Wika Aprilia1, Mandataris2
Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas Riau,
Indonesia
E-mail : [email protected], [email protected]
� Kata Kunci |
Abstrak |
Brand
Ambassador; Iklan; Keputusan Pembelian |
Upaya dalam memenangi persaingan pasar perlu dilakukan agar dapat meningkatkan penjualan. Penjualan pada perusahaan dapat dipengaruhi oleh keputusan pembelian. Untuk itu diperlukan strategi yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh brand
ambassador dan iklan terhadap
keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang
Delima. Pengumpulan data dilakukan
dengan menyebarkan angket yang dianalisis secara kuantitatif dengan alat bantu
SPSS. Adapun sampel pada penelitian
ini berjumlah 100 responden yang ditentukan menggunakan teknik purposive
sampling. Dari analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil penelitian bahwa brand
ambassador (X1) berpengaruh secara
signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian (Y), iklan (X2) tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) serta brand ambassador (X1) dan iklan (X2) berpengaruh secara signifikan dan simultan terhadap keputusan pembelian (Y) pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang
Delima. |
Keywords |
�Abstract |
Brand Ambassadors; Advertisement; Buying decision |
Efforts to win market competition need to be made in
order to increase sales. Sales at a company can be influenced by purchasing
decisions. For this reason, strategies are needed that can influence consumer
behavior in making purchasing decisions. The purpose of this research is to
determine the influence of brand ambassadors and advertising on purchasing
decisions for MS Glow Pekanbaru Delima Branch products. Data collection was
carried out by distributing questionnaires which were analyzed quantitatively
using SPSS tools. The sample in this study consisted of 100 respondents who
were determined using purposive sampling techniques. From the analysis that
has been carried out, research results show that brand ambassador (X1) has a
significant and positive influence on purchasing decisions (Y), advertising
(X2) has no influence on purchasing decisions (Y) and brand ambassadors (X1)
and advertising (X2) has a significant and simultaneous influence on
purchasing decisions (Y) for MS Glow Pekanbaru Delima Branch products |
*Correspondence Author: Wika Aprilia
Email: [email protected] ��
PENDAHULUAN
Di Indonesia gaya hidup masyarakat cenderung selalu berubah-ubah mengikuti tren yang sedang terjadi. Tuntutan gaya hidup ini
menyita perhatian masyarakat dalam mengutamakan penampilan mereka agar dapat lebih menarik. Masyarakat sadar akan kebutuhan
mereka terutama dalam memperhatikan kesehatan dan kecantikan kulit mereka. Dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit tetap terjaga dibutuhkan
suatu perawatan kulit atau dapat
juga menggunakan produk-produk
kosmetika perawatan kulit yang lazim disebut sebagai skincare. Di Indonesia pada pasar industri kosmetik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5.91% per tahun, termasuk didalamnya terdapat produk perawatan kulit (skincare) dan personal care
(http://ikft.kemenperin.go.id/perkembangan-industri-kosmetik-nasional/, diakses pada 17/10/23).
Keadaan tersebut dapat menjadi peluang
bagi bisnis lokal Indonesia sekaligus menjadi ancaman. Para pelaku bisnis dapat
memanfaatkan momen tersebut dengan memaksimalkan peluang-peluang
yang ada dengan memenuhi kebutuhan konsumen dalam kebutuhan kosmetika. Namun peluang ini
bisa sekaligus menjadi ancaman bagi mereka yang tidak dapat bertahan
ditengah persaingan. Untuk dapat memenangi
pasar, perusahaan harus mampu menarik perhatian
hingga membuat konsumen melakukan keputusan pembelian. Keputusan pembelian termasuk bagian dari perilaku
konsumen dalam hal memilih kemudian
membeli dan menggunakan suatu produk yang dihasilkan termasuk pengalaman konsumen dalam pemenuhan kebutuhan tersebut �(Kotler &
Amstrong, 2016). Keputusan pembelian tidak selamanya berasal dari dalam
diri seseorang, namun ada beberapa
faktor lain yang dapat mempengaruhinya seperti status sosial seseorang, jaringan sosialnya dan lainnya.
