Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Maret 2022, 2 (3), 373-378
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v2i3.356 373
Tinjuan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Rawat
Jalan di Klinik Kasih Ibu
Susi Susilawati1, Erix Gunawan2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung, Indonesia1, 2
Piksi.susi.18303386@gmail.com1, erix.gunawan@piksi.ac.id2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
29-10-2021
10-03-2022
25-03-2022
Kecepatan pelayanan di pendaftaran rawat jalan sangat berpengaruh dalam
jalannya kegiatan di pelayanan. Waktu tunggu yang digunakan pasien
untuk mendapatkan sebuah pelayanan kesehatan rawat jalan sampai ke
pemeriksaan oleh dokter. Salah satu faktor yang menyebabkan waktu
tunggu melebihi Standar Pelayanan Minimal (SPM) harus diteliti lebih
lanjut demi kenyamanan pasien saat menunggu. Lama waktu tunggu juga
menggambarkan kinerja dari petugas dengan kualitas mutu pelayanan
terhadap pasien. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan
meninjau waktu tunggu pasien di pelayanan pendaftaran rawat jalan, serta
meninjau secara langsung faktor penyebab yang mempengaruhi waktu
tunggu yang cukup lama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif dengan cara observasi. Penelitian ini
terdapat Langkah-langkah dalam mengumpulkan data dimulai dari
klasifikasi data, pengolahan data dan analisis data, kemudian membuat
kesimpulan dasn laporan. Rata-rata waktu tunggu pasien di Klinik Kasih
ibu, Cimahi selama ± 70 menit sampai pasien pulang, yang berarti sudah
melebihi Standar Pelayanan Minimal yaitu 60 menit. Berdasarkan
jumlah kunjungan pasien perhari didapati 80% pasien dengan waktu
tunggu >60 Menit dan 20% pasien dengan waktu tunggu <60 Menit. Hasil
yang sangat mempengaruhi waktu tunggu pelayanan di pendaftaran rawat
jalan yaitu dikarenakan klinik ini tidak memiliki KIB, KIUP, Buku
Register sehingga pasien yang datang baik pasien lama maupun pasien
baru petugas akan mendaftarkan ulang kembali, kurangnya pemahaman
akan waktu standar pelayanan minimal (SPM) baik petugas maupun
dokter, faktor lain juga dilihat dari sarana dan prasarana yang kurang
memadai yaitu tidak adanya ruang penyimpanan atau rak penyimpanan
berkas rekam medis.
Kata kunci: pelayanan; rawat jalan; waktu tunggu
Abstract
The speed of service in outpatient registration is very influential in the
course of activities in the service. The waiting time used by the patient to
get an outpatient health service until the examination by a doctor. One
of the factors that causes waiting times to exceed the Minimum Service
Standards (SPM) should be investigated further for the convenience of
patients while waiting. The length of waiting time also describes the
performance of the officers with the quality of service to patients. The
purpose of this study is to determine and review the waiting time of
patients in outpatient registration services, as well as to directly review
the causal factors that affect the long waiting time. This study uses a
qualitative method with a descriptive approach by means of observation.
In this study, there are steps in collecting data starting from data
classification, data processing and data analysis, then making
conclusions and reports. The average waiting time for patients at the
Kasih Ibu Clinic, Cimahi is ± 70 minutes until the patient goes home,
which means that the Minimum Service Standard is 60 minutes. Based on
the number of patient visits per day, it was found that 80% of patients
with waiting time >60 minutes and 20% of patients with waiting time <60
Susi Susilawati, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 373-378
Tinjuan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di Klinik Kasih Ibu
374
minutes. The results that greatly affect the waiting time for services at
outpatient registration are because this clinic does not have KIB, KIUP,
Register Book so that patients who come, both old patients and new
patients, will re-register, lack of understanding of the minimum service
standard time (SPM). officers and doctors, other factors are also seen
from inadequate facilities and infrastructure, namely the absence of
storage space or storage racks for medical record files.
Keywords: service; outpastient; waiting time
*Correspondence Author: Susi Susilawati
PENDAHULUAN
Klinik merupakan sebuah pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan dasar
medik. Klinik juga terdapat beberapa pelayanan antara lain pelayanan rawat jalan dan
pelayanan pada rawat inap (Nugraheni, 2018). Pelayanan ini dapat dikatakan baik apabila
memiliki kualitas mutu yang baik juga. Ciri-ciri kualitas mutu pelayanan kesehatan
ditandai dengan waktu tunggu pasien (Nuraini & Wijayanti, 2018).
