Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, April 2022, 2 (4), 521-529
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v2i4.376 521
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
Fhahira Rizkhika Admadiani1*, J Nugroho Ekoputranto2, Heroe Soebroto3, Agus
Subagjo4
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga1, 2, 3, 4
fhahiradmadiani@gmail.com1, nugicardio@gmail.com2, heroe.soebro[email protected].ac.id3,
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
03-04-2022
05-04-2022
25-04-2022
Acute Limb Ischemia (ALI) merupakan Salah satu klasifikasi penyakit
arteri perifer yang menyebabkan penurunan aliran darah ke ekstremitas,
dengan onset dalam waktu 2 minggu dan ditandai dengan 6 ‘P’ yaitu
pallor, pain, perishing cold, pulseless, paralysis, dan paresthesia. Hal
tersebut dapat diketahui melalui beberapa faktor risiko, antara lain
diabetes, merokok, jenis kelamin, tekanan darah tinggi usia,
hiperlipidemia, atrial fibrillation (AF) dan diabetes. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko pada pasien ALI.
Identifikasi rumah sakit. Soetomo Surabaya Jangka waktu Januari 2016
Maret 2019. Studi ini menggunakan teknik total sampling. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif cross sectional dengan instrumen
rekam medik dan wawancara langsung pada pasien. Dua puluh lima (25)
pasien diketahui memiliki ALI (14 laki-laki serta 11 perempuan), dan
usia pasien berkisar antara 65 sampai 69 tahun (20%). Penyebab risiko
yang didapat antara lain riwayat merokok yang diperoleh dari 10 subjek
(40%), riwayat hipertensi pada 7 subjek (28%), riwayat hipertensi
stadium 1, riwayat diabetes mellitus dengan nilai tes glukosa darah
terbanyak > 126 mg/dl hingga 10 orang. (62,5%), dengan riwayat
hiperlipidemia, dengan kolesterol total dalam batas normal hingga 4
(66,7%), LDL dalam kisaran normal tidak lebih dari 3 (60%), dan HDL
dengan 2 dengan nilai HDL rendah ( 40%), dan kadar trigliserida
tertinggi berada dalam kisaran normal. Pemeriksaan elektrokardiografi
mengungkapkan 7 pasien (28%) dengan fibrilasi atrium. Sebagian besar
pasien ALI dalam penelitian ini berusia antara 65 dan 69 tahun dan
berjenis kelamin laki-laki. The most common risk factors for ALI
patients are hypertension, diabetes mellitus and hypercholesterolemia.
Kata kunci: acute limb ischemia; faktor risiko; peripheral arterial
disease
Abstract
Acute Limb Ischemia (ALI) is a classification of peripheral arterial
disease that causes decreased blood flow to the extremities, with onset
within 2 weeks and characterized by 6 'P's, namely pallor, pain, perishing
cold, pulseless, paralysis, and paresthesia. This can be identified through
several risk factors, including: diabetes, smoking, gender, high blood
pressure, age,hyperlipidemia, atrial fibrillation (AF) and diabetes. This
study aims to identify risk factors in ALI patients. Hospital identification.
Soetomo Surabaya Period January 2016 March 2019. This study uses
a total sampling technique. This study uses a descriptive cross sectional
method with medical record instruments and direct interviews with
patients. Twenty-five (25) patients were known to have ALI (14 males and
11 females), and the age of the patients ranged from 65 to 69 years
(20%). The causes of risk included a history of smoking obtained from 10
subjects (40%), a history of hypertension in 7 subjects (28%), a history
of stage 1 hypertension, a history of diabetes mellitus with the highest
blood glucose test value > 126 mg/dl up to 10 people. . (62.5%), with a
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
522
history of hyperlipidemia, with total cholesterol within normal limits of
up to 4 (66.7%), LDL in the normal range of not more than 3 (60%), and
HDL with 2 with low HDL values (40%). ), and the highest triglyceride
levels were within the normal range. Electrocardiographic examination
revealed 7 patients (28%) with atrial fibrillation. Most of the ALI patients
in this study were aged between 65 and 69 years and were male. Most
ALI patients in this study were 65-69 years old and males. The most
common risk factors for ALI patients were hypertension, diabetes
mellitus, and hypercholesterolemia.