Sebuah klinik kecantikan
hadir untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang ingin mendapatkan perawatan wajah dan tubuh agar memiliki kulit yang sehat, bersih dan cantik alami. Bahkan tidak
hanya menyediakan jasa perawatan yang dilakukan oleh dokter profesional, klinik kecantikan pun sudah banyak yang menyediakan produk kosmetika perawatan kulit dengan menggunakan merek mereka sendiri.
Hingga saat ini banyak merek-merek
klinik kecantikan terkenal yang kita ketahui meskipun belum pernah mencobanya
sama sekali. Melalui seseorang yang dipercaya dan menarik bagi masyarakat, perusahaan menggunakan orang tersebut dalam bentuk kerja sama
yang disebut sebagai brand ambassador. Brand ambassador dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki hubungan terhadap perusahaan sehingga bersedia untuk memberikan dukungan serta informasi atas produk perusahaan tersebut (Doucett, 2008). Seorang brand ambassador menggunakan
sekaligus memperkenalkan produk ataupun jasa dari perusahaan
namun dapat terlihat oleh masyarakat seperti mereka membelinya secara pribadi. Dengan kata lain brand ambassador dapat
dikatakan sebagai wajah perusahaan. Selain menggunakan brand
ambassador, orang lain mengenal produk skincare melalui promosi iklan yang kerap dilakukan oleh perusahaan. Agus
Hermawan (2012) dalam Haque-Fauzi et al (2022) menyebutkan dalam pemenuhan fungsi pemasaran, sebuah iklan tidak hanya
menginformasikan namun juga
untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra seorang konsumen yang berhubungan dengan produk atau merek.
Iklan juga termasuk sebagai bentuk promosi yang paling sering digunakan oleh perusahaan, dapat dilihat dari
besaran anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mereknya (Tjiptono dalam Sumawidjaya & Garini, 2016).
MS Glow
adalah brand
kecantikan dibawah naungan PT. Kosmetika Cantik Indonesia yang didirikan
oleh Maharani Kemala dan Shandy Purnamasari pada tahun 2013. Pemilihan nama dari MS Glow merupakan singkatan dari moto perusahaan tersebut yaitu Magic for Skin. Awal mula
perusahaan tersebut hanya menjual produk
skincare dan body care, namun MS Glow mendapatkan banyak kepercayaan dari masyarakat hingga dapat mendirikan MS Glow Aesthetic Clinic. Hingga saat
ini tercatat ada 14 cabang klinik
MS Glow di kota-kota besar
di Indonesia. MS Glow juga telah menghadirkan
sebuah aplikasi yang ditujukan untuk menganalisa kulit wajah yaitu MS Glow Skin Analyzer. Dengan
hadirnya aplikasi ini diharapkan dapat memberi kemudahan
bagi konsumen yang berhalangan melakukan perawatan dan pembelian produk secara langsung
ke klinik ataupun bagi konsumen
yang belum terdapat klinik terdekat di daerahnya. Menurut data dari MS Glow (2023), di Kota Pekanbaru
sendiri terdapat sebanyak 147 seller dan 5 diantaranya
adalah distributor di kota tersebut. MS Glow Pekanbaru
Cabang Delima merupakan pusat
distributor pertama yang ada
di Kota Pekanbaru dan telah
berdiri sejak tahun 2014. MS Glow Pekanbaru
Cabang Delima dapat menjadi
pilihan bagi masyarakat Pekanbaru dalam mendapatkan produk perawatan kulit atau skincare.