Bagian pendaftaran pasien di tempat penerimaan pasien (TPP) di unit rawat jalan
menjadi tempat tujuan pertama bagi pasien saat berkunjung. Apabila terjadi permasalahan
ditempat pendaftaran maka akan memberikan dampat negatif terhadap klinik ini untuk
kedepannya (Putra & Yulia, 2021). Apabila pasien mengeluh dalam mendapatkan
pelayanan yang tidak maksimal seperti antrian yang cukup lama, maka akan
memepengaruhi ketidaknyamanan pasien saat menunggu (Yusri, 2015).
Waktu tunggu adalah salah satu indikator yang memepengaruhi kepuasan pasien
terhadap mutu pelayanan dimulai dari pendaftaran sampai ke tempat pemeriksaan dokter.
Departemen kesehatan telah menetapkan Standar Minimal Pelayanan (SPM) untuk waktu
tunggu pada pelayanan rawat jalan yaitu selama 60 menit (Depkes RI, 2007). Jika pada
waktu tunggu pasien melebihi aturan standar pelayanan minimal, perlu diteliti lebih lanjut
faktor faktor penyebab waktu tunggu pelayanan pendaftaran (Simanjuntak, 2016).
Standar pelayanan minimal merupakan layanan pendaftaran cepat jika waktu
tunggu kurang dari 10 menit, dipanggil jika waktu tunggu lama lebih dari 10 menit
(DepKes, 2006). Sebagaimana dalam penelitian (Sulistiyorini et al., 2008) Dipahami
bahwa faktor yang menyebabkan lama waktu tunggu adalah pasien lanjut usia tidak
membawa KIB, yang mempengaruhi pencarian rekam medis lama, dan rekam medis yang
tidak dapat ditemukan di rak filing/misfiling, yang mempengaruhi waktu tunggu dan waktu
layanan panjang. Temukan catatan medis lama dan rekam medis tidak ditemukan di
arsip/misfile efek pada waktu tunggu layanan panjang.
Pendaftaran adalah salah satu cara dari penerimaan pasien pada saat berkunjung
untuk berobat ke poliklinik ada sebuah pelayanan klinik (Bustani et al., 2015). Rekam
medis merupakan sebuah catatan yang berisi identitas pasien, hasil pemeriksaan pasien,
diagnosa dan semua pelayanan dan tindakan medik yang telah diberikan kepada pasien
selama pasien menjalani perawatan (Jaya & Apsari, 2018). Pelayanan rekam medis yang
bermutu tinggi terbukti dari pelayanan yang ramah, cepat dan nyaman. Klinik rawat jalan
ini akan dimulai di tempat pendaftaran pasien sampai Anda menerima rekam medis untuk
layanan perawatan kesehatan (Torry et al., 2016).
Beberapa penelitian serupa juga dilakukan (Valentina, 2018), bahwa hasil
penelitian menunjukkan 33 berkas rekam medis (34,25%) mencapai standar 10 menit, dan
48 berkas rekam medis (65,75%) tidak memenuhi standar pelayanan minimal (>10 menit),
dengan durasi rata-rata. Distribusi 12.30 menit.
Susi Susilawati, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 373-378
Tinjuan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di Klinik Kasih Ibu
375
Adapun dalam penelitian Telah diketahui dengan baik bahwa faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap waktu tunggu yang lama, yaitu pasien lanjut usia tanpa KIA,
berpengaruh. (Ritonga & Wannara, 2020) melakukan penelitian di RSUD Tugurejo
Semarang tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pendaftaran
rawat jalan, berdasarkan hasil perhitungan rata-rata waktu tunggu adalah 6 menit 33 detik
untuk pasien baru dan 7 menit 2 detik untuk pasien lama. Sebanyak 18 staf memiliki 33,3%
lulusan diploma rekam medis mencari rekam medis lama dan rekam medis tidak
ditemukan di rak arsip/salah arsip, berdampak pada waktu tunggu pelayanan yang lama.
Sarana dan prasarana, yaitu tidak ada speaker. Sumber daya material, yaitu tanpa KIUP dan
register. Petugas tidak melakukan proses penyerahan rekam medis pasien baru yang dibawa
ke poliklinik. dapat dipahami bahwa 36,4% dari 100 pasien tidak membawa kartu indeks
untuk pengobatan.
