�Pengaruh Penambahan Soygurt Terhadap Kualitas
Organoleptik, Nilai Ph, Dan Total Padatan
Terlarut Dressing
Salad Buah
Shafiyah Ingklang1, Ridawati 2 Mutiara Dahlia3
Universitas Negeri Jakarta
E-mail : [email protected], [email protected], [email protected]
�
Kata Kunci |
Abstrak |
Dressing salad, Nilai pH, Organoleptik, Total padatan |
Salad buah adalah makanan sehat karena kaya akan serat dan vitamin. Untuk memberikan rasa pada salad buah dapat ditambahkan saus salad atau dressing salad. Salah satu bahan yang dapat ditambahkan sebagai dressing salad adalah soygurt. Namun, pada pembuatan soygurt, susu skim yang digunakan untuk meningkatkan total padatan bukan lemak sehingga perlu di evaluasi kembali menggunakan uji organoleptik, nilai pH dan total padatan untuk dijadikan dressing salad buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan dengan menyelidiki secara sistematis pengaruh penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik, nilai pH, dan total padatan terlarut dalam dressing salad buah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen yang dilakukan dengan tiga formulasi yaitu, 25%, 50%, dan 75%. Cara untuk mengetahui kualitas penambahan soygurt pada dressing salad buah dilakukan uji organoleptik, nilai pH, dan total padatan terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa �penambahan soygurt sebesar 50% pada produk dressing salad buah menghasilkan kualitas terbaik dalam aspek warna, aroma, kekentalan, rasa manis, rasa asam, dan rasa langu kedelai. Uji total padatan terlarut menunjukkan perbedaan nyata dengan persentase 75% memiliki nilai tertinggi, yaitu 15.33 brix�. Nilai pH tetap sama pada semua persentase (25%, 50%, dan 75%), yaitu 4. Penilaian organoleptik terhadap kualitas warna, aroma, kekentalan, rasa manis, rasa asam, dan rasa langu kedelai menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan di antara penambahan soygurt 25%, 50%, dan 75%. |
Keywords |
�Abstract |
Salad dressing, pH value, Organoleptic,
Total solids |
Fruit salad is a healthy food because it is rich in fiber and vitamins. To give flavor
to fruit salad, salad dressing can be added. One of the ingredients that can
be added as a salad dressing is soygurt. However,
in making soygurt, skim milk used to increase total
solids is not fat so it needs to be re-evaluated using organoleptic test, pH
value and total solids to be used as fruit salad dressing. This research aims
to fill the knowledge gap by systematically investigating the effect of soygurt addition on organoleptic quality, pH value, and
total soluble solids in fruit salad dressing. The method used in this
research is an experiment conducted with three formulations, namely, 25%,
50%, and 75%. The way to determine the quality of soygurt
addition to fruit salad dressing is organoleptic test, pH value, and total
soluble solids. The results showed that the addition of soygurt
by 50% in fruit salad dressing products produced the best quality in the
aspects of color, aroma, viscosity, sweetness,
sourness, and soybean languish. The total soluble solids test showed a
significant difference with the 75% percentage having the highest value,
which was 15.33 brix�. Organoleptic assessment of the quality of color, aroma, viscosity, sweetness, sourness, and soybean
tartness showed that there was no significant difference between the addition
of 25%, 50%, and 75% soygurt. |
*Correspondence Author: Shafiyah Ingklang
Email: [email protected]��
PENDAHULUAN
Pola hidup dengan mengonsumsi makanan berserat adalah kebiasaan baik untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Buah-buahan mengandung zat gizi mikro yang dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh (Merita et al., 2020). Konsumsi buah dalam jumlah yang cukup sangat penting bagi kesehatan dan peningkatan imunitas tubuh. Selain memiliki nilai gizi dan kandungan nutrisi yang lengkap, beragam buah-buahan dapat tersedia berkesinambungan sepanjang tahun di Indonesia. Buah dapat dikonsumsi secara langsung, selain itu juga dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti jus buah dan salad buah untuk meningkatkan nilai tambah (value added) komoditas buah tersebut.
Salad buah merupakan jenis makanan yang terdiri dari campuran buah- buahan, mayonnaise, mustard, kental manis dan air jeruk nipis (Sentausa, 2013). Salad buah dikategorikan sebagai makanan sehat karena komposisinya yang terdiri dari buah-buahan yang kaya serat dan vitamin (Syafrizal & Calam, 2022). Adapun saus salad atau dressing salad adalah cairan agak kental yang digunakan untuk memberikan rasa pada sayuran segar atau buah- buahan, fungsi dressing pada salad sama halnya fungsi sauce pada makanan yaitu memperkaya rasa dan aroma (Gislen, 2008). Pada dasarnya dressing dapat dibedakan menjadi oil and Vinegar dressing dan emulsified dressing yaitu mencampur beberapa bahan hingga menyatu menjadi satu dressing (Swanson, 2015).
Salah satu bahan yang menarik perhatian adalah soygurt. (Koswara, 1992) menyatakan soygurt merupakan produk fermentasi sari kedelai dengan menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus yang telah umum dipakai dalam proses pembuatan yogurt. Proses pembuatan dan kultur yang digunakan dalam pembuatan soygurt pada dasarnya sama pada pembuatanyogurt. Akan tetapi, pada pembuatan soygurt perlu adanya penambahan susu skim untuk memicu pertumbuhan dari S thermophillus. Dalam pembuatan soygurt, susu skim yang digunakan untuk meningkatkan total padatan bukan lemak, memperbaiki konsitensi dari viskositas serta berperan dalam pembentukan koagulan serta kandungan laktosa akan difermentasi oleh mikroorganisme menjadi asam laktat, yang menyebabkan terjadinya penurunan pH, dan koagulasi kasein pada soygurt (Purwati et al., 2017).
