Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Maret 2021, 1 (3), 291-298
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
PENERAPAN TEORI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI KALIDERES 06 PAGI
Rika Anggraeni
1
, Kurnia Tri Astuti
2
dan Ina Magdalena
3
arika7018@gmail.com, k[email protected], inapgsd@gmail.com
Abstract
Received:
Revised:
Accepted:
06-03-2021
10 -03-2021
20 -03-2021
Educational psychology is the science that talks about human
behavior in the teaching-learning process, and has a close
relationship with the teaching force. Where in the teaching
process, educators are required to have adequate knowledge of
the material being taught, and also master various methods and
theories in delivery so that what is conveyed can be understood
and easily understood by students. There are various
psychological theories that can be applied when teaching and
learning takes place. At this time, due to the spread of the
COVID-19 pandemic, it has an impact on learning. The
disruption in the direct learning process between students and
teachers and the cancellation of learning assessments has a
psychological impact on students and decreases the quality of
students' skills. That burden is the responsibility of all elements
of education to facilitate the continuity of schools for all
education to carry out distance learning. The COVID-19
pandemic has disrupted the conventional learning process. So a
solution is needed to answer these problems. Online learning is
an alternative that can solve this problem. The research
objective was to obtain an overview of the implementation of
online learning at SDN Kalideres 06 Pagi, West Jakarta as an
effort to suppress the spread of COVID-19 in elementary
schools. The research used was survey research and descriptive
research. The survey research subjects were students in grade 4.
The data were collected by means of virtual interviews or
directly to schools with teachers and principals. The results
showed that: (1) The theory of educational psychology is still
applied in learning in the COVID-19 pandemic situation; (2)
Theory of Behaviorism and Constructivism Theory are the most
dominant theories; (3) Learning is done via chat and zoom cloud
meetings.
Keywords: application; theoretical psycholog;
COVID-19
Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 292 -
Abstrak
Psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang
berbicara tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar-
mengajar, dan memliki hubungan erat dengan imu mengajar.
Di mana dalam proses mengajar, para pendidik diuntut untuk
memiliki pengetahuan yang memadai tentang materi yang
diajarkan, dan juga menguasai berbagai metode dan teori
dalam penyampaian agar apa yang disampaikan dapat
dimengerti dan mudah dipahami oleh peserta didik. Ada
berbagai teori-teori psikologi yang dapat diterapkan saat
belajar mengajar berlangsung. Di saat ini karena adanya
penyebaran pandemi COVID-19 berdampak pada
pembelajaran. Gangguan dalam proses belajar langsung
antara siswa dan guru dan pembatalan penilaian belajar
berdampak psikologis peserta didik dan menurunnya kualitas
keterampilan siswa. Beban itu merupakan tanggung jawab
semua elemen pendidikan untuk memfasilitasi kelangsungan
sekolah bagi semua pendidikan guna melakukan
pembelajaran jarak jauh. Pandemi COVID-19 telah
menganggu proses pembelajaran secara konvensional. Maka
diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut.
Pembelajaran secara daring adalah salah satu alternatif yang
dapat mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian adalah
untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran
daring di SDN Kalideres 06 Pagi, Jakarta Barat sebagai
upaya menekan penyebaran COVID-19 di sekolah dasar.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dan
penelitian deskriptif. Subjek penelitian survei adalah siswa
kelas 4. Data yang dikumpulkan dengan wawancara virtual
maupun secara langsung ke sekolah dengan guru dan kepala
sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Teori
psikologi pendidikan tetap diterapkan dalam pembelajaran di
situasi pandemi COVID-19; (2) Teori Behaviorisme dan
Teori Konstruktivisme adalah teori yang paling dominan; (3)
Pembelajaran dilakukan melalui via chat dan zoom cloud
meetings.