Selanjutnya penelitian (Soebarto & Ness, 2011) menunjukkan bahwa faktor yang
sangat mempengaruhi waktu tunggu pelayanan rekam medis adalah pengambilan berkas
yang tersimpan pada saat pendaftaran rawat jalan di RS Datu Sanggul Rantau. Sumber daya
manusia adalah pendidikan dan sumber daya material adalah bahan atau fasilitas. Waktu
tunggu rata-rata adalah 7 menit 27 detik untuk pasien baru dan 14 menit 16 detik untuk
pasien yang lebih lama.
Klinik kasih ibu yang berlokasi di jalan kolonel masturi No.126, Citeureup, Kota
Cimahi merupakan sebuah klinik yang buka selama 24 jam dan menyediakan pelayanan
rawat jalan maupun pelayanan rawat inap. Permasalahan yang terdapat di klinik ini yaitu
pada saat pasien menunggu antrian pendaftaran mengalami antrian yang cukup lama
sehingga waktu tunggu pasien terbilang lama. Terdapat beberapa faktor juga yang
menyebabkan waktu tunggu di klinik ini lumayan lama. Dalam sehari pasien yang datang
berkunjung ke klinik ini terdapat ±25-40 pasien/hari.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan meninjau waktu tunggu
pasien di pelayanan pendaftaran rawat jalan, serta meninjau secara langsung faktor
penyebab yang mempengaruhi waktu tunggu yang cukup lama (Silitonga, 2016).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif (Sugiyono, 2018).
Penelitian ini terdiri dari langkah-langkah yang dimulai dengan klasifikasi data,
pengolahan data dan analisis data untuk mengumpulkan data, dilanjutkan dengan penarikan
kesimpulan dan pelaporan. Pengumpulan datanya mengadopsi teknologi observasi yaitu
observasi langsung dalam proses penerimaan pasien baru dan lama di poliklinik rawat
jalan, kemudian menggunakan teknologi analisis kualitatif untuk menganalisis waktu
tunggu pasien di klinik kasih ibu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kunjungan Rawat Jalan
Klinik kasih ibu ini melayani selama 24 jam. Pada shift pagi dan sore untuk
melayani pasien rawat jalan, untuk pasien rawat inap melayani selama 24 jam. Berdasarkan
observasi rata-rata angka kunjungan pasien rawat jalan sebanyak ±25-40 pasien/hari.
Waktu Tunggu Pelayanan Pasien
Tabel 1. Frekuensi Waktu Tunggu Pasien Rawat Jalan
Lama Waktu Tunggu Pasien Baru
Frekuensi
Persentase (%)
Susi Susilawati, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 373-378
Tinjuan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di Klinik Kasih Ibu
376
>60 Menit
20
80
<60 Menit
5
20
Total
25
100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 25 pasien yang diambil dalam 1 hari
diperoleh rata-rata waktu tunggu pasien rawat jalan sebanyak 80% pasien dengan waktu
tunggu >60 menit dan 20% pasien dengan waktu tunggu <60 menit. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa waktu tunggu pasien pada indikator standar pelayanan minimal rawat
jalan dimulai dari pasien datang mendaftar sampai pasien diperiksa oleh dokter yaitu 60
menit. Hasilnya sebagian besar rata-rata waktu tunggu pada pasien yaitu >60 menit yang
merupakan kategori waktu tunggu yang cukup lama.
Dari jumlah banyaknya pengunjung yang ditemukan bahwa pada saat pasien baru
ini mendaftar tidak dibuatkan kartu identitas berobat (KIB) sehingga pada saat pasien lama
berkunjung kembali untuk berobat terjadi waktu tunggu yang cukup lama. Situasi ini
merupakan penyebab terjadinya waktu tunggu yang lumayan lama karena petugas kembali
mewawancarai pasien dengan menanyakan identitas pasien kembali untuk didaftarkan
ulang. Berdasarkan hasil penelitian di bagian pedaftaran klinik kasih ibu pasien
memerlukan waktu tunggu dimulai dari pasien datang ke pendaftaran sampai mendapatkan
rekam medis dari petugas membutuhkan waktu ±20 menit, sedangkan departemen
kesehatan menetapkan standar pelayanan minimal (SPM) wakt penyediaan berkas rekam
medis pada pelayanan rawat jalan yaitu ±10 menit. Pada saat dokter memeriksa pasien
terjadi waktu tunggu yang cukup lama karena dokter menanyakan secara detail, sehingga
total waktu tunggu setiap orang pasien dari awal datang sampai dengan pulang bisa
mencapai ±70 menit.
