Nurma Yuliani1, Yayuk Eko Wahyuningsih2*,
Puput Arisna3
Universitas
Teuku Umar, Indonesia
E-mail : [email protected] [email protected]
� Kata Kunci |
Abstrak |
Tingkat Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Anggota Keluarga, Partisipasi Angkatan
Kerja Perempuan Menikah |
Kabupaten Aceh Singkil di Provinsi Aceh memiliki tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan yang tergolong rendah, terutama bagi perempuan yang sudah menikah. Faktor-faktor yang mendasari hal ini beragam, mulai dari faktor
internal yang terkait dengan
diri perempuan itu sendiri, hingga faktor eksternal yang berasal dari lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Ruang lingkup pembahasan dan analisis penelitian ini fokus pada wilayah Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang dikumpulkan dari 100 perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi
linier berganda yang diolah
menggunakan Software Eviews 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Pendapatan suami secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Jumlah anggota keluarga secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Tingkat pendidikan, pendapatan suami dan jumlah anggota keluarga secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil |
Keywords |
�Abstract |
Education Level, Husband's Income, Number of
Family Members, Labor Force Participation of Married Women |
Aceh
Singkil District in Aceh Province has a relatively
low female labor force participation rate, especially for married women. The
factors underlying this vary, ranging from internal factors related to the
women themselves, to external factors that come from the surrounding
environment. This study aims to analyze the factors that influence the labor
force participation of married women in North Singkil
Sub-district, Aceh Singkil District. The scope of
discussion and analysis of this research focuses on the North Singkil District area of Aceh Singkil
Regency. This research uses a quantitative approach with data collection
techniques through questionnaires collected from 100 married women in North Singkil District, Aceh Singkil
Regency. The analysis method used in this research is multiple linear
regression which is processed using Eviews 10
software. The results showed that the level of education partially had a
positive and significant effect on the labor force participation of married
women in North Singkil District, Aceh Singkil Regency. Husband's income partially has a
positive and significant effect on the labor force participation of married
women in North Singkil District, Aceh Singkil Regency. The number of family members partially
has no effect and is not significant to the labor force participation of
married women in North Singkil Subdistrict, Aceh Singkil District. The level of education, husband's
income and the number of family members simultaneously have a significant
influence on the labor force participation of married women in North Singkil District, Aceh Singkil
Regency. |
*Correspondence Author: Yayuk Eko Wahyuningsih
Email: [email protected] ��
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi
adalah proses yang mencakup
banyak aspek dan mencakup perubahan signifikan pada organisasi nasional, sikap publik, dan struktur sosial. Selain itu, tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengatasi ketimpangan pendapatan, dan mengurangi kemiskinan
Peran perempuan tidak terbatas pada peran domestiknya sebagai ibu rumah
tangga, namun juga mencakup peran masyarakat umum dalam pasar tenaga kerja. Artinya, hak dan kewajiban serta akses terhadap pasar tenaga kerja tidak tergantung pada gender. Hal ini sejalan dengan tujuan keempat Rencana Pembangunan Berkelanjutan
atau Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Seiring berkembangnya
zaman dan era globalisasi yang semakin
maju, program yang bertujuan
untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan semakin diminati. Kajian terhadap perempuan ini semakin
dibahas setiap tahunnya agar perempuan bisa memasuki dunia yang lebih luas dari sebelumnya,
bahkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan telah meningkat di beberapa negara maju dan berkembang. Dengan masuknya tenaga kerja perempuan ke berbagai industri menunjukkan bahwa tidak ada batasan
untuk bekerja bagi kaum perempuan
Di Indonesia jumlah
penduduk memiliki perbedaan berdasarkan jenis kelamin, dimana jumlah laki-laki
lebih banyak dari jumlah perempuan
yaitu sebanyak 50,5% dan
49,5% (BPS, 2022). Menurut BPS tingkat
partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini dibuktikan dengan tingkat persentase angkatan kerja perempuan sebesar 58,22% sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki sebesar 87,26%.�
Aceh merupakan provinsi di Indonesia yang terletak
di bagian paling ujung
Pulau Sumatera yang memiliki jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 2.715.386 jiwa dan perempuan sebanyak 2.692.469 jiwa. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Aceh lebih rendah dibandingkan
dengan tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari
persentase TPAK perempuan yaitu sebesar 46,15% sedangkan TPAK laki-laki sebesar 81,06% (BPS, 2022).
