Elsa Fabiola1, Pramesti Pradna Paramita2
Universitas Airlangga, Indonesia
E-mail : [email protected]
� Kata Kunci |
Abstrak |
Dukungan Orangtua, Minat Bakat, Anak Tuli |
Dukungan orangtua berperan penting bagi perkembangan potensi anak terlebih anak dengan berkebutuhan
khusus seperti Tuli. Walaupun, dengan adanya hambatan pendengaran, anak tuli tetap memiliki
beragam minat bakat dalam dirinya.
Studi ini bertujuan untuk melakuakn tinjauan literatur semi sistematis tentang gambaran dukungan orang tua bagi perkembangan
minat bakat anak Tuli Di Jakarta. Berdasarkan,
penelitian relevan yang sudah ada sebelum
nya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai bagaimana bentuk dukungan yang digunakan oleh
orang tua dalam mengembangkan� minat bakat anak. Temuan
menunjukan bahwa dukungan orang tua sangat berperan penting bagi perkembangan minat bakat anak,
jika orangtua tidak memberikan dukungan dengan baik, maka minat
bakat anak akan susah untuk
berkembang dan tersalurkan
dengan baik. Selain itu, juga ditemukan bahwa beberapa orangtua masih sering melupakan aspek minat bakat
dalam diri anak, kebanyakan orangtua mengutamakan aspek potensi lain seperti akadeik, dan perkembangan bahasa nya. Padahal, perkembangan minat bakat juga memberikan berbagai manfaat positif bagi masa depan anak. Oleh karena itu penelitian
ini membahas mengenai gambaran bentuk dukungan yang teridiri dari dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasional, dan dukungan instrumental, selaain itu dalam penelitian
ini akan menggambarkan bagaimana
strategi yang digunakan orangtua
sehingga dapat berhasil mengembangkan minat bakat anak
Tuli nya. Penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman dan edukasi bagi orangtua untuk dapat mengembangkan
minat bakat anak tuli nya
dengan memberikan bentuk dukungan yang sesuai |
Keywords |
�Abstract |
Parental Support,
Giftedness, Deaf Children |
Parental support plays a crucial role in the
development of a child's potential, especially for children with special
needs such as deafness. Despite their hearing impairment, deaf children still
have various talents and interests. This study aims to conduct a
semi-systematic literature review on the portrayal of parental support for
the development of giftedness in deaf children in Jakarta. Based on previous
relevant research, this study aims to provide an understanding of the forms
of support used by parents in developing their children's giftedness. A
semi-systematic literature review was conducted using the following
databases: Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect. The search terms used
were "parental support," "giftedness," and "deaf
children in Jakarta." The inclusion criteria were studies that focused
on parental support for the development of giftedness in deaf children in
Jakarta and were published in English between 2010 and 2023. The findings
show that parental support plays a very important role in the development of
a child's giftedness. If parents do not provide adequate support, the child's
giftedness will be difficult to develop and channel properly. Additionally,
it was also found that some parents still often neglect the aspect of talent
and interest in their children. Most parents prioritize other potential
aspects such as academics and language development. However, the development
of talents and interests also provides various positive benefits for the
child's future. Therefore, this study discusses the portrayal of forms of
support consisting of emotional support, appreciation support, informational
support, and instrumental support. In addition, this study will describe the
strategies used by parents to successfully develop their deaf child's talents
and interests.This study
is expected to provide understanding and education for parents to be able to
develop their deaf child's talents and interests by providing appropriate
forms of support. |
*Correspondence Author: Elsa Fabiola
Email: [email protected] ��
PENDAHULUAN
Orangtua merupakan wadah utama yang mempunyai peranan yang penting dalam kelangsungan
hidup seorang anak. Interaksi sosial awal terjadi
dalam keluarga, anak belajar dari
orang tua, saudara serta anggota keluarga
lain tentang apa yang dianggap benar dan salah oleh kelompok sosial tertentu (Wahib, 2014). Setiap anak membutuhkan dukungan dari orang terdekatnya agar semangat dalam menjalankan aktivitas sehari harinya salah satunya adalah dukungan dari orang tua. Keluarga merupakan salah satu sumber dukungan
terpenting bagi individu (Muriana et al.,
2024). Dukungan orang tua menurut menurut
(Karina & Sodik,
2018) diartikan sebagai sebuah bantuan yang membuat anak merasa nyaman,
dihargai, dan dicintai. Pemberian dukungan orangtua dapat meningkatkan kesejahteraan yang baik meliputi pemberian
semangat dan perhatian sehingga dapat mencegah kecemasan, meningkatkan harga diri, dan mencegah gangguan psikologis pada anak. Anak merupakan sebuah anugerah terbesar yang diberikan oleh
Tuhan kepada kebanyakan
orang tua, dimana pada umumnya bagi pasangan
suami istri kehadiran anak menjadikan sebuah kesempurnaan dalam berumah tangga. Ada orangtua yang dititipkan anak dengan kebutuhan
khusus. Anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang mengalami gangguan perkembangan, kelainan, atau sosial sehingga
membutuhkan pelayanan khusus sesuai dengan
kondisi yang dialaminya.