Keywords: acute limb ischemia; risk factor; peripheral arterial disease
*Correspondence Author: Fhahira Rizkhika Admadiani
PENDAHULUAN
Acute limb ischemia (ALI) merupakan salah satu kategorisasi dari penyakit arteri
perifer (Setiawan & Safrudin, 2019). Tanda dan gejala yang muncul pada ALI ditandai
oleh enam ‘P’ yaitu Pain (nyeri), Pallor (pucat), Pulseless (nadi tidak teraba), Perishing
cold (teraba dingin saat dipalpasi), Paraesthesia (sensasi abnormal berupa kesemutan), dan
Paralysis (tidak mampu menggerakkan jempol kaki dan jari-jari) (Callum & Bradbury,
2000).
Iskemia ekstremitas akut adalah suatu kondisi di mana perfusi kaki tiba-tiba
berkurang, biasanya melibatkan pembekuan darah dan emboli. Trombosis dapat timbul
dari perkembangan penyakit arteri, diseksi aorta, trombus cangkok, aneurisma, keadaan
hiperkoagulasi, iatrogenik, dll. Insiden iskemia ekstremitas akut adalah sekitar 1,5 kasus
per 10.000 orang per tahun. Jika iskemia tungkai terjadi dalam waktu 2 minggu, presentasi
klinisnya dianggap akut. Gejala muncul dalam beberapa jam hingga hari dan dapat berkisar
dari klaudikasio intermiten hingga nyeri di telapak kaki atau kaki pasien saat istirahat,
parestesia, kelemahan otot, dan kelumpuhan anggota tubuh yang terkena. Temuan
pemeriksaan fisik termasuk tidak ada pulsasi distal oklusi, kulit dingin, pucat, atau
berbintik-bintik, sensasi saraf berkurang, dan kekuatan otot berkurang. Tanda-tanda ini
sering disingkat 6 Ps: parestesia, nyeri, pucat, pulseless, pireksia (gangguan termoregulasi),
dan paralisis (Irawan & Trihartanto, 2021).
Presentasi klinis dianggap akut jika terjadi dalam 2 minggu. Onset cepat iskemia
ekstremitas terjadi akibat penghentian tiba-tiba suplai darah dan nutrisi ke jaringan aktif
metabolik dari ekstremitas, termasuk kulit, otot, dan saraf (Creager et al., 2012). Faktor-
faktor yang menjadi risiko terjadinya penyakit arteri perifer diantara lain diabetes,
merokok, jenis kelamin, tekanan darah tinggi usia, hiperlipidemia, atrial fibrillation (AF)
dan diabetes (Howard et al., 2015). Pada studi lain, faktor - faktor risiko PAD berfokus
pada hasil dari 5 studi epidemiologi besar yaitu merokok, diabetes mellitus, hipertensi,
hiperlipidemia, dan obesitas (Criqui & Aboyans, 2015).
Iskemia ekstremitas akut (ALI) adalah penurunan perfusi ekstremitas secara tiba-
tiba yang mengancam viabilitas jaringan. Secara klinis, jika menimbulkan gejala kurang
dari 2 minggu disebut ALI. Sampai saat ini ALI masih menjadi masalah kesehatan karena
morbiditas, keterlambatan pengobatan, amputasi, dan mortalitas masih tinggi (Baril et al.,
2014). Di Amerika Serikat, kejadian ALI adalah 26 per 100.000 orang. Angka amputasi
antara 25% dan angka kematian di rumah sakit antara 9-15%. Keterlambatan penanganan
pasien ALI meningkatkan risiko amputasi (Orrapin et al., 2017). Faktor yang sangat
menentukan adalah lamanya iskemia dan derajat iskemia, semakin lama iskemia terjadi
akan semakin meningkatkan derajat iskemia (Mutirangura et al., 2008).
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
523
Derajat dari ALI sendiri sebenarnya menggambarkan kerusakan sel dan jaringan,
baik itu endotel, otot maupun saraf dengan gejala klinis berupa 6 P, yaitu: pain, pallor,
poikilothermia, paresthesia, dan paralysis. Komponen dari 6 P tersebut yang menjadi dasar
pembagian kriteria dari Rutherford ditambah dengan konfirmasi pulsasi dari arteri dan vena
berdasarkan ultrasonografi. Rutherford menbagi derajat ALI menjadi I, IIA, IIB dan III
(Rutherford, 2009). Keadaan emboli yang lama > 6 jam akan mempunyai prognosis yang
buruk. Tindakan revaskularisasi segera yaitu trombektomi harus segera dilakukan.