Kata Kunci : penerapan; teori psikologi; COVID-19
CC BY
PENDAHULUAN
WHO (World Health Organization) atau badan kesehatan Dunia, secara resmi
mendeklarasikan penyakit Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi
pada tanggal 11 Maret 2020. Hal ini dikarenakan COVID-19 telah menyebar secara luas
di dunia dengan pertambahan kasus yang sangat cepat. Corona Virus Disease 2019
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona baru bernama SARS-
Cov-2. WHO menyatakan pandemi ini berlangsung lama dan berpotensi menjadi endemis
(menetap dalam jangka waktu lama). Oleh karena itu masyarakat adalah garda terdepan
dalam menghadapi pandemi COVID-19 dengan berpartisipasi mematuhi aturan dan
protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dengan demikian pemerintah menetapkan
proses pendidikan dilakukan secara daring di rumah masing-masing. Bertujuan untuk
Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 293 -
memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Meskipun demikian, pendidikan telah
berlangsung sepanjang usia kehadiran manusia di muka bumi ini. sejalan dengan
kemajuan manusia dalam mengelola kehidupannya, pengelolaan pendidikan pun terus
berkembang dari waktu ke waktu. Sebagaimana terdapat pada Undang-Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2003, Bab 1 pasal 1 yang berbunyi: Pendidikan Adalah Usaha
Sadar Dan Terencana Untuk Mewujudkan Suasana Belajar Dan Proses Pembelajaran
Agar Peserta Didik Secara Aktif Mengembangkan Potensi Dirinya Untuk Memiliki
Kekuatan Spiritual Keagamaan, Pengendalian Diri, Kepribadian, Kecerdasan, Akhlak
Mulia, Serta Keterampilan Yang Diperlukan Dirinya, Masyarakat Bangsa Dan Negara.
Menurut (Suparlan Suhartono 2008) keberadaan pendidikan merupakan khas yang hanya
ada pada dunia manusia dan sepenuhnya ditentukan oleh manusia tanpa manusia
pendidikan tidak pernah ada. (Rohman, 2011). Didalam pendidikan terdapat beberapa
teori. Teori adalah hasil dari proses ilmiah. Secara bertahap teori diproses melalui
pengumpulan fakta, pengembangan konsep, dan perumusan generalisasi. Dalam teori
pendidikan memiliki obyek materi kajian yakni manusia dengan tindakan dan pimikiran
pendidikannya, dan mengkaji apa, mengapa, dan bagaimana pendidikan berlangsung (D.
A. J. T. M.Pd, 2016). Teori-teori tersebut terdapat dalam psikologi pendidikan.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche yang artinya jiwa dan logos
yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejala, proses, maupun latar
belakangnya.(Halim Purnomo, 2019). Sebagai ilmu yang mendukung terhadap
pelaksanaan pendidikan, psikologi pendidikan memiliki peranan penting dalam
menganalisis perkembangan kejiwaan peserta didik.(P. D. N. H. M.Pd, 2017) Psikologi
juga memiliki peran dalam dunia pendidikan baik itu dalam belajar dan pembelajaran.
Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan karena dunia pendidikan
menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari segi karakteristik perilaku,
kepribadian,sikap, minat, motivasi, perhatian, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi dan
berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan
peserta didik yang lainnya.(Studi et al., 2016). Manfaat dalam mempelajari psikologi
pendidikan adalah memahami perbedaan siswa, untuk memilih metode dan strategi
pembelajaran dan untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif di dalam
kelas.(Wardani, n.d.)
Adapun pendidikan saat pandemi ini perkembangan teknologi sangat
berpengaruh terhadap sistem pembelajaran yang ada sekarang, ditunjukkan dengan
adanya pergeseran pembelajaran dari teacher centered learning menuju student centered
learning. Sistem pembelajaran dulu masih menggunakan metode konvesional atau
teacher centeres learning dimana siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru dan
melaksanakan latihan soal kepada siswa. Selain itu proses berbagi materi pembelajaran
dilakukan dengan via chat dan merekam hafalan siswa. Pendidikan tidak terjadi di dalam
ruang antara mulut guru dan telinga siswa, namun pendidikan terjadi di ruang dalam otak
masing-masing. Pernyataan ini sejalan dengan teori konstruktivisme dimana ilmu
pengetahuan dibangun oleh siswa melalui proses belajar, bukan dipindahkan dari guru ke
murid.(P. D. N. H. M.Pd, 2017). Dengan adanya pernyataan tersebut semakin
memperkuat adanya sistem pembelajaran Daring. Pembelajaran Daring bertujuan
memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan (daring) yang bersifat pasif
dan terbuka untuk menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas. Daring
kombinasi adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka dan daring.
Daring kombinasi dilaksanakan dengan cara mempersiapkan sistem pembelajaran yang
membutuhkan keterlibatan secara langsung antara siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dalam daring kombnasi pelaksanaan pembelajaran tidak dibatasi ruang
Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 294 -
dan waktu yang tidak mewajibkan siswa untk selalu belajar dalam ruang kelas dengan
segala peraturan yang berlaku.