Keputusan
pembelian memiliki keterkaitan dengan brand ambassador dan iklan
karena perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh promosi yang termasuk sebagai strategi pemasaran. Dimulai dari rasa keinginan dan kebutuhan yang timbul dari seorang konsumen,
kemudian dipengaruhi salah satunya dengan melihat artis kesukaan mereka menggunakan produk yang mereka butuhkan. Dapat juga dipengaruhi ketika mereka melihat promosi-promosi yang sedang berlangsung dan pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian. Berdasarkan uraian tersebut terkait dengan adanya fenomena
dari perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian terhadap suatu produk yang dapat dipengaruhi oleh orang lain seperti
seorang brand
ambassador yang mampu menciptakan
kepercayaan konsumen kepada mereka. Selain itu melalui periklanan
juga dapat mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna dan sikap seorang konsumen terhadap suatu produk. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul �Pengaruh
Brand Ambassador dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima�. Penelitian
ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari brand ambassador
dan iklan terhadap keputusan pembelian dan diharapkan dapat menumbuhkan sikap yang positif sehingga mempengaruhi keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Aliaga dan Gunderson merupakan sebuah metode yang dapat digunakan pada suatu penelitian yang tujuannya adalah untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan cara mengumpulkan data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik atau matematis (dalam Haque-Fauzi et al., 2022). Populasi yang termasuk kedalam penelitian ini terdiri dari 48.213 konsumen sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu, adapun kriteria yang digunakan yaitu konsumen yang pernah melakukan pembelian produk pada MS Glow Pekanbaru Cabang Delima, mengetahui Brand Ambassador (Duta Merek) dari MS Glow dan pernah melihat Iklan dari MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
�� Untuk memperoleh data yang reliabel digunakan teknik pengumpulan data melalui angket (kuesioner). Angket menurut Riduwan (2004) adalah kumpulan pertanyaan maupun pernyataan yang akan dibagikan kepada responden terkait suatu permasalahan. Angket yang digunakan memakai teknik skala likert dan bersifat tertutup sehingga responden hanya dapat memilih jawaban yang tersedia. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 25.
Gambar 1 Kerangka Berpikir
Sumber:
Data Olahan Peneliti, 2023.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Tabel 1 Uji Validitas
Variabel |
Item Pertanyaan |
r hitung |
r tabel |
Keterangan |
Brand Ambassador (X1) |
X1.1 |
0,715 |
0,197 |
Valid |
X1.2 |
0,705 |
0,197 |
Valid |
|
X1.3 |
0,496 |
0,197 |
Valid |
|
X1.4 |
0,643 |
0,197 |
Valid |
|
X1.5 |
0,757 |
0,197 |
Valid |
|
X1.6 |
0,550 |
0,197 |
Valid |
|
X1.7 |
0,728 |
0,197 |
Valid |
|
X1.8 |
0,638 |
0,197 |
Valid |
|
X1.9 |
0,716 |
0,197 |
Valid |
|
X1.10 |
0,690 |
0,197 |
Valid |
|
Iklan (X2) |
X2.1 |
0,836 |
0,197 |
Valid |
X2.2 |
0,898 |
0,197 |
Valid |
|
X2.3 |
0,828 |
0,197 |
Valid |
|
X2.4 |
0,840 |
0,197 |
Valid |
|
X2.5 |
0,830 |
0,197 |
Valid |
|
X2.6 |
0,867 |
0,197 |
Valid |
|
X2.7 |
0,818 |
0,197 |
Valid |
|
X2.8 |
0,880 |
0,197 |
Valid |
|
Keputusan Pembelian (Y) |
Y1 |
0,420 |
0,197 |
Valid |
Y2 |
0,576 |
0,197 |
Valid |
|
Y3 |
0,509 |
0,197 |
Valid |
|
Y4 |
0,389 |
0,197 |
Valid |
|
Y5 |
0,537 |
0,197 |
Valid |
|
Y6 |
0,355 |
0,197 |
Valid |
|
Y7 |
0,405 |
0,197 |
Valid |
|
Y8 |
0,613 |
0,197 |
Valid |
|
Y9 |
0,504 |
0,197 |
Valid |
|
Y10 |
0,452 |
0,197 |
Valid |
|
Y11 |
0,288 |
0,197 |
Valid |
|
Y12 |
0,258 |
0,197 |
Valid |
Sumber: Data Olahan
Peneliti, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa semua item pernyataan pada variabel brand ambassador, iklan dan keputusan pembelian menunjukkan hasil r hitung > r tabel, yang artinya setiap item pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Tabel 2 Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach Alpha |
Nilai Ketetapan |
Keterangan |
Brand Ambassador (X1) |
0,859 |
0,60 |
Reliabel |
Iklan (X2) |
0,945 |
0,60 |
Reliabel |
Keputusan Pembelian (Y) |
0,623 |
0,60 |
Reliabel |
Sumber: Data Olahan
SPSS, 2024
Berdasarkan tabel 2 Menunjukkan hasil pengujian reliabilitas terhadap masing-masing variabel dengan nilai Cronbach Alpha > 0,60 yang artinya dapat dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan nilai signifikasi > 0,05 maka variabel yang diteliti terdistribusi secara normal.