Kualitas organoleptik dressing salad, yang mencakup rasa, aroma, warna, dan kekentalan, memainkan peran penting dalam menentukan penerimaan konsumen terhadap produk tersebut. Selain aspek organoleptik, nilai pH dan total padatan terlarut juga merupakan indikator penting dalam mengevaluasi kualitas dressing salad. Perubahan nilai pH dan total padatan terlarut dapat mencerminkan perubahan dalam komposisi kimia dressing, yang pada gilirannya dapat memengaruhi sifat organoleptik dan keamanan pangan.
Nilai pH yang terlalu rendah dapat menyebabkan rasa asam yang tidak diinginkan, sedangkan pH yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan kontaminasi atau penyimpanan yang tidak baik (Yoshi Safitri, 2022), dan total padatan terlarut berkaitan dengan kepekatan dan konsistensi dressing salad buah. Pada dressing salad buah, total padatan terlarut menentukan kekentalan produk. Kadar total padatan terlarut yang tinggi dapat meningkatkan viskositas dan memperbaiki kekentalan dressing salad buah (Ningsih, E. L., 2019). Namun, masih terdapat beberapa masalah dalam penggunaan soygurt sebagai bahan dressing salad buah, seperti konsistensi kualitas organoleptik, nilai pH, dan total padatan terlarut yang tidak stabil. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengaruh penambahan soygurt terhadap karakteristik tersebut penting untuk dilakukan. Dengan mempelajari interaksi antara soygurt dan bahan-bahan lain dalam dressing salad, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan yang terjadi pada nilai pH dan total padatan terlarut serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan (Maliza et al., 2018) menyatakan bahwa perlakuan rasio buah dan air (P) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap semua uji organoleptik hedonik, yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur. Semakin rendah rasio air yang ditambahkan, semakin tinggi tingkat kesukaan panelis terhadap produk soygurt jemblang. (Gabriela et al., 2021) menyatakan bahwa hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa soyghurt dengan konsentrasi gula 10% adalah yang paling disukai oleh para panelis, dengan skor 4 (suka) berdasarkan karakteristik visual dari warna, rasa, aroma, dan tekstur soyghurt.
Adapun kebaruan pada penelitian ini adalah� belum ada penelitian serupa sebelumnya karena sejauh ini belum ada penelitian yang mengkaji secara spesifik bagaimana soygurt dapat mempengaruhi berbagai aspek kualitas dari dressing salad buah. Kualitas organoleptik meliputi karakteristik sensorik seperti warna, aroma, rasa, dan tekstur, yang merupakan faktor penting dalam penerimaan konsumen. Nilai pH dan total padatan terlarut adalah indikator penting dalam menentukan stabilitas, keamanan, dan nilai gizi dari dressing salad buah. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan dengan menyelidiki secara sistematis pengaruh penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik, nilai pH, dan total padatan terlarut dalam dressing salad buah.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan soygurt terhadap kualitas dressing salad buah. �Metode eksperimen ini didukung oleh studi kepustakaan beberapa sumber untuk mendapatkan berbagai informasi tentang dressing salad buah, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan dresssing salad buah, teknik pengolahan yang digunakan, manfaat, karakteristik dan berbagai informasi lainnya. Desain penelitian pada dressing salad buah dengan dengan penambahan soygurt meliputi desain penelitian kualitas organoleptik, nilai pH, dan total padatan terlarut.
Pada penelitian ini, terdapat beberapa prosedur yang mana di dalamnya diawali dengan kajian pustaka, penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Hasil akhir dari produk
dressing salad buah
dengan penambahan soygurt akan diuji coba kualitas
organoleptiknya yang diujikan
terlebih dahulu kepada panelis ahli yaitu dosen
ahli di Prodi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta dengan skala uji mutu hedonik dan selanjutnya dilakukan uji coba kepada panelis
agak terlatih untuk melihat kualitas
organoleptik terhadap produk dressing salad
buah dengan penambahan soygurt. Adapun prosedur prosedur pembuatan dreesing salad cuah penambahan soygurt
Pada penelitian ini eksperimen dilakukan dengan tiga formulasi yaitu, 25%, 50%, dan 75%. Cara untuk mengetahui kualitas penambahan soygurt pada dressing salad buah dilakukan uji organoleptik, nilai pH, dantotal padatan terlarut. Uji organoleptik adalah uji coba penilaian suatu produk kepada panelis agakterlatih dengan menggunakan panca indra manusia sebagai alat ukur dan menggunakan uji hedonik atau kesukaan. Uji organoleptik dalam penelitian ini meliputi warna, aroma, rasa (manis, asam dan soygurt (kedelai)) dan kekentalan. Uji nilai pH adalah untuk menyatakan tingkatan asam atau basa pada suatu produk. Tingkat asam atau basa dinyatakan sebagai nilai pH yang dapat diukur dengan menggunakan kertas lakmus pH. Uji total padatan terlarut adalah mengukur total padatan terlarut menggunakan refraktometer. Total kandungan padatan terlarut dari dressing salad buah dengan penambahan soygurt ditentukan dengan menggunakan refraktometer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil Uji Validitas
Uji validitas
dilakukan oleh lima panelis
ahli dari Program Studi
Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Jakarta terkait pengaruh
penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik, nilai pH, dan total
padatan terlarut pada
dressing salad buah. Aspek
yang dievaluasi mencakup warna, aroma, kekentalan, rasa
manis, rasa asam, dan rasa langu
kedelai.
