Yudha Mulya Andara1*, Yuda Syahidin2,
Irda Sari3
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1,2,3
[email protected]1,
[email protected]2, [email protected]3
|
Abstrak |
|
Received: Revised� : Accepted: |
30-10-2021 10-03-2022 25-03-2022 |
Rumah sakit harus dapat
menentukan bagaimana melakukan suatu kebijakan dalam mengambil keputusan� terhadap pelaksanaan komputerisasi di unit
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan prosedur pelaksanaan yang ada.
Kegiatan pemberkasan rekam medis harus lebih diperhatikan kelengkapan
berkasnya sesuai dengan kebutuhan pengklaiman, karena jika salah satu lembar
pemberkasan tidak ada maka pengklaiman bisa saja tidak diterima. Hasil
observasi menunjukkan bahwa di unit pelayanan gawat darurat ditemukan pada
pengolahan data pasien masih melakukan pencatatan manual belum sepenuhnya
menggunakan komputerisasi. Terkadang dengan tidak diberlakukannya sistem
komputerisasi dalam pengolahan pemberkasan data pasien, waktu pengklaiman
jadi terhambat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan sistem
informasi pemberkasan klaim BPJS gawat darurat. Metode penelitian yang
diterapkan pada penelitian ini adalah dengan pengembangan metode waterfall.
Alat bantu yang digunakan dalam proses pengembangan sistemnya yakni berupa
Flowchart, Data Flow Diagram (DFD), dan Entry Relationship Diagram (ERD).
Hasil analisa dari perancangan sistem selanjutnya akan diterapkan pada sebuah
sistem untuk dapat menguji kelayakan sebuah aplikasi berbasis microsoft
visual studio. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Kebijakan prosedur pelayanan gawat darurat belum sepenuhnya dilakukan secara
komputerisasi sehingga berpengaruh pada unit lain dalam aktivitas pengklaiman
BPJS. Kata kunci: Sistem
Informasi; Pemberkasan BPJS; Visual Studio |
|
|
|
|
Abstract |
|
|
Hospitals must be able to
determine how to carry out a policy in making decisions on the implementation
of computerization in health care units by taking into account existing
implementation procedures. Medical record filing activities must pay more
attention to the completeness of the files in accordance with the needs of
the claim, because if one of the filing sheets is not available, the claim
may not be accepted. The results of the observations showed that in the
emergency service unit, it was found that in processing patient data, they
still did manual recording not yet fully computerized. Sometimes when a
computerized system is not implemented in processing patient data files, the
time for claiming is hampered. The purpose of this study is to describe the
BPJS emergency claim filing information system. The research method applied
in this research is the development of the waterfall method. The tools used
in the system development process are Flowcharts, Data Flow Diagrams (DFD),
and Entry Relationship Diagrams (ERD). The results of the analysis of the system
design will then be applied to a system to be able to test the feasibility of
an application based on Microsoft Visual Studio. Based on this research, it
can be concluded that the emergency service procedure policy has not been
fully computerized so that it affects other units in BPJS claiming
activities. Keywords: Information System; BPJS Filing; Visual Studio |
*Correspondence Author: Yudha Mulya
Andara
Email:
[email protected]
PENDAHULUAN
Pesatnya
perkembangan teknologi informasi bahkan sudah merambah ke berbagai bidang
termasuk kesehatan. Teknologi informasi merupakan bagian penting dari sebuah
organisasi, terutama di saat-saat disrupsi dan dinamika saat ini (Agustiono
et al., 2021). Manajemen
rumah sakit harus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mengembangkan
sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi.�
Namun rumah sakit yang merupakan pemberi pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan paling kompleks, harus juga dapat mengelola dana untuk
membiayai operasionalnya. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika
rumah sakit menggunakan sisi kemajuan komputer dalam Membantu operasional
administrasi yang sebelumnya dilakukan secara manual (Hakam,
2016).
