Deta Nurfena, Laela Indawati, Deasy Rosmala Dewi, Puteri Fannya /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(4),
491-496
Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Typhoid Fever pada Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Islam
Karawang Tahun 2020
493
terbaru, diperkirakan terdapat 600 ribu - 1,3 juta kasus tiap tahunnya dengan angka
kematian mencapai lebih dari 20.000 kasus. Rata-rata orang Indonesia yang berusia 3-19
tahun terhadap kasus typhoid sebanyak 91% (WHO, 2016).
Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi Rahmat, prevalensi typhoid
fever di negara Indonesia tercatat sebesar 1,60%, dengan kelompok usia 5–14 tahun
menjadi kelompok pengidap yang paling tinggi, hal tersebut terjadi lantaran minimnya
perhatian yang diberikan anak pada kebersihan dirinya serta terbiasa membeli jajan
sembarangan yang secara mendasar bisa menjadi sebab penularan penyakit TF. Prevalensi
berdasarkan tempat tinggal di perkotaan kasusnya lebih sedikit dibanding di pedesaan
(Wahyudi Rahmat, 2019).
Hal itu sesuai berdasarkan penelitian oleh Imelia Risa yang didapat hasil angka
kasus demam tifoid paling tinggi pada masa kanak-kanak, yaitu dalam usia 6–10 tahun
lantaran pada usia tersebut anak banyak beraktivitas fisi dan tidak memperhatikan pola
makannya, hal tersebut mengakibatkan anak bertendensi guna makan di luar rumah ataupun
makan di tempat lain, Bakteri salmonella typhi tentu kerap berkembang biang khususnya
dalam makanan yang kebersihanya kurang terjaga (Imelia Risa et al., 2019).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Septina Multisari, Hasil penelitian
memperlihatkan bahwasannya pelaksanaan pengodean Diagnosis utama demam tifoid
dibuat sesuai dengan prosedur rumah sakit yang didukung oleh pedoman ICD-10. Tingkat
keakuratan kode diagnosis tifoid adalah 78 (97,44%) dokumen rekam medis, dan tingkat
ketidaktepatan kode diagnosis utama adalah 2 (2,56%) dokumen rekam medis.
Ketidaktepatan kode diagnostik ini muncul karena petugas kurang hati-hati saat mengkode
penyakit tifus karena ada rekam medis yang berisi informasi tambahan yang tidak dibaca
petugas. tanggal 8 (Multisari et al., 2012).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Lailatul Rahmah, Berlandaskan hasil survei
pendahuluan yang dilaksanakan pada 10 berkas rekam medis diagnosis demam Tifoid
(typhoid fever) memperlihatkan bahwasanya ketidak akuratan penulisan terminologi medis
mencapai 90%, sedangkan keakuratan kode diagnosis yang tidak akurat sebesar 20%.
Penelitian ini mempunyai tujuan guna mengetahui korelasi antara ketepatan Terminologi
Medis Penulisan Kode Diagnosis Tifoid Yang Akurat Pada Pasien Rawat Inap RS Panti
Waluyo Surakarta Tahun 2018(Rahmah, 2020).
Dari penelitian yang dilakukan (Panggabean, 2017), 56 dokumen rekam medis
yang diteliti terdapat 50 dokumen lengkap dengan presentase 89,28 % dan 6 dokumen yang
tidak lengkap dengan presentase 10,71 %. Ketidaktepatan dalam penentuan kode diagnosis
typhoid fever disebabkan oleh hasil pemeriksaan uji serologi widal yang bernilai negatif
sehingga tidak mendukung ketepatan penegakan diagnosis. Berdasarkan data hasil
penelitian dapat diperoleh persentase ketepatan sebanyak 89,28 % dokumen rekam medis
tepat dan 10,71% dokumen rekam medis tidak tepat. Dalam mengukur kualitas kinerja
pengodean, berlandaskan indikator ketepatan pengodean diagnosis typhoid fever pada
rekam medis pasien rawat inap di RSUD Gambiran Kota Kediri masuk dalam kategori 89-
84 % tepat yaitu sesuai harapan (Retnowati, 2017).
Dampak dari kode yang tidak tepat yaitu pelayanan kesehatan yang diberikan dapat
merugikan secara keuangan (financial) yang cukup parah bagi rumah sakit. Jika kode
diagnosa tidak lengkap, maka pembayarannya juga tidak sesuai dengan tindakan yang
diberikan oleh tenaga medis yang bersangkutan (Mardiawati & Leonard, 2018).
Hasil observasi awal penulis di RSI Karawang dengan sampel 20 rekam medis
pasien typhoid fever di bulan Februari 2020, terdapat 12 (60%) kode diagnosis pasien
typhoid fever yang tidak tepat dan 8 (40%) kode diagnosa pasien typhoid fever yang tepat.
Ketidaktepatan ini dikarenakan petugas koder salah membaca diagnosa dokter dan hasil
laboratorium.
Rumah Sakit Islam Karawang merupakan rumah sakit umum yang menyediakan
pelayanan kesehatan yang bersifat spesilistik sampai bersifat umum, rumah sakit ini
dilengkapi pula pelayanan penunjang medis 24 jam seperti instalasi gawat darurat,