Dalam aspek
warna, lima panelis ahli menilai dressing salad buah dengan berbagai
persentase penambahan soygurt sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Uji Validitas Aspek Warna
|
|
|
Persentase Soygurt |
|
|
||
Skala Penilaian |
Skor |
���������� 25%����������������������� |
|
50%����������������������� |
|
75%������������ |
|
|
|
n |
% |
N |
% |
n |
% |
Putih Kekuningan |
5 |
1 |
20 |
3 |
60 |
3 |
60 |
Putih Gading |
4 |
- |
- |
1 |
20 |
- |
- |
Krem |
3 |
4 |
80 |
1 |
20 |
1 |
20 |
Putih Susu |
2 |
- |
- |
- |
- |
1 |
20 |
Putih Keabu-abuan |
1 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Jumlah (N) |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Rata-rata |
|
3,4 |
|
4,4 |
|
4,2 |
|
Hasil validasi oleh lima panelis ahli terhadap dressing salad buah dengan penambahan soygurt sebesar 25% menunjukkan bahwa 1 panelis (20%) menganggap warna dressing salad berada dalam kategori putih kekuningan soygurt, sementara 4 panelis lainnya (80%) menggambarkan aroma dressing salad tersebut sebagai krem, dengan nilai rata-rata penilaian aroma mencapai 3,4. Untuk perlakuan dressing salad buah dengan penambahan soygurt sebesar 50%, 3 panelis (60%) melihat warnanya sebagai putih kekuningan, 1 panelis (20%) menyebutnya putih gading, dan 1 panelis (20%) lagi menggambarkan aroma sebagai krem, dengan nilai rata-rata penilaian aroma mencapai 4,4. Pada dressing salad buah dengan penambahan soygurt sebesar 75%, 3 panelis (60%) melihat warnanya sebagai putih kekuningan, 1 panelis (20%) menganggapnya krem, dan 1 panelis (20%) lainnya menyebutnya putih susu, dengan nilai rata-rata penilaian aroma mencapai 4,2.
Dalam aspek aroma pada dressing salad buah dengan variasi persentase penambahan soygurt sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Aspek Aroma
|
|
|
Persentase Soygurt |
|
|
||
Skala Penilaian |
Skor |
���������� 25%���������������������� |
|
50%���������������������� |
|
75%����������� |
|
|
|
n |
% |
n |
% |
n |
% |
Agak beraroma soygurt |
5 |
1 |
20 |
2 |
40 |
2 |
40 |
Tidak beraroma soygurt |
4 |
2 |
40 |
2 |
40 |
1 |
20 |
Beraroma soygurt |
3 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Sangat tidak
beraroma soygurt |
2 |
2 |
40 |
1 |
20 |
2 |
20 |
Sangat beraroma soygurt |
1 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Jumlah (N) |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Rata-rata |
|
3,4 |
|
4 |
|
3,4 |
|
Hasil uji validasi oleh lima panelis ahli terhadap dressing salad buah dengan penambahan soygurt menunjukkan bahwa untuk penambahan sebesar 25%, 1 panelis (20%) menyatakan aroma dressing salad beraroma soygurt, 2 panelis (40%) menyatakan tidak beraroma soygurt, dan 2 panelis (40%) menyatakan beraroma soygurt, dengan nilai rata-rata 3,4. Untuk penambahan soygurt sebesar 50%, 2 panelis (40%) menganggap aroma dressing salad beraroma soygurt, 2 panelis (40%) menyatakan tidak beraroma soygurt, dan 1 panelis (20%) menyatakan aroma dressing salad beraroma soygurt, dengan nilai rata-rata penilaian sebesar 4. Sedangkan pada penambahan soygurt sebesar 75%, 2 panelis (40%) melihat aroma dressing salad beraroma soygurt, 1 panelis (20%) menyatakan tidak beraroma soygurt, dan 2 panelis (40%) menganggap aroma dressing salad beraroma soygurt, dengan nilai rata-rata 3,4. Berdasarkan uji validasi ini, dapat disimpulkan bahwa dressing salad buah dengan penambahan soygurt pada semua persentase (25%, 50%, dan 75%) memiliki karakteristik aroma agak beraroma soygurt.
Dalam aspek kekentalan pada dressing salad buah dengan variasi persentase penambahan soygurt sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Aspek Kekentalan
|
|
|
Persentase Soygurt |
|
|
||
Skala Penilaian |
Skor |
���������� 25%���������������������� |
|
50%���������������������� |
|
75%����������� |
|
|
|
n |
% |
n |
% |
n |
% |
Kental |
5 |
5 |
100 |
3 |
60 |
4 |
80 |
Agak kental |
4 |
- |
- |
2 |
40 |
1 |
20 |
Sangat kental |
3 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Tidak kental |
2 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Sangat tidak
kental |
1 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Jumlah (N) |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Rata-rata |
|
5 |
|
4 |
|
3,4 |
|
Hasil validasi menunjukan pada penambahan soygurt sebesar 25%, semua panelis (100%) menganggap kekentalan dressing salad sebagai kental, dengan nilai rata-rata 5. Pada penambahan soygurt sebesar 50%, 3 panelis (60%) menyatakan kekentalan dressing salad sebagai agak kental, dan 2 panelis (40%) menganggapnya juga agak kental, dengan nilai rata-rata 4. Pada penambahan soygurt sebesar 75%, 4 panelis (80%) menganggap kekentalan dressing salad sebagai kental, dan 1 panelis (20%) menyatakan kekentalannya sebagai agak kental, dengan nilai rata-rata 3,4. Secara keseluruhan, dressing salad buah dengan penambahan soygurt pada semua persentase (25%, 50%, dan 75%) dapat disimpulkan memiliki kekentalan yang kental menurut penilaian dari panelis ahli.
