Hera Fransiska
STMIK Kalirejo Lampung, Indonesia
|
Abstrak |
|
Received: Revised : Accepted: |
01-01-2021 10-05-2021 25-05-2021 |
Pengambilan keputusan
pada suatu lembaga/sekolah merupakan hal yang sangat penting. Kepala sekolah
seharusnya mengambil sebuah keputusan berdasarkan perhitungan dan pemikiran
jangka panjang agar keputusan menentukan siswa berprestasi yang akan diambil
tidak salah. Prestasi
belajar merupakan gambaran dari suatu tingkat keberhasilan siswa dalam
belajar. Prestasi yang mereka
peroleh dapat berupa prestasi akademik
maupun nonakademik. Semua itu masuk dalam kriteria siswa yang dianggap
berprestasi. Untuk membantu dalam penetapan siswa yang dianggap berprestasi
maka dibutuhkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan. Penentuan siswa
tersebut diatas dapat dikategorikan sebagai kasus multikriteria karena
terdapat beberapa faktor yang menimbulkan berbagai alternatif pilihan dengan
nilai-nilai yang berbeda, sehingga diperlukan suatu teknologi penentuan
prestasi siswa dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
untuk membantu Wali Kelas mengelola penilaian agar dapat mengambil keputusan
dengan tepat. Adapun maksud dan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari proses system penentuan
siswa berprestasi dengan system manual menjadi system yang terkomputerisasi
sehingga mempermudah dalam proses menentukan siswa yang berprestasi. Kata kunci: SPK;
Penentuan Siswa Berprestasi; AHP |
|
|
|
|
Abstract |
|
|
Decision-making in an institution/school is very
important. The principal should make a decision based on calculations and
long-term thinking so that the decision to determine the outstanding students
to be taken is not wrong. Learning achievement is a description of a
student's success rate in learning. The achievements they get can be in the
form of academic and non-academic achievements. All of these are included in
the criteria for students who are considered outstanding. To assist in
determining students who are considered outstanding, a Decision Support
System is needed. Determination of the students mentioned above can be
categorized as a multicriteria case because there are several factors that
cause various alternative choices with different values, so technology is
needed to determine student achievement using the AHP (Analytical Hierarchy
Process) method to help homeroom teachers manage assessments in order to make
decisions appropriately. The purpose and objective of this research are to
study the process of determining outstanding students with a manual system
into a computerized system so as to facilitate the process of determining
outstanding students. Keywords: SPK;
Determination of Outstanding Students;
AHP |
*Correspondence Author: Hera Fransiska
Email: [email protected]
PENDAHULUAN
Menjadi siswa berprestasi adalah impian setiap anak usia
sekolah, menonjol diantara siswa siswi lainnya. Prestasi yang didapat tentu
didasarkan dengan suatu kemampuan terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh
masing-masing siswa, sehingga prestasi ini bahkan akan sangat membantu
memperoleh kehidupan yang baik di masa mendatang.
Setiap lembaga pendidikan khususnya pada Sekolah Menengah
Pertama selalu memiliki visi dan misi yang berorientasi pada lulusan yang
cerdas, unggul dalam prestasi, berwawasan luas seperti halnya pada sekolah SMP
N 1 Pugung. Untuk mewujudkan keinginan itu setiap sekolah perlu mengevaluasi,
meningkatkan lebih lanjut lagi pelayanannya baik mengenai teknik pengajaran,
penilaian, penjaminan mutu agar menjadikan sekolah yang berkompetitif, bermutu
dan berprestasi.
Dengan adanya hal itu, dari permasalahan yang pernah ada
sebelumnya dari pihak guru sekolah ini terkadang masih mendapat kesulitan untuk
menentukan calon siswa berprestasi. Data-data di sekolah ini khususnya data
penilain tentang siswa dan data-data yang lain di sekolah ini kebanyakan masih
ditulis dengan manual jadi data masih rentan hilang. Maka dari itu masih ada
yang perlu dikembangkan agar tidak kalah bersaing dengan sekolah lain yang
tingkatnya sederajat. Berdasarkan gambaran diatas maka dapat dibuat rancangan
sebuah sistem untuk membantu guru dalam penentuan keputusan siswa berprestasi,
dimana hasilnya juga bisa dijadikan bahan pertimbangan guru untuk menentukan
siswa yang akan diikut sertakan ketika sekolah mendapatkan undangan olimpade
belajar setiap tahunnya, dapat membantu pihak sekolah untuk menentukan calon
siswa yang layak menerima beasiswa, selain itu data ini bisa juga dijadikan
pengarsipan data nilai siswa.