Tabel 3 Uji Normalitas
|
Unstandardized Residual |
|
N |
100 |
|
Normal Parameters |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
2.35250829 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.053 |
Positive |
.031 |
|
Negative |
-.053 |
|
Test Statistic |
|
.053 |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
|
.200 |
Sumber: Data Olahan
SPSS, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 3 diatas maka didapatkan hasil nilai signifikasi sebesar 0,200. Artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,05 dan dapat dikatakan variabel yang diteliti terdistribusi dengan normal.
Uji Multikolinieritas
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
Collinearity Statistic |
|||
B |
Std. Error |
Tolerance |
VIF |
|||||
1 |
(Constant) |
12.376 |
2.021 |
|
6.123 |
.000 |
|
|
Brand Ambassador |
.380 |
.053 |
.462 |
7.153 |
.000 |
.878 |
1.138 |
|
|
Iklan |
.399 |
.050 |
.515 |
7.984 |
.000 |
.878 |
1.138 |
Sumber: Data Olahan SPSS, 2024
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui nilai VIF dari variabel independen yakni sebesar 1,138 < 10 dan nilai tolerance yakni sebesar 0,878 > 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel independen pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Heterokedastisitas
Untuk menguji heterokedastisitas didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji glejser dengan ketentuan nilai signifikasi > 0,05 maka tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
Tabel 5 Hasil Uji Heterokedastisitas
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
||||||||
B |
Std. Error |
|||||||||||
1 |
(Constant) |
2.981 |
1.187 |
|
2.511 |
.014 |
|
|||||
Brand Ambassador |
-.038 |
0.31 |
-.131 |
-1.215 |
.227 |
|
||||||
|
Iklan |
.010 |
0.29 |
0.38 |
.357 |
.722 |
|
|||||
Sumber: Data Olahan SPSS, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 5 menunjukkan nilai signifikasi variabel brand ambassador sebesar 0,227 dan variabel iklan sebesar 0,722 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Uji Regresi Linier Sederhana
Brand Ambassador Terhadap
Keputusan Pembelian
Tabel 6
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Brand
Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian
Coefficients |
||||||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
||||||||
B |
Std. Error |
|||||||||||
1 |
(Constant) |
18.697 |
2.382 |
|
7.851 |
.000 |
|
|||||
Brand Ambassador |
.528 |
.064 |
.641 |
8.278 |
.000 |
|
||||||
Sumber: Data Olahan
SPSS, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 6 diketahui persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = 18.697 + 0.528
��������������� Diketahui nilai konstanta α sebesar 18.697 yang merupakan keadaan saat variabel keputusan pembelian belum dipengaruhi oleh variabel brand ambassador, artinya jika variabel brand ambassador bernilai 0 maka keputusan pembelian pada MS Glow Pekanbaru Cabang Delima bernilai 18.697. Nilai koefisien regresi variabel brand ambassador (X1) bernilai positif yaitu sebesar 0,528 menunjukkan bahwa variabel brand ambassador mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima. Setiap penambahan nilai sebesar 1 satuan pada variabel brand ambassador, maka nilai variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,528 satuan.
