Pipin Rismawati, Siti Wardatul Inayah dan Ina Magdalena/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(3),
284-290
- 285 -
individu (Aisyah, 2015). Perbedaan individu mengacu pada perbedaan kemampuan dan
karakteristik (kognisi, kepribadian, keterampilan fisik, dll) (Rohman, 2010), antara siswa
dari kelompok usia tertentu dan siswa dalam setiap kelompok tertentu. Melalui praktik dan
aktivitas pendidikan, kita dapat beradaptasi dengan perbedaan individu siswa (Mudlofir,
2021).
Sebagai pendidik, guru diharapkan mampu untuk mengenali dan memahami
perbedaan pada setiap siswa didiknya agar tahu bagaimana cara untuk menangani setiap
perbedaan tersebut kearah yang baik. Perbedaan individu penting untuk dipahami karena
karakteristik individu yang berbeda sering kali menimbulkan permasalahan (Aisyah, 2015).
Dari permasalahan yang timbul, pendidik dapat mengetahui berbagai macam perbedaan
individu, diantaranya perbedaan kognitif, perbedaan percakapan, perbedaan bahasa,
perbedaan fisik motorik, perbedaan lingkungan keluarga, perbedaan tingkat pencapaian,
perbedaan latar belakang dan lainnya (Sodik, 2017).
Perbedaan-perbedaan tersebut perlu adanya penanganan dalam rangka upaya
pembelajaran. Pada anak usia dini yang notabennya antusias dan aktif tentunya mempunyai
kesulitan tersendiri dalam menghadapi perbedaan karakteristiknya karena sering kali
perilaku, kecerdasan dan lainnya dari anak usia dini tidak terduga (Mashar, 2015). Oleh
karena itu, menurut pandangan Langren “perbedaan” dalam “perbedaan individu” berfokus
pada perubahan yang terjadi, termasuk perubahan fisik dan psikologis. Waktu yang berbeda
telah membawa perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek-aspek perubahan
meliputi; masyarakat, politik, ekonomi, industri, informasi, dll. Akibat dari berbagai masalah
yang dihadapi individu, seperti pengangguran, penyesuaian, jenis dan kesempatan
pendidikan, rencana dan pilihan pendidikan, masalah hubungan sosial, masalah keluarga,
masalah keuangan, masalah pribadi, dll (Robi’ah, 2014).
Walaupun pada umumnya masing-masing individu berhasil mengatasi dengan
sempurna, sebagian lain masih perlu mendapatkan bantuan. Oleh karena itu, berawal dari
pertanyaan-pertanyaan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
perbedaan individu, termasuk pengungkapan beberapa tujuan penelitian yang direncanakan
antara lain mengetahui penjelasan mengenai individu tersebut dan menjelaskan bagaimana
menyikapi atau menangani perbedaan individu itu sendiri. Dari beberapa tujuan penelitian
diharapkan khususnya bagi para pendidik hasil penelitian ini bisa menajdi salah satu acuan
literasi ilmiah untuk terus mengembangkan dan mengamalkan ilmunya.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pengumpulan informasi adalah melalui penelitian kepustakaan,
dan metode penelitian kepustakaan atau penelitian kepustakaan adalah mengumpulkan
informasi dari buku dan referensi lain yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.
Buku dan dokumen lain merupakan sumber data, dan peneliti akan mengolah dan
menganalisisnya. Selian itu peneliti juga memperoleh data dari diselenggarakannya kegiatan
observasi ini adalah memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar. Data diperoleh melalui wawancara dan
observasi yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber. Narasumber tersebut
merupakan salah satu guru yang mengajar di Sekolah Dasar tersebut.