Sekolah Dasar Negeri Kalideres 06 Pagi Jakarta Barat, merupakan siswa yang
masih tergantung dengan teknologi dari wali murid masing-masing. Sebagian besar siswa
dapat mengikuti pembelajaran karena walimurid mendukung teknologi dirumah dan
sebagian kecilnya siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan alasan tidak
memiliki teknologi dirumah. Hal tersebut membuat belajar tatap muka menjadi kurang
efektif, karena cenderung motivasi belajar siswa sudah menurun karena tidak adanya
teknologi dan mengantuk.
METODE PENELITIAN
Metode-metode yang digunakan pada penelitian di SDN Kalideres 06 Pagi dengan
menggunakan metode survei dan metode desktiptif. Metode deskriptif dipilih berdasarkan
kebutuhan peneliti untuk menarasikan perilaku sosial yang secara spesifik terjadi dalam
konteks sosial. Metode deskriptif berupaya untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi apa
yang terjadi. Dan metode survei sebagai instrumen utama penelitian, pertanyaan yang
diajukan dalam kuesioner umumnya terstruktur dan tertutup. Responden sebatas mengisi
jawaban sesuai perintah yang sudah di desain sebelum peneliti turun lapangan. Topik
yang dibahas saat survei membahas apa yang digunakan pada belajar-mengajar di masa
pandemi ini. Dapat disimpulkan tujuan dari penelitian ini adalah; (1) menganalisa teori
psikologi pendidikan yang diterapkan dalam proses pembelajaran sekolah dasar; (2)
menganalisa minat siswa kelas 4 sekolah dasar menggunakan pembelajaran secara daring;
(3) Meganalisa tingkat keefektifan penerapan teori behaviorisme dan konstruktivisme.
Pada saat berlansungnya penelitian tidak menggunakan Instrumen penelitian yang
diperlukan atau dipergunakan untuk mengumpulkan data. Kisi-kisi penelitian berupa guru
menerapkan teori psikologi pendidikan secara daring sama dengan menerapkannya secara
langsung. Dan guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berlansungnya belajar megajar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kalideres 06 Pagi Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Bangunan sekolah menghadap ke selatan memiliki halaman yang cukup luas. Gedung
yang memiliki 3 (tiga) lantai ini berada tepat dibelakang gedung kelurahan Kalideres.
Gedung yang dimiliki SDN Kalideres 06 Pagi terdiri dari 11 ruang kelas, 1 ruang kantor
guru, 1 ruang laboratorium dan 1 ruang perpustakaan. Sekolah ini terdapat 4 (empat)
sekolah dalam 1 (satu) gedung terdiri dari SDN kalideres 05 Pagi, SDN Kalideres 06
Pagi, SDN Kalideres 13 Petang, dan SDN Kalideres 14 Petang. Jumlah siswa SDN
Kalideres 06 Pagi pada tahun ajaran 2020/2021 berjumlah 311 siswa, dengan perincian
yang laki-laki 163 siswa sedangkan perempuan 148 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara wawancara virtual maupun
wawancara langsung kepada salah satu guru siswa kelas 4 SDN Kalideres 06 Pagi
mengenai penerapan teori psikologi dalam dunia pendidikan. Di SDN Kalideres 06 Pagi
dalam proses belajarnya guru mengenalkan segala ilmu dengan pengetahuan secara luas.