Berdasarkan aspek rasa manis pada dressing salad buah dengan presentase penambahan soygurt berbeda yang dinilai oleh lima orang panelis ahli adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Aspek Rasa Manis
|
|
|
Persentase
Soygurt |
|
|
||
Skala Penilaian |
Skor |
���������� 25%���������������������� |
|
50%���������������������� |
|
75%����������� |
|
|
|
n |
% |
n |
% |
n |
% |
Manis |
5 |
4 |
80 |
3 |
60 |
4 |
80 |
Agak manis |
4 |
1 |
20 |
1 |
20 |
- |
- |
Tidak manis |
3 |
- |
- |
1 |
20 |
1 |
20 |
Sangat tidak
manis |
2 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Sangat manis |
1 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Jumlah (N) |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Rata-rata |
|
4,6 |
|
4,4 |
|
4,6 |
|
Hasil pengujian validasi oleh panelis ahli terhadap dressing salad buah yang ditambahkan soygurt menunjukkan bahwa pada penambahan soygurt sebesar 25%, 80% panelis menganggap rasanya manis, sementara 20% menganggapnya agak manis, dengan nilai rata-rata penilaian sebesar 4,6. Pada penambahan soygurt sebesar 50%, 60% panelis menyatakan rasanya manis, 20% agak manis, dan 20% tidak manis, dengan nilai rata-rata 4,4. Sedangkan pada penambahan soygurt sebesar 75%, 80% panelis menyatakan rasanya manis, dan 20% menyatakan tidak manis, dengan nilai rata-rata 4,6. Secara keseluruhan, dressing salad buah dengan penambahan soygurt dalam tiga perlakuan tersebut dapat disimpulkan berada pada kategori agak manis.
Hasil validasi terhadap tingkat keasaman dalam dressing salad buah dengan variasi persentase penambahan soygurt, yang dinilai oleh lima panelis ahli, dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas Aspek Rasa Asam
|
|
|
Persentase Soygurt |
|
|
||
Skala Penilaian |
Skor |
���������� 25%���������������������� |
|
50%���������������������� |
|
75%����������� |
|
|
|
n |
% |
n |
% |
n |
% |
Agak asam |
5 |
2 |
40 |
1 |
20 |
2 |
40 |
Asam |
4 |
3 |
60 |
4 |
80 |
2 |
20 |
Tidak asam |
3 |
- |
- |
- |
- |
1 |
20 |
Sangat tidak
asam |
2 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Sangat asam |
1 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Jumlah (N) |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Rata-rata |
|
4,4 |
|
4,2 |
|
4,2 |
|
Hasil pengujian
validasi oleh panelis ahli terhadap dressing salad buah yang ditambahkan soygurt menunjukkan bahwa pada penambahan soygurt sebesar 25%, 40% panelis menganggap rasanya agak asam,
dan 60% panelis menganggapnya
asam, dengan nilai rata-rata penilaian sebesar 4,4. Pada penambahan soygurt sebesar 50%, 20% panelis menyatakan rasanya agak asam,
dan 80% menyatakan rasanya asam, dengan nilai
rata-rata 4,2. Sedangkan pada penambahan
soygurt sebesar 75%, 40% panelis menganggap rasanya agak asam,
40% menganggapnya asam, dan
20% menganggapnya tidak asam, dengan nilai
rata-rata 4,2. Secara keseluruhan,
dressing salad buah dengan penambahan soygurt dalam ketiga perlakuan
tersebut dapat disimpulkan memiliki kategori asam.
Persepsi terhadap tingkat rasa langu kedelai dalam dressing salad buah dengan variasi persentase penambahan soygurt, yang dinilai oleh lima panelis ahli, dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Aspek Langu Kedelai
|
|
|
Persentase Soygurt |
|
|
||
Skala Penilaian |
Skor |
�������� 25%���������������� |
|
50%���������������� |
|
75%������� |
|
|
|
n |
% |
n |
% |
n |
% |
Agak terasa langu |
5 |
1 |
20 |
4 |
80 |
2 |
40 |
Tidak terasa langu |
4 |
3 |
60 |
1 |
20 |
- |
- |
Sangat tidak terasa langu |
3 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Terasa langu |
2 |
1 |
20 |
- |
- |
3 |
60 |
Sangat terasa langu |
1 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Jumlah (N) |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Rata-rata |
|
3,8 |
|
4 |
|
3,2 |
|
Hasil pengujian validasi oleh panelis ahli terhadap dressing salad buah yang ditambahkan soygurt menunjukkan bahwa pada penambahan soygurt sebesar 25%, 20% panelis menganggap rasanya agak terasa langu, 60% panelis menganggapnya tidak terasa langu, dan 20% menganggapnya terasa langu, dengan nilai rata-rata penilaian sebesar 3,8. Pada penambahan soygurt sebesar 50%, 80% panelis menyatakan rasanya agak terasa langu, dan 20% menyatakan tidak terasa langu, dengan nilai rata-rata 4,8. Sedangkan pada penambahan soygurt sebesar 75%, 40% panelis menganggap rasanya agak terasa langu, dan 60% menganggapnya terasa langu, dengan nilai rata-rata 3,2. Secara keseluruhan, dressing salad buah dengan penambahan soygurt dalam ketiga perlakuan tersebut dapat disimpulkan tidak terasa langu kedelai.
