�PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPAS KELAS V MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING �DAN MEDIA WORDWALL

 

Andani Dwi Olimpiani1, Danang Aditya Nugroho2, Joko Edy Prayitno3, Idam Ragil Widianto Atmojo4, Gia Anggin Sambarani5

Universitas Sebelas Maret1,2,3,4 SDN Tegal Rejo5

E-mail : [email protected]1; [email protected]2; [email protected]3; [email protected]; [email protected]

 

� Kata Kunci

Abstrak

Problem Based Learning; Wordwall; hasil belajar

Sebagai pemegang peranan penting dalam mengendalikan proses belajar mengajar, guru menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Suasana kelas juga mempengaruhi proses belajar mengajar, sehingga memerlukan inovasi guru dan motivasi peserta didik yang tinggi untuk berpartisipasi sepanjang pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran IPAS materi �Permasalahan Lingkungan Mengancam Kehidupan� di kelas V SDN Tegal Rejo dengan memanfaatkan model Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian peserta didik kelas V sejumlah 13 anak. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Langkah penelitian tindakan kelas yang dilakukan yaitu perencanaan pelaksanaan pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik. Pada pra siklus persentase ketuntasan adalah 38%, pada siklus I sebesar 62% dengan kategori sedang, kemudian siklus II ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 85% dengan kategori sangat tinggi sehingga hasil peningkatannya menjadi 24%. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall dapat meningkatkan hasil belajar IPAS peserta didik kelas V di SDN Tegal Rejo.

 

Keywords

�Abstract

Problem Based Learning; Wordwall; learning outcomes

Teachers play an important role in controlling the teaching and learning process, as well as being the spearhead that determines the success of the learning process. The classroom atmosphere is also influential in learning which requires teachers to innovate so that students are more motivated. This study aims to overcome problems in learning IPAS material �Environmental Problems Threatening Life� in class V SDN Tegal Rejo by utilizing the Problem Based Learning (PBL) model and Wordwall media. This study used a class action research method with the research subjects of class V students totaling 13 children. The research was conducted in 2 cycles. Classroom action research steps taken are planning implementation observation and reflection. Data collection techniques using tests, observation, and documentation. The results showed an increase in student learning outcomes. In the pre-cycle the percentage of completeness was 38%, in cycle I it was 62% with a moderate category, then cycle II the completeness of learning outcomes increased to 85% with a very high category so that the results increased to 24%. Based on the results and discussion, it can be concluded that the application of the Problem Based Learning (PBL) model and Wordwall media can improve the learning outcomes of IPAS fifth grade students at SDN Tegal Rejo.


*
Correspondence Author: Andani Dwi Olimpiani

Email: [email protected] ��

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek utama ketika merencanakan pembangunan suatu negara. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang membawa perubahan, perkembangan dan perbaikan di samping perkembangan� kehidupan manusia. Terjadinya perubahan dan perbaikan di bidang pendidikan tentunya akan berdampak pada para pelaku pendidikan� di bidang ini, yaitu kompetensi� guru dan mutu tenaga kependidikan, mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, serta manajemen pendidikan, termasuk pembelajaran. Komponen pembelajaran mencakup model, metode, strategi, media, dan materi pembelajaran yang beragam dan inovatif. Pendidikan memegang peranan penting dalam pengembangan potensi manusia, baik� kognitif, emosional, dan psikomotorik. Halean, S., Kandowangko, N., & Goni (2021) Pendidikan juga merupakan suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Tujuan pendidikan adalah menghasilkan generasi yang mampu berpikir kritis, mandiri, dan� beradaptasi terhadap perubahan masyarakat.

Pendidikan juga berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap pembangunan suatu negara. Oleh karena itu, penting untuk lebih meningkatkan kapasitas pendidik, mutu tenaga kependidikan, dan mutu pendidikan, serta mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat guna.