Menurut pavlov: Belajar adalah proses pembiasaan inti dari kebiasaan adalah
keterulangan, yaitu mengulang sesuatu hingga menjadi otomatis. Orang sering
mengatakan : habit is power. Sesuatu yang semula tidak biasa kita lakukan dan bahkan
sesuatu yang tampaknya sulit akan menjadi mudah kalau sudah menjadi
Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 295 -
kebiasaan,(AIFO.M.Kes, 2012). Dari pembahasan tersebut adalah salah satu penerapan
yang digunakan oleh guru di SDN Kalideres 06 Pagi. Pelajaran dan praktek yang diulang-
ulang secara bertahap agar siswa selalu mengingat dan tidak cepat bosan karena suasana
belajar. Ada teori psikologi pendidikan yang diterapkan di SDN Kalideres 06 Pagi, yaitu
teori behaviorisme dan kontruktivisme. Teori tersebut adalah teori yang paling cocok dan
paling dominan pada proses pembelajaran. Teori behaviorisme adalah pembiasaan, yaitu
proses belajar yang diulang terus-menerus pada materi pembelajaran. Kalau materi hanya
dibahas sekali saja kemungkinan kecil langsung masuk ke otak siswa. Teori behaviorisme
inilah yang paling sering ditemukan atau diterapkan setiap sekolah maupun perguruan
tinggi, karena teori yang paling mudah diingat dan paling mudah dipraktekkan atau
diterapkan. sedangkan teori konstrutivisme merupakan pengetahuan yang dibangun
secara bertahap dari yang paling konkrit sampai kepaling abstrak. Teori pembelajaran
konstruktivisme adalah sebuah teori pendidikan yang mengedepankan peningkatan
perkembangan logika. Teori konstrukvisme merupakan landasan berpikir pendekatan
kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diingat. Peserta didik harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan memberi kmakna melalui pengalaman nyata. Peran guru pada teori
konstruktivisme adalah mendorong dan mengarahkan agar siswa dapat memiliki makna
baru atau terhadap pengalaman dan informasi yang sedang dipelajari. Contohnya : Guru
atau pendidik mengenalkan macam-macam jenis kupu-kupu dan spesifikasinya. Peserta
didik merumuskan kembali pengetahuan mereka tentang kupu-kupu apa yang mereka
tahu. Tujuannya agar siswa atau peserta didik lebih memahami dan menguasai materi
tersebut.
Menurut Watson, belajar adalah proses interaksi antara stimulus (S) dan respon
(R), namun S-R harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable) dan dapat
diukur. Teori belajar yang di kembangkan Watson adalah Sarbon (stimulus and response
bond theory).(Asrori, 2019). Dalam proses belajar pembelajaran dapat menggunakan
beberapa metode belajar, seperti penjelasan/ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan,
bermain peran.(Mustika, 2016). Pada situasi pandemi seperti ini pembelajaran tetap harus
diusahakan tetap efektif dan efesien. Pembelajaran dilakukan secara daring melalui via
chat dan zoom cloud meetings, untuk via chat digunakan untuk siswa mengumpulkan
tugas disini guru atau pendidik menilai kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas dan
waktu pengumpulannya. Sedangkan pembelajaran yang dilakukan menggunakan aplikasi
zoom cloud meetings dimanfaatkan guru untuk menilat keaktifan siswa, kedisiplinan saat
pembelajaran berlangsung sudah siap memakai seragam, dan juga kekreatifan siswa saat
pembelajaran berlangsung. Penilaian yang paling utama adalah Keaktifan siswa,
kerapihan tugas, dan ketepatan waktu.
Dalam dunia pendidikan guru yang terjun kelapangan sudah tidak bisa lagi
terpaku pada teori apa yang dipelajari. Akibat terjadinya proses komunikasi maka akan
memberikan dampak (effect) kepada penerima sesuai dengan yang diinginkan sumbernya
(Purwati, Titik, 2020). Agar komunikasi guru kepada siswa tidak ada jarak, berbagai cara
yang dilakukan guru untuk mendapatkan simpati dari siswa. Maka dari itu guru siswa
kelas 4 SDN Kalideres 06 Pagi tidak hanya menerapkan teori behaviorisme dan
kontruktivisme, tetapi juga menerapkan teori sosial learning. Teori sosial learning
menjelaskan tingkah laku manusia karena interaksi timbal-balik yang berkelanjutan
antara pengaruh kognitif, behavioral dan lingkungan. Dengan teori ini sebagai guru dapat
mengamati dari perilaku, sikap dan hasil apa yang diamati. Cara guru menerapkan teori
sosial learning dengan menggunakan video atau tutorial pembelajaran yang menarik
perhatian siswa. Proses belajar yang menggunakan video atau tutorial pembelajaran ini
dapat terlihat atau dapat diamati yang mana siswa memperhatikan atau tidaknya, dengan
Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 296 -
cara setelah video selesai ditayangkan beri sedikit kuis untuk siswa. Dengan ini siswa
akan lebih memperhatikan pelajaran karena ada timbulnya rasa ingin tahu.