Tindakan trombektomi yang dilakukan pada iskemia yang lama dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan tekanan intra kompartemen yang disebut sindrom kompartemen.
Terjadi ekstravasasi cairan dan respon inflamasi setelah keadaan iskemia-reperfusi (Simon
et al., 2018).
Hal-hal tersebut yang menjadi latar belakangan pada penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor risiko kejadian ALI dengan melihat diagnosa ALI dari tandatanda 6 P
pad pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo jangka waktu Januari 2016 Maret 2019.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif crosssectional menggunakan bahan
penelitian diambil dari data primer yaitu berupa kuesioner yang diajukan kepada pasien di
Ruang Rawat Inap Jantung dan Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Dr Soetomo Surabaya
dan data rekam medis atau data sekunder jangka waktu Januari 2016 Maret 2019. Teknik
penelitian yaitu pengambilan subjek serta menggunakan teknik total sampel dengan kriteria
inklusi pasien yang memiliki kebiasaan merokok, hipertensi, diabetes mellitus,
hyperlipidemia, dan AF sesudah terdiagnosis ALI dan kriteria eksklusi data rekam medik
yang tidak lengkap.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah penerapan kriteria inklusi dan eksklusi, ditentukan 25 pasien pasien RSUD
Dr. ALI untuk diikutsertakan dalam penelitian ini. Soetomo Surabaya jangka waktu Januari
2016 hingga Maret 2019.
Tabel 1. Distribusi usia pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode Januari
2016 Maret 2019.
Usia
Jumlah (n)
Persentase(%)
<35
2
8.0
35 39
1
4.0
40 44
1
4.0
45 49
4
16.0
50 54
3
12.0
55 59
3
12.0
60 64
2
8.0
65 69
5
20.0
70 74
1
4.0
>75
3
12.0
Total
25
100.0
Berdasarkan tabel 1 dijelaskan bahwa Insiden tertinggi ALI dalam penelitian ini
adalah pada rentang usia 65-69 tahun, terhitung 20% (Tabel 1). Usia rata-rata pasien adalah
56,84 (SD ± 56,47). Usia rata-rata wanita dan pria adalah 58,18 (SD ± 16,93) dan 55,79
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
524
(SD ± 11,57). Dalam penelitian ini Pasien termuda yitu berusia 32 tahun, sedangkan pasien
tertua dalam penelitian ini berumur 83 tahun.
Gambar 1. Diagram distribusi jenis kelamin pasien ALI RSUD Dr. Soetomo Surabaya
periode Januari 2016 Maret 2019.
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa data jenis kelamin pasien ALI dalam
penelitian ini, mayoritas pasien adalah laki-laki dengan 14 subjek (56%) dan perempuan
dengan 11 subjek (44%) Rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan pada pasien ALI
dalam penelitian ini adalah 1,3:1.
Gambar 2. Diagram distribusi kebiasaan merokok pasien ALI RSUD Dr. Soetomo
Surabaya periode Januari 2016 Maret 2019.
Tabel 2. Distribusi pemeriksaan tekanan darah dan riwayat hipertensi pasien ALI
di RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode Januari 2016 Maret 2019.
Tidak Ada
Total
3 (12%)
6 (24%)
2 (8%)
6 (24%)
0
9 (36%)
0
4 (16%)
5 (20%)
25 (100%)
1 Normal : <120 / <80 2Pre-hipertensi : 120 139 / 80 89 3Hipertensi stage 1 : 140
159 / 90 99 4Hipertensi stage 2 : ≥160 / ≥100
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa data pemeriksaan sistol dan diastol
pasien ALI pada penelitian ini pemeriksaan tekanan darah pasien yang paling banyak
Laki
-
laki
56
%
Perempu
an
44
%
Merokok
(40%)
Tidak
Merokok
(60%)
Riwayat
Hipertensi
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
525
adalah hipertensi stage 1 yakni sistol 140 159 dan diastole 90 99 yaitu sebanyak 9
orang (36%) (Tabel 5.2). Dari hasil penelitian ini juga didapatkan rata-rata sistol yakni
139,36 dan rata-rata diastole 84,88.
Tabel 3. Distribusi pemeriksaan glukosa pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya periode Januari 2016 Maret 2019.