Kegiatan di Tempat Penerimaan Pasien
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, bahwa kegiatan yang dilakukan
pada saat penerimaan pasien untuk rawat jalan baru yaitu : wawancara identitas pasien,
mengisi biodata pasien pada buku pendaftaran, menyiapkan formulir untuk pasien baru,
sedangkan untuk rawat jalan pasien lama kegiatan pada saat penerimaan yaitu :
mewawancarai kembali pasien, mengisi ulang Kembali di buku pendaftaran dan
menyiapkan formulir baru. Pasien baru maupun pasien lama sama-sama tidak memiliki
KIB, sehingga petugas harus mengisi Kembali identitas pasien,
Klinik ini juga melayani berbagai jenis pelayanan di antaranya :
1. Suntik Saraf
2. Suntik Vitamin C
3. Suntik Keloid
4. KB
5. USG Kandungan dan Penyakit Dalam
6. Cek Laboratorium
7. Khitan/Sunat
8. Rapid Test Antigen
Tabel 2. Sumber Daya Matherial
Keterangan
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Susi Susilawati, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 373-378
Tinjuan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di Klinik Kasih Ibu
377
Tidak Ada
Ketersediaan sumber daya material tersebut meliputi bahan, formulir, dan
dokumentasi untuk membantu pelaksanaan rekam medis rawat jalan. Berdasarkan sumber
daya material tersebut ditemukan bahwa KIB, KIUP, Buku Register, Map Rekam Medis,
Dokumen Rekam Medis tidak terdapat pada pelayanan rawat jalan.
Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Pelayanan
Berdasarkan dari pengamatan secara langsung di tempat penerimaan pasien rawat
jalan (TPPRJ) faktor yang menjadi penyebab terhambatnya pelayanan di TPPRJ adalah:
1) Tidak terdapat Nomor Antrian, KIB, KIUP, Buku Register, Map Rekam Medis,
Dokumen Rekam Medis Pasien Lama. Hal ini memicu pada waktu tunggu pelayanan
karena pada saat pasien datang petugas klinik harus mendata ulang pasien dan harus
menyiapkan kembali formulir untuk pasien. Tidak adanya kartu identitas berobat
pasien sehingga pasien baru dan pasien lama sama-sama mengalami waktu tunggu
yang cukup lama.
2) Kurangnya tempat untuk penyimpanan berkas-berkas pasien. Klinik ini tidak terdapat
ruangan atau rak penyimpanan khusus untuk dokumen rekam medis pasien, pada saat
pasien data berobat petugas hanya menyiapkan formulir saja, sehingga pada saat pasien
lama berkunjung Kembali petugas membuatkan formulir baru.
3) Kurangnya sosialisasi antara petugas dan dokter akan pentingnya mempertimbangkan
standar pelayanan minimal sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) agar tidak
terjadi pelayanan yang lama, karena akan mempengaruhi kenyamanan pasien. Petugas
pada bagian pendaftaran tidak kurang memahami standar minimal pelayanan,
sedangkan dokter memiliki 2 klinik yang dipegang menjadikan waktu tunggu pasien
untuk diperiksa cukup lumayan lama.
Minimnya petugas Pendaftaran Pasien (TPP), pelayanan yang diberikan tidak
seefisien dan seefisien mungkin dan kualitas pelayanan terpengaruh dari waktu ke waktu.
Petugas pendaftaran hanya 1 orang saja, jadi pada saat kunjungan pasien penuh, pasien
harus mengantri giliran satu persatu.
KESIMPULAN
Berdasarkan jumlah kunjungan pasien perhari didapati 80% pasien dengan waktu
tunggu >60 Menit dan 20% pasien dengan waktu tunggu <60 Menit. Hasil yang sangat
mempengaruhi waktu tunggu pelayanan di pendaftaran rawat jalan yaitu dikarenakan klinik
ini tidak memiliki KIB, KIUP, Buku Register sehingga pasien yang datang baik pasien
lama maupun pasien baru petugas akan mendaftarkan ulang kembali, kurangnya
pemahaman akan waktu standar pelayanan minimal (SPM) baik petugas maupun dokter ,
faktor lain juga dilihat dari sarana dan prasarana yang kurang memadai yaitu tidak adanya
ruang penyimpanan atau rak penyimpanan berkas rekam medis. Faktor-faktor tersebut lah
yang menjadikan waktu tunggu pelayanan di klinik ini sangat lama.
