(STUDI KASUS PADA ANGGOTA ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA
TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA)
Mochamad Zidny Fithon1, Tri Siwi Agustina2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Indonesia
E-mail : [email protected]1, [email protected]2
� Kata Kunci |
Abstrak |
Budaya, Organisasi, Kinerja, Anggota |
Tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk menjabarkan serta membuktikan peran budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja anggota dalam organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi terbukti memiliki peran penting bagi kelangsungan kegiatan organisasi himpunan mahasiswa atau kinerja anggota organisasi tersebut. Budaya organisasi di lingkungan himpunan mahasiswa tersebut sangat baik. Kemudian ditambahkan dengan kinerja anggota di himpunan mahasiswa juga sangat baik. Salah satu faktor pendukungnya yaitu budaya organisasi yang mendukung dan memanusiakan anggotanya. Para pemimpin organisasi sudah seharusnya peduli dengan budaya organisasi karena akan berdampak
langsung pada kinerja anggotanya, seperti kualitas dan kuantitas meningkat, antusiasme tinggi, berkontribusi dan merasa penuh bertanggung jawab. Walaupun demikian, pimpinan organisasi tetap harus mengevaluasi
kinerja anggotanya secara berkala. Dengan adanya penilaian kinerja, organisasi memiliki informasi untuk menjadikan kinerja SDM menjadi lebih baik lagi. |
Keywords |
�Abstract |
Culture, Organization, Performance, Members |
The purpose
of this study is to describe and prove the role of organizational culture in
improving member performance in the organization. This research uses
qualitative methods with in-depth interview techniques. The results showed
that organizational culture proved to have an important role for the
continuity of student association organizational activities or the
performance of members of the organization. The organizational culture in the
student association environment is very good. Then added with the performance
of the members in the student association is also very good. One of the
supporting factors is an organizational culture that supports and humanizes
its members. Organizational leaders should care about organizational culture
because it will have a direct impact on the performance of its members, such
as increased quality and quantity, high enthusiasm, contributing and feeling
fully responsible. However, organizational leaders must still evaluate the
performance of their members in a timely manner. |
*Correspondence Author: Mochamad Zidny Fithon
Email: [email protected] ��
PENDAHULUAN
Pada umumnya, sebuah organisasi didirikan bertujuan untuk mengembangkan dan mempertahankan tujuan organisasi tersebut. Oleh sebab itu, lembaga
harus memiliki perencanaan yang dibuat secara matang dan terarah di berbagai komponen yang menyangkut kegiatannya.
Salah satu komponen di dalam organisasi yang tak kalah penting untuk
dikembangkan yaitu sumber daya manusia
(SDM). Menurut Hasibuan
(2019:10) berpendapat bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. SDM dengan manajemen yang tepat akan menjadikan lembaga menjadi berkualitas dan dapat dipercaya oleh masyarakat sipil. Tentunya faktor yang paling penting dari SDM yang berkualitas yaitu faktor kinerja
anggotanya. Untuk memastikan keberlangsungan organisasi, manajemen sumber daya manusia
yang baik sangatlah penting (Hwang et al., 2018; Rohim & Budhiasa, 2019). Keberadaan SDM
yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang relevan sangat penting untuk dibudidayakan. Hal tersebut terjadi karena keberlangsungan organisasi tergantung pada penyebaran dan penggunaan pengetahuan yang dimiliki oleh
SDM organisasi (Hwang et al., 2018; Hon et al.,
2022). Begitu pentingnya peran SDM dalam suatu organisasi yang mana sebagai aset organisasi
tersebut. Di zaman pertumbuhan
ilmu, pembangunan dan teknologi yang pesat ini sangat dibutuhkan SDM yang berkompeten dalam mengoptimalkan keahlian di bidangnya. Dengan adanya SDM yang berperan sesuai dengan fungsinya
akan mampu membawa organisasi ke tujuan yang di harapkan. Karena maju atau tidaknya sebuah
organisasi tergantung dari kemampuan SDM yang ada.
Di setiap organisasi pasti ada hal-hal yang menjadi suatu kebiasaan
yang dilakukan secara berulang-ulang. Kebiasaan itulah yang dinamakan budaya organisasi. Menurut Short and Greer, Uteach,
Astuti, 2015), budaya organisasi
adalah keyakinan, kebijakan, norma, dan kebiasaan dalam organisasi yang dapat dibentuk, diperkuat, dan dipelihara melalui pimpinan dan karyawan dalam perusahaan atau organisasi dan dapaat pula disebut dengan pemindahan norma, nilai, dan tradisi dari satu
generasi ke generasi berikutnya, sehingga budaya organisasi dapat mengalami perubahan baik secara sengaja
maupun tanpa disengaja. Menurut pendapat Robbins & Judge (2015), budaya
organisasi merupakan sistem berbagai nilai yang dilakukan oleh para anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain.