Dari gambaran di atas menjadi suatu pertimbangan bagi
penulis untuk membuat judul �Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa
Berprestasi Pada SMP N 1 Pugung Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy
Process)� penentuan siswatersebut dapat dikategorikan sebagai kasus
multikriteria karena terdapat beberapa faktor yang menimbulkan berbagai
alternatif pilihan dengan nilai-nilai yang berbeda untuk membantu mengelola
penilaian prestasi siswa agar dapat mengambil keputusan dengan tepat.
METODE PENELITIAN
Dalam pengumpulan data,
metode yang digunakan antara lain yaitu Observasi, Studi liberatur dan Interview atau wawancara. Metode
waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode
waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau
linear. Jadi jika ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan.
Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka lagkah ke-3 jug tidak dapat dikerjakan,
begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika
langkah ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Gambar 1. Metode Watefal
Secara garis besar metode
waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :
Analisa, Desain, Penulisan,
Pengujian dan Penerapan serta Pemeliharaan. Tahapan Metode Waterfall Analisa
Kebutuhan Langkah ini
merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini
tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, Wawancara atau studi liberatur. Sistem analis akan menggali
informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem
komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut.
Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan
sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi
acuan sistem analis untuk menerjemahkan kedalam bahasa pemrogram.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Berdasarkan
tahapan penelitian, bahwa dalam proses bisnis yang ada di SMP N 1 Pugung, dapat
diidentifikasikan bahwa sistem yang digunakan masih belum ada sistem pendukung
erkomputerisasi. 1 Analisis Proses
Penentuan
�Berdasarkan analisis yang ada pada studi kasus
dapat digambarkan seperti pada Gambar 4.1
Gambar 2. Alur Proses
2.
Analisis Sistem yang Diusulkan
Pada
SMP N 1 Pugung membutuhkan sistem pendukung keputusan yang bisa membantu dalam
penilaian siswa berprestasi sehingga akan lebih mudah dalam penentuan siswa
berprestasi. Penilaiannya berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh SMP N
1 Pugung. Metode sistem pendukung keputusan yang dipakai adalah metode AHP(Analytical
Hierarchy Process) dan diharapkan bisa membantu dalam penilaiannya sehingga
penentuan siswa berprestasi akan tepat. Berikut adalah alur dari sistem yang
diusulkan dalam penelitian ini, yang ditunjukkan oleh Gambar 2.
Gambar 3. Sistem yang
diusulkan
Penerapan
Metode AHP
Berdasarkan
penelitian, bahwa ada 3 kriteria yang digunakan untuk penetuan siswa
berprestasi yaitu nilai raport, kehadiran dan sikap. Berikut ini Tabel 3
menjelaskan nilai dari setiap kriteria berdasarkan hasil wawancara dan
disesuaikan dengan skala penilaian metode AHP.
Tabel 1. Indikator Kriteria
Kriteria |
Nilai |
Kehadiran |
7 |
Sikap |
5 |
Nilai Raport |
3 |
Dalam
sistem ini untuk perhitungan AHP dilakukan dengan cara melakukan input
nilai dan menghitung untuk matrik perbandingan kriteria berpasangan,
sehingga didapatkan nilai matrik kriteria dan prioritas kriteria, untuk menguji
rasio konsistensinya nilai matrik dikalikan dengan nilai prioritas kriteria.
Sehingga didapatkan bobot dari setiap kriteria. Nilai bobot ini yang akan
digunakan untuk mencari nilai dari setiap siswa. Setelah itu, melakukan
perhitungan matrik berpasangan alternatif. Namun, sebelumnya harus tahu nilai
dari setiap kriteria sesuai dengan skala penilaian AHP.
