Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Mei 2020, 1 (5), 537 - 542
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
10.36418/cerdika.v1i5.79 537
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MODAL
KERJA BPR DI PROVINSI BALI TAHUN 2011-2019
I Putu Angga Primayoga
1
dan Nyoman Djinar Setiawina
2
Universitas Udayana Bali, Indonesia
1, 2
Email : anggaprimayoga3103@gmail.com, [email protected].id
Abstract
Received:
Revised :
Accepted:
25-04-2021
10-05-2021
16-05-2021
The purpose of this study was to analyze the effect of third
party funds, BI rate and non-performing loans
simultaneously and partially on the distribution of working
capital loans to BPRs in Bali Province in 2011-2019. The
research method used is quantitative research in
associative form. Data obtained from Bank Indonesia is in
the form of DPK, BI Rate, NPL, and working capital credit
disbursements to BPRs in Bali Province in 2011-2019
which are published on a quarterly basis. The results of
the study found that third party funds, BI rate, and non-
performing loans simultaneously affected the distribution
of working capital loans to BPRs in Bali Province in 2011-
2019. Partially, the result shows that third party funds
have a positive and significant effect on working capital
credit disbursements to BPRs in Bali Province in 2011-
2019. The BI rate partially has a negative effect on
working capital credit disbursement to rural banks in Bali
Province 2011-2019. Partially non-performing loans have
a negative effect on the distribution of working capital
loans to BPRs in Bali Province in 2011-2019.
Keywords: third-party funds (DPK); birate; non
performing loan; BPR.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh dana pihak ketiga, BI rate dan non performing
loan secara simultan dan parsial terhadap penyaluran
kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali tahun
2011-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif berbentuk asosiatif. Data diperoleh
dari Bank Indonesia berupa data DPK, BI Rate, NPL, dan
penyaluran kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali
tahun 2011-2019 yang diterbitkan dalam periode
triwulanan. Hasil penelitian menemukan bahwa, dana
pihak ketiga, BI rate, dan non performing loan secara
simultan berpengaruh terhadap penyaluran kredit modal
kerja pada BPR di Provinsi Bali tahun 2011-2019. Secara
parsial diperoleh hasil bahwa dana pihak ketiga secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penyaluran kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali
I Putu Angga Primayoga dan Nyoman Djinar Setiawina /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5),
537 - 542
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Modal Kerja Bpr Di Provinsi Bali
Tahun 2011-2019 538
tahun 2011-2019. BI rate secara parsial berpengaruh
negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada BPR
di Provinsi Bali tahun 2011-2019. Non performing loan
secara parsial berpengaruh negatif terhadap penyaluran
kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali tahun 2011-
2019.
Kata kunci: DPK; BI rate; non performing loan; BPR
*Correspondence: I Putu Angga Primayoga
Email: anggaprimayoga3103@gmail.com
CC BY ND
PENDAHULUAN
Aktivitas perbankan yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan adalah
pemberian kredit (Kasmir, 2018). UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan pasal 1 ayat
(11) mendefinisikan penyaluran kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. BPR
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Kredit Modal Kerja (KMK) adalah kredit dengan agunan SHM/SHGB/BPKB
khusus bagi wirausahawan dan/atau karyawan yang membutuhkan dana tambahan untuk
keperluan produktif. Kredit modal kerja atau kredit investasi yang diberikan oleh BPR ini
bertujuan untuk membantu masyarakat atau pelaku usaha agar lebih produktif dan mampu
mengembangkan usaha (Utomo, 2016). Secara umum, fluktuasi penyaluran kredit modal
kerja BPR di Provinsi Bali dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap kredit
perbanka. Dilihat dari sisi permintaan, penurunan kredit terjadi karena permintaan sektor
riil (masyarakat) atas kredit semakin berkurang, sedangkan dari sisi penawaran dipicu
oleh turunnya kemauan bank untuk memberikan pinjaman atau yang lebih dikenal
dengan istilah credit crunch (Love et al., 2007). Penyaluran kredit BPR yang fluktuatif ini
menunjukkan bahwa kredit modal kerja yag disalurkan oleh BPR di Provinsi Bali belum
optimal mengingat sumber utama pendapatan BPR berasal dari bunga kredit yang
diperoleh.