Sistem
informasi kesehatan rumah sakit dirancang dan disusun untuk mengintegrasikan
kegiatan pengumpulan data, pengolahan, pelaporan dan penggunaan informasi untuk
meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelayanan kesehatan melalui pengelolaan yang lebih baik di setiap
tingkat pelayanan kesehatan (Rhahmawati
& Sudra, 2017). Salah
satu unit pelayanan kesehatan yaitu rekam medis, memiliki tanggung jawab
terhadap mengelola
data pasien menjadi informasi kesehatan yang berguna untuk pengambilan
keputusan (Bayu, 2015).
Sebagaimana yang dijelaskan pada (Permenkes RI, 2008), rekam medis adalah dokumen yang memberikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Oleh karena
itu unit rekam medis memiliki tugas yang penting dalam mengumpulkan data,
pemrosesan data, dan penyajian informasi kesehatan (Budi,
2011).
Pemberkasan
rekam medis yaitu suatu proses pengumpulan data pasien yang nantinya akan
menjadi sebuah laporan rumah sakit dan sekaligus penunjang pengklaiman BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan bagi pasien yang terdaftar
sebagai peserta BPJS Kesehatan (Rachma, 2018).
Kegiatan pemberkasan rekam medis harus lebih diperhatikan kelengkapan berkasnya
sesuai dengan kebutuhan pengklaiman, karena jika salah satu lembar pemberkasan
tidak ada maka pengklaiman bisa saja tidak diterima (Maimun et
al., 2018). Kekosongan terhadap pengisian diagnosa,
penulisan nama bahkan tanda tangan dan cap basah harus lebih teliti diperhatikan
oleh unit rekam medis baik itu bersifat objektif maupun subjektif.
Hasil
observasi di Rumah Sakit khususnya unit pelayanan gawat darurat ditemukan pada
pengolahan data pasien masih melakukan pencatatan manual belum sepenuhnya
menggunakan komputerisasi. Terkadang dengan tidak diberlakukannya sistem
komputerisasi dalam pengolahan pemberkasan data pasien, waktu pengklaiman jadi
terhambat. Sistem pengolahan data yang dilakukan verifikator berkas dalam
bentuk input data pasien BPJS sekaligus laporan pasien BPJS masih berupa
pencatatan manual dan hanya menggunakan microsoft
excel.
Tujuan
dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sistem informasi pemberkasan klaim
BPJS gawat darurat serta mengidentifikasi basis data, input dan output suatu
sistem bahkan interface yang sesuai
dalam mendukung pengolahan data pemberkasan klaim BPJS gawat darurat. Manfaat
penelitian ini sebagai bahan pengembangan sistem informasi yang terdapat pada
pelayanan gawat darurat dengan menguntungkan dari berbagai aspek baik itu
berupa pelayanan kesehatannya maupun memudahkan kinerja dari para petugas
kesehatan itu sendiri.
METODE
PENELITIAN
Metode penelitian yang diadopsi
dalam penelitian ini adalah pengembangan dari metode waterfall, yang menyajikan
proses aturan hidup perangkat lunak dalam bentuk yang sistematis yang
dikembangkan melalui proses analisis, desain, pemrograman dan pengujian (Irwanto, 2021). Metode waterfall dibagi menjadi analisis dan definisi
kebutuhan, desain sistem dan perangkat lunak, implementasi dan pengujian unit,
integrasi dan pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan dan pemeliharaan (Sommerville, 2011).
Gambar 1. Metode waterfall
Lima tahapan dalam perancangan
sistem pada metode waterfall menurut penelitianian sommerville. Tahapan
requirements definition yang
merupakan tahapan penetapan fitur dan tujuan sistem dinegosiasikan dengan
pengguna sistem. Desain sistem dan perangkat lunak adalah fase di mana
arsitektur sistem secara keseluruhan dibentuk melalui identifikasi dan
deskripsi abstraksi sistem serta hubungan-hubungannya. Pada tahap implementasi dan
pengujian unit, di mana desain sistem diimplementasikan sebagai rangkaian
program atau unit program. Setelah pengintegrasian pada tahap integration and system testing dari
setiap unit program kemudian sistem akan memasuki penginstalasian serta
pengujian sistem untuk menemukan dan memperbaiki masalah yang ada pada sistem.