Uji T Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 7 Hasil Uji T Brand Ambassador Terhadap
Keputusan Pembelian
Variabel |
α |
t hitung |
t tabel |
Keterangan |
Brand Ambassador (X1) |
0,000 |
8,278 |
1,984 |
Berpengaruh |
Sumber: Data Olahan
Peneliti, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 7 diketahui nilai signifikasi dari variabel brand ambassador sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung sebesar 8,278 > 1,984 yang artinya variabel brand ambassador (X1) berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
Uji R� Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi Brand
Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian
Model Summary |
||||
Model |
R |
R� |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.641 |
.411 |
.405 |
3.044 |
Sumber: Data Olahan
SPSS, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0.411 atau sama dengan 41,1%. Artinya persentase pengaruh variabel brand ambassador terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 41,1%. Sedangkan sisa persentase sebesar 58,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini.
Uji Regresi Linier Sederhana
Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 9
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Coefficients |
||||||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
||||||||
B |
Std. Error |
|||||||||||
1 |
(Constant) |
22.767 |
1.728 |
|
13.176 |
.000 |
|
|||||
Iklan |
.523 |
.058 |
.676 |
9.091 |
.000 |
|
||||||
Sumber: Data Olahan
SPSS, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 9 diketahui persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = 22.767 + 0.523
��������������� Diketahui nilai konstanta α sebesar 22.767 yang merupakan keadaan saat variabel keputusan pembelian belum dipengaruhi oleh variabel iklan, artinya jika variabel iklan bernilai 0 maka keputusan pembelian pada MS Glow Pekanbaru Cabang Delima bernilai 22.767. Nilai koefisien regresi variabel iklan (X2) bernilai positif yaitu sebesar 0,523 menunjukkan bahwa variabel iklan mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima. Setiap penambahan nilai sebesar 1 satuan pada variabel iklan, maka nilai variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,523 satuan.
Uji T Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 10 Hasil Uji T Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel |
α |
t hitung |
t tabel |
Keterangan |
Iklan (X2) |
0,000 |
9.091 |
1,984 |
Berpengaruh |
Sumber: Data Olahan
Peneliti, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 10 diketahui nilai signifikasi dari variabel iklan sebesar 0,000 < 0,05 dan t hitung sebesar 9,091 > 1,984 yang artinya variabel iklan (X2) berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
Uji R� Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Model Summary |
||||
Model |
R |
R� |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.676 |
.458 |
.452 |
2.922 |
Sumber: Data Olahan
SPSS, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 11 menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0.458 atau sama dengan 45,8%. Artinya persentase pengaruh variabel brand ambassador terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 45,8%. Sedangkan sisa persentase sebesar 54,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini.
Uji Regresi Linier Berganda
Brand Ambassador dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Tabel 12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
|||||
1 |
(Constant) |
12.376 |
2.021 |
|
6.123 |
.000 |
Brand Ambassador |
.380 |
.053 |
.462 |
7.153 |
.000 |
|
Iklan |
.399 |
.050 |
.515 |
7.984 |
.000 |
Sumber: Data Olahan SPSS, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 12 maka didapatkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 12,376 + 0,380 + 0,399�������������
��������������� Diketahui nilai konstanta α sebesar 12,376 yang merupakan keadaan saat variabel keputusan pembelian belum dipengaruhi oleh variabel brand ambassador dan iklan, artinya jika variabel brand ambassador dan iklan bernilai 0 maka keputusan pembelian pada MS Glow Pekanbaru Cabang Delima bernilai 12,376. Nilai koefisien regresi variabel brand ambassador (X1) bernilai positif yaitu sebesar 0,380 menunjukkan bahwa variabel brand ambassador mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima. Setiap penambahan nilai sebesar 1 satuan pada variabel brand ambassador, maka nilai variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,380 satuan. Nilai koefisien regresi variabel iklan (X2) bernilai positif yaitu sebesar 0,399 menunjukkan bahwa variabel iklan mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima. Setiap penambahan 1 satuan pada variabel iklan, maka nilai variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,399 satuan.