Sebagai pemegang peranan penting dalam mengendalikan proses belajar mengajar, guru menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Sopian (2016) menjelaskan bahwa guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan integrativ, yang satu sama lain tak dapat dipisahkan dengan yang lain. Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan integratif, yang satu sama lain tak dapat dipisahkan dengan yang lain. Seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan, wajar jika guru juga mempunyai peran. Guru dengan kualitas terbaik dapat mengupayakan proses pendidikan yang sangat berkualitas. Seorang guru yang berkualitas mempunyai kecakapan, kesanggupan dan keterampilan untuk mendidik peserta didiknya agar mempunyai akhlak mulia dan berakhlak mulia guna mencapai tujuan dan pendidikan. Guru harus menanamkan dalam diri peserta didiknya tidak hanya karakter saja, tetapi juga pengetahuan yang luas dan bermakna serta keterampilan dan kemampuan� mengajar yang baik.

Suasana kelas juga mempengaruhi proses belajar mengajar, sehingga memerlukan inovasi guru dan motivasi peserta didik yang tinggi untuk berpartisipasi sepanjang pembelajaran di kelas. Masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran pada umumnya adalah kelas kurang kondusif dikarenakan peserta didik jenuh dengan suasana didalam kelas (Iswari et al., 2017). Pembelajaran konvensional yang kurang menyenangkan menyebabkan peserta didik menjadi kurang kooperatif dalam proses pembelajaran.

����������� Mata pelajaran IPAS termasuk dalam mata pelajaran yang materinya bervariatif sehingga guru dituntut untuk menggunakan berbagai media dalam mengajarkan materi termasuk memerlukan penggunaan media yang tepat untuk peserta didik. Tanpa media yang bervariatif, maka pembelajaran akan menjadi monoton dan kurang menarik menjadikan peserta didik merasa malas dan tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran didalam kelas.penggunaan media menjadi salah satu sarana yang termasuk penting dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini memberikan dampak dalam keterlibatan dalam belajar peserta didik dan proses berinteraksinya kepada guru.

Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada tanggal 3 - 4 April 2024 di kelas V SDN Tegal Rejo pada materi IPAS tentang permasalahan lingkungan, menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pada proses pembelajaran di kelas dan hasil belajar peserta didik pada materi tersebut masih kurang.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti berupaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model pembelaaran Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall. Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk mendorong peserta didik memahami materi pembelajaran dengan cara memberikan stimulasi berupa masalah di awal pembelajaran (Dewi, 2023)(Ratna Sari et al., 2023). Kemudian peserta didik memecahkan masalah tersebut dengan berdiskusi sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajarnya sendiri.

Media Wordwall merupakan permainan edukasi berbasis web yang menyediakan layanan pembuatan kuis yang dapat diterapkan dalam pembelajaran (Emi Saelan Malewa, 2023). Dengan memanfaatkan wordwall, guru dapat membuat pertanyaan yang disajikan dalam bentuk kuis dengan berbagai macam variasi tampilan.

Dari uraian latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SDN Tegal Rejo pada mata pelajaran IPAS materi permasalahan lingkungan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi bagi guru dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan peneliti terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas V di SDN Tegal Rejo, Laweyan, Surakarta berjumlah 13 anak. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang dimulai pada tanggal 18 � 26 April 2024.

Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian dengan pengamatan dan tindakan yang dilakukan terhadap sebuah kelas secara disengaja untuk memperbaiki proses pembelajaran maupun hasil belajar peserta didik (Putri & Zuryanty, 2020). Tindakan terhadap kelas dilakukan berdasarkan hasil dari mengkaji permaslaahan dalam pembelajaran dan refleksi dari guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk mengatasi permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas dalam proses pembelajaran (Maisarah, Daniah, 2021).

Langkah penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arukah et al., 2020). Pada tahap perencanaan peneliti membuat rancangan pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian dan menyiapkan media Wordwall yang diaplikasikan di dalam proses pembelajaran. Tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan penelitian dengan melakukan pembelajaran di kelas sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah disusun. Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan, pengamatan dilakukan oleh observer. Tahap terakhir yakni refleksi, peneliti melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah terlaksana sekaligus menganalisis data yang diperoleh untuk selanjutnya dijedikan sebagai acuan dalam perencaan siklus berikutnya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, observasi, dan tes. Instrumen yang digunakan meliputi modul ajar, lembar observasi guru, lembar observasi peserta didik, soal pretest dan posttest, serta video pelaksanaan sebagai dokumentasi.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan yang dilakukan di SDN Tegal Rejo pada kelas V dengan jumlah 13 peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibantu dengan media Wordwall pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial materi �Permasalahan Lingkungan Mengancam Kehidupan�.