Glukosa
Jumlah (n)
Persentase (%)
Normal1
2
12.5
Gangguan Glukosa Puasa2
4
25.0
Diabetes3
10
62.5
Total
16
100.0
1Normal : <110 mg/dl 2Gangguan Glukosa Puasa : 110 125 mg/dl 3Diabetes : >126
mg/dl
Berdasarkan data tabel 3 dapat dilihat bahwa yang dikumpulkan riwayat DM tipe
2 pada 25 pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo jangka waktu 2016 Maret 2019 yang sudah
tereksklusi didapatkan rincian 9 pasien dengan riwayat DMT2 dan 16 pasien lainnya tidak
ditemukan riwayat DMT2. Kemudian berdasarkan pemeriksaan laboratorium 16 pasien
diketahui dengan pemeriksaan glukosa, didapatkan angka nilai hasil pemeriksaan glukosa
rata-rata >126 mg/dl sebesar 10 pasien (62,5%) (Tabel 3) dan rata-rata nilai pemeriksaan
glukosa 153,75 (SD ± 56,225).
Tabel 4. Distribusi pemeriksaan kolesterol total pasien ALI di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya periode Januari 2016 Maret 2019.
Kolesterol Total
Jumlah (n)
Persentase (%)
Desirable1
2
33.3
Borderline2
4
66.7
Total
6
100.0
1Desirable: <200 mg/dl 2Borderline: 200 - 239 mg/dl
Tabel 5. Distribusi pemeriksaan LDL pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya periode Januari 2016 Maret 2019.
LDL
Jumlah (n)
Persentase (%)
Near Optimal1
2
40.0
Borderline High2
3
60.0
Total
5
100.0
1Near Optimal: 100 - 129 mg/dl 2Borderline High: 130 - 159 mg/dl
Tabel 6. Distribusi pemeriksaan HDL pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya periode Januari 2016 Maret 2019.
HDL
Jumlah (n)
Persentase (%)
Low1
2
40.0
Higher2
1
20.0
High3
2
40.0
Total
5
100.0
1Low : <40 mg/dl 2Higher: 40 59 mg/dl 3High: >60 mg/dl
Tabel 7. Distribusi pemeriksaan trigliserida pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya periode Januari 2016 Maret 2019.
Trigliserida
Jumlah (n)
Persentase (%)
Normal1
4
66.7
Borderline2
2
33.3
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
526
Total
6
100.0
1Normal: <150 mg/dl 2Borderline High: 150 - 199 mg/dl
Frekuensi distribusi usia pasien ALI pada penelitian ini terbanyak adalah rentang
usia 65 69 tahun. Data tersebut sesuai dengan data yang diambil dari National Health and
Nutrition Examination Survey menujukkan bahwa prevalensi 12,2% subjek PAD di
Amerika Serikat dengan usia diatas 60 tahun (Ostchega et al., 2007). Selain itu, pada
penelitian ini juga ditemukan usia rata-rata pada perempuan sedikit lebih tua dibandingkan
laki-laki, masing-masing adalah 58,18 dan 55,79. Hal tersebut juga sesuai dengan yang
ditemukan pada penelitian yang dilaksankan oleh (Aldiansyah et al., 2015), yaitu
didapatkan sedikit perbedaan usia rata-rata antara perempuan dan laki-laki yakni 62,1
versus 60,9.
Jenis kelamin pasien acute limb ischemia (ALI) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
jangka waktu Januari 2016 Maret 2019 paling banyak adalah laki-laki, dengan rasio
jumlah laki-laki serta perempuan yaitu 1,3 : 1. Hal tersebut diketahui karena perempuan
lebih sering mendapatkan PAD asimptomatik dibandingkan laki-laki. Namun, saat
diagnosis dan penurunan revaskularisasi PAD tingkat lanjut, perempuan memiliki
prognosis yang lebih buruk pada perempuan daripada laki-laki (Higgins & Higgins, 2003)
Dimana perempuan pada usia yang lebih tua mengalami peningkatan resiko untuk terkena
infark miokard akut (Hussain et al., 2016).