Uji F
Tabel 13 Hasil Uji F (Simultan)
Variabel |
α |
f hitung |
f tabel |
Keterangan |
Brand Ambassador (X1) dan Iklan (X2) |
0,000 |
88,065 |
3,09 |
Berpengaruh |
Sumber: Data Olahan
Peneliti, 2024
��������������� Berdasarkan tabel 13 diketahui nilai signifikasi variabel independen sebesar 0,000 < 0,05 dan f hitung sebesar 88,065 > 3,09 yang artinya variabel independen yaitu variabel brand ambassador dan variabel iklan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
Uji R�
Tabel 14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Brand
Ambassador dan Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.803 |
.645 |
.638 |
2.377 |
Sumber: Data Olahan
SPSS, 2024
��������������� Dari tabel 14 dapat diketahui nilai R Square menunjukkan nilai 0,645 yang berarti besar pengaruh variabel brand ambassador dan iklan terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima sebesar 64,5%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 35,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Pengaruh Brand Ambassador Terhadap
Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan melalui uji t didapatkan hasil nilai signifikasi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,050) menunjukkan bahwa variabel brand ambassador memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian. Hasil dari nilai t hitung yakni sebesar 8,278 lebih besar dari nilai t tabelnya yakni sebesar 1,984 (8,278 > 1,984) menunjukkan bahwa variabel brand ambassador berpengaruh secara positif terhadap variabel keputusan pembelian. Kemudian melalui uji koefisien determinasi didapat hasil nilai R Square sebesar 0,411 atau sama dengan 41,1%. Artinya variabel brand ambassador memiliki pengaruh sebesar 41,1% terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
Secara keseluruhannya dapat disimpulkan bahwa variabel brand ambassador berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima. Dengan hal tersebut dapat pula dikatakan semakin baik strategi pemasaran yang digunakan salah satunya dengan menggunakan brand ambassador maka akan semakin mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Hal ini sejalan dengan teori yang dikatakan oleh Lea-GreenWood bahwa seorang brand ambassador mampu mempengaruhi keputusan pembelian karena dapat meningkatkan angka penjualan perusahaan. Carufel juga menyebutkan bahwa brand ambassador sudah lazim digunakan dikalangan masyarakat untuk mewakili sebuah brand tertentu. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sari et al (2023) dan penelitian yang telah dilakukan oleh Venzha & Maulina (2022) yang menyatakan bahwa variabel brand ambassador memiliki pengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan melalui uji t menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000 yang berarti lebih besar dari 0,05 (0,000 > 0,050) menunjukkan bahwa variabel iklan memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian. Hasil dari nilai t hitung yakni sebesar 9,091 lebih besar dari nilai t tabelnya yakni sebesar 1,984 (9,091 < 1,984) menunjukkan bahwa variabel iklan berpengaruh secara positif terhadap variabel keputusan pembelian. Kemudian dilakukan uji koefisien determinasi yang mana hasil akhirnya menunjukkan nilai R Square sebesar 0,458 atau sama dengan 45,8%. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel iklan memiliki pengaruh sebanyak 45,8% terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel iklan berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima. Dengan hal tersebut dapat pula dikatakan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh MS Glow Pekanbaru Cabang Delima terutama dalam periklanan dapat dikatakan sudah efektif untuk dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Rajagopal bahwa salah satu cara yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian adalah melalui periklanan yang mana cara ini memiliki daya tarik persuasif yang tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Puspita & Suryoko (2018) dan penelitian yang telah dilakukan oleh Ilaisyah & Sulistyowati (2020) yang menyatakan bahwa variabel iklan berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Brand Ambassador dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji f yang telah dilakukan maka diperoleh nilai signifikasi dari variabel independen yaitu variabel brand ambassador dan iklan secara bersama-sama yaitu sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,050 (0,000 < 0,050) dengan nilai f hitung sebesar 88,065 lebih besar daripada f tabel yaitu 3,09 (88,065 > 3,09). Artinya variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang Delima.