Anak dengan kebutuhan khusus memerlukan penanganan spesial karena adanya gangguan
perkembangan dan kelainan
yang dialami anak.
Anak dengan kebutuhan khusus sangat beragam jenisnya, salah satunya adalah anak Tuli. Tuli merupakan bagian dari disabilitas
sensorik yaitu suatu kondisi ketidak
berfungsian organ pendengaran
atau hilangnya pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indera pendengarannya. Tuna rungu dibagi menjadi
dua kategori yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (low of hearing). Tuli adalah
seseorang yang indera pendengarannya mengalami kerusakan dalam taraf berat sehingga
pendengarannya tidak berfungsi lagi. Sedangkan untuk kurang dengar (low of hearing) adalah seseorang yang indera pendengarannya mengalami kerusakan tetapi masih dapat
berfungsi untuk mendengar, baik menggunakan alat bantu dengar (hearing aids) maupun tanpa alat
bantu dengar. Jadi dapat dapat disimpulkan
bahwa tunarungu adalah orang yang mengalami gangguan pendengaran baik sebagian atau
seluruhnya. Di Indonesia sendiri,
terdapat banyak anak berkebutuhan khusus. Jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia dari tahun ke tahun
terus mengalami peningkatan. PBB memperkirakan bahwa paling sedikit ada 10 persen anak
usia sekolah yang memiliki kebutuhan khusus. Jika mengikuti perkiraan maka diperkirakan maka kurang lebih ada
4,2 persen anak Indonesia
yang berkebutuhan khusus.
Data lain dari Badan Pusat Statistika
(BPS), jumlah anak berkebutuhan khusus yang ada di Indonesia di tahun 2017 mencapai 1,6 anak dan akan terus meningkat
pada tiap tahunnya. Menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS), populasi anak penyandang disabilitas di
Indonesia mencapai 1,6 juta
anak. Menurut data running tahun 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk penyandang disabilitas di Indonesia mencapai
22,5 juta jiwa atau sekitar lima persen dari jumlah
penduduk (Agustin et al.,
2023). Berdasarkan angka statistik, jumlah anak usia
5-19 tahun yang mengalami disabilitas di Indonesia sekitar
2.197.833 jiwa. Selain itu,
Berdasarkan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bekasi pada tahun
2021 total keseluruhan jumlah
orang dengan tuna rungu di provinsi jawa barat sejumlah 4. 019 orang.