Teknik pengumpulan data
merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian dilakukan, dalam hal ini data
yang dikumpulkan sesuai dengan keadaan sebenar-benarnya. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara.
Observasi
adalah Pengamatan data dilakukan dengan mengamati langsung ke lokasi penelitian
di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, dengan memperhatikan kekurangan maupun
kebutuhan unit pelayanan gawat darurat pada pengembangan sistem informasi
kesehatan (Sholichin,
2021). Sedangkan pengumpulan
data dengan wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
Wawancara dilakukan dengan sistem tanya jawab langsung kepada pembimbing
lapangan yang bertugas di unit case mix.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan sistem ini menggambarkan
bagaimana suatu sistem terbentuk dari beberapa elemen yang terpecah ke dalam
satu kesatuan yang utuh, untuk menghasilkan sketsa dari proses sistem informasi
pemberkasan BPJS gawat darurat. Adapun bentuk perancangan sistemnya sebagai
berikut:
Gambar 2. Flowchart Sistem Yang Dirancang
Alur pemberkasan yang bermula
dari pembuatan Surat Eligibilitas Pasien (SEP) setelah pendaftaran pasien dengan
status kepesertaan BPJS, kemudian pembuatan triase dan resume medis oleh dokter
yang memeriksa. Berkas yang telah lengkap, diserahkan ke bagian billing lalu ke
bagian verifikator berkas untuk di cek kelengkapan pemberkasan klaim BPJS
pasien dengan menunggu penyerahan Lembar Individual Pasien (LIP) serta billing.
Setelah pemberkasan lengkap, kemudian diberikan kepada scanner untuk dikirim ke kordinator case mix sebelum pengiriman ke bagian verifikator BPJS pusat.
Verifikator BPJS rumah sakit menginput data yang kemudian akan menjadi laporan
untuk kepala case mix.
Gambar 3. Diagram
Konteks Sistem Yang Dirancang
Sistem informasi yang
menggambarkan aliran-aliran data pada diagram konteks diatas, memperlihatkan input dan output sistem
informasi pemberkasan dengan entitas yang lebih terperinci.
Gambar 4. DFD Sistem
Yang Dirancang
Diagram Flow Diagram (DFD) yang
dirancang ini mengidentifikasi proses pada informasi data saling terhubung satu
sama lainnya melalui suatu aliran data dan data store (Bagir & Putro,
2018).
Gambar 5. ERD Sistem
Yang Dirancang
Dapat dilihat pada rancangan sistem ERD yang membentuk
sebuah model konseptual yang dapat mendiskripsikan antara hubungan tabel atau
entitas yang digunakan, sehingga memungkinkan terjadinya akses data dari setiap
entitas dalam susunan basis data di sebuah sistem (Wibowo
et al., 2015).
Hasil analisa dari perancangan
sistem selanjutnya akan diterapkan pada sebuah sistem untuk dapat menguji
kelayakan sebuah aplikasi. Implementasi hasil rancangan merupakan gambaran dari
proses dokter dalam menginputkan data medik dari program aplikasi Microsoft Visual Studio. Adapun bentuk
perancangan sistemnya sebagai berikut (Setiatin
& Syahidin, 2017):
Gambar. 6 Tampilan Form
Login
Menu login yang dirancang untuk
verifikator berkas dalam mengakses, menginput data dan mencari data pasien BPJS
sekaligus pengecekan pasien pengguna BPJS dalam tiap periode bulanan
(Pamungkas,
2019).
Gambar 7. Tampilan Form
Halaman Utama
Gambar 8. Tampilan Form
Pemberkasan
Gambar 8. Tampilan Form
Laporan
Gambar 9. Tampilan
Laporan Pemberkasan Data Pasien BPJS
Gambar
10. Tampilan Laporan Bulanan Data Pasien BPJS
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian dengan cara observasi serta wawancara yang dilakukan langsung
pada petugas case mix, telah
menghasilkan perancangan sistem usulan bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Kebijakan
prosedur pelayanan gawat darurat belum sepenuhnya dilakukan secara
komputerisasi sehingga berpengaruh pada unit lain dalam aktivitas pengklaiman
BPJS. 2) Pelaksanaan perancangan sistem informasi perlu
di akomodasikan oleh pihak rumah sakit guna mempermudah suatu pelayanan
khususnya bagian unit gawat darurat.