����������� Selain
itu hasil dari koefisien determinasi menunjukkan nilai 0,645 yang berarti besar
pengaruh variabel brand ambassador
dan iklan terhadap keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang
Delima sebesar 64,5%. Sehingga sisa pengaruhnya sebesar 35,5% menunjukkan bahwa
terdapat variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk MS
Glow Pekanbaru Cabang Delima yang tidak diteliti didalam penelitian ini. Hal
ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ilaisyah &
Sulistyowati (2020) dan Rahmahyanti & Andriana (2023) yang menunjukkan
bahwa brand ambassador dan iklan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara simulta. �
1. Perbandingan
Dari kedua metode didapatkan hasil yang mempunyai
kesamaan dan perbedaan, diantaranya :
Tabel 1 Hasil Perbandingan FTA dan FMEA
No |
Keterangan |
FTA |
FMEA |
(Fault Tree Analysis) |
(Failure Mode and Effect Analysis) |
||
1 |
Hasil Identifikasi |
Metode FTA lebih terperinci dalm hal identifikasi suatu
masalah, ada 35 basic event yang terdeteksi sebagai suatu potensi dari
sebuah keterlambatan |
Metode FMEA memerlukan waktu yang lebih lama dari FTA
dalam hal identifikasi suatu potensi keterlambatan. Ada 9 potensi kegagalan
yang dihasilkan |
2 |
Hasil Analisa |
Dari 35 potensi suatu kegagalan, setelah masukan pada
tahap minimal cut set ada 10 masalah inti yang menyebakan suatu
keterlambatan |
Dari 9 potensi kegagalan, setiap kegagalan mempunyai
rangking, dimana yang menempati posisi pertama yaitu perubahan desain waduk
yang memiliki RPN paling besar |
3 |
Penyebab keterlambatan |
Pada metode ini, hasil yang menyebabkan suatu
keterlambatan adalah perubahan desain dan area kerja belum siap |
Pada FMEA yang menjadi faktor pertama adalah perubahan
desain waduk itu sendiri |
4 |
Solusi |
Perihal solusi, metode FTA memberikan solusi berupa
rekomendasi |
Pada FMEA solusi yang diberikan mengeluarkan action
yang menekan nilai RPN |
Gambar 1 Diagram Perbandingan Metode FTA dan FMEA
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan mengenai brand
ambassador dan iklan terhadap
keputusan pembelian pada produk MS Glow Pekanbaru Cabang
Delima, dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:
REFERENSI
�Doucett, E. (2008). Creating Your Library Brand, Communicating Your Relevance and Value to Your Patrons. American Library Assosiation.
Haque-Fauzi, M. G., Iskandar, A. S., Erlangga, H., Nurjaya, & Sunarsi, D. (2022). Strategi Pemasaran Konsep, Teori dan Implementasi. Pascal Books.
Ilaisyah, H. L., & Sulistyowati, R. (2020). Pengaruh Brand Ambassador dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Marketplace Tokopedia. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 8. https://www.winnetnews.com/
Kotler, P., & Amstrong, G. (2016). Dasar-dasar Pemasaran (A. Sindoro, Ed.; Kesembilan). Erlangga.
MS Glow List of Seller. (2023). MS Glow.
Puspita, R. C., & Suryoko, S. (2018). Pengaruh Iklan, Harga dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Revlon. Jurnal Administrasi Bisnis, 7(1), 19�24.
Rahmahyanti, R. N., & Andriana, A. N. (2023). Pengaruh Pengaruh Kualitas Produk, Brand Ambassador dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Produk MS Glow. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 4(4), 1143�1151. https://doi.org/10.47065/ekuitas.v4i4.3309
Riduwan. (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta.
Sari, P. R., Hendayana, Y., & Wijayanti, M. (2023). Pengaruh Social Media Marketing, Brand Ambassador dan Bundling Product Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk MS Glow di Bekasi Utara. Jurnal Economia, 2(9), 2579�2595. https://doi.org/10.55681/economina.v2i9.835
Sumawidjaya, R. N., & Garini, W. (2016). Analisis Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Alfamart Cabang Soekarno Hatta No 791 Bandung. Jurnal Indonesia Membangun, 1. http://jurnal-inaba.hol.es
Venzha, C. M., & Maulina, A.
(2022). Pengaruh Tagline dan Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian di
Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Institut STIAMI Kampus A Angkatan 2017). Jurnal Administrasi Bisnis, 2(1), 96�105.
https://doi.org/https://doi.org/10.31334/jambis.v2i1.2464.
|
|