Prevalensi gangguan pendengaran mencapai 35,28 juta jiwa. Untuk
ketulian mencapai 0,4 persen atau 840 ribu jiwa. Setiap
tahunnya lebih dari 5 ribu bayi
lahir dengan menderita tuli. Dengan segala kelebihan
yang ada mereka dianugerahi dengan banyak bakat dan potensi yang hebat. Potensi sendiri merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun
mental dan dapat dikembangkan
bila didukung, dilatih dan juga ditunjang dengan sarana yang baik. Potensi sendiri
terdiri dari berbagai jenis seperti potensi social, akademik, dan minat bakat. Penelitian ini, focus pada pengembangan minat bakat anak
Tuli. Anak berkebutuhan khusus
salah satu jenisnya seperti tuli juga memiliki banyak potensi yang hebat seperti melukis, menari, bermain music, dll. Pemberian dukungan dan motivasi dari orangtua sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan dan perkembangan anak. Salah satunya pemberian dukungan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak tuna rungu. Dengan, pemberian dukungan penuh dari orangtua
bisa membuat anak menjadi lebih
semangat dan dapat meningkatkan kepercayaan diri terhadap potensi
yang dimilikinya. Anak dengan
kebutuhan khusus yang menerima dukungan baik dari orang tua atau lingkungan
sekitarnya akan dapat mengembangkan potensi dirinya dengan lebih maksimal.
Namun, potensi hebat yang dimiliki anak� tuli masih banyak yang terpendam salah satu faktornya karena orang tua mereka kurang
memberi perhatian dan dukungan terhadap aspek tersebut, sehingga potensi mereka belum terwadahi
dengan baik. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai �gambaran dukungan orang tua dalam mengembangkan
minat bakat anak tuli Di Jakarta.
METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan pendekatan literatur review dalam bentuk semi systematic
review atau lebih sering disebut narative review (Nurislaminingsih et
al., 2020). Semi sistematic
review ini bertujuan untuk mempelajari dan merangkum topik penelitian yang lebih luas dan dipelajari dalam berbagai ilmu. Dalam prosesnya penulis mengikuti tahapan literatur review sesuai dengan teori
(Synder 2019) yakni 1. Membuat
pertanyaan penelitian, 2. Mencari literatur yang sudah ada sebelumnya
mengenai inklusi, 4. Menilai relevansi dan kualitas literatur 5. Melakukan analisis sesuai dengan topik
yang penulis pilih.
Dalam
pencarian literatur penulis menggunakan basis data seperti sciencedirect, sage
journal, oxford academic dan juga google scholar dengan kata kunci yang sesuai
dengan topik yaitu dukungan sosial orang tua, potensi, minat dan bakat, anak
berkebutuhan khusus, dan juga tuna rungu. Pencarian artikel ini dibatasi
maksimal 10 tahun terakhir sehingga batasnya hanya sampai artikel pada tahun
2013. Setelah melakukan screening dari artikel dan jurnal yang sudah ditemukan,
selanjutnya peneliti melakukan ekstraksi dan analisis data, baru setelah itu
menuliskan hasil review.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari
hasil pencarian literatur sesuai dengan topik penulis melalui electronic data
base, ditemukan 10 literatur mengenai topik penulis di Indonesia. Namun, masih
jarang yang membahas mengenai dukungan sosial orang tua khususnya dalam
mengembangkan potensi anak tuna rungu. Berikut tabel rincian pembahasan dari
literatur yang relevan dengan topik yang sesuai dengan penulis:
No |
Penulis Literatur |
Judul Literatur |
Inti Jurnal |
Hasil Studi |
Persamaan dan
perbedaan dengan penulis |
1. |
(Kelana,
2022) |
Dukungan Sosial Keluarga�������� Bagi Anak Berkebutuhan Khusus�������� �������� di Sekolah�������� Luar
Biasa Peduli Anak Nagari Kecamatan Akabiluru |
Membahas mengenai peran dukungan sosial keluarga��������� bagi anak berkebutuhan khusus |
Hasil studi berfokus������ �������� pada bentuk pemberian dukungan�������� sosial orang tua kepada anak
berkebutuhan khusus |
Persamaan: Sama sama membahas peran� dukungan sosial� ��������� keluarga,
metodenya sama Perbedaan: Subjek dan lokasi nya���������������� ��������� berbeda,
selain itu penulis fokus������������ ��������� ��������� pada
pengembangan potensi |
2. |
(Tanjung
& Megaiswari, 2019) |
Dukungan Orangtua Terhadap Prestasi�������� Anak Tunanetra���� �������� di Sekolah
Inklusi |
Membahas mengenai peran dukungan orangtua��������� dalam mengembangkan prestasi���������� ��������� anak
tunanetra |
Hasil studi berfokus������ pada
pentingnya dukungan orangtua terhadap prestasi anak di tunarungu���� �������� di
sekolah inklusi |
Persamaan: Sama sama membahas peran� dukungan orangtua terhadap��������� anak berkebutuhan khusus, metodenya
sama Perbedaan: terdapat perbedaan��������� pada
objek dan subjek.. |
3. |
(Rijkiyani
et al., 2022) |
Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Potensi�������� Anak pada Masa
Golden Age |
Membahas fungsi orangtua dalam mengembangkan potensi anak |
Hasil studi berfokus�������� pada dukungan dan peran dari orang tua mempunyai
peranan�������� yang penting�������� dalam
mengembangkan potensi��������� �������� anak. Selain���������� itu, membahas beberapa������ cara yang dapat
diterapkan���� �������������������� oleh orangtua�������� untuk
mengembangkan potensi��������� �������� anak dengan maksimal. |
Persamaan:sama sama membahas cara
mengembangkan potensi��������� anak.