1.
Hasil Uji Organoleptik
Hasil pengujian hipotesis pada aspek warna dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis diperoleh Xhitung = -22,00 pada taraf signifikan α=0,05; sedangkan Xtabel pada derajat kepercayaan (df)3-1= 2 adalah 5,99.
Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis Aspek Warna
Aspek Pengujian |
Xhitung |
Xtabel |
Kesimpulan |
Warna |
0,36 |
5,99 |
Xhitung <
Xtabel, Maka 𝐻0 Diterima |
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis menggunakan uji Kruskal Wallis dengan Xhitung 0,36 lebih kecil dari Xtabel yang bernilai 5,99, maka 𝐻0 diterima dan tidak terdapat pengaruh penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik produk dressing salad buah dengan penambahan soygurt pada aspek warna.
Hasil
pengujian hipotesis pada aspek warna dengan
menggunakan Uji Kruskal Wallis diperoleh
Xhitung =
0,08 pada taraf signifikan α=0,05; sedangkan
Xtabel pada derajat kepercayaan (df)3-1= 2 adalah 5,99.
Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Aspek Aroma
Aspek Pengujian |
Xhitung |
Xtabel |
Kesimpulan |
Warna |
0,08 |
5,99 |
Xhitung <
Xtabel, Maka 𝐻0 Diterima |
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel
di atas dapat diketahui bahwa pada pengujian aroma produk dressing salad buah
dengan penambahan soygurt sebesar 25%,
50%, dan 75% diperoleh Xhitung
0,08 kemudian dibandingkan dengan�Xtabel yang bernilai 5,99, maka 𝐻0 diterima�dan tidak terdapat pengaruh pada penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik dressing
salad buah pada aspek
aroma.
Hasil
pengujian hipotesis pada aspek kekentalan dengan menggunakan Uji Kruskal
Wallis diperoleh Xhitung = 0,25 pada taraf
signifikan α=0,05;
sedangkan Xtabel pada derajat kepercayaan (df)3-1= 2 adalah 5,99.
Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis Aspek Aroma
Aspek Pengujian |
Xhitung |
Xtabel |
Kesimpulan |
Warna |
0,25 |
5,99 |
Xhitung <
Xtabel, Maka 𝐻0 Diterima |
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel diatas diketahui
hasil analisis hipotesis pada aspek kekentalan menggunakan uji
Kruskal Wallis diperoleh Xhitung�0,25 lebih kecil dari Xtabel
yang bernilai 5,99 maka artinya adalah 𝐻0 diterima dan tidak terdapat pengaruh penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik produk dressing
salad buah dengan penambahan soygurt pada
aspek kekentalan.
Hasil
pengujian hipotesis pada aspek rasa manis dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis diperoleh
Xhitung =
2,92 pada taraf signifikan α=0,05; sedangkan
Xtabel pada derajat kepercayaan (df)3-1= 2 adalah 5,99.
Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis Aspek Rasa Manis
Aspek Pengujian |
Xhitung |
Xtabel |
Kesimpulan |
Warna |
2,92 |
5,99 |
Xhitung <
Xtabel, Maka 𝐻0 Diterima |
Hasil pengujian hipotesis pada aspek rasa asam dengan menggunakan
Uji Kruskal Wallis diperoleh Xhitung = 0,46 pada taraf
signifikan α=0,05;
sedangkan Xtabel pada derajat kepercayaan (df)3-1= 2 adalah 5,99.
Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis Aspek Rasa Asam
Aspek Pengujian |
Xhitung |
Xtabel |
Kesimpulan |
Warna |
0,46 |
5,99 |
Xhitung <
Xtabel, Maka 𝐻0 Diterima |
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Kruskal Wallis dapat diketahui bahwa Xhitung 0,46 lebih kecil dari nilai Xtabel yaitu 5,99, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak terdapat pengaruh penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik produk dressing salad buah dengan penambahan soygurt pada aspek rasa asam.
Hasil pengujian hipotesis
pada aspek rasa langu kedelai dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis diperoleh
Xhitung = 2,93 pada taraf signifikan α=0,05; sedangkan Xtabel pada derajat
kepercayaan (df)3-1= 2 adalah 5,99.
Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Aspek Rasa Langu Kedelai
Aspek Pengujian |
Xhitung |
Xtabel |
Kesimpulan |
Warna |
2,93 |
5,99 |
Xhitung <
Xtabel, Maka 𝐻0 diterima |
Kesimpulan
yang dapat diambil berdasarkan hipotesis di atas adalah Xhitung
sebesar 2,99 lebih kecil dari Xtabel
yang bernilai 5,99, maka tidak terdapat pengaruh penambahan soygurt terhadap kualitas organoleptik produk dressing salad
buah dengan penambahan soygurt pada
aspek rasa langu kedelai.
2.
Hasil Uji Total Padatan Terlarut
Pengukuran total padatan terlarut pada produk dressing salad buah yang ditambahkan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75% dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer, dengan melakukan tiga kali pengukuran untuk memastikan hasil yang akurat.