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi penyaluran kredit modal kerja BPR
adalah Dana Pihak Ketiga. Dengan adanya DPK yang besar, kepercayaan masyarakat
terhadap bank meningkat sehingga akan meningkatkan minat masyarakat lainnya untuk
meminjam dana yang nantinya akan berdampak pada penyaluran kredit yang juga akan
meningkat. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber dana terpenting dan ukuran
keberhasilan bank bagi kegiatan operasi bank . Semakin tinggi Dana Pihak Ketiga yang
dapat dihimpun oleh BPR, menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada BPR
bersangkutan juga tinggi sehingga, masyarakat lainnya akan menaruh kepercayaan
terhadap BPR tersebut yang nantinya akan mampu meningkatan kemampuan BPR dalam
menyalurkan kredit modal kerja kepada masyarakat.
Faktor kedua yang dapat memengaruhi penyaluran kredit modal kerja BPR
adalah suku bunga Bank Indonesia atau BI rate. Ketika Bank Indonesia memutuskan
untuk meningkatkan BI rate maka suku bunga tabungan dan deposito akan meningkat
dan diikuti oleh meningkatnya suku bunga kredit. Ketika BI rate naik, beberapa bank
I Putu Angga Primayoga dan Nyoman Djinar Setiawina /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5),
537 - 542
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Modal Kerja Bpr Di Provinsi Bali
Tahun 2011-2019 539
juga akan menaikkan suku bunganya dengan sangat tinggi (Hermawan & Purwohandoko,
2020). Meningkatnya suku bunga kredit dapat menurunkan minat masyarakat untuk
mengajukan kredit yang pada akhirnya akan menurunkan jumlah kredit yang dapat
disalurkan oleh BPR. Sebaliknya, jika nilai BI rate turun, suku bunga kredit akan
menurun sehigga akan meningkatkan minat masyarakat dalam mengajukan kredit yang
nantinya akan meningkatkan jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh BPR.
Faktor lain yang dapat memengaruhi penyaluran kredit modal kerja adalah non-
performing loan. Non-performing loan merupakan kredit bermasalah yang
menggambarkan situasi persetujuan pengembalian kredit yang mengalami resiko
kegagalan pengembalian kredit, bahkan cenderung menuju atau mengalami kerugian
potensial (Megawati & Kesuma, 2014). Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab
sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakam pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif.
Lokasi penelitian ini meliputi seluruh BPR di Provinsi Bali dikarenakan jumlah kredit
yang disalurkan BPR di Provinsi Bali menduduki peringkat keempat di tahun 2013.
Adapun objek dari penelitian ini adalah melihat pengaruh dana pihak ketiga, BI rate dan
nonperforming loan terhadap penyaluran kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali
tahun 2011-2019. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
metode pengumpulan data observasi non partisioan. Observasi non partisipan adalah
teknik pengumpulan data dengan observasi/pengamatan dimana peneliti tidak terlibat
langsung dan hanya sebagai pengamat independen.
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian yaitu berupa gambaran umum
tentang penyaluran kredit modal kerja BPR di Provinsi Bali dan beberapa ulasan hasil
penelitian sebelumnya terkait dengan penyaluran kredit, DPK, BI rate dan NPL. Data
kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah data BPR di Provinsi Bali tahun
2011-2019 yaitu penyaluran kredit modal kerja, DPK, BI Rate, serta NPL di Indonesia
tahun 2011-2019. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda. Analisis ini menggunakan bantuan program Eviews 4. Adapun tahapan dalam
melakukan analisis regresi berganda yaitu dengan melakukan uji asumsi klasik dan uji
kelayakan model.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Asumsi Klasik
Nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,077 lebih besar dari level of significant 5
persen yaitu 0,05 (0,077 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. Nilai tolerance dari
masing - masing variabel harga, nilai tukar, dan inflasi bernilai lebih besar dari 10
persen (0,10) dan VIF dari masing-masing variabel tersebut bernilai lebih kecil dari
10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi dalam penelitian ini
bebas dari multikolinieritas. Nilai Durbin Watson (dw) adalah sebesar 1,698. Nilai du
dengan k=3 dan N = 23 yaitu sebesar 1,6528 dan nilai 4-du adalah sebesar 2,3472.