metodenya sama Perbedaan: penulis��������� fokus pada�� peran
dukungan sosial orangtua, dan juga terdapat perbedaan pada subjek nya. |
4. |
Syamya Noor Hasanah, Irfan��������� Noor |
Dukungan Sosial pada Anak dengan Autisme |
Membahas peran dukungan sosial dari orang tua |
Hasil studi berfokus������ pada
bentuk�� dukungan |
Persamaan: sama sama membahas peran
dukungan |
|
dan���� Shanty
Komalasar (2022) |
dari Orang Tua yang Memiliki Lembaga Pendidikan��� �������� dan
Pelayanan�������� Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) |
yang�� memiliki anak autisme |
sosial yang diberikan����� ortu,
yang terdiri dari dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan
penghargaan dan juga� dukungan
instrumental |
sosial� orangtua
terhadap�������� ��������� anak berkebutuhan khusus, metodenya sama Perbedaan:
berbeda��������� ��������� pada subjek dan lokasi nya. |
5. |
(Diniaty,
2017) |
Dukungan Orangtua terhadap�������� Minat Belajar Siswa |
Membahas peran dukungan orang tua����� dalam
mengembangkan minat belajar siswa |
Hasil studi berfokus pada pentingnya fungsi orang tua
dalam mendukung minat siswa dalam
belajar |
Persamaan: sama sama membahas dukungan
orang tua, metode nya sama Perbedaan: penulis��������� fokus pada mengembangkan potensi, dan juga terdapat
perbedaan������ ��������� pada subjeknya. |
6. |
(Prasmasiwi
& Hidayat, 2022) |
Peran Orang Tua dalam Menumbuhkan Bakat Peserta Didik di Sekolah Dasar |
Membahas peran orang tua dalam menumbuhkan bakat� peserta didik di sekolah dasar |
Hasil studi berfokus������ pada
peran orang tua yang masih minim dalam mengembangkan prestasi�������� anak dilihat���������� dari
keikutsertaannya dalam ekstrakulikuler di sekolah |
Persamaan: sama sama membahas peran orang
tua dalam mengembangkan bakat������������� ��������� atau potensi, matodenya sama
Perbedaan: berbeda��������� subjek dan��������� ��������� lokasi
penelitian |
7. |
(Yanuaristi
et al., 2016) |
Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua
Dengan Kepercayaan Diri Pada Anak
Tunadaksa��� �������� Di Yayasan Pembinaan |
Membahas hubungan dukungan sosial orang tua dengan kepercayaan diri
anak tuna daksa |
Hasil studi berfokus������ �������� pada pentingnya dukungan�������� sosial orang�������������������� �������� tua terhadap pembentukan rasa percaya diri pada
anak tuna daksa |
Persamaan: sama sama membahas dukungan��������� sosial orang��� tua���� ��������� yang mempunyai anak berkebutuhan
khusus Perbedaan: terdapat |
|
|
Anak Cacat
JEMBER |
|
|
perbedaan dalam metode,��������� subjek, dan juga lokasi. Selain itu,
penulis fokus��������������������� ��������� pada pengembangan potensi sedangkan
peneliti���������� ��������� fokus pada kepercayaan diri |
8. |
(Vani et
al., 2015) |
Pengasuhan (Good Parenting PARENTING) Bagi� Anak
Dengan Disabilitas |
Membahas parenting��������� yang
baik��������� terhadap anak berkebutuhan
khusus |
Hasil studi berfokus������ �������������������� pada banyak orang tua
yang �������� belum
memberikan pola pengasuhan yang baik� terhadap
anak berkebutuhan khusus |
Persamaan: sama sama membahas peran orang
tu, sama membahas anak disabilitas, dan���� juga metodenya sama Perbedaan: peneliti��������� fokus pada�� ��������� peran dukungan��������� sosial dari��������� orang�� ��������� ��������� tua,
dan juga penulis fokus pada cara mengembangkan potensi���������� ��������� anak
tunarungu dengan dukungan sosial dari orang tua |
9. |
Shofiana, Aina�� ��������� Tajria, Ary
Nulfariza, Baiq�� Candra Qirana(2022) |
Peran Orang tua Dalam Mengembangkan Potensi
Seni Anak Berkebutuhan Khusus |
membahas mengenai peran orang tua dalam mengembangkan potensi seni yang
dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus |
Hasil studi berfokus������ �������� pada pengaruh�������� peran orang tua dalam mengembangkan potensi seni abk, dan�������������� �������� juga memberikan cara yang dapat dilakukan orang tua |
Persamaan: sama sama membahas cara
mengembangkan potensi���������� ��������� abk dengan dukungan orang��������� ��������� tua,
metodenya sama Perbedaan: penulis��������� lebih fokus ��������� pada dukungan��������� sosial orang������������� ��������� tua, subjeknya berbeda. |
10. |
Mutiara Sharaswati, Tati Hernawati, Ehan
(2019) |
Peranan������� �������� Orang Tua�������� Dalam Mengarahkan Bakat����������� �������� Anak Tunarungu��� �������������������� Di
SLB� Negeri Cicendo Bandung |
Membahas mengenai peranan��������� orang
tua��������� dalam mengarahkan bakat� ��������� anak
tunarungu tingkat SDLB |
Hasil studi berfokus�������� pada gambaran dan dampak Peranan orang tua��� terhadap
perkembangan bakat����������� anak tunarungu���� dan
prestasinya |
Persamaan: sama sama membahas peran orang
tua dalam mengarahkan bakat� atau
potensi anak tuna rungu, subjeknya sama, metodenya sama Perbedaan: penulis���������� ��������� lebih
fokus pada peran dukungan��������� sosial
orangtua, berbeda��������� lokasi
penelitian. |
Pada dasarnya setiap anak mempunyai potensi sejak dilahirkan.
Salah satunya adalah anak Tuli. Dengan keistemewaan nya, anak tuli dianugerahi
oleh berbagai potensi diri yang hebat. Salah satu Jenis potensi adalah minat bakat.
Menurut (Hera, L 2013) minat
merupakan sebuah dorongan yang berasal dari dalam diri
setiap individu. Guilford (dalam Sulistiono, Yulia, Mumuh,
2019) mengartikan �Minat adalah
kecenderungan tingkah laku umum seseorang
untuk tertarik kepada suatu hal
tertentu�. Sedangkan, bakat Menurut (Crow & Crow
1989) bakat adalah kualitas yang muncul dalam tingkah laku
manusia pada bidang yang diminati dapat berupa keterampilan tertentu seperti musik, tari, seni fabrikasi, keahlian di bidang mesin, atau
keterampilan lainnya yang masih perlu diasah
dan dikembangkan. Oleh karenanya
anak membutuhkan dukungan orangtua dan stimulus
agar dapat mengembangkan potensinya. Orang yang sangat dekat
dengan anak adalah orang tua. Untuk mengembangkan potensi anak alangkah
baiknya dilakukan oleh
orang tua sejak usia dini (Anik Lestariningrum & dkk, 2021).