Tingkat kemampuan SDM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya perlu adanya penilaian
kinerja. Kinerja yang baik merupakan suatu tindakan untuk tercapainya tujuan dari organisasi sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan
kinerja. Menurut Hasibuan, (2007:105) berpendapat bahwa kinerja adalah
hasil kerja yang diraih oleh seseorang dalam melaksanakan tugas kerja yang diberikan kepadanya. Dengan adanya penilaian
kinerja, lembaga memiliki informasi untuk dijadikan evaluasi kinerja SDM menjadi lebih baik.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai. kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah di tentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai dan Basri,
2011:14). Kinerja anggota juga salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu organisasi. Anggota dapat bekerja dengan
baik jika memiliki kinerja yang tinggi sehingga tingkat produktifitasnya maksimal. Untuk itu kinerja anggota
perlu diberikan perhatian yang lebih dari pemimpin pimpinan,
karena jika terdapat penurunan kinerja anggota dapat memengaruhi kinerja organisasi tersebut.
Peneliti akan melakukan penelitian kecil di salah satu organisasi mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya dengan jumlah anggota
kurang lebih 15 orang. Peneliti mengambil penelitian di sini dikarenakan peran budaya organisasi memiliki arti penting bagi kinerja anggota.
Tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan serta membuktikan peran budaya organisasi
dalam meningkatkan kinerja anggota dalam organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara
mendalam. Peneliti akan mewawancarai beberapa anggota organisasi tersebut, termasuk salah satunya yaitu ketua himpunan
mahasiswa.
Menurur Robbins
& Judge, Wuryantina (2015), budaya
organisasi merupakan sistem berbagai nilai yang dilakukan oleh para anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Budaya organisasi merupakan keyakinan, kebijakan, norma, dan kebiasaan dalam organisasi yang dapat dibentuk, diperkuat, dan dipelihara melalui pimpinan dan karyawan dalam perusahaan atau organisasi dan dapat pula disebut dengan pemindahan norma, nilai, dan tradisi dari satu
generasi ke generasi berikutnya, sehingga budaya organisasi dapat mengalami perubahan baik secara sengaja
maupun tanpa disengaja (Short dan Greer; Uteach;, Astuti, 2015). Arianty (2014) menyatakan bahwa budaya organisasi
merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh semua anggota organisasi. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan
budaya organisasi merupakan suatu persepsi atau kebiasaan
yang telah dibentuk oleh organisasi yang dianut oleh semua anggota organisasi
sesuai kesepakatan bersama
METODE PENELITIAN
Metode penelitian
dilakukan secara kualitatif dikarenakan jumlah anggota organisasi yang cukup sedikit dan dapat dijelaskan secara mendalam dari topik
pembahasan dalam penelitian ini.
Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya
dikemukakan bahwa hal tersebut merupakan
penelitian yang menggunakan
wawancara terbuka untuk menelaah sikap, pandangan, persepsi, dan perilaku baik individu maupun
sekelompok orang. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa anggota organisasi tersebut, salah satunya adalah ketua himpunan
mahasiswa. Dari definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hanya dengan mempersoalkan
satu metode atau rumusan masalah
untuk mendapatkan hasil yaitu dengan
cara wawancara terbuka dan mendalam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian melalui wawancara mendalam, menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki peran penting bagi kelangsungan
kegiatan organisasi himpunan mahasiswa atau kinerja anggota
organisasi tersebut. Budaya organisasi di lingkungan himpunan mahasiswa tersebut sangat baik. Keanggotaan himpunan mahasiswa memiliki inovatif dengan menyempurnakan program kerja dari periode
sebelumnya serta menciptakan program kerja baru dan berani mengambil resiko dengan bertanggung jawab dalam setiap
agenda himpunan. Kemudian, keanggotaan himpunan mahasiswa selalu memperhatikan hal hal kecil dalam
setiap perencanaan agenda serta menjalankan sesuai yang tepat dan analisis dalam menjalankan agenda serta pembiayaan anggaran. Setiap menyelesaikan agenda himpunan selalu menyelenggarakan evaluasi guna untuk agenda berikutnya bisa lebih sempurna. Dalam setiap keputusan bergantung dari musyawarah yang memang cocok dan sesuai dari agenda yang akan dijalankan. Dalam organisasi tersebut, mereka saling mengedepankan kerjasama untuk menuai hasil agenda yang sempurna. Para anggota dari himpunan mahasiswa
selalu aktif dalam agenda serta selalu berdiskusi dengan pihak prodi
terkait perkembangan akademik prodi tersebut. Selain kerjasama tim, dalam himpunan
juga mengedepankan stabilitas
kerja selain dengan mengadakan agenda, juga diselingi dengan adanya having fun bersama anggota. Apabila ditinjau, budaya organisasi di himpunan mahasiswa sangat mendukung dan memanusiakan anggota dalam menjalankan agenda atau kegiatan di organisasi tersebut. Budaya organisasi di himpunan tersebut belum tentu juga dimiliki oleh himpunan lain.