Dengan demikian, du < dw < 4-du yaitu 1,6528 < 1,698 < 2,3472. Hal ini
menunjukkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terjadi autokorelasi
sehinggal model persamaan dapat digunakan dalam penelitian ini. Nilai Sig. dari
I Putu Angga Primayoga dan Nyoman Djinar Setiawina /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5),
537 - 542
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Modal Kerja Bpr Di Provinsi Bali
Tahun 2011-2019 540
masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini nilainya lebih besar dari
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi yang digunakan
dalam penelitian ini tidak mengandung gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil
uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa semua variabel lolos uji asumsi klasik.
B. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Nilai konstanta (α) sebesar 2,832 memiliki arti bahwa apabila dana pihak
ketiga (X
1
), BI rate (X
2
), dan nonperforming loan (X
3
) bernilai 0 (nol), maka
penyaluran kredit modal kerja (Y) adalah sebesar 3,021. Nilai koefisien regresi dana
pihak ketiga (X
1
) bernilai positif sebesar 0,517 berarti bahwa dana pihak ketiga
memiliki hubungan positif terhadap penyaluran kredit modal kerja, dimana apabila
dana pihak ketiga meningkat sebesar satu triliun rupiah, maka nilai penyaluran kredit
modal kerja akan meningkat sebesar 0,517 triliun rupiah dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan.
Nilai koefisien regresi BI rate (X
2
) bernilai negative sebesar -0,225 berarti
bahwa BI rate memiliki hubungan negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja,
dimana apabila BI rate meningkat sebesar satu persen, maka penyaluran kredit modal
kerja akan menurun sebesar 0,225 triliun rupiah dengan asumsi variabel bebas lainnya
konstan. Nilai koefisien regresi nonperforming loan (X
3
) bernilai negatif sebesar -
0,263 berarti bahwa nonperforming loan memiliki hubungan negatif terhadap
penyaluran kredit modal kerja, dimana apabila nonperforming loan meningkat sebesar
satu persen, maka penyaluran kredit modal kerja akan menurun sebesar 0,263 triliun
rupiah dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
C. Uji Kelayakan Model
Berdasarkan hasil uji f, diperoleh bahwa nilai dari adjusted R Square adalah
sebesar 0,790 atau 79,0 persen yang memiliki arti bahwa 79,0 persen variansi
penyaluran kredit modal kerja dipengaruhi oleh variansi dana pihak ketiga, BI rate,
dan nonperforming loan, sedangkan sisanya sebesar 21,0 persen dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa
penelitian layak untuk dilanjutkan
D. Pembahasan
Hipotesis pertama (H
1
) yang diangkat dalam penelitian ini menyatakan bahwa
dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hasil
pengujian yang dilakukan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda
menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel dana pihak ketiga bernilai positif
sebesar 0,517 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 sehingga H
1
diterima. Hal ini berarti bahwa dana pihak ketiga berpengaruh
positif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali tahun 2011-
2019. Artinya semakin besar dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank dari
masyarakat, semakin besar kredit modal kerja yang dapat disalurkan oleh bank kepada
masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ismail,
2018) yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh
positif terhadap penyaluran kredit.