Menurut (Dordevic dkk 2021) dalam penelitiannya menemukan bahwa dukungan dari orang tua dalam mengembangkan potensi anak tuli
di Indonesia masih rendah.
Salah satu penyebab nya karena orangtua
lebih focus pada aspek perkembangan lain, seperti akademik, dan perkembangan Bahasa. Padahal dukungan dan motivasi dari orangtua sangat berarti dalam meningkatkan
kepercayaan diri anak Tuli dalam mengembangkan potensi dirinya. (Yan dkk 2021) menjelaskan bahwa dukungan sosial dari orang tua dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, kepuasan hidup, mengurangi emosi negatif, dan meningkatkan peluang terjadinya interaksi����� positif antara orang tua dan anak.
Pembahasan
Berdasarkan paparan artikel dalam studi
ini, dukungan sosial dari orang tua berperan penting
dalam mengembangkan potensi anak tunarungu.
Pentingnya
Peran Orang tua Bagi Anak
Orang tua mempunyai peranan
yang besar dalam hidup seorang anak.
Terdapat banyak peran orang tua yang berpengaruh dalam perkembangan dan aktivitas anak salah satunya adalah dukungan dari orang tua. Keluarga merupakan salah satu sumber dukungan
terpenting bagi individu (Wentzel, dalam Apollo
& Cahyadi, 2012). Dukungan dari
orang tua dapat meningkatkan motivasi dan semnagat dalam diri anak tuna rungu. Menurut (Sarafino 2011) dukungan orangtua mengacu pada rasa kenyamanan, kepedulian, perhatian dan juga penghargaan
yang diterima oleh individu
dari orang tua. Dukungan dari orangtua
dapat memberikan stimulan agar anak mampu merespon sesuai dengan kemampuannya,
dengan demikian bakat anak dapat
berkembang secara maksimal (Mardiya, 2009). Menurut
(Sarafino 2011) dukungan orangtua dibagi menjadi empat aspek
yakni, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan
instrumental, dan dukungan informatif.
Dukungan dari orang tua mempunyai peranan
yang penting bagi anak tuli, dukungan
dari orang tua dapat membentuk kepercayaan diri anak, dimana dengan
peran orang tua anak mampu menilai
positif dirinya, dengan adanya komunikasi
dan hubungan yang hangat antara orang tua dengan anak akan
membantu anak dalam memupuk kepercayaan
dirinya (Rini, 2002).
Dukungan
Orang Tua Bagi Minat dan Bakat Anak Tuli
Di
indonesia terdapat banyak anak berkebutuhan khusus. Kebutuhan khusus terdiri
dari berbagai macam jenis salah satunya adalah tuli. Tuli merupakan seseorang
yang mengalami ketidak berfungsian organ pendengaran atau hilangnya
pendengaran. Walaupun dengan kterbatasan nya mereka dikaruniai oleh banyak
potensi hebat. Potensi diri terdiri dari berbagai jenis seperti potensi
intelektual (akademik), potensi sosial, dan juga potensi minat bakat (Nashori,
2003). Penelitian ini akan fokus pada minat bakat. Menurut Crow & Crow
(1989) bakat adalah kualitas yang muncul dalam tingkah laku manusia pada bidang
yang diminati seperti musik, tari, seni fabrikasi, keahlian di bidang
mesin, atau keterampilan lainnya yang masih perlu diasah dan dikembangkan.