3. Kriteria
Nilai Raport
Tabel 2. Nilai Kriteria Raport
Kriteria Nilai Raport |
Nilai |
91 � 100 |
9 |
81-90 |
7 |
71 � 80 |
5 |
61- 70 |
3 |
a. Kriteria Sikap
Tabel 3. Nilai Kriteria
Sikap Kriteria
Sikap |
Nilai |
Sangat Baik (A) |
7 |
Baik (B) |
5 |
Cukup (C) |
3 |
Kurang (D) |
2 |
Sangat Kurang (E) |
1 |
b. Kriteria Kehadiran
Tabel 4. Nilai Kriteria Kehadiran
Kriteria Kehadiran |
Nilai |
Nihil - tidak hadir 3 |
7 |
Tidak Hadir 5-8 |
5 |
Tidak Hadir 9-12 |
3 |
Tahapan perhitungan AHP untuk
mencari bobot dari setiap kriteria.
a. Matrik Perbandingan Berpasangan
Tabel 5. Matrik Perbandingan
Berpasangan
Kriteria |
Nilai Rapot |
Kehadiran |
Sikap |
Nilai Rapot |
1 |
1/7 (0,14) |
1/5 (0,2) |
Kehadiran |
7 |
1 |
7 |
Sikap |
5 |
1/7 (0,14) |
1 |
Jumlah |
13 |
1,28 |
8,2 |
b. Matrik Kriteria dan Prioritas
Tabel 6. Matrik Kriteria
Kriteria |
Nilai Rapot |
Kehadiran |
Sikap |
Jumlah |
Nilai Rapot |
0,0769 |
0,1094 |
0,0244 |
0,2107 |
Kehadiran |
0,5385 |
0,7813 |
0,8537 |
2,1734 |
Sikap |
0,3846 |
0,1094 |
0,1220 |
0,6159 |
Nilai
0,0769
Nilai
Kriteria �� = nilai kolom / jumlah kolom
= 1
/ 13
=
0,0769
c. Bobot Kriteria
Tabel 7. Bobot Kriteria
Kriteria |
Bobot |
Nilai Rapot |
0,0702 |
Kehadiran |
0,7245 |
Sikap |
0,2053 |
Nilai Prioritas Kriteria = Jumlah tiap baris / 3
= 0,2107 / 3
=
0,0702
4. Context Diagram
PENUTUP
Gambar 4. Diagram Context
Gambar 4.2 DFD Level 1
6. Tampilan Program
a. Halaman Utama
Gambar 5. Halaman Utama
b. Halaman Kriteria
Gambar 6. Halaman kriteria
c. Kalaman Alternatif
Gambar 7. Halaman Alternatif
d. Halaman Perbandingan
Gambar 4.6 Halaman perbandingan
e. Hasil
Gambar 4.6 Hasil
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian
pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperolah
kesimpilan sebagai berikut : 1) Sistem pendukung keputusan yang sudah ada dapat
mempermudah panitia dalam penentuan siswa berprestasi untuk mempercepat proses
pemilihan siswa dengan cara menginput nilai-nilai dan langsung mendapatkan
hasilnya, dibandingkan dengan sebelumnya berprestasi masih dengan cara manual
dengan cara memberi pilihan pada siswa tanpa melihat kemampuan akademiknya. 2)
Perancangan metode AHP untuk penentuan siswa berprestasi bagi siswa-siswi dapat
di terapkan dengan sangat baik dalam pengimplementasinya, AHP mampu menunjukan
bahwa satu alternatif merupakan prioritas keputusan. 3) Sistem pendukung
keputusan yang dibangun untuk penentuan siswa berprestasi pada SMP N 1 Pugung
dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database mysql.
Martuas.
2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Berprestasi dan Penempatan
Kelas Berdasarkan Peringkat Dengan Multifactor Process.
Misran.
2015. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Siswa Berprestasi Pada Siswa Di SD
Negeri 1 Napal Kec.Bulok.
Sulisiyo,
Heri, 2013. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerina Beasiswa Di
SMA Negeri 6 Pandegelang.
Verina,
Yohana, Kartina. 2012. Aplikasi Tutorial Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan
Metode Simple Additive Weighting. Jurnal teknik Informatika.Vol 1.
Ulum,
M.Saiful, 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi
Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process(AHP). UN PGRI. Kediri
|
� 2022 by the authors. Submitted for
possible open access publication under the terms and conditions of the
Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |