Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Bulan 2022, 2 (3), 358-364
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v2i3.351 358
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium
Oxalate dengan Gold Standard Hematology Analyzer
Dhiana Gustiarni Ramadhani1, Erly Raga2
Politeknik Piksi Ganesha Bandung1, 2
dhianagustiarnir@gmail.com1, raga_early@yahoo.com2
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
30-09-2021
18-03-2022
25-03-2022
Di beberapa laboratorium klinik, terutama pada laboratorium di puskesmas
maupun di klinik- klinik kecil diluar kota besar, metode hitung trombosit
secara manual masih banyak digunakan, pada laboratorium menengah
hingga utama, metode manual telah banyak ditinggalkan dan berganti
metode automatik, ini disebabkan pasien di laboratorium menengah
cenderung lebih banyak dibandingkan dengan laboratorium puskesmas
sehingga petugas laboratorium puskesmas lebih memilih menggunakan
metode hitung trombosit secara manual. Tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan hasil pemeriksaan
trombosit cara rees ecker dan amonium oxalate dengan gold standard
hematology analyzer, dari kedua metode tersebut mana yang hasilnya
paling mendekati dengan hematolgy analyzer. Sehingga bisa menjadi
acuan bagi tenaga kesehatan maupun puskesmas itu sendiri untuk memilih
metode pemeriksaan manual mana yang lebih baik yaitu yang hasilnya
lebih mendekati dengan hasil dari gold standard hematologi analyzer. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah comparative research yaitu
membandingkan perbedaan nilai atau data variabel satu dengan yang lain.
Berdasarkan hasil pemeriksaan trombosit secara manual dengan
menggunakan amonium oxalate memiliki hasil yang lebih mendekati hasil
pemeriksaan trombosit secara automatik yaitu gold standard hematology
analyzer, dengan demikian pemeriksaan trombosit secara manual dengan
amonium oxalate bisa menjadi pilihan bagi klinik-klinik kecil.
Kata kunci: hitung jumlah trombosit; metode pemeriksaan; rees ecker
dan amonium oxalate
Abstract
In some clinical laboratories, especially in laboratories at health center
and in small clinics outside big cities, the manual method of counting
platelets is still widely used, in medium to major laboratories, manual
methods have been abandoned and have changed to automatic methods,
this is due to patients in the laboratory. Medium-sized hospitals tend to
be more than health center laboratories so that health center laboratory
workers prefer to use the manual platelet count method. The purpose of
this study was to find out how far the results of the rees ecker and
amonium oxalate examination of platelets differ from the gold standard
hematology analyzer, which of the two methods is closest to the
hematology analyzer. So that it can be a reference for health workers and
the health center themselves to choose which manual examination
method is better, i.e. the results are closer to the results of the gold
standard hematology analyzer. The type of research conducted is
comparative research, which is comparing the differences in the value or
data of one variable with another. Based on the results of manual platelet
examination using amonium oxalate, the results are closer to the results
of automatic platelet examination, namely the gold standard hematology
analyzer, thus manual platelet examination with amonium oxalate can be
an option for smallclinics.
Dhiana Gustiarni R, Erly Raga /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 358-364
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate dengan Gold Standard
Hematology Analyzer
359
Keywords: calculate the number of platelets; the method ofexamination;
rees ecker and amonium oxalate
*Correspondence: Erly Raga
PENDAHULUAN
Pemeriksaan laboratorium khususnya hematologi banyak diminta para dokter
untuk membantu menegakkan diagnosis oleh karena itu pemeriksaan laboratorium harus
dilakukan dengan baik menurut prosedur yang telah ada sehingga didapatkan hasil yang
teliti, tepat, cepat dan dapat dipercaya. Parameter hematologi diantaranya adalah
pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan leukosit, pemeriksaan eritrosit dan pemeriksaan
trombosit (Pangestu, 2019).
Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat dipakai
sebagai penunjang diagnosis yang tepat dibutuhkan hasil yang teliti, akurat dan cepat.
Pemeriksaan hitung jumlah trombosit merupakan pemeriksaan yang sangat penting dan
untuk menunjang diagnose gangguan perdarahan (Andika, 2018). Fungsi vena harushati-
hati tanpa menimbulkan trauma dan darah yang sudah dicampur dengan antikoagulan.
Hindari pengocokan berlebihan karena akan menyebabkan perlekatan-perlekatan trombosit
sehingga hasil perhitungan tidak tepat (Praptomo, 2018).
Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah.Trombosit dalam
keadaan normal bersirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah (Khasanah, 2016).
Namun, dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh, trombosit tertarik ke
daerah tersebut sebagai respon terhadap kolagen yang terpajan di lapisan sub endotel
pembuluh (Sugiarti, 2017). Trombosit melekat ke permukaan yang rusak dan
mengeluarkan beberapa zat (termasuk serotonin dan histamin) yang menyebabkan
vasokontriksi pembuluh (Hidayah, 2020).
Terdapat beberapa metode pemeriksaan hitung jumlah trombosit, diantaranya
adalah menggunakan cara manual dan automatik, cara manual antara lain cara langsung
dan tak langsung, cara langsung dengan menggunakan bilik hitung dan cara tidak langsung
menggunakan sediaan darah apus, sedangkan cara automatik menggunakan alat hematologi
analyzer, cara automatik lebih praktis dan didapatkan keakuratan hasil, tetapi pemeriksaan
trombosit secara manual maih menjadi rujukan terutama untuk laboratorium yang tidak
memiliki akses sumber daya listrik, serta memiliki keterbatasan dana terkait pembelian alat
hematology analyzer yang cukup mahal (Putri, 2018).
Pada umumnya setiap laboratorium sudah menggunakan pengenceran dan alat
automatik untuk mengukur jumlah sel darah yang pastinya mempunyai tingkat akurasi
yang tinggi dan waktu yang singkat. Namun sebagian laboratorium masih mengandalkan
alat manual (bilik hitung ; Improved Neubauer) untuk menghitung jumlah sel darah
(Kustiningsih et al., 2016).
Pada beberapa layanan kesehatan masih banyak ditemukan pemeriksaan trombosit
menggunakan cara manual, terutama pemeriksaan trombosit dengan menggunakan larutan
amonium oxalate dan pemeriksaan trombosit dengan menggunakan larutan rees ecker,
masing masing layanan kesehatan menyatakan keunggulan dari masing masing reagen
tersebut, hal ini yang menjadi alasan penelitian ini dilakukan, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate
dengan Gold Standard Hematology Analyzer.
Pemeriksaan hitung jumlah trombosit merupakan pemeriksaan yang sangat penting
dan untuk menunjang diagnosa pengenceran darah (Kuman, 2019). Penelitian
menggunakan larutan amonium oksalat 1% dan hasil yang diperoleh tidak terdapat
Dhiana Gustiarni R, Erly Raga /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 358-364
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate dengan Gold Standard
Hematology Analyzer
360
perbedaan yang signifikan. Terjadi selisih hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit
dengan cara rees ecker dan amonium oxalate hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti
larutan