Hipotesis kedua (H
2
) yang diangkat dalam penelitian ini menyatakan bahwa
BI rate berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hasil pengujian
yang dilakukan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda menunjukkan bahwa
I Putu Angga Primayoga dan Nyoman Djinar Setiawina /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5),
537 - 542
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Modal Kerja Bpr Di Provinsi Bali
Tahun 2011-2019 541
koefisien regresi variabel BI rate bernilai negatif yaitu sebesar -0,225 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,033. Nilai signifikansi sebesar 0,033 < 0,05 sehingga H
2
diterima. Hal ini berarti bahwa BI rate berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit
modal kerja pada BPR di Proinsi Bali tahun 2011-2019. Artinya semakin tinggi BI
rate, semakin tinggi suku bunga kredit yang dapat menurunkan permintaan atas kredit,
yang nantinya akan menurunkan kredit yang disalurkan oleh BPR. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofita (Tahang, 2020) yang dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa BI rate berpengaruh negatif terhadap penyaluran
kredit.
Hipotesis ketiga (H
3
) yang diangkat dalam penelitian ini menyatakan bahwa
nonperforming loan berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja.
Hasil pengujian yang dilakukan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda
menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel nonperforming loan bernilai negatif
yaitu sebesar -0,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi sebesar
0,002 < 0,05 sehingga H
3
diterima. Hal ini berarti bahwa nonperforming loan
berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja pada BPR di Provinsi
Bali tahun 2011-2019. Artinya semakin rendah rasio NPL, mencerminkan sedikitnya
jumlah kredit macet dan bermasalah, sehingga kredit yang dapat disalurkan oleh pihak
bank menjadi semakin tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Handayani, 2018) yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
nonperforming loan berpengaruh negatif terhadap jumlah penyaluran kredit
perbankan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa
besarnya pengaruh keempat variabel terhadap penyaluran kredit modal kerja BPR di
Provinsi Bali ditunjukkan dengan R
2
= 0,790 yang berarti sebesar 79,0 persen variasi
variabel penyaluran kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali tahun 2011-2019
dipengaruhi oleh variasi variabel dana pihak ketiga, BI rate, dan non performing loan dan
sisanya 21,0 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model, dan secara parsial diperoleh hasil bahwa dana pihak ketiga secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit modal kerja pada BPR di
Provinsi Bali tahun 2011-2019. BI rate secara parsial berpengaruh negatif terhadap
penyaluran kredit modal kerja pada BPR di Provinsi Bali tahun 2011-2019. Non
performing loan secara parsial berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit modal
kerja pada BPR di Provinsi Bali tahun 2011-2019.
BIBLIOGRAPHY
Handayani, A. (2018). Pengaruh Dpk, Npl Dan Roa Terhadap Penyaluran Kredit Pada
Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-20. Jurnal
Penelitian Ekonomi Dan Akuntansi (JPENSI), 3(1), 623631.
http://dx.doi.org/10.30736%2Fjpensi.v3i1.129
Hermawan, T. W., & Purwohandoko, P. (2020). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar
Rupiah, BI Rate, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Shanghai Stock Exchange
terhadap Indeks Sri Kehati di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Jurnal Ilmu
Manajemen, 8(4). http://dx.doi.org/10.26740/jim.v8n4.p1338-1352
I Putu Angga Primayoga dan Nyoman Djinar Setiawina /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(5),
537 - 542
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Modal Kerja Bpr Di Provinsi Bali
Tahun 2011-2019 542
Ismail, M. B. A. (2018). Manajeman Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Kencana.
Kasmir, S. E. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi. Rajawali Pers.
Love, I., Preve, L. A., & Sarria-Allende, V. (2007). Trade credit and bank credit:
Evidence from recent financial crises. Journal of Financial Economics, 83(2), 453
469. https://doi.org/10.1016/j.jfineco.2005.11.002
Megawati, I. A. P., & Kesuma, I. K. W. (2014). Pengaruh PDRB, inflasi dan dana pihak
ketiga terhadap pertumbuhan kredit PT. BPD Bali. E-Jurnal Manajemen, 3(2).
Tahang, R. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Pt.
Bpr Suar Data Kabupaten Bone Periode 2005-2017. Universitas Hasanuddin.
Utomo, E. B. (2016). Analisis Pengaruh Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E)
Terhadap Pendapatan Petani Ternak di Kabupaten Wonogiri. UNS (Sebelas Maret
University).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY ND)
license (https://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).