustainable Development: Demand, Supply, Conversion and Management.
Universitas Negri Yogyakarta.
Ibnu, D., Nasution, N. S., & Kurniawan, F.
(2021). Survei Self Confidence Servis Bawah dalam Pembelajaran Bola Voli pada
Siswa SMPN 2 Jayakerta. Jurnal Literasi Olahraga, 2(1), 28�37. https://doi.org/10.35706/jlo.v2i1.3960
Irwanto, E. (2017). Drill Terhadap Peningkatan
Keterampilan Teknik Dasar Bolavoli memanfaatkan aktivitas fisik untuk
menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas menyenangkan bagi siswa , serta
hasil belajar dapat memberi makna yang berguna dalam keterampilan bermain
bolav. 6(1), 10�20.
Khotimah, N. (2020). Penerapan Metode Drill
Untuk Meningkatkan Keterampilan Passing Atas Bola Voli Siswa Smpn 4 Tapung
Hilir. Journal of Education and Teaching, 1(1), 16. https://doi.org/10.24014/jete.v1i1.7895
Kristianto, A. I. (2022). Tingkat Keterampilan
Dasar Bermain Bola Voli Putra Yang Mengikuti Ekstrakulikuler Bola Voli SMAN 2
Ngaglik Sleman Tahun ajaram 2021/2022. In Universitas Negeri Semarang (Issue
8.5.2017).
Kurniawan, & Ramadan, G. (2016). Pengaruh
Latihan Plyometric Terhadap Hasil Smash Pada Ekstrakurikuler Bolavoli.
JUARA : Jurnal Olahraga, 1(2), 110. https://doi.org/10.33222/juara.v1i2.25
Kusmawati, M. (2015). Penelitian Pendidikan
Penjasorkes Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Alfabeta Bandung.
Maifa, S. (2021). Analisis Komponen Fisik
Terhadap Kemampuan Smash Bola Voli. Jurnal Porkes, 4(1), 62�68. https://doi.org/10.29408/porkes.v4i1.3494
maulana zuhdi, K. (2020). Pengaruh Latihan
Plyometric Depth Jump Terhadap Peningkatan Kecepatan, Kelincahan, Dan Power
Otot Tungkai Pemain Sepak Bola Di Ssb Bintan Muda. Eprints.Uny.Ac.Id, July,
1�23.
Nugroho, R. A., Yuliandra, R., Gumantan, A.,
& Mahfud, I. (2021). Pengaruh Latihan Leg Press dan Squat Thrust Terhadap
Peningkatan Power Tungkai Atlet Bola Voli. Jendela Olahraga, 6(2), 40�49. https://doi.org/10.26877/jo.v6i2.7391
Pardiman, Aden Wijaya, & Siti Euis Kartika.
(2021). Studi Literatur Latihan Vertical Jump Terhadap Teknik Block Pada
Permainan Bola Voli. SPORTIF: Jurnal Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Dan
Rekreasi, 6(2), 42�51. https://doi.org/10.54438/sportif.v6i2.266
Prof.dr.sugiono. (2018). No Title.
Ricky, Z. (2020). Studi Eksperimen Pengaruh
Latihan Jump In Place Terhadap Kemampuan Smash Bola Voli. 05(02), 150�159.
Riska Rahayu. (2021). No Title.
Wea, Y. M., & Samri, F. (2022). Pengaruh
Latihan Plyometric Depth Jump Terhadap Kemampuan Melakukan Jumping Smash Dalam
Permainan Bulutangkis. Jurnal Penjakora, 9(1), 19�24. https://doi.org/10.23887/penjakora.v9i1.45977
Yuskhil Mushofi. (2017). Pengembangan Model
Latihan Passing Atas. stage I, 42�47.
Yusmar.
(2017). Upaya peningkatan teknik permainan bola voli melalui modifikasi
permainan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689�1699.
|
|