Menurut data hasil penelitian (Gawrys et al., 2020), merokok memiliki peran yang
besar tidak hanya sebagai penyebab terjadinya cardiovascular diseases (CVD) tetapi juga
meningkatkan progres penyakit dan menimbulkan outcome penyakit kardiovaskular yang
fatal. Penyebab utama pada smoking-induced atherogenesis adalah disfungsi dan
kerusakan pada endotel, peningkatan oksidasi lipid proatherogenic, menurunkan HDL, dan
menginduksi inflamasi. Selain itu, perokok pasif juga dapat meningkatkan resiko karena
berkorelasi dengan flow-mediated dilatation (FMD) (Gawrys et al., 2020). Dimana FMD
adalah perubahan yang diperantarai aliran dalam diameter arteri saluran disebabkan oleh
tegangan yang diinduksi generasi mediator vasoaktif turunan endothelium (Raitakari &
Celermajer, 2000) Dan pada perokok pasif terjadi keruskan pada dilatasi arteri
endothelium-dependent pada subjek berusia muda (Celermajer et al., 1996). Namun, pada
penelitian ini didapatkan pasien yang merokok hanya sebanyak 10 pasien (40%). Hasil
tersebut tidak menggambarkan merokok sebagai faktor risiko pasien ALI di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya rentang waktu Januari 2016 Maret 2019 dikarenakan kemungkinan
adanya perokok pasif atau secondhand smoking pada pasien yang tidak terdata pada rekam
medis serta kemungkinan tidak semua pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo memiliki faktor
risiko, salah satunya merokok.
Pada penelitian yang dilakukan oleh (Dosluoglu, 2014), didapatkan pasien hipertensi
55% diantaranya menderita PAD, tidak hanya itu hipertensi juga memiliki resiko
perkembangan yang tinggi yaitu gejala klaudikasio intermiten sebanyka 2,5 kali lipat pada
laki-laki dan 3,9 kali lipat pada perempuan (Dosluoglu, 2014). Hal tersebut
berkesinambungan dengan data yang didapatkan pada penelitian ini, yaitu sebanyak 20
pasien (80%) ALI memiliki riwayat hipertensi. Selain itu, berdasarkan data pemeriksaan
sistol dan diastol pasien ALI pada penelitian ini pemeriksaan tensi pasien yang paling
banyak adalah hiepertensi stage 1 yakni tekanan darah sistolik 140 159 dan tekanan
darah diastolik 90 99 yaitu sebanyak 6 orang (28%). Dari hasil penelitian ini juga
didapatkan rata-rata nilai tekanan sistolik yakni 139,36 dan rata-rata nilai tekanan diastolik
84,88. Serupa dengan penelitian yang dilaksankan oleh (Emdin et al., 2015), penelitian
tersebut menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik 20 mmHg lebih tinggi dikaitkan
dengan 63% peningkatan risiko penyakit arteri perifer, sedangkan tekanan darah diastolic
10 mmHg lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan 35%.
Pada penelitian ini ditemukan pasien ALI di RSUD Dr. Soetomo Surabaya rentang
waktu (Januari 2016 Maret 2019 ) yang memiliki riwayat DM hanya sebanyak 36%. Hal
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
527
ini ditemukan sesuai penelitian yang dilaksanakan (Marso & Hiatt, 2006) yang menemukan
bahwa 20% - 30% pasien dengan PAD memiliki DM, meskipun hal ini sering diabaikan
karena gejala yang muncul asimptomatik dari PAD kurang jelas dan persepsi nyeri yang
berubah pada pasien diabetes karena nyeri neuropati perifer.
Hasil penelitian yang dilaksankan oleh (Meijer et al., 2000) menunjukkan fakor
risiko yang berkontribusi pada PAD diantaranya adalah serum total kolsterol ≥6,2 mmol//L
atau ≥239,7 mg/dl dengan prevalensi 57,5% dan serum HDL <0,9 mmol/L atau <34,8
mg/dl dengan prevalensi 14,3%. Lalu, sebuah studi yang dilakukan oleh (Emanuelsson et
al., 2018) dengan populasi masyarakat Copenhagen, menunjukkan adanya asosiasi kadar
kolesterol LDL dengan peningkatan risiko terjadinya chronic kidney disease dan PAD. Hal
tersebut sesuai dengan data yang didapatkan pada penilitian ini, yaitu nilai kolesterol total
pada batas atas kolesterol total yaitu 200 239 mg/dl sebesar 66,7%. Pada pemeriksaan
LDL didapatkan hasil nilai LDL paling banyak pada batas kadar LDL yaitu 130 139
mg/dl sebesar 60%. Pada pemeriksaan HDL didapatkan nilai HDL terbanyak pada HDL
yang terendah <40 mg/dl dan HDL yang tertinggi >60 mg/dl dengan besar masing-masing
40%. Pada pemeriksaan TG didapatkan nilai TG terbanyak pada rata-rata normal yaitu
<150 mg/dl sebesar 66,7%.