�Di Aceh,� budaya
dan adat istiadat masih menjadi salah satu penghambat utama bagi perempuan
untuk berpartisipasi dalam angkatan kerja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti norma-norma sosial yang membatasi peran perempuan, anggapan bahwa perempuan tidak boleh bekerja di luar rumah, kurangnya dukungan dari keluarga,
keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelatihan serta minimnya lapangan pekerjaan bagi perempuan
Kabupaten Aceh Singkil merupakan salah satu kabupaten di Aceh yang mengalami peningkatan pada pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:
Sumber: BPS Kabupaten
Aceh Singkil (2018-2022)
Gambar 1 Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Singkil berdasarkan
Jenis Kelamin tahun 2018-2022
�Gambar
1.1 menunjukkan bahwa BPS Kabupaten Aceh Singkil mencatat selama tahun 2018-2022 jumlah penduduk Aceh Singkil cenderung� meningkat setiap tahunnya, terutama pada tahun 2022 jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan
tahun-tahun sebelumnya. Rasio jenis kelamin
menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Adapun tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten Aceh Singkil dapat kita lihat
pada grafik berikut ini:
Sumber: BPS Kabupaten
Aceh Singkil (2018-2022)
Gambar 2 Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Aceh Singkil berdasarkan Jenis Kelamin (%) 2018-2022
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa
TPAK laki-laki lebih tinggi dibandingkan TPAK perempuan. TPAK laki-laki di Aceh
Singkil cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga 2022. Sedangkan, TPAK perempuan mengalami penurunan pada tahun 2019 dan sedikit meningkat pada tahun 2020 dan 2021. Namun, TPAK perempuan kembali mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2022.
Selama 5 tahun terakhir, TPAK perempuan di Kabupaten Aceh Singkil mengalami penurunan atau bisa dikatakan TPAK perempuan di Kabupaten Aceh Singkil masih tergolong
rendah. Salah satu penyebabnya yaitu sebagian besar perempuan di Aceh Singkil masih memegang peranan penting sebagai pengurus rumah tangga. Hal ini juga dipertegas oleh Janet C.
Gornick et al. (2017) dalam studinya
tentang "The Gender Gap in Paid Work and
Caregiving", yang mengemukakan bahwa tingkat partisipasi
angkatan kerja perempuan lebih rendah dibandingkan
laki-laki di beberapa
negara maju. Salah satu alasan utamanya adalah peran perempuan
dalam mengurus rumah tangga dan mengasuh anak.
Keputusan-keputusan
yang diambil oleh perempuan
yang sudah menikah sehubungan
dengan memasuki pasar tenaga kerja sangatlah kompleks, karena keputusan-keputusan tersebut juga
bergantung pada latar belakang individu dan pengaruh keluarga. Pengaruh ekonomi menjadi faktor terpenting dalam menjelaskan bahwa seorang perempuan terlibat dalam kegiatan� ekonomi.
Status ekonomi rumah tangga yang rendah akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi perempuan
Kecamatan Singkil Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil yang memiliki tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah yang tergolong rendah. Menurut BPS Kabupaten Aceh Singkil 2022, jumlah angkatan kerja perempuan di Kecamatan Singkil Utara adalah sebanyak 9.032 orang. Jumlah ini merupakan 35,31% dari total angkatan kerja di Kecamatan Singkil Utara. Dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja laki-laki di Kecamatan Singkil Utara yang mencapai
12.638 orang, jumlah angkatan
kerja perempuan tergolong lebih sedikit.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan
langsung dari sumber aslinya oleh peneliti yang dikumpulkan melalui kuesioner yang dikembangkan dari penelitian sebelumnya.
Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 9.032 orang dan penarikan
sampel dilakukan
menggunakan rumus slovin dengan hasil yang didapatkan pada
penarikan sampel tersebut berjumlah 98,9 orang. Pengambilan sampel ini difokuskan pada Kecamatan Singkil Utara yang terdiri dari beberapa
desa, yaitu desa Gosong Telaga Timur, Gosong Telaga Utara, Gosong
Telaga Selatan, Gosong Telaga Barat dan Ketapang
Indah. Pengambilan sampel ini difokuskan pada Kecamatan Singkil Utara yang terdiri dari beberapa
desa, yaitu desa Gosong Telaga Timur, Gosong Telaga Utara, Gosong
Telaga Selatan, Gosong Telaga Barat dan Ketapang
Indah.
Metode analisis penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis linier berganda adalah suatu metode statistik
yang digunakan untuk melihat
bagaimana satu variabel dependen berhubungan dengan dua atau lebih variabel
independen,
Adapun formulasi persamaan
dalam analisis linier berganda itu sendiri adalah sebagai berikut:
Kemudian, persamaan
diatas ditransformasikan dalam bentuk Semi-log (log-ln) sebagai berikut:
Dimana :
TPAK���� =
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Menikah
TP��������� =
Tingkat Pendidikan
PS���������� =
Pendapatan Suami
JAK������� =
Jumlah Anggota Keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data
Sumber: data olahan Eviews 10
Gambar 4 Grafik Uji Normalitas
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa nilai Jarque-Bera dari data ini adalah
sebesar 1,662350 dengan nilai probabilitas sebesar 0,435537. Hal ini menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini terdistribusi normal, karena nilai probabilitas
0,435537 lebih besar dari 0,05.
Uji
Multikolinieritas
Tabel 1 Uji Multikolinieritas
Variance Inflation Factors |
|
||
Date: 06/10/24�� Time: 20:09 |
|
||
Sample: 1 100 |
|
|
|
Included observations: 100 |
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Coefficient |
Uncentered |
Centered |
Variable |
Variance |
VIF |
VIF |
|
|
|
|
|
|
|
|
C |
0.232672 |
1070.721 |
NA |
LOG_TP |
0.004396 |
152.1220 |
1.025791 |
LOG_PS |
0.017810 |
574.6867 |
1.024516 |
LOG_JAK |
0.013383 |
414.8773 |
1.005676 |
|
|
|
|
Sumber: data olahan Eviews 10 |
Hasil perhitungan nilai VIF menunjukkan masing-masing nilai variabel X1 sebesar 1,025791, X2 sebesar 1,024516 dan X3 sebesar
1,005676. Hal ini menunjukkan
bahwa masing-masing variabel
memiliki nilai VIF<10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
gejala multikolinieritas
pada model regresi.
Uji
Heteroskedastisitas
Tabel 2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Glejser |
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
F-statistic |
0.839768 |
Prob.
F(3,96) |
0.4753 |
|
Obs*R-squared |
2.557169 |
Prob.
Chi-Square(3) |
0.4650 |
|
Scaled
explained SS |
2.728455 |
Prob.
Chi-Square(3) |
0.4354 |
|
|
|
|
|
|
Sumber: data olahan Eviews 10 |
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan nilai probabilitas Chi-Square
dari Obs*R-squared
> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
pada data atau homokedastisitas.
Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 3. Hasil Estimasi
Regresi
Sumber: data olahan Eviews 10
Tabel di atas menunjukkan
nilai konstanta dan koefisien regresi linear berganda untuk setiap variabel. Berdasarkan nilai-nilai ini, persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:
logTPAK
= 0,949105 + 0,222789 logTP + 0,266750
logPS+ 0,149101 logJAK +
Dari persamaan regresi
di atas dapat diketehui hasil penelitian sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 0,949105 menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel bebas dan variabel terikat. Artinya, jika semua variabel bebas yaitu tingkat pendidikan,
pendapatan suami, dan jumlah anggota keluarga tidak berubah atau tetap
pada 0%, maka tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah akan tetap sebesar
0,949105.