Tabel 13. Hasil Perhitungan Uji Total Padatan Terlarut
Aspek Penilaian |
Ulangan |
Perlakuan |
||
25% |
50% |
75% |
||
Total Padatan Terlarut |
1 |
12 |
15 |
16 |
2 |
11 |
14 |
15 |
|
3 |
11 |
12 |
15 |
|
Jumlah |
34 |
41 |
46 |
|
Rata-Rata |
11,33 |
13,66 |
15,33 |
Data dari tabel menunjukkan bahwa total padatan terlarut pada dressing salad buah
dengan penambahan soygurt, setelah dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, memiliki
rata-rata antara 11,33 hingga
15,33 brix�. Kandungan total padatan
terlarut tertinggi tercatat pada penambahan soygurt sebesar 75% (15,33
brix�), diikuti oleh penambahan
sebesar 50% (13,66 brix�), dan yang terendah pada penambahan sebesar 25% (11,33 brix�). Berdasarkan
hasil ini, dapat disimpulkan bahwa dressing salad buah dengan penambahan soygurt sebesar 75% memiliki rata-rata tertinggi, diikuti oleh 50%, dan terendah
pada 25%.
Untuk menilai apakah variasi dalam perlakuan
tersebut signifikan, dilakukan analisis menggunakan uji Anova dengan metode Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variasi perlakuan terhadap hasil total padatan terlarut yang diinginkan.
Tabel 14. Hasil Perhitungan ANOVA Single Factor Total Padatan Terlarut
AspekPengujian |
FHitung |
FTabel |
Kesimpulan |
Total Padatan Terlarut |
12,11 |
5,143 |
Fhitung > FTabel, Maka H0 ditolak. |
Berdasarkan hasil uji total padatan terlarut pada dressing
salad buah dengan penambahan soygurt, dengan melakukan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan, diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,11 yang lebih besar daripada
Ftabel sebesar 5,143. Oleh karena itu, H0 ditolak, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penambahan soygurt terhadap hasil total padatan terlarut.
Berdasarkan hasil ini,
dilanjutkan dengan perhitungan menggunakan uji lanjutan yaitu uji Duncan untuk menentukan perlakuan mana yang memiliki perbedaan nyata dalam hal total padatan terlarut. Berikut adalah tabel hasil perhitungan
lanjutan menggunakan uji
Duncan.
Tabel 15. Hasil Uji Duncan
Total Padatan Terlarut
Perlakuan |
Rata-Rata |
Notasi |
P1 |
11,33 |
a |
P2 |
13,66 |
a |
P3 |
15,33 |
a |
Berdasarkan
hasil uji Duncan, ditemukan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam total padatan terlarut antara produk dressing salad buah dengan penambahan
soygurt sebesar 25%, 50%,
dan 75%.
3. Hasil Uji Nilai pH Dressing
Salad Buah
Proses pengukuran nilai pH pada produk dressing salad buah yang ditambahkan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75% menggunakan kertas lakmus dilakukan dengan melakukan pengulangan pengukuran sebanyak 3 kali untuk memastikan keakuratan hasil.
Tabel 16. Hasil Perhitungan Uji Nilai pH Dressing
Salad Buah dengan Penambahan Soygurt
Aspek Penilaian |
Ulangan |
Perlakuan |
||
25% |
50% |
75% |
||
Nilai pH |
1 |
4 |
4 |
4 |
2 |
4 |
4 |
4 |
|
3 |
4 |
4 |
4 |
|
Jumlah |
12 |
12 |
12 |
|
Rata-Rata |
4 |
4 |
4 |
Rata-rata nilai
pH dressing salad buah yang ditambahkan
soygurt, setelah dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali, menunjukkan hasil yang sama sekitar 4. Dari hasil ini, dapat disimpulkan
bahwa kandungan pH pada produk dressing salad buah dengan penambahan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75%
memiliki tingkat pH yang serupa, yakni 4. Untuk menentukan apakah variasi dalam perlakuan tersebut signifikan, dilakukan analisis dengan menggunakan uji Anova dan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 17. Hasil Uji Nilai pH dengan Uji Anova
AspekPengujian |
FHitung |
FTabel |
Kesimpulan |
Nilai pH |
0 |
5,143 |
Fhitung < FTabel, Maka H0 ditolak. |
Berdasarkan hasil tabel di atas didapatkan hasil Fhitung sebesar 0 dan Ftabel sebesar 5,14. Apabila Fhitung < Ftabel, dapat disimpulkan H0 ditolak. Berdasarkan simpulan tersebut, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari penambahan soygurt terhadap hasil nilai pH.
Pembahasan
Pengujian organoleptik menunjukkan bahwa dressing salad buah dengan tambahan soygurt memiliki rata-rata nilai tinggi sebesar 4,33 pada aspek warna, dengan kategori putih kekuningan. Meskipun penambahan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75% tidak menunjukkan pengaruh signifikan pada warna dressing salad buah. Warna produk dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk bahan utama seperti mayonnaise dan sari kedelai. Mayonnaise berwarna putih kekuningan hingga kuning karena kuning telur dan mustard yang dikandungnya (Evanuarini et al., 2016).
Warna kekuningan dressing salad bisa meningkat jika kuning telur mengandung vitamin A, kriptoxacin, dan pigmen karotenoid, namun penelitian ini menggunakan kuning telur yang sama. (Evanuarini et al., 2016) menyatakan bahwa karotenoid yang tinggi dalam pakan dapat mempengaruhi warna kuning telur dan dapat digunakan sebagai pewarna dalam produk pangan. Perubahan warna kuning pada dressing salad juga disebabkan oleh penambahan soygurt. Semakin banyak soygurt ditambahkan, semakin rendah intensitas warna kekuningan. Awalnya, warna dressing salad berwarna krem, namun penambahan soygurt dalam berbagai presentase akan mengurangi intensitas warnanya. Soygurt yang berwarna putih dapat membuat dressing salad buah menjadi lebih cerah seiring dengan peningkatan jumlah soygurt yang ditambahkan.