Kemudian dari
hasil wawancara juga menunjukkan bahwa kinerja anggota di himpunan mahasiswa sangat baik. Salah satu faktor pendukungnya yaitu budaya organisasi
yang mendukung dan memanusiakan
anggotanya. Hal ini terbukti karena para anggota sangat antusias selama menjabat di organisasi. Implementasi dari hal tersebut
yaitu setiap anggota disiplin dalam kehadiran rapat yang akan dilaksanakan, terlebih datang satu jam sebelum rapat sehingga
rapat berlangsung tepat waktu. Semua
anggota pada himpunan
sangat berkontribusi dalam perencanaan agenda, pelaksanaan
agenda serta evaluasi
agenda, sehingga dalam
agenda selanjutnya mampu memberikan inovasi serta lebih sempurna.
Kemudian, semua anggota himpunan sangat bertanggung jawab hal itu terbukti
dengan mereka mematengkan mulai dari perencaan, pelaksanaan serta sudah mengantisipasi terhadap konsekuesi dan hal hal yang mungkin
akan terjadi. Setiap agenda pasti mempunyai target yang harus dicapai berdasarkan dengan hasil program kerja, terutama agenda pengkaderan, dalam hal ini harus
ada target yang dicapai dalam merekrut anggota baru dengan
cara lebih menarik dalam mempromosikan
himpunan mahasiswa. Dari sini peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa kinerja anggota
himpunan mahasiswa sangat baik yang didukung oleh peran budaya organisasi
yang baik juga. Hal ini tentunya juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridwan (2021) dengan
judul �Peran Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan�
yang menunjukkan bahwa, (1)
budaya organisasi adalah kebiasaan yang muncul akibat dibentuk
dan diterapkannya nilai,
norma, dan kebijakan oleh pemimpin
dalam organisasi. (2)
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang ditunjukkan oleh karyawan selama menyelesaikan tugas-tugasnya dalam organisasi. (3) peran budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu: karyawan perlu memperhatikan inovasi dalam pengambilan
resiko, perhatian terhadap detail, orientasi pada manfaat, orientasi terhadap orang, orientasi pada tim, agresivitas, serta stabilitas kerja agar terbentuk kinerja yang baik
KESIMPULAN
Budaya organisasi
dan kinerja anggota adalah dua aspek penting dalam organisasi
yang tidak dapat dipisahkan. Budaya organisasi yang terdiri dari norma, kebijakan, nilai, dan kebijakan yang ditujukan untuk seluruh aspek sumber
daya manusia agar mereka mampu mempertahankan
kinerjanya dan mampu membawa tujuan organisasi. Budaya organisasi yang baik yaitu budaya yang mendukung kemajuan dan memanusiakan semua anggota yang ada didalam organisasi. Beberapa aspek yang perlu ditekankan dari budaya organisasi
yang baik salah satunya yaitu inovasi. Inovasi yang baik tidak akan membuat
anggota organisasi bosan dengan kegiatannya,
seperti mengadakan having
fun di sela-sela kegiatannya, dan lain sebagainya. Aspek lainnya yaitu orientasi
pada anggota atau tim, dimana kerjasama
dan proses lebih diutamakan
daripada hasil akhirnya. Perhatian pada hal-hal detail juga menjadi penting karena apabila budaya organisasi yang tidak peduli dengan hal
tersebut, maka sikap apatis dari
anggota akan lahir. Kemudian budaya yang baik yaitu budaya yang dapat menjaga stabilitas
kerja sehingga anggota merasa nyaman dalam mewujudkan
agendanya di organisasi.