Sedangkan, minat menurut Suryobroto (1988) adalah munculnya rasa ketertarikan
dalam diri individu dalam menyenangi suatu objek. Dapat dikatakan orang yang
berminat terhadap suatu hal maka akan merasa senang dan sungguh-sungguh
dalam menjalani hal tersebut. Meskipun anak tuli mempunyai hambatan dalam
pendengaran, mereka tetap mempunyai minat bakat dalam dirinya. Hal tersebut
tidak menghalangi anak tuli untuk berkarya dan berprestasi (Lubis,
2022). Semua anak yang
lahir dikarunia oleh minat bakat nya masing-masing. Anak akan tumbuh serta
berkembang dengan maksimal jika minat dan bakat nya dapat dikembangkan oleh
orang tua. Dalam hal ini yang sangat berperan penting bagi perkembangan minat bakat
anak adalah dukungan dari orang tua (Trenggonowati & Kulsum, 2018). Namun
nyatanya di Indonesia masih banyak orangtua yang kurang memberikan dukungan dan
motivasi terhadap minat bakat anak tuli, sehingga potensi mereka masih
terpendam dan belum� terasah dengan baik
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
tinjauan literatur yang telah dijelaskan diatas, bahwa dukungan
orang tua memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan minat dan bakat anak tuli. Dukungan
orangtua sendiri dibagi menjadi 4 jenis yaitu dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan
instrumental, dan juga dukungan informasi.
Anak berkebutuhan khusus utamanya anak tuna rungu dianugerahi oleh banyak potensi hebat. Namun kenyataanya
di indonesia masih terdapat beberapa orang tua yang belum memberikan dukungan kepada anak dalam
menggali dan mengembangkan minat bakat dalam
dirinya. Dilihat dari hal tersebut,
terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengembangkan minat bakat anak
yaitu menggali dan mengidentifikasi minat dan bakat yang disukai anak, memberikan motivasi tinggi dan dukungan sosial untuk mengembangkan minat bakat anak
tuli.
REFERENSI
Agustin, M., Utami, Y. T., Berninda, N., Yasicha, C., Asvio,
N., & Elfina, Y. (2023). Penyuluhan tentang anak berkebutuhan khusus (ABK)
pada siswa di sd negeri 40 seluma. ARSY: Jurnal Aplikasi Riset Kepada
Masyarakat, 4(1), 20�24.
Diniaty, A. (2017). Dukungan Orangtua terhadap Minat Belajar
Siswa. Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan Dan Konseling Islami, 3(1),
90�100.
Karina, Z., & Sodik, M. A. (2018). Pengaruh Dukungan
Sosial Terhadap Kesehatan.
Kelana, S. (2022). Dukungan Sosial Keluarga Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Peduli Anak Nagari Kecamatan
Akabiluru. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and
Development, 4(2), 99�111.
Lubis, R. F. (2022). Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal
Impresi Indonesia, 1(2), 75�82.
Muriana, M., Saenom, S., Nubatonis, F., & Mau, M. (2024).
Pentingnya Pendampingan Orangtua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Dari Rumah
Di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Anak Usia 10-12 Tahun Di Dusun Sentagi. Coram
Mundo: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 6(1), 94�113.
Nurislaminingsih, R., Rachmawati, T. S., & Winoto, Y.
(2020). Pustakawan Referensi Sebagai Knowledge Worker. Anuva: Jurnal Kajian
Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi, 4(2), 169�182.
Prasmasiwi, S., & Hidayat, M. T. (2022). Peran Orang Tua
dalam Menumbuhkan Bakat Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu,
6(4), 5847�5852.
Rijkiyani, R. P., Syarifuddin, S., & Mauizdati, N.
(2022). Peran orang tua dalam mengembangkan potensi anak pada masa golden age. Jurnal
Basicedu, 6(3), 4905�4912.
Tanjung, B. S., & Megaiswari, M. (2019). Dukungan
orangtua terhadap prestasi anak tunanetra di Sekolah Inklusi. Jurnal
Penelitian Pendidikan Khusus, 7(2), 73�77.
Vani, G. C., Raharjo, S. T., & Hidayat, E. N. (2015).
Pengasuhan (good parenting) bagi anak dengan disabilitas. Prosiding
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1).
Wahib, A. W. A. (2014). Konsep orang tua dalam membangun
kepribadian anak. Jurnal Paradigma Institut, 1(1).
Yanuaristi, R., Ervina, I., & Rahmawati, E. I. (2016).
Hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan kepercayaan diri pada anak
tuna daksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jember. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Jember: Universitas Muhamadiyah Jember.
|
|