Hasil pengujian organoleptik menunjukkan bahwa aspek rasa manis pada dressing salad buah memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,46, yang masuk dalam kategori manis. Analisis hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari penambahan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75% terhadap rasa produk. Rasa manis pada dressing salad buah dengan tambahan soygurt berasal dari kental manis dan gula yang digunakan. Kental manis mengandung 44% gula, berupa campuran sukrosa dan dektrosa, yang juga berfungsi sebagai pengawet (Rahayu & Ridawati, 2015). Rasa asam yang dominan pada dressing salad buah disebabkan oleh penggunaan air jeruk nipis dan asam yang dihasilkan dari fermentasi soygurt. Cita rasa soygurt dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis kultur BAL yang digunakan, kandungan lemak dan padatan bukan lemak, proses fermentasi, dan suhu yang digunakan (Routray & Mishra, 2011).
Soygurt memiliki cita rasa asam dan aroma khas kedelai. Jumlah soygurt yang ditambahkan dalam produk ini juga mempengaruhi rasa yang dihasilkan pada dressing salad buah. Rasa dan aroma langu kedelai berasal dari bahan utama soygurt, yaitu sari kedelai, karena kacang kedelai memiliki aroma khas yang agak langu. Namun, dengan fermentasi sari kedelai, isoflavon, asam amino, dan aktivitas meningkat, yang dapat menekan rasa khas kedelai. Sensasi aroma langu adalah aroma khas kacang-kacangan yang disebabkan oleh aktivitas enzim lipoksigenase pada biji kedelai. Aroma langu muncul saat lipoksigenase bercampur dengan lemak kedelai selama pengolahan. Menurut (Koswara, 1992), aroma langu dapat dikurangi dengan menggiling kedelai menggunakan air panas karena enzim lipoksigenase menjadi tidak aktif pada suhu tinggi. Proses fermentasi juga dapat mengurangi aroma langu karena menghasilkan asam-asam organik yang meningkatkan cita rasa susu kedelai. Aroma dan rasa soygurt dipengaruhi oleh senyawa seperti asetaldehida, diasetil, asam asetat, dan asam lainnya yang jumlahnya sangat sedikit. Senyawa-senyawa ini dibentuk oleh bakteri Streptococcus thermophilus dari laktosa susu, dan juga oleh beberapa strain bakteri Lactobacillus bulgaricus �(Thielicke & Stamhuis, 2014). Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa rasa dan aroma dressing salad buah dipengaruhi oleh penambahan soygurt.
Pada aspek aroma, dressing salad buah dengan penambahan soygurt memperoleh nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,1, yang masuk dalam kategori agak beraroma soygurt. Analisis hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari penambahan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75% terhadap aspek aroma. Aroma merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen dan menentukan kelezatan produk makanan. Secara umum, konsumen menilai kualitas produk makanan berdasarkan aroma yang dihasilkan (Andira et al., 2022). Oleh karena itu, penting untuk memilih dan menggunakan mayonnaise dan kedelai berkualitas tinggi yang diolah secara higienis agar dapat mengurangi aroma khas soygurt yang berasal dari sari kedelai serta menjaga kualitas produk. Penggunaan bahan tambahan seperti daun pandan dan vanili dalam soygurt juga dapat mempengaruhi aroma. Penambahan daun pandan dan vanili dalam pembuatan dressing salad buah dapat meminimalisir aroma khas kedelai yang berasal dari sari kedelai, sehingga aroma kedelai tidak terlalu kuat. Sejalan dengan teori tersebut, penambahan soygurt sebesar 50% menunjukkan hasil nilai tertinggi pada aspek aroma, yaitu 4,1. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penambahan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75% tidak mempengaruhi aroma dressing salad buah secara signifikan.
Aspek kekentalan pada dressing salad buah dengan penambahan soygurt mencapai nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,46, yang masuk dalam kategori kental. Analisis hipotesis menunjukkan bahwa penambahan soygurt sebesar 25%, 50%, dan 75% tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kekentalan produk. Perbedaan kekentalan antara berbagai dressing salad buah yang menggunakan penambahan soygurt berbeda-beda disebabkan oleh kehadiran soygurt. Menurut (Vatria & Nugroho, 2022), mayonnaise memiliki kekentalan yang stabil karena merupakan produk emulsi, sementara soygurt, sebagai produk fermentasi, memiliki tekstur yang kental seperti yogurt. Hal ini disebabkan oleh sifat isolat protein kedelai yang larut dengan protein, yang memfasilitasi emulsifikasi lemak dengan efektif dan stabil (Putri & Agrippina, 2018). Selain itu, kandungan protein yang tinggi dalam soygurt berperan dalam menahan kandungan air, yang berkontribusi pada kekentalan yang tinggi pada dressing salad buah. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan soygurt dalam berbagai persentase tidak mempengaruhi kekentalan dressing salad buah secara signifikan.