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti bekerja sama dengan guru kelas V sekaligus guru pamong di SDN Tegal Rejo. Hasil belajar peserta didik diukur melalui tes evaluasi yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata Hasil Belajar IPAS Kelas V SDN Tegal Rejo

Siklus

Jumlah Peserta Didik

Jumlah Siswa Tuntas (≥70)

Jumlah Siswa Tidak Tuntas (<70)

Nilai Rata-rata

Pra siklus

13

5

8

57

Siklus I

13

8

5

67

Siklus II

13

11

2

82

 

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas V mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada pembelajaran pra siklus hanya 5 peserta didik yang sudah mencapai nilai KKM 70 dan 8 peserta didik lainnya dinyatakan belum tuntas dengan nilai rata-rata 57. Pada siklus I terdapat 8 peserta didik mencapai nilai KKM 70 dan sisanya belum tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 67. Selanjutnya, pada siklus II mengalami kenaikan hasil belajar dengan 11 peserta didik mencapai nilai KKM 70 dan hanya 2 peserta didik belum tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 82.

Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik dari pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall ditunjukkan pada diagram di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar IPAS Kelas V SDN Tegal Rejo

 

Peningkatan ketuntasan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall dari pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II ditunjukkan pada tabel� di bawah ini.

Tabel 2. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar IPAS Kelas V SDN Tegal Rejo

Siklus

Jumlah Peserta Didik

Jumlah Siswa Tuntas (≥70)

Jumlah Siswa Tidak Tuntas (<70)

Persentase Ketuntasan

Pra siklus

13

5

8

38%

Siklus I

13

8

5

62%

Siklus II

13

11

2

85%

 

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan persentase ketuntasan pada setiap siklus. Ketuntasan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran pra siklus tergolong rendah sebesar 38%. Pada siklus I sebesar 62% dengan kategori sedang. Kemudian pada siklus II ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 85% dengan kategori sangat tinggi. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar dari pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall ditunjukkan pada diagram di bawah ini.

Gambar 2. Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPAS Kelas V SDN Tegal Rejo

Hasil belajar yang didapatkan pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan dan telah mencapai kriteria ketuntasan belajar peserta didik sehingga tidak diperlukan lagi penelitian tindakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall dapat memberikan peningkatan terhadap hasil belajar peserta didik. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) �dapat memberikan pengalaman kepada siswa untuk mengalami proses belajar melalui kegiatan penyelidikan secara kelompok untuk memecahkan permasalahan kontekstual yang diajukan guru (Agustin, 2013). Peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang lebih bermakna selama mengikuti pembelajaran. Proses belajar yang dialami peserta didik sesuai dengan pendapat Putri & Zuryanty (2020), bahwa pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) membuat siswa mampu mengidentifikasi masalah, menemukan hubungan sebab akibat serta menerapkan konsep yang sesuai dengan masalah. Proses ini akan menciptakan perasaan senang terhadap pembelajaran sehingga peserta didik mendapatkan motivasi belajar yang lebih dan pengetahuan yang didapat akan tersimpan dalam waktu yang lama dalam ingatan peserta didik dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Penggunaan media pembelajaran Wordwall secara tepat dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS materi �Permasalahan Lingkungan Mengancam Kehidupan�. Dengan penggunaan media Wordwall yang dipadukan dengan model pembelajaran berbasis masalah dapat menciptakan interaksi positif dalam proses pembelajaran. Peserta didik dapat menggunakan media Wordwall untuk mempelajari konsep, tanya jawab, dan diskusi kelompok sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik (Arni, 2021). Dalam Fadhillah (2022) disebutkan bahwa Wordwall dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik karena menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan termasuk di dalamnya proses evaluasi atau penilaian Pendidikan.

Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall dalam penelitian ini terbukti berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Reza Yuafian (2020), bahwa pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik kelas V pada siklus I, ketuntasan belajar mencapai 54% atau 12 peserta didik, dan siklus II ketuntasan belajar peserta didik meningkat menjadi 86% atau 19 peserta didik. Selain itu Pramesti, Ekowati, & Febriyanti (2023) menyimpulkan bahwa model Problem Based Learning berbantu media Wordwall dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena pembelajaran yang dilakukan menyenangkan dan penggunaan media pembelajaran yang tidak membosankan.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa,� Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall diterapkan dalam pembelajaran IPAS yang diikuti oleh 13 peserta didik kelas V SDN Tegal Rejo. Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall ini dilakukan selama dua siklus. Dengan penggunaan media Wordwall yang dipadukan dengan model pembelajaran berbasis masalah dapat menciptakan interaksi positif dalam proses pembelajaran. Peserta didik dapat menggunakan media Wordwall untuk mempelajari konsep, tanya jawab, dan diskusi kelompok sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian ini menyatakan jika menggunakan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dan media Wordwall dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Ada peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus I mencapai ketuntasan 62% dengan kategori sedang, sedangkan peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus II mencapai ketuntasan 86% dengan katagori sangat tinggi sehingga peningkatannya meningkat 24%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REFERENSI

 

Agustin, V. N. (2013). Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning. Journal of Elementary Education, 4(3), 1�8. https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.108

 

Arni, R. (2021). Penggunaan Games Edukasi Dengan WordwallSolusi Pjj Yang Menyenangkan. Minasan, 978-623-92393-2�9, 10�19.

 

Arukah, D. W., Fathurohman, I., & Kuryanto, M. S. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Ledu. JPD: Jurnal Pendidikan Dasar, 1�9.

 

Dewi, E. L. M. (2023). Penerapan model pembelajaran pbl berbantu media wordwall terhadap aktivitas dan hasil belajar ips di sdn pisang kipas kota malang (Issue November). Universitas Muhammadiyah Malang.

 

Emi Saelan Malewa, M. A. A. (2023). Penggunaan Aplikasi Wordwall Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada Materi Zakat Di Uptd Sd Negeri 65 Barru. Jurnal Educandum, 9(1), 22-30pemilihan datapenyajian data.

 

Fadhillah, L. (2022). Penggunaan Aplikasi Wordwall untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. Pijar : Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(1), 22�28. https://doi.org/10.56393/pijar.v2i1.1127

 

Halean, S., Kandowangko, N., & Goni, S. Y. V. I. (2021). Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Di Sma Negeri 1 Tampan Amma Di Talaud. Journal Holistik, 14(2), 1�17.

 

Iswari, A. P., Sunarsih, E. S., & Thamrin, A. G. (2017). Perbandingan Hasil Belajar Antara Model Pembelajaran Konvensional Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (Tai) Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Tgb Di Smk Negeri 2 Surakarta. Indonesian Journal Of Civil Engineering Education, 1(2), 1�9. https://doi.org/10.20961/ijcee.v1i2.18092

 

Maisarah, Daniah, F. F. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pop Up Book Pada Pembelajaran Tematik Kelas V Min 04 Aceh Besar. Pionir : Jurnal Pendidikan, 10(2), 152�157.

 

Pramesti, A. A., Ekowati, D. W., & Febriyanti, F. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Menggunakan Media Wordwall untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SD pada Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Simki Pedagogia, 6(2), 489�499. https://doi.org/10.29407/jsp.v6i2.316

 

Putri, R. E., & Zuryanty. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Problem Based Learning. Journal of Basic Education Studies, 3(2), 54�62.

 

Ratna Sari, I., Tewa, Y., Alim Marhadi, M., Kunci, K., Berbasis Masalah, P., Belajar Kimia, H., & Kimia, I. (2023). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo, 8(1), 14.

 

Reza Yuafian, S. A. (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Projek Based Learning. Jurnal Riset Pendidikan, 3(1), 17�24. https://doi.org/10.58578/yasin.v4i1.2467

 

Sopian, A. (2016). Tugas, Peran, Dan Fungsi Guru Dalam Pendidikan. Raudhah Proud To Be Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 1(1), 88�97. https://doi.org/10.48094/raudhah.v1i1.10

 

 

� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).