Rika Anggraeni, Kurnia Tri Astuti dan Ina Magdalena /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
1(3), 291-298
- 293 -
memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Meskipun demikian, pendidikan telah
berlangsung sepanjang usia kehadiran manusia di muka bumi ini. sejalan dengan
kemajuan manusia dalam mengelola kehidupannya, pengelolaan pendidikan pun terus
berkembang dari waktu ke waktu. Sebagaimana terdapat pada Undang-Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2003, Bab 1 pasal 1 yang berbunyi: “Pendidikan Adalah Usaha
Sadar Dan Terencana Untuk Mewujudkan Suasana Belajar Dan Proses Pembelajaran
Agar Peserta Didik Secara Aktif Mengembangkan Potensi Dirinya Untuk Memiliki
Kekuatan Spiritual Keagamaan, Pengendalian Diri, Kepribadian, Kecerdasan, Akhlak
Mulia, Serta Keterampilan Yang Diperlukan Dirinya, Masyarakat Bangsa Dan Negara.”
Menurut (Suparlan Suhartono 2008) keberadaan pendidikan merupakan khas yang hanya
ada pada dunia manusia dan sepenuhnya ditentukan oleh manusia tanpa manusia
pendidikan tidak pernah ada. (Rohman, 2011). Didalam pendidikan terdapat beberapa
teori. Teori adalah hasil dari proses ilmiah. Secara bertahap teori diproses melalui
pengumpulan fakta, pengembangan konsep, dan perumusan generalisasi. Dalam teori
pendidikan memiliki obyek materi kajian yakni manusia dengan tindakan dan pimikiran
pendidikannya, dan mengkaji apa, mengapa, dan bagaimana pendidikan berlangsung (D.
A. J. T. M.Pd, 2016). Teori-teori tersebut terdapat dalam psikologi pendidikan.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani “psyche” yang artinya jiwa dan “logos”
yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejala, proses, maupun latar
belakangnya.(Halim Purnomo, 2019). Sebagai ilmu yang mendukung terhadap
pelaksanaan pendidikan, psikologi pendidikan memiliki peranan penting dalam
menganalisis perkembangan kejiwaan peserta didik.(P. D. N. H. M.Pd, 2017) Psikologi
juga memiliki peran dalam dunia pendidikan baik itu dalam belajar dan pembelajaran.
Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia pendidikan karena dunia pendidikan
menghadapi peserta didik yang unik dilihat dari segi karakteristik perilaku,
kepribadian,sikap, minat, motivasi, perhatian, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi dan
berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan
peserta didik yang lainnya.(Studi et al., 2016). Manfaat dalam mempelajari psikologi
pendidikan adalah memahami perbedaan siswa, untuk memilih metode dan strategi
pembelajaran dan untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif di dalam
kelas.(Wardani, n.d.)
Adapun pendidikan saat pandemi ini perkembangan teknologi sangat
berpengaruh terhadap sistem pembelajaran yang ada sekarang, ditunjukkan dengan
adanya pergeseran pembelajaran dari teacher centered learning menuju student centered
learning. Sistem pembelajaran dulu masih menggunakan metode konvesional atau
teacher centeres learning dimana siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru dan
melaksanakan latihan soal kepada siswa. Selain itu proses berbagi materi pembelajaran
dilakukan dengan via chat dan merekam hafalan siswa. Pendidikan tidak terjadi di dalam
ruang antara mulut guru dan telinga siswa, namun pendidikan terjadi di ruang dalam otak
masing-masing. Pernyataan ini sejalan dengan teori konstruktivisme dimana ilmu
pengetahuan dibangun oleh siswa melalui proses belajar, bukan dipindahkan dari guru ke
murid.(P. D. N. H. M.Pd, 2017). Dengan adanya pernyataan tersebut semakin
memperkuat adanya sistem pembelajaran Daring. Pembelajaran Daring bertujuan
memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan (daring) yang bersifat pasif
dan terbuka untuk menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas. Daring
kombinasi adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka dan daring.
Daring kombinasi dilaksanakan dengan cara mempersiapkan sistem pembelajaran yang
membutuhkan keterlibatan secara langsung antara siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dalam daring kombnasi pelaksanaan pembelajaran tidak dibatasi ruang