�����������������������������������������������������������������������������������
Agustiono, W., Fajrin, M. C., & Rachman, F. H. (2021). Rencana
Strategi Teknologi Informasi pada Perguruan Tinggi di Indonesia: Sebuah
Tinjauan Pustaka. Sistemasi: Jurnal Sistem
Informasi, 10(1), 197�211. https://doi.org/10.32520/stmsi.v10i1.1145
Bagir, H., & Putro, B. E. (2018). Analisis
Perancangan Sistem Informasi Pergudangan di CV. Karya Nugraha.
Jurnal Media Teknik Dan Sistem Industri, 2(1), 30�38. https://doi.org/10.35194/jmtsi.v2i1.274
Bayu, M. R. (2015). Penerapan
sistem informasi manajemen pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam
peningkatan akuntabilitas dan mutu pengelolaan zakat, infaq dan sedekah. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif.
Budi, S. C. (2011). Manajemen
unit kerja rekam medis. Yogyakarta: Quantum
Sinergis Media.
Hakam, F. (2016). Analisis,
Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta:
Gosyen Publishing. ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/723
Irwanto, I. (2021). Perancangan
Sistem Informasi Sekolah Kejuruan dengan Menggunakan Metode Waterfall (Studi
Kasus SMK PGRI 1 Kota Serang-Banten). Lectura:
Jurnal Pendidikan, 12(1), 86�107. https://doi.org/10.31849/lectura.v12i1.6093
R, N., Natassa, J., Trisna, W. V., & Supriatin, Y. (2018).
Pengaruh
Kompetensi Coder terhadap Keakuratan dan Ketepatan Pengkodean Menggunakan ICD
10 di Rumah Sakit X Pekanbaru Tahun 2016. Jurnal
Kesmas, 1(1), 31�43.
stikespanakkukang.ac.id/assets/uploads/alumni/a0d1bafc19a090b9183bf7f3d01b9ac8.pdf
Pamungkas, D. P. (2019). Rancang
Bangun Sistem Verifikasi Data Dokumen. Jurnal
INOVATE: Jurnal Ilmiah Inovasi Teknologi Informasi, 3(2), 10�17.
Permenkes RI. (2008). permenkes ri
269/MENKES/PER/III/2008. In Permenkes Ri No
269/Menkes/Per/Iii/2008 (Vol. 2008, p. 7).
Rachma, A. (2018). Sistem Temu
Kembali Arsip Rekam Medis Pasien Di Rumah Sakit Hermina Kemayoran. Fakultas Adab & Humaniora.
Rhahmawati, I., & Sudra, R. I. (2017). Keakuratan
Kode Diagnosis Utama Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah
Karanganyar. Rekam Medis, 11(2).
Setiatin, S., & Syahidin, Y. (2017). Perancangan
Sistem Informasi Penyimpanan Rekam Medis Rawat Inap Berbasis Elektronik.
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI), 5(2),
181�194. https://doi.org/10.33560/jmiki.v5i2.176
Sholichin, S. (2021). Pengembangan
dan Pengujian Aplikasi Pemesanan Makanan berbasis Website Menggunakan Metode
Waterfall. Journal of Computer Science and
Engineering (JCSE), 2(1), 40�50. https://doi.org/10.36596/jcse.v2i1.178
Sommerville, I. (2011). Software
Engineering 9th.
Wibowo, K. M. W. M., Kanedi, I., & Jumadi, J. (2015). Sistem
informasi geografis (sig) menentukan lokasi pertambangan batu bara di provinsi
bengkulu berbasis website. Jurnal Media Infotama,
11(1). https://doi.org/10.37676/jmi.v11i1.252
|
� 2021 by the authors. Submitted for
possible open access publication under the terms and conditions of the
Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). |