Dhiana Gustiarni R, Erly Raga /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 358-364
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate dengan Gold Standard
Hematology Analyzer
360
perbedaan yang signifikan. Terjadi selisih hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit
dengan cara rees ecker dan amonium oxalate hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti
larutan rees ecker, eritrosit tidak dilisiskan sehingga trombosit tertutup oleh eritrosit
menyebabkan trombosit sulit terhitung.
Beberapa hal yang menyebabkan jumlah trombosit seseorang menurun
(trombositopenia), yaitu: anemia aplastik, kerusakan hati atau sirosis, penyakit ITP
(Idiopathic Trombocytopenic Purpura), kekurangan zat besi dan asam folat, infeksi; sepsis
dan demam berdarah, leukemia, gangguan autoimun dll. Sedangkan hal-hal yang
menyebabkan trombosit tinggi (trombositosis), yaitu: kelainan darah (anemia hemolitik,
polisitemia vera), infeksi; tuberkulosis, leukemia, efek samping pengobatan pil KB
(Mexitalia et al., 2017). Dengan demikian pemeriksaan trombosit mempunyai peran yang
sangat penting untuk menegakkan diagnosa penyakit yang diderita oleh seseorang. Jumlah
trombosit normal dalam tubuh seseorang yaitu 150.000-440.000 per mikroliter darah.
Apabila jumlah trombosit dibawah 150.000 disebut trombositopenia dan jika melebihi
440.000 maka disebut trombositosis (Adhiyani & Sulasmi, 2015).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan hitung jumlah trombosit
menggunakan larutan rees ecker dan larutan amonium oxalate dengan hematologi analyzer,
dimana hasil pemeriksaan trombosit dengan menggunakan amonium oxalate memiliki hasil
yang lebih mendekati dengan hasil pemeriksaan trombosit dengan alat automatik yaitu
hematology analyzer.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan menggunakan pipet thoma dengan beberapa sampel
pasien EDTA di Rumah Sakit Advent Bandung untuk melihat perbandingan hasil
pemeriksaan trombosit menggunakan rees ecker dan amonium oxalate dengan standar
emas hematology analyzer. Penelitian ini dilakukan di laboratorium hematologi Rumah
Sakit Advent Bandung pada bulan September 2021.
Pemeriksaan jumlah trombosit dengan larutan
Hisap larutan amonium oxalate dengan pipet eritrosit sampai garis tanda “1” dan
dibuang kembali cairantersebut. Hisap darah sampai tanda ”0.5”dan cairan amonium
oxalate sampai “101”, homogenkan selama 3 menit. Isi kamar hitung denganhati-hati.
Biarkan kamar hitung yang telah di isi dalam posisi datar dalam cawan petri yang tertutup
selama 10 menit agar trombositmengendap. Hitung semua trombosit dalam seluruh bidang
besar ditengah-tengah (1mm) menggunakan lensa objektifbesar. Jumlah trombosit yang
didapatkan dikalikan 2000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah (Rahayu, 2016)
Pemeriksaan jumlah trombosit dengan Rees Ecker
Hisap larutan amonium oxalate dengan pipet eritrosit sampai garis tanda “1” dan
dibuang kembali cairantersebut. Hisap darah sampai tanda ”0.5”dan cairan amonium
oxalate sampai “101”, homogenkan selama 3 menit. Isi kamar hitung denganhati-hati.
Biarkan kamar hitung yang telah di isi dalam posisi datar dalam cawan petri yang tertutup
selama 10 menit agar trombositmengendap. Hitung semua trombosit dalam seluruh bidang
besar ditengah-tengah (1mm2) menggunakan lensa objektifbesar. Jumlah trombosit yang
didapatkan dikalikan 2000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah (Sari, 2018).
Pemeriksaan jumlah trombosit dengan Alat Hematology Analyzer
Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer, metode pengukuran (metri)
jumlah dan sifat-sifat sel (cyto), dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit.
Adapun prosedur untuk melakukan pemeriksaan trombosit menggunakan alat hematology
analyzer dengan cara menguhubungkan kabel power, nyalakan saklar (on/off) yang terletak
di sisi kanan atas dari alat. Hematology analyzer akan melakukan self check kemudian back
groundcheck. Setelah dalam keadaan siap maka sampel yang telah disiapkan, pastikan