Para pemimpin organisasi sudah seharusnya peduli dengan budaya
organisasi karena akan berdampak langsung pada kinerja anggotanya, seperti kualitas dan kuantitas meningkat, antusiasme tinggi, berkontribusi dan merasa penuh bertanggung
jawab. Walaupun demikian, pimpinan organisasi tetap harus mengevaluasi kinerja anggotanya secara berkala. Dengan adanya penilaian
kinerja, organisasi memiliki informasi untuk menjadikan kinerja SDM menjadi lebih baik lagi.
REFERENSI
�Abawa, A., & Obse, H. (2024) Organizational culture and
organizational performance: does job satisfaction mediate the relationship?,
Cogent Business & Management, 11:1, 2324127, DOI:
10.1080/23311975.2024.2324127
Abduraimi, P.B., Mustafi, M., & Islami, X. (2022) THE
ROLE OF ORGANIZATIONAL CULTURE ON EMPLOYEE ENGAGEMENT. Vilnius Tech,
Bussiness:Theory and Practice, 24(1), 109-122.
Almarashdah, M.A. (2023) The role of organizational
culture on the relationship between employee training and job performance in
Jordan. Uncertain SCM 12, 505-512
Dameria, L. & Ekawati, S. (2022) PENGARUH BUDAYA
ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. MMU
JAKARTA. Jurnal Manajerial dan Kewirausahaan, 04(02), 417-426.
Einhorn, S., Fietz, B. & Guenter, T.W,. (2022) The
Relationship of Organizational Culture with Management Control Systems and
Environmental Management Control Systems. Review of Managerial Science
Fatchurrohman, M., & Aisyanti, R. (2022). Peranan
Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kinerja Guru Dan Karyawan.
Improvement: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 02(02), 136-143.
Huseno, T. (2016). Kinerja Pegawai: Tinjauan Dari Dimensi
Kepemimpinan, Misi Organisasi, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja.
Malang: Media Nusa Creative.
Jufrizen & Rahmadhani, K.N (2020) Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Manajemen dan Bisnis Dewantara. 3(1). 66-79.
Kharisma, G.B. (2013). Pengaruh Budaya Organisasi dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Serba Usaha Setya Usaha Di
Kabupaten Jepara. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Mansyur, A. & Suhana. (2023). Peran Budaya Organisasi
dan Motivasi Individu pada Praktik Berbagi Pengetahuan. Jurnal Fokus
Manajemen Bisnis, 13(1), 14-27
Ridwan. (2021) Peran Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 1(4), 14-24
Paramita, A.D., & Kartika, L. (2020) Analisis Pengaruh
Budaya Organisasi Dan Kualitas Kerja Terhadap Keterikatan Pegawai Generasi Y. Jurnal
Ekobis: Ekonomi, Bisnis & Manajemen. 10(2)
Pelaez-Leon, J.D., Salas-Arbalez, L., & Garcia-Solarte, M
(2022) Organizational Culture and Performance-Based Compensation in Family
Firms: Does Family Involvement in Management Matter? Fecap, 25(1), 33-51
Pranogy, A.B., dkk (2023) Peran Budaya Organisasi, Gaya
Kepemimpinan, Dan Komunikasi Atas Produktivitas Pegawai Perusahaan Galangan
Kapal. Jurnal Pro Bisnis Vol. 16 No. 1
Prasetyo, A. (2022) Analisis Pengaruh Budaya Organisasi
Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Menggunakan Structural Equation Model.
Journal of Applied Bussiness and Economic (JABE). 8(4). 376-397.
Pribadi, U. (2022) Impact of Organizational Structure and
Culture on E-Government Implementation: A Survey of Local Government Employees
in Yogyakarta Special Region, Indonesia. Innovar. https://orcid.org/0000-0001-7880-1834
Rijanto A., & Mukaram. (2018). Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi di Divisi Account Executive PT
Agrodana Futures). Jurnal Riset Bisnis dan Investasi, 04(02), 35-47.
Santika, R., dkk (2022) The Effect of Leadership Styles
and Organizational Culture on Employee Performance at PT Muda Kaya Mendunia
(MKM). Quality, 24(196)
Simatupang, M. (2020) Budaya Organisasi Sebagai Variabel
Prediktor Terhadap Organizational Citizensihp Behavior Pada Karyawan Koperasi. Psychophedia
Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 5(1)
Suryatni, M. dkk (2023) Evaluation of Implementation of
Organizational Culture, Leadership, and Employment Management. Academic
Journal of Interdisciplinary Studies, 12(5)
|
|