2. Nilai koefisien regresi untuk variabel tingkat pendidikan adalah sebesar 0,222789. Nilai ini menunjukkan adanya hubungan positif yang searah antara variabel
tingkat pendidikan dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah. Artinya, jika tingkat pendidikan
mengalami peningkatan sebesar 1%, maka tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,222789%.
3. Nilai koefisien regresi untuk variabel pendapatan suami adalah sebesar
0,266750. Nilai ini menunjukkan adanya hubungan positif yang searah antara variabel pendapatan suami dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah. Artinya, jika pendapatan suami mengalami peningkatan sebesar 1%, maka tingkat partisipasi
angkatan kerja perempuan menikah juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,266750%.
4.
Nilai koefisien regresi untuk variabel jumlah anggota keluarga adalah sebesar 0,149101.
Nilai ini menunjukkan adanya hubungan positif yang searah antara variabel jumlah anggota keluarga dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah. Artinya, jika jumlah
anggota keluarga mengalami peningkatan sebesar 1%, maka tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,149101%.
Hasil Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-squared)
Hasil perhitungan pada tabel� menunjukkan nilai menunjukkan nilai R-Squared pada variabel
terikat mampu menjelaskan variabel bebas sebesar 0.169717. Hal ini
menunjukkan kemampuan variabel terikat secara serentak menjelaskan variabel bebas yang lemah, mengingat nilainya kurang dari 0,5 atau 50%. Selain itu hasil uji ini
juga menunjukkan bahwa kontribusi dari nilai Ajusted R-Squared pada variabel terikat
terhadap variabel bebas memiliki kontribusi sebesar 0.143771
atau sebesar 14,3%.� Sedangkan 85,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar lingkup penelitian ini.
Uji
t Parsial
a.
Variabel tingkat pendidikan memiliki nilai t-Hitung sebesar 3,360309 >
t-Tabel 1,98498. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa� hipotesis
b.
Variabel pendapatan suami memiliki nilai t-Hitung sebesar 1,998834 >
t-Tabel 1,98498. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa� hipotesis
c.
Variabel jumlah anggota keluarga memiliki nilai t-Hitung sebesar 1,288841 < t-Tabel 1,98498. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa� hipotesis
Uji F Simultan
Berdasarkan tabel, nilai F-Hitung (F-Statistik)
adalah sebesar 6,541096, dan nilai F-Tabel sebesar 2,70. Hal ini menunjukkan
bahwa F-Hitung > F-Tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa� hipotesis
PEMBAHASAN
Pengaruh
Tingkat Pendidikan Responden Terhadap
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Menikah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Hal ini dapat dilihat
dari nilai koefisien regresi sebesar 0,23431 dengan perolehan nilai signifikan 0,0011 < 0,05. Artinya,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang searah antara tingkat pendidikan dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden, maka semakin tinggi pula tingkat partisipasinya.
Penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah mereka memasuki
pasar kerja, terutama di sektor
formal. Hal ini karena mereka telah berinvestasi
dalam pengembangan diri melalui pendidikan,
dan mereka ingin mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut dengan memperoleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Temuan ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanti (2020); Pratomo (2017); Mayanti & Bachtiar (2016); Sulistriyanti (2015) yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar partisipasi mereka dalam tenaga
kerja. Hal ini karena pendidikan memperkuat persiapan mereka untuk memasuki kehidupan keluarga yang lebih sejahtera.
Pengaruh Pendapatan Suami Terhadap Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Menikah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan suami secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Hal ini dapat dilihat
dari nilai koefisien regresi sebesar 0,231591
dengan perolehan nilai signifikan 0,00485 <
0,05. Artinya, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang searah antara pendapatan suami dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Semakin tinggi pendapatan suami responden, maka semakin tinggi pula tingkat partisipasinya. Hal ini dapat terjadi
karena beberapa faktor yang dapat mendorong partisipasi kerja perempuan menikah, antara lain:
�
Kemampuan finansial suami untuk mempekerjakan pembantu rumah tangga: Semakin
tinggi pendapatan suami, semakin besar pula kemampuan mereka untuk mempekerjakan pembantu rumah tangga. Hal ini membebaskan waktu istri untuk bekerja di luar rumah.