BIBLIOGRAFI
Bustani, N. M., Rattu, A. J., & Saerang, J. S. M. (2015). Analisis Lama Waktu Tunggu
Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi
Sulawesi Utara. Jurnal E-Biomedik, 3(3).
https://doi.org/10.35790/ebm.3.3.2015.10456
DepKes, R. I. (2006). Petunjuk Teknis Peyelenggaraan Rekam Medis, Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik. Jakarta: DepKes RI.
Susi Susilawati, Erix Gunawan /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 373-378
Tinjuan Faktor Penyebab Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan di Klinik Kasih Ibu
378
Depkes RI. (2007). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI.
Jaya, M. K. A., & Apsari, D. P. (2018). Gambaran Waktu Tunggu Dan Identifikasi Faktor
Yang Mempengaruhi Lama Waktu Tunggu Pelayanan Obat Atas Resep Dokter Di
Puskesmas Kota Denpasar. Jurnal Ilmiah Medicamento, 4(2), 9499.
https://doi.org/10.36733/medicamento.v4i2.861
Nugraheni, R. (2018). Gambaran waktu tunggu pasien dan mutu pelayanan rawat jalan di
Poli Umum UPTD Puskesmas Pesantren 1 Kota Kediri tahun 2017. Jurnal Wiyata:
Penelitian Sains Dan Kesehatan, 4(2), 165172.
Nuraini, N., & Wijayanti, R. A. (2018). Optimalisasi Waktu Tunggu Rawat Jalan Dengan
Metode Lean Healthcare Di Klinik Pratama. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia, 6(1), 31. https://doi.org/10.33560/.v6i1.182
Putra, R. M., & Yulia, Y. (2021). Tinjauan waktu tunggu pelayanan rawat jalan di
beberapa fasilitas kesehatan. 2(2), 351356.
Ritonga, Z. A., & Wannara, A. J. (2020). Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Waktu
Penyediaan Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Madani Tahun 2019.
Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(1), 8597.
https://doi.org/10.52943/jipiki.v5i1.341
Silitonga, T. M. (2016). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Lama Waktu Tunggu
Rawat Jalan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam Tahun 2016. Jurnal Skripsi, 4(2),
161172. http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v4i2.2568
Simanjuntak, M. (2016). Tinjauan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendaftaran
Rawat Jalan Di RSUD.Dr.R.M. DJOELHAM BINJAI. Ilmiah Perekam Dan
Informasi Kesehatan Imelda, 1(1), 2128.
Soebarto, V., & Ness, D. (2011). Rethinking the adoption of green building rating systems
in developing countries. Journal of Architecture&ENVIRONMENT, 10(1), 105120.
https://doi.org/10.12962/j2355262x.v10i1.a523
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Sulistiyorini, C., Lestari, T., & Rohmadi, R. M. D. (2008). Tinjauan Faktor Penyebab
Waktu Tunggu Pelayanan Pendaftaran Pasien Umum Rawat Jalan Di Rumah Sakit
Umum Daerah Sragen. Rekam Medis, 2(1).
https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/view/29
Torry, Koeswo, M., & Sujianto. (2016). Faktor yang Mempengaruhi Waktu Tunggu
Pelayanan Kesehatan kaitannya dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Klinik
penyakit dalam RSUD Dr . Iskak Tulungagung Factors Influencing Service Waiting
Times in Relation to Internist Clinic Outpatient s Satisfaction. 29(3), 252257.
http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb.2016.029.03.3
Valentina, V. (2018). Tinjauan Lama Waktu Pendistribusian Rekam Medis Pada Pasien
Rawat Jalan Di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016. Jurnal Ilmiah
Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda, 2(1), 251257.
www.neliti.com/publications/299178/tinjauan-lama-waktu-pendistribusian-rekam-
medis-pada-pasien-rawat-jalan-di-rsu-i#id-section-content
Yusri, M. (2015). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Waktu Tunggu Pemeriksaan
Foto Toraks Pasien Rawat Jalan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Dr . Mohammad
Hoesin Palembang Tahun 2015. 2, 6471. http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v2i1.2189
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).