Asosiasi PAD dengan AF menunjukkan keadaan yang mendasarinya (misalnya,
peningkatan tingkat inflamasi, trombosis, dan koagulasi) dengan kecenderungan untuk
kedua kondisi saling mempengaruhi (Ward et al., 2007). Penelitian Howard et al. (2015)
menunjukkan bahwa kejadian AF adalah umumnya terjadi pada pasien dengan acute
vascular ischemia (AVI) & ALI dan paling jarang terjadi pada CLI. Prevalensi terjadinya
AF pada pasien ALI adalah 38,7%. Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan data hasil
penelitian ini, yaitu hanya sebanyak 7 (28%) pasien yang diketahui mengalami AF diantara
18 pasien ALI berdasakan hasil pemeriksaan EKG. Hal ini mungkin disebabkan karena
hubungan antara AF dan PAD dimediasi oleh faktor resiko lainnya (Ward et al., 2007).
Oleh karena itu perlu diagnosis banding dari semua pasien yang menglamai nyeri
ekstermitas bawah secara tiba-tiba, terlepas dari faktor usia dan risiko yang ada, dan semua
pasien tersebut harus melaukan pemeriksaan dan penilaian sirkulasi pada anggota geraknya
(Brearley, 2013).
KESIMPULAN
Bersumber terhadap aspek demografi dapat diketahui bahwa rentang usia pasien
ALI paling banyak terjadi pada usia 65 69 tahun dan kategori kelamin didominasi oleh
pasien lakilaki dengan perbandingan laki-laki banding perempuan 1,3 : 1. Beradasarkan
data yang didapatkan, yang menjadi faktor risiko pasien ALI di Surabaya adalah hipertensi,
diabetes mellitus, dan hiperlipiemia.
BIBLIOGRAFI
Aldiansyah, R., Kurniadi, A., & Kom, M. (2015). Rancangan Sistem Informasi Analisis
Kuantitatif Sebagai Monitoring Kelengkapan DRM di Bagian Assembling di Rsud
Tugurejo Semarang. https://doi.org/10.1161/JAHA.113.000651
Baril, D. T., Ghosh, K., & Rosen, A. B. (2014). Trends in the incidence, treatment, and
outcomes of acute lower extremity ischemia in the United States Medicare
population. Journal of Vascular Surgery, 60(3), 669677.
Brearley, S. (2013). Acute leg ischaemia. Bmj, 346.
Callum, K., & Bradbury, A. (2000). Acute limb ischaemia aetiology. Br Med J, 320(7237),
764767.
Celermajer, D. S., Adams, M. R., Clarkson, P., Robinson, J., McCredie, R., Donald, A., &
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
528
Deanfield, J. E. (1996). Passive smoking and impaired endothelium-dependent
arterial dilatation in healthy young adults. New England Journal of Medicine, 334(3),
150155.
Creager, M. A., Kaufman, J. A., & Conte, M. S. (2012). Acute limb ischemia. New England
Journal of Medicine, 366(23), 21982206. https://doi.org/10.1056/NEJMcp1006054
Criqui, M. H., & Aboyans, V. (2015). Epidemiology of peripheral artery disease.
Circulation Research, 116(9), 15091526.
https://doi.org/10.1161/CIRCRESAHA.116.303849
Dosluoglu, H. H. (2014). Lower extremity arterial disease: general considerations.
Rutherford’s Vascular Surgery, 2, 16601674.
Emanuelsson, F., Nordestgaard, B. G., Tybjærg-Hansen, A., & Benn, M. (2018). High LDL
cholesterol levels and risk of peripheral vascular diseases-A mendelian randomization
study including 106,548 individuals from the general population. Atherosclerosis,
275, e8. https://doi.org/10.1016/j.atherosclerosis.2018.06.909
Emdin, C. A., Anderson, S. G., Callender, T., Conrad, N., Salimi-Khorshidi, G., Mohseni,
H., Woodward, M., & Rahimi, K. (2015). Usual blood pressure, peripheral arterial
disease, and vascular risk: cohort study of 4.2 million adults. Bmj, 351.
Gawrys, J., Gajecki, D., Szahidewicz-Krupska, E., & Doroszko, A. (2020). Intraplatelet L-
arginine-nitric oxide metabolic pathway: from discovery to clinical implications in
prevention and treatment of cardiovascular disorders. Oxidative Medicine and
Cellular Longevity, 2020.
Higgins, P., & Higgins, A. (2003). Epidemiology of peripheral arterial disease in women.
Journal of Epidemiology, 13(1), 114. https://doi.org/10.2188/jea.13.1
Howard, D. P. J., Banerjee, A., Fairhead, J. F., Hands, L., Silver, L. E., & Rothwell, P. M.
(2015). Population-based study of incidence, risk factors, outcome, and prognosis of
ischemic peripheral arterial events: implications for prevention. Circulation, 132(19),
18051815. https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.115.016424
Hussain, M. A., Lindsay, T. F., Mamdani, M., Wang, X., Verma, S., & Al-Omran, M.
(2016). Sex differences in the outcomes of peripheral arterial disease: a population-
based cohort study. Canadian Medical Association Open Access Journal, 4(1), E124
E131. https://doi.org/10.9778/cmajo.20150107
Irawan, F. D., & Trihartanto, M. A. (2021). Acute Limb Ischemic: Laporan Kasus.
Marso, S. P., & Hiatt, W. R. (2006). Peripheral arterial disease in patients with diabetes.
Journal of the American College of Cardiology, 47(5), 921929.
https://doi.org/10.1016/j.jacc.2005.09.065
Meijer, W. T., Grobbee, D. E., Hunink, M. G. M., Hofman, A., & Hoes, A. W. (2000).
Determinants of peripheral arterial disease in the elderly: the Rotterdam study.
Archives of Internal Medicine, 160(19), 29342938.
https://doi.org/10.1001/archinte.160.19.2934
Mutirangura, P., Ruangsetakit, C., Wongwanit, C., Sermsathanasawadi, N., & Chinsakchai,
K. (2008). Acute arterial embolism of the lower extremities: impact of 24-hour
duration on the outcome of management. J Med Assoc Thai, 91(9), 13601367.
Orrapin, S., Orrapin, S., Arwon, S., & Rerkasem, K. (2017). Predictive factors for post-
ischemic compartment syndrome in non-traumatic acute limb ischemia in a lower
extremity. Annals of Vascular Diseases, oa-17. https://doi.org/10.3400/avd.oa.17-
00055
Ostchega, Y., Paulose‐Ram, R., Dillon, C. F., Gu, Q., & Hughes, J. P. (2007). Prevalence
of peripheral arterial disease and risk factors in persons aged 60 and older: data from
the National Health and Nutrition Examination Survey 19992004. Journal of the
American Geriatrics Society, 55(4), 583589.
Raitakari, O. T., & Celermajer, D. S. (2000). Research Methods in Human Cardiovascular
Pharmacology edited by Dr S. Maxwell and Prof. D. Webb Flow‐mediated dilatation.
British Journal of Clinical Pharmacology, 50(5), 397404.
Fhahira Rizkhika Admadiani, J Nugroho Ekoputranto, Heroe Soebroto, Agus Subagjo /Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(4), 521-529
Faktor Risiko Pasien Acute Limb Ischemia
529
https://doi.org/10.1046/j.1365-2125.2000.00277
Rutherford, R. B. (2009). Clinical staging of acute limb ischemia as the basis for choice of
revascularization method: when and how to intervene. Seminars in Vascular Surgery,
22(1), 59. https://doi.org/10.1053/j.semvascsurg.2008.12.003
Setiawan, J., & Safrudin, B. (2019). Analisa Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien
Acute Coronary Sindrom (ACS) dengan Intervensi Inovasi Akupresur Menggunakan
Minyak Valerian Terhadap Kualitas Tidur di Ruang Intensive Cardiac Care Unit
(ICCU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2019.
Simon, F., Oberhuber, A., Floros, N., Busch, A., Wagenhäuser, M. U., Schelzig, H., &
Duran, M. (2018). Acute limb ischemiaMuch more than just a lack of oxygen.
International Journal of Molecular Sciences, 19(2), 374.
https://doi.org/10.3390/ijms19020374
Ward, R. P., Goonewardena, S. N., Lammertin, G., & Lang, R. M. (2007). Comparison of
the frequency of abnormal cardiac findings by echocardiography in patients with and
without peripheral arterial disease. The American Journal of Cardiology, 99(4), 499
503. https://doi.org/10.1016/j.amjcard.2006.09.102
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).