Tingkat intelegensi anak mempengaruhi tingkat kemampuan anak melaksanakan
dan menyelesaikan tugas yang mempengaruhi tempo dan taraf kualitas
penyelesaian/masalah/tugas. (A. Ed.D, M.A, 2014). Dalam proses penilaian di SDN
Kalideres 06 Pagi dilihat dari pengetahuan, keterampilan, penilaian sikap, sosial dan
spiritual. Penilaian yang paling ditonjolkan saat pandemi seperti ini ialah ketepatan waktu
saat siswa mengerjakan tugas dan juga keaktifan siswa saat mengikuti pembelajran secara
virtual. Ada yang namanya Paradigma pendidikan adalah suatu cara pandangan tertentu
mengenai arah, metode, dan bentuk pendidikan. Paradigma pendidikan akan sangat
menetukan output yang akan dihasilkan dalam pendidikan. (Sulasmi, 2020). Pengetahuan
yang dimiliki oleh para ilmuwan dianggap obyektif. Dalam hal ini obyektivitas
disamakan dengan kebenaran itu sendiri. Hal utama yang menjamin obyektivitas didalam
ilmu pengetahuan adalah penggunaan metode penelitian ilmiah yang bersifat obyektif.
Metode itu adalah metode induksi (inductive method) yang menggunakan pola berpikir
induktif (inductive reasoning), yakni upaya untuk menarik kesimpulan yang bersifat
universal dari data-data yang bersifat partikular. Dengan demikian karena menggunakan
metode induksi dalam metode ilmiah, yang menggunakan pola berpikir induktif, dimana
unsur subyektifitas peneliti dilenyapkan, ilmuwan memiliki akses pada pengetahuan yang
obyektif, yang juga berarti kebenaran itu sendiri (Wattimena, 2011). Pernyataan ini
dimaksud untuk guru yang menggunakan metode saat pembelajaran berlangsung, tetap
mengutamakan penilaian yang bersifat universal atau luas.
Psikologi pendidikan akan selalu digunakan disetiap pembelajaran di sekolah.
Adapun proses pembelajaran dengan diterapkan adanya hukuman bagi siswa yang tidak
rajin mengumpulkan tugas. Akan tetapi hukuman yang digunakan sesuai dengan
bagaimana guru yang mengajar. Karena siswa itu tidak pernah salah, siswa masih dalam
proses pembentukan karakter diri bisa juga kesalahan siswa dilihat dari bagaimana
didikan yang siswa terima. Siswa tidak seharusnya menerima hukuman apapun atas
kesalahan yang siswa lakukan namun guru bisa mencari tahu sebab siswa melakukan
kesalahan tersebut dengan dilihat dari psikologi nya dirumah siswa seperti apa ataupun
lingkungan siswa itu bermain seperti apa. Psikologi siswa bisa dites dengan cara
mengetes pengetahuan siswa setiap pembelajaran akan dimulai, yaitu mengulang materi
yang lalu apakah siswa mengingatnya atau tidak. Guru atau pendidik selalu menilai
keterampilan siswa yang terdiri dari keterampilan membaca, keterampilan menulis,
keterampilan membuat catatan, keterampilan tanya jawab, keterampilan dalam membuat
video, keterampilan belajar kelompok dan keterampilan mempersiapkan diri menghadapi
ujian. Peningkatan mutu guru sebagai bagian dari usaha peningkatan mutu pendidikan
seharusnya merupakan usaha yang terus berlangsung, tidak ada waktu dimana usaha
tersebut dianggap selesai.(Gede Raka, 2013). Oleh karena itu, diharapkan para guru dan
calon guru selanjutnya dapat mencari buku-buku sumber acuan tulisan ini untuk
memahami lebih mendalam sebagai dasar dalam memahami paradigm yang diacu oleh
literasi kritis (critical literacy) dalam bahasan selanjutnya (Literasi, 2012). Menjadi
pendidik tidak selalu terpacu pada pengetahuan buku-buku bisa didapatkan dari
pengetahuan luar pembelajaran, agar ada ilmu baru untuk siswa. Karena guru adalah
contoh bagi siswa, contoh yang akan siswa praktekkan dalam pertumbuhan siswa sampai
dewasa. Psikologi siswa tidak harus dilihat secara langsung namun bisa dilihat dari
virtual. Oleh karena itu, sebagi guru pun harus mencontohkan yang terbaik dari mulainya
jam pelajaran yang tepat waktu sampai tapat waktunya selesai pelajaran.
Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 297 -
Gambar 1. Wawancara Langsung
Gambar 2. Pembelajaran via zoom cloud meetings
Isi kutipan secara langsung, teori yang dominan ada 2 yaitu teori behaviorisme dan teori
konstruktivisme. Pembelajaran dilakukan melalui via chat dan zoom meeting. Teori
social learning bisa diterapkan tanpa tatap muka secara langsung. Guru harus bisa
menjadi asik dihadapan siswa. Sebelum pembelajaran berlangsung guru harus siap
materi. Guru harus menggunakan suara yang keras/lantang. Penilaian dilihat dari
keaktifan dan kerajinan siswa.
KESIMPULAN
Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 di lingkuangan
sekolah dasar, maka Sekolah Dasar Negeri Kalideres 06 Pagi melaksanakan pembelajaran
daring sebagai solusi pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Teori psikologi pendidikan tetap diterapkan dalam pembelajaran di situasi pandemi
COVID-19; (2) Teori Behaviorisme dan Teori Konstruktivisme adalah teori yang paling
dominan; (3) Pembelajaran yang dilakukan melalui via chat dan zoom cloud meetings.
Pembelajaran daring efektif untuk mengatasi pembelajran yang memungkinkan
guru dan siswa berinteraksi dalam kelas virtual yang dapat diakses dimana saja dan kapan
saja. Pembelajaran daring membuat siswa belajar mandiri dan motivasinya meningkat.
Namun, ada kelemahan pembelajaran daring siswa tidak terawasi dengan baik selama
pembelajaran daring. Lemahnya sinyal internet dan mahalnya biaya kuota. Wali murid
yang sibuk kerja tidak bisa mendampingi siswa saat pembelajaran berlangsung menjadi
tantangan tersendiri pembelajaran daring. Di SDN Kalideres 06 Pagi dalam proses
Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 298 -
belajarnya guru mengenalkannya kepada pengetahuan secara luas. Pengetahuan itu
dibangun secara bertahap dari Adapun hasil wawancara tersebut bahwasanya di SDN
Kalideres 06 Pagi, dalam proses pembelajaran biasanya guru menerapkan teori
behaviorisme dan kontruktivisme. Pada penerapan teori behaviorisme di SDN Kalideres
06 Pagi untuk pembiasaan dalam proses belajarnya diulang terus menerus materinya.
Tujuannya agar siswa lebih memahami dan menguasai materi tersebut. Sedangkan pada
penerapan teori kontruktivisme yang paling konkrit sampai yang paling abstrak.
BIBLIOGRAPHY
A. Ed.D, M.A, S. P. (2014). Psikologi Belajar Buku Pengantar Dalam Memahami
Psikologi Belajar.
Aifo.M.Kes, D. K. F. (2012). Psikologi Olahraga Teori Dan Aplikasi. Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Padang Press.
Asrori. (2019). Psikologi Pendidikan Pendekatan Multidisipliner. Journal Of Chemical
Information And Modeling, 207.
Gede Raka, D. I. (2013). Jangan Memanjat Pohon Yang Salah.
Halim Purnomo, D. (2019). Psikologi Pendidikan (T. Wahyono (Ed.)). Lembaga
Penelitian, Publikasi, Dan Pengabdian Masyarakat (Lp3m) Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Literasi, M. (2012). Pancasila Yang Mencerdaskan. 61.
M.Pd, D. A. J. T. (2016). Teori Dan Filsafat Pendidikan (Pertama).
M.Pd, P. D. N. H. (2017). Psikologi Pendidikan (I. G. M.Pd,S.Pd (Ed.); Pertama).
Universitas Negeri Malang.
Mustika, J. (2016). Modul Psikologi Pendidikan. 125.
Purwati, Titik. (2020). Teknologi Komunikasi Sebagai Media Dalam Pembentukan
Karekter Anak.
Rohman, A. (2011). Bukumemahamipendidikanilmupendidikan.Pdf (M. Lamsuri (Ed.);
Pertama). Laksbang Mediatama Yogyakarta.
Studi, P., Ekonomi, P., & Lampung, S. K. (2016). Juitaning Mustika.
Sulasmi, E. (2020). Konsep Pendidikan Humanis Dalam Pengelolaan Pendidikan Di
Indonesia.
Wardani, D. K. (N.D.). Psikologi Pendidikan Islam.
Wattimena, R. A. A. (2011). Penelitian Dan Martabat Manusia. 103.