Hasil Uji Total Padatan Terlarut
Hasil pengujian total padatan terlarut pada dressing salad buah dengan penambahan soygurt, rata-rata produk dengan tiga pengulangan menunjukkan nilai antara 11,33 hingga 15 brix. Hasil ini mengindikasikan bahwa penambahan soygurt mempengaruhi total padatan terlarut dressing salad buah, dengan nilai tertinggi terjadi pada penambahan soygurt sebesar 50% (15 brix), diikuti penurunan nilai pada penambahan soygurt 75% (14 brix), dan penambahan soygurt 25% (11,33 brix). Merujuk pada hasil uji ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah soygurt mengakibatkan peningkatan total padatan terlarut pada dressing salad buah dengan penambahan soygurt. Menurut (Lenzun et al., 2021), penambahan bahan pemanis dapat meningkatkan nilai total padatan terlarut, seperti yang diamati dalam penelitian ini pada dressing salad buah dengan penambahan soygurt.
Hasil Uji Nilai pH
Hasil pengujian nilai pH pada dressing salad buah dengan penambahan soygurt, rata-rata produk dari tiga pengulangan menunjukkan nilai pH sebesar 4,33. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pada nilai pH dressing salad buah dengan penambahan soygurt pada berbagai perlakuan, baik penambahan soygurt sebesar 25%, 50%, maupun 75%, yang semuanya memiliki nilai pH sekitar 4. Merujuk pada hasil uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai pH dari bahan-bahan yang digunakan dalam dressing salad buah dengan penambahan soygurt tidak mengalami perubahan. Menurut (Lenzun et al., 2021), bahan-bahan seperti mayonnaise, mustard, kental manis, air jeruk nipis, dan soygurt memiliki nilai pH yang serupa, yaitu sekitar 4.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji validasi
oleh lima panelis ahli, penambahan soygurt sebesar 50% pada produk dressing salad buah
menghasilkan kualitas terbaik dalam aspek
warna, aroma, kekentalan,
rasa manis, rasa asam, dan rasa langu
kedelai. Uji total padatan terlarut menunjukkan perbedaan nyata dengan persentase 75% memiliki nilai tertinggi, yaitu 15.33 brix�.
Nilai pH tetap sama pada semua persentase (25%, 50%, dan
75%), yaitu 4. Penilaian organoleptik terhadap kualitas warna, aroma, kekentalan, rasa manis, rasa asam,
dan rasa langu kedelai menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan di antara penambahan soygurt 25%, 50%, dan 75%. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan seperti melakukan pengamatan daya simpan dan kualitas gizi pada dressing
salad buah dengan penambahan soygurt.
REFERENSI
Evanuarini,
H., Nurliyani, N., Indratiningsih, I., & Hastuti, P. (2016). Kestabilan
emulsi dan karakteristik sensoris low fat mayonnaise dengan menggunakan kefir
sebagai emulsifier replacer. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Hasil Ternak, 11(2),
53�59.
Gabriela, F. V.,
Chairunnisa, F., Raniah, N., Pratama, R., Swandi, M. K., & Azizah, N.
(2021). Uji Organoleptik dan Umur Simpan Soyghurt dengan Berbagai Konsentrasi
Gula dan Waktu Inkubasi. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani,
Zoologi Dan Mikrobiologi, 6(2), 63�69.
Koswara, S. (1992). Teknologi
pengolahan kedelai: menjadikan makanan bermutu. Pustaka Sinar Harapan.
Lenzun, T., Sompie, M.,
& Siswosubroto, S. E. (2021). Pengaruh penambahan gelatin terhadap susut
masak, daya mengikat air, keempukan dan nilai pH sosis daging sapi. Zootec,
41(2), 340�347.
Maliza, N. O., Yunita, D.,
Safriani, N., & Rohaya, S. (2018). Karakteristik Organoleptik Minuman
Probiotik Fruit Soygurt dengan Penambahan Puree Buah Jamblang (Syzygium
cumini). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(1), 316�325.
Merita, E. S., Perdana, S.
M., & Nurwaqiah, I. P. (2020). COVID-19 terhadap kebiasaan konsumsi buah
susu dan multivitamin pada orang dewasa di provinsi Jambi. Media Ilmu
Kesehatan, 118�126.
Purwati, H., Istiawaty, H.,
& Soetaredjo, F. E. (2017). Pengaruh waktu simpan terhadap kualitas
soyghurt dengan penambahan susu bubuk. Widya Teknik, 7(2),
134�143.
Putri, W. A. M., &
Agrippina, F. D. (2018). Pengaruh substitusi isolat dan konsentrat protein
kedelai terhadap sifat kimia dan sensoris sosis daging ayam. Majalah TEGI,
10(1).
Routray, W., & Mishra,
H. N. (2011). Scientific and technical aspects of yogurt aroma and taste: a
review. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 10(4),
208�220.
Sentausa, A. (2013). Jus
+ Salad Ampuh Tangkal Penyakit (Rexa Pusta).
Swanson, S. (2015). Vinaigrette:
The Tools, Techniques, and Ingredients to Make Any SaladDressing
(HarperColl).
Syafrizal, S., & Calam,
A. (2022). Nuansa Pendidikan Berwirausaha Salad Buah Keju Sebagai Program Usaha
Ekonomi Bagi Siswa SMK PAB 7 Lubuk Pakam. Ihsan: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 4(1), 10�19.
Thielicke, W., &
Stamhuis, E. (2014). PIVlab�towards user-friendly, affordable and accurate
digital particle image velocimetry in MATLAB. Journal of Open Research
Software, 2(1). https://doi.org/10.5334/jors.bl
Vatria, B., & Nugroho,
T. S. (2022). Karateristik Mutu Sosis Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan
Penambahan Isolat Protein Kedelai Sebagai Emulsifier Alami. Manfish Journal,
3(2), 128�135.
|
� 2024 by the authors. Submitted for possible open access
publication under the terms and conditions of the Creative Commons
Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |