Profil Penggunaan Obat Imunomodulator Masa Pandemi pada Konsumen dengan Imun yang Lemah di Apotek Kimia Farma Jatibarang Kota Indramayu

 

 

Vinda Anggraeni

Farmasi, Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia

[email protected]

 

 

 

Abstrak

Received:

Revised� :

Accepted:

26-08-2021

08-03-2022

25-03-2022

Berdasarkan data penggunaan obat Imunomodulator dari 1.170 transaksi diperoleh 64 transaksi Obat yang diberikan melalui resep. Berdasarkan data yang saya peroleh pemberian resep obat Imunomodulator terbanyak terjadi pada bulan April 2021 oleh dokter praktikan di Apotek Kimia Farma kota Indramayu dengan jumlah 26 resep Berdasarkan data yang diperoleh mayoritas pasien datang berobat dengan keluhan badan terasa pegal serta hidung tersumbat. Tujuan Penelitian yaitu mengetahui pola penggunaan (resep atau non resep) konsumen obat imunomodulator di Apotek Kimia Farma kota Indramayu. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan metode penilitian deskriftif. Pengumpulan data dilakukan yakni semua data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukan data penjualan obat Imunomodulator periode April � Juni 2021 yaitu 1.170. Berdasarkan pola penggunaan resep yaitu 64 transaksi sedangkan pola penggunaan non resep yaitu 1.106 transaksi. Dari penelitian yang saya lakukan maka dapat disimpulkam bahwa Nama dagang obat Imunomodulator yang mengandung echinacea, meniran, dan morindae pada sediaan Imunos Tablet dan Fituno Tablet adalah yang paling banyak digunakan, dengan aturan pakai sehari 1 kali 1 tablet tablet dan sehari 2 kali 2 tablet, dan bentuk sediaannya adalah tablet.

 

Kata kunci: imunomodulator; profil penggunaan obat; apotek kimia

�������������������� farma

 

 

 

 

Abstract

 

Based on data on the use of Immunomodulator drugs from 1,170 transactions, 64 transactions were obtained. Drugs given through prescriptions. Based on the data I obtained, the most prescriptions for immunomodulators occurred in April 2021 by doctors at Kimia Farma Pharmacy, Indramayu city with a total of 26 prescriptions. The purpose of the study is to determine the pattern of use (prescription or non-prescription) of consumers of immunomodulatory drugs at Kimia Farma Pharmacy, Indramayu City. This type of research uses a qualitative design with descriptive research methods. Data collection was carried out, namely all data that met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that the sales of Immunomodulator drugs for the period April � June 2021 were 1,170. Based on the pattern of prescription use, there are 64 transactions, while the pattern for non-prescription use is 1,106 transactions. From the research I did, it can be concluded that the trade names of Immunomodulator drugs containing echinacea, meniran, and morindae in the Imunos Tablet and Fituno Tablet preparations are the most widely used, with the rule of taking 1 tablet a day and 2 tablets a day, and the dosage form is tablets.

 

Keywords: immunomodulator; drug use profile; pharmacy pharmacy

*Correspondence Author: Vinda Anggraeni

Email: [email protected]

 

 

PENDAHULUAN

 

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar kehidupan manusia. Selama hidup manusia membutuhkan kesehatan, mereka dapat melakukan aktivitasnya sendiri (Marpaung, 2018). Sistem imun memegang peranan yang sangat fundamental dalam kesehatan, dan tentunya harus dibarengi dengan olahraga, pola makan yang sehat dan terjaga, serta waktu istirahat yang cukup (E. Hanifah, 2011). Keadaan sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup seseorang. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat daya tahan tubuh yang kuat, maka tubuh juga sangat tahan terhadap penyakit (Yasirin et al., 2014).

Umumnya sistem kekebalan tubuh alami pada setiap manusia akan cukup untuk membuat tubuh merasa sehat dan baik dalam segala aktifitas yang dilakukan (Mustofa & Suhartatik, 2020). Namun sistem kekebalan tubuh juga dapat melemah akibat pengaruh dari cuaca, lingkungan sekitar, serta makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Saat cuaca sedang sering hujan atau terlalu panas membuat tubuh harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan udara yang terjadi (Juli Angriyasa, 2018).

Saat proses penyesuian tersebut biasanya sistem kekebalan tubuh menjadi lemah karena merasa �asing� dengan udara atau cuaca yang baru terjadi, saat itulah akan mudah bagi virus atau bakteri penyebab penyakit masuk kedalam tubuh yang sedang lemah daya imunitasnya (Afidati, 2014). Umumnya sakit yang sering dialami adalah batuk dan flu. Gejala lain yang sering muncul adalah mual, pusing, badan pegal-pegal serta hidung tersumbat, sehingga kondisi demikian menimbulkan tidak nyaman melakukan aktifitas (Antoniusman, 2013).

Harapan lekas sembuh, pada kondisi sakit selain mengkonsumsi obat untuk menyembukan penyakit juga diperlukan penguat daya imunitas tubuh sebagai pelengkap pengobatan pada seseorang yang sedang sakit (Suhertini, 2018). Penyebaran virus corona membuat banyak orang mencari vitamin C untuk meningkatkan stamina. Sejak virus itu ada, pemerintah terus melakukan perbaikan agar masyarakat tetap fit secara fisik, salah satunya dengan meningkatkan daya tahan tubuh (Abbas et al., 2014).

Sebagaimana dalam riset (Ernawati et al., 2021) dijelaskan analisis berpasangan berdasarkan T-test, mean pretest adalah 57025 dan mean posttest adalah 72950. Dan nilai sig 2 tailed menunjukkan 0,000 < 0,05. Hasil pengabdian juga menunjukkan bahwa pengetahuan peserta meningkat setelah diberikan penyuluhan tentang penggunaan herbal sebagai modulator imun di masa pandemi COVID-19.

Sementara dalam riset (Sari & Widyaningsih, 2021) terdapat kandungan senyawa bioaktif dalam rempah-rempah dan herbal memiliki manfaat kesehatan, seperti imunomodulator, agen antiinflamasi, dan antioksidan. Namun, tidak semua bumbu dan rempah memberikan ketiga manfaat sekaligus, yaitu sebagai imunomodulator, anti inflamasi dan antioksidan. Hanya ada beberapa bumbu dan rempah seperti lengkuas, kunyit, lengkuas, pandan alder, bunga manik, cengkeh dan jahe. Namun, semua rempah-rempah dan rempah-rempah masih berpotensi sebagai alternatif pencegahan virus corona, karena senyawa bioaktifnya seperti polifenol, flavonoid, dan minyak atsiri telah dibuktikan melalui penelitian in vitro dan in vivo.

Namun dalam riset (Nurhidayati et al., 2021) Hasil konsultasi herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi COVID-19 adalah rata-rata skor pre-test 59,66 dan rata-rata skor post-test 65,52. Kampanye tersebut menyimpulkan bahwa pengetahuan peserta tentang herbal yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh meningkat sebesar 9,8%.

Sehingga pada bulan April sampai dengan Juni 2021 pembelian obat Imunomodulator resep maupun non resep di Apotek Kimia Farma Kota Indramayu cukup banyak, berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bertujuan melakukan meneliti terkait Pola penggunaan (resep atau non resep) konsumen obat imunomodulator di Apotek Kimia Farma kota Indramayu.

 

 

METODE PENELITIAN

�

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu hasil penelitian dideskripsikan sesuai dengan penelitian, dan gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (Sugiyono, 2014). Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah data mentah, observasi, dan studi kepustakaan. Peneliti melakukan penelitian dengan data mentah yang diperoleh dari lembar resep maupun non resep yaitu nama dagang, aturan pakai, bentuk sediaan. Observasi yang dilakukan peneliti langsung pada objek yang diteliti di Apotek Kimia Farma Kota Indramayu sejak Bulan Maret � Juni 2021. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka pada riset ini dilaksanakan dengan cara Metode penelitian yang dilakukan adalah Dengan melihat dan meneliti tentunya buku-buku referensi yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini melakukan penelitian literatur tentang literatur kefarmasian, literatur Kementerian Kesehatan dan literatur terkait lainnya, buku-buku ilmiah dan website terkait dengan resep maupun non resep yang mengandung imunomodulator.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penjualan obat melaui resep maupun non resep yang mengandung imunomodulator di Apotek Kimia Farma kota Indramayu yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode inklusi dan eksklusi, yaitu semua data yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian.

���������������������������������������������������������

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Penggunaan obat imunomodulator di Apotek Kimia Farma kota Indramayu periode bulan April sampai dengan bulan Juni 2021, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

 

Tabel 1. Pengumpulan Data Berdasarkan Resep

No.

Nama dagang

Bulan ke

Jumlah resep

Aturan pakai

Bentuk sediaan

April

Mei

Juni

Tablet

Sirup

1

Fituno Tablet

4

3

4

11

1 x 1 Tablet

-

2

Imboost Tablet

5

1

1

7

1 x 1 Tablet

-

3

Imboost Force Tablet

2

2

5

9

1 x 1 Tablet

-

4

Imunos Tablet

1

3

2

6

1 x 1 Tablet

-

5

Imunos Plus Tablet

1

1

2

4

1 x 1 Tablet

-

6

Stimuno Forte Kapsul

3

1

5

9

1 x 1 Kapsul

-

7

Imboost Sirup

5

1

1

7

1 x 1 Cth

-

8

Imunos Plus Sirup

5

5

1

11

1 x 1 Cth

-

Jumlah

26

17

21

64

 

Berdasarkan tabel 1 data penggunaan obat Imunomodulator dari 1.170 transaksi diperoleh 64 transaksi Obat yang diberikan melalui resep. Berdasarkan data yang saya peroleh pemberian resep obat Imunomodulator terbanyak terjadi pada bulan April 2021 oleh dokter praktikan di Apotek Kimia Farma kota Indramayu dengan jumlah 26 resep. Berdasarkan data yang diperoleh mayoritas pasien datang berobat dengan keluhan badan terasa pegal serta hidung tersumbat. Sehingga dokter memberikan obat sesuai keluhan yang dialami serta penambahan obat Imunomodulator sebagai penunjang pengobatan pada pasien dengan gejala tersebut.

 

Tabel 2. Pengumpulan Data Berdasarkan Non Resep

No.

Nama dagang

Bulan ke

Jumlah resep

Aturan pakai

Bentuk sediaan

April

Mei

Juni

Tablet

Sirup

1

Fituno Tablet

80

110

70

260

1 x 1 Tablet

-

2

Imboost Tablet

40

240

130

410

1 x 1 Tablet

-

3

Imboost Force Tablet

70

50

120

240

1 x 1 Tablet

-

4

Imunos Tablet

0

4

30

34

1 x 1 Tablet

-

5

Imunos Plus Tablet

0

16

4

20

1 x 1 Tablet

-

6

Stimuno Forte Kapsul

20

80

30

130

1 x 1 Kapsul

-

7

Imboost Sirup

2

4

1

7

1 x 1 Cth

-

8

Imunos Plus Sirup

0

4

1

5

1 x 1 Cth

-

Jumlah

212

508

386

1106

�

 

Berdasarkan tabel 2 pemberian resep obat Imunomodulator paling sedikit terjadi pada bulan Mei 2021 dengan jumlah 17 resep. Nama dagang yang sering diresepkan dokter adalah Fituno Tablet dan Imunos Plus Sirup berdasarkan mayoritas pasien yang sering berobat adalah kalangan dewasa. Imunos Plus Tablet mengandung Echinaceae sebanyak 500 mg serta antioksidan yang membantu fungsi imunomodulator di dalam tubuh. Dengan kombinasi tersebut Imunos Plus Tablet baik digunakan untuk pencegahan maupun penyembuhan saat sakit (L. Hanifah & Kiptiyah, 2020).

 



 

 

 

 

Gambar 1. Diagram Pola Penggunaan Resep

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2. Diagram Pola Penggunaan Non Resep

 

Data Penjualan obat Imunomodulator non resep pada periode April sampai Juni 2021 adalah sebanyak 1.106 transaksi. Dengan penjualan terbanyak terjadi pada bulan Mei 2021 yaitu 508 transaksi dan penjualan paling sedikit terjadi pada bulan April 2021 dengan jumlah 212 transaksi. Nama dagang yang sering dibeli adalah Imboost Tablet, dengan jumlah transaksi sebanyak 410 kali pada periode tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus baru virus corona (COVID-19) di Indonesia bertambah lagi sebanyak 15.308 kasus (Kemekes, 2020). Ini adalah jumlah kasus baru tertinggi dalam satu hari sejak pandemi melanda Indonesia, sehingga di tahun 2021 akibatnya sejak bulan April sampai Juni 2021 Masyarakat kota Indramayu memeli obat Imunomodulator non resep cukup banyak yaitu 212 transaksi dalam 1 bulan dan terus meningkat pada bulan berikutnya yaitu bulan Mei 2021 sebanyak 508 transaksi, kemudian di bulan Juni 2021 pemberian obat Imunomodulator melalui resep meningkat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut transaksi yang terjadi sebanyak 1.106 kali. Dikarenakan masyarakat cenderung aktif berswamedikasi dengan tenaga kesehatan yang bertugas, serta sudah meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap peningkat daya tahan tubuh.

 

 

KESIMPULAN

 

Berdasarkan hasil penelitian mengenai profil penggunaan obat imunomodulator di Apotek Kimia Farma kota Indramayu periode bulan April sampai dengan bulan Juni 2021, maka dapat di ambil kesimpulan yaitu : 1. Penggunaan obat imunomodulator di Apotek Kimia Farma kota Indramayu pola penggunaan resep yaitu 64 transaksi sedangkan pola penggunaan non resep yaitu 1.106 transaksi. 2. Penggunaan obat imunomodulator di Apotek Kimia Farma kota Indramayu adalah : a. Berdasarkan zat aktif yang banyak digunakan adalah obat yang mengandung echinacea, meniran, dan morindae. b. Berdasarkan nama dagang yang banyak digunakan adalah Imunos Plus Tablet dan Fituno Tabletc.Berdasarkan aturan pakai yang banyak digunakan adalah 1 x 1 tablet dan 2 x 2 tablet. d. Berdasarkan bentuk sediaan yang banyak digunakan adalah tablet.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abbas, A. K., Lichtman, A. H., & Pillai, S. (2014). Cellular and molecular immunology E-book. Elsevier Health Sciences.

Afidati, A. Q. (2014). Analisis Deskriptif Penelitian Menggunakan Sampel Herbal Sebagai Imunomodulator di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan RSUP Dr. Sardjito. Universitas Gadjah Mada. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/67366

Antoniusman, M. (2013). Hubungan jumlah koloni bakteri patogen udara dalam ruang dan faktor demografi terhadap kejadian gejala fisik Sick Building Syndrome (SBS) pada responden penelitian di gedung x tahun 2013.

Ernawati,� ernawati ernawati, Sulastri, S., & Zuhroh,� diah fauzia. (2021). Pemanfaatan Tanaman Herbal Sebagai Imunomodulator pada Masa Pandemi COVID-19 di Kelurahan Sukodono Kabupaten Gresik. Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH), 2(01), 34�39. https://doi.org/10.30587/ijcdh.v2i01.3091

Hanifah, E. (2011). Cara Hidup Sehat. PT Balai Pustaka (Persero).

Hanifah, L., & Kiptiyah, K. (2020). Potensi kesambi (Scheichera oleosa) sebagai kandidat imunomodulator. Prosiding Seminar Nasional Biologi, 6(1), 119�126. https://doi.org/10.24252/psb.v6i1.15659

Juli Angriyasa, I. K. (2018). Hubungan Pengetahuan Personal Hygiene Dengan Gejala Penyakit Kulit Pada Pemulung Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung Tahun 2018 Studi Dilaksanakan Di Tpa Sampah Suwung Kecamatan Denpasar Selatan. Jurusan Kesehatan Lingkungan. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/212/

Kemekes, R. (2020). Petunjuk Teknis Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19. Kemenkes RI.

Marpaung, J. (2018). Pengaruh Penggunaan Gadget dalam Kehidupan. KOPASTA: Journal of the Counseling Guidance Study Program, 5(2). https://doi.org/https://doi.org/10.33373/kop.v5i2.1521

Mustofa, A., & Suhartatik, N. (2020). Meningkatkan Imunitas Tubuh Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Di Karangtaruna Kedunggupit, Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 317�323. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3100

Nurhidayati, L. G., Alfiraza, E. N., Pramiastuti, O., & Adzillina, Q. (2021). Penyuluhan Herba Peningkat Sistem Imun Pada Masa Pandemi COVID-19. JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia, 2(2), 20�27. https://doi.org/10.36308/jabi.v2i2.344

Sari, O. P., & Widyaningsih, I. T. D. (2021). Potensi Formulasi Tradisional Rempah dan Herbal Indonesia Sebagai Imunomodulator di Masa Pandemi COVID-19. Universitas Brawijaya.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (12th, Cetaka ed.). CV Alfabeta.

Suhertini, R. (2018). Identifikasi Tanaman Obat di Kecamatan Talang Kelapa dan Pemanfaatannya Serta Sumbangsihnya Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di SMP/MTS Kelas Vii. UIN RADEN FATAH PALEMBANG.

Yasirin, A., Rahayu, S., & Junaidi, S. (2014). Latihan Senam Aerobik Dan Peningkatan Limfosit Cd4 (Kekebalan Tubuh) Pada Penderita Hiv. Journal of Sport Science and Fitness, 3(3). https://doi.org/10.15294/jssf.v2i2.2498

 

� 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).