�
Tingkat pendidikan istri: Istri dengan
tingkat pendidikan tinggi umumnya memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih mumpuni, sehingga mereka lebih mudah
mendapatkan pekerjaan dan memiliki penghasilan yang lebih tinggi. Selain itu, suami dengan istri
berpendidikan tinggi umumnya lebih terbuka
dan memberikan wewenang bagi istri untuk bekerja.
Penelitian ini mendukung temuan Dwiyanti (2020) dan Sulistriyani
(2015) yang menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat pendapatan suami, semakin tinggi pula tingkat partisipasi kerja perempuan menikah. Peningkatan pendapatan suami meningkatkan kesejahteraan keluarga, memungkinkan mereka untuk mempekerjakan pembantu rumah tangga. Hal ini menghasilkan lebih banyak waktu luang
bagi perempuan menikah, mendorong mereka untuk mencari peluang kerja dan berkontribusi
pada pendapatan keluarga
Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Menikah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Hal ini dapat dilihat dari
nilai koefisien regresi sebesar 0,161097 dengan
perolehan nilai signifikan 0,2006 > 0,05. Artinya,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Berdasarkan temuan penelitian
yang menunjukkan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah, hal ini menunjukkan
temuan penelitian ini sejalan dengan� penelitian Sugiharti (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah anggota
keluarga tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap partisipasi perempuan dalam dunia kerja di pedesaan
Jawa Timur. Disisi lain penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian Sulistriyanti (2015)
yang mengemukakan bahwa jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah.
Penelitian ini mengungkap bahwa jumlah anggota keluarga tidak termasuk faktor penentu tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah. Temuan ini membuka
pertanyaan mengenai faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam
memengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah. Berikut beberapa kemungkinan penjelasan untuk hubungan yang tidak signifikan antara jumlah anggota keluarga dan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah (Jayachandran, 2020)� �
1. Peran suami sebagai
pencari nafkah utama:
Dalam beberapa
rumah tangga, suami sebagai pencari
nafkah utama sehingga perempuan sebagai istri tidak
perlu bekerja untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Hal ini juga terjadi pada keluarga yang pendapatan suaminya tinggi atau pada budaya patriarki yang kuat, dimana peran gender tradisional masih dominan.
2. Keterbatasan layanan penitipan anak:
Akses terhadap
layanan penitipan anak yang terjangkau dan berkualitas dapat membantu perempuan untuk memasuki angkatan kerja. Namun, pada beberapa daerah
termasuk Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil, layanan ini masih terbatas
atau biayanya mahal, sehingga menjadi hambatan bagi perempuan
untuk bekerja. Kurangnya pilihan penitipan anak yang berkualitas dapat membuat perempuan
kesulitan untuk menyeimbangan
pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga.
3. Kebijakan pemerintah yang kurang mendukung:
Pemerintah
dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan menikah melalui
berbagai kebijakan. Contohnya, menyediakan layanan penitipan anak yang
terjangkau, memberikan cuti hamil dan melahirkan yang panjang, dan menciptakan
lingkungan kerja yang ramah perempuan. Kurangnya kebijakan yang mendukung dari
pemerintah dapat menjadi penghalang bagi perempuan untuk memasuki dan bertahan
di angkatan kerja
KESIMPULAN
Secara parsial tingkat pendidikan, pendapatan suami memiliki pengaruh positif tehadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Sedangkan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh tehadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil.
Secara simultan tingkat pendidikan, pendapatan suami dan jumlah anggota keluarga secara bersama-sama berpengaruh tehadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil.
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya
yaitu melakukan penelitian yang lebih
komprehensif untuk mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor lain di luar
yang telah dibahas dalam penelitian ini, seperti budaya, norma sosial, dan
ketersediaan lapangan kerja, yang dapat memberikan gambaran yang lebih utuh
tentang pengaruhnya terhadap partisipasi angkatan kerja perempuan menikah di
Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil
REFERENSI
Jayachandran, S. (2020). Social norms as a barrier to
women�s employment in developing countries. National Bureau of Economic
Research.
Ahmed, S., & McGillivray, M. (2015, March). Human Capital,
Discrimination, and the Gender Wage Gap in Bangladesh. World
Development, 67, 506-524.
Antonio. (2007). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: UGM Press.
BPS. (2021). Kabupaten Aceh Singkil Dalam Angka 2021.
BPS-Statistics of Aceh Singkil Regency.
BPS. (2022). Kabupaten Aceh Singkil Dalam Angka 2022.
BPS-Statistics of Aceh Singkil Regency.
BPS. (2023). Kabupaten Aceh Singkil Dalam Angka 2023.
BPS-Statistics of Aceh Singkil Regency.
Dewi, E. (2020). Peran Perempuan Dalam Adat Istiadat Aceh. Banda
Aceh: Ar-raniry Press.
Dwiyanti, D. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Wanita
Menikah Berusia Produktif untuk Bekerja Tahun 2019 (Studi Kasus Provinsi Jawa
Barat). Skripsi.
Florina, D., & Abdullah, M. N. (2023). Analisis Faktor Tingkat
Partisipatif Angkatan Kerja Perempuan. Edusociata Jurnal Pendidikan
Sosiologi, 6, 107-114.
Gronick, J. C. et al. (2017). The Gender Gap in Paid Work and
Caregiving. Social Science Reaserch, 24-38.
Hafiz et al. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan Islam, 7, 1-10.
Harrison, A. E., & Morten , M. (2003). The Effects of Children on
Labor Force Participation: Evidence from Indonesia.
Jannah, S. M., & Lestari, P. (2018). Faktor-Faktor yang Mendorong
Perempuan Menikah Bekerja di Luar Rumah (Studi Kasus di Kecamatan Kalijati
Kabupaten Subang). Jurnal Psikologi dan Dinamika Sosial, 7, 1-10.
Lawalu, I., & Goba, A. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Wanita di Kabupaten Mamuju. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, 8, 1-12.
Lupikawaty, M. (2020). Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan di Dunia. In
e. a. Nurlina T., SDM dalam berbagai Perspektif (pp. 123-141).
Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta.
Luruk, M. A. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wanita
Menikah Bekerja di Luar Rumah (Studi Kasus di Desa Kembang Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kudus). Jurnal Psikologi dan Dinamika Sosial, 10, 1-10.
Mankiw, N. G. (2003). Principles of Economics. South-Western
College Pub.
Mayanti, M. S., & Bachtiar, N. (2016). Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Partisipasi Penawaran Wanita Menikah untuk Bekerja di Indonesia. Fakultas
Ekonomi Universitas Andalas Padang.
Pratomo, D. S. (2017, Februari). Pendidikan dan Partisipasi Angkatan
Kerja Wanita di Indonesia: Analisis Terhadap Hipotesis Kurva-U. JURNAL
EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN, 10, 1-7.
Pujilestari, T. (2022). Analisis Keputusan Bekerja Tenaga Kerja
Perempuan di Jawa Timur. Indonesian Journal of Human Resource Management
(2022) Vol.1 No.1, 1, 1-11.
Rahmadhan, B. A., & Setyowati, E. (2023). Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten
Grobogan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 12, 1-14.
Resmiati, N. H. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi
Kerja Perempuan Menikah Indonesia. Skripsi.
Sugiharti, L. (2017). The Determinats Of Women�s Work: A Case Study
In East. Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 6, 66-81.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistriyanti,
F. (2015, Oktober 2). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Kerja Perempuan Nikah di Kota Pekanbaru. Jom FEKON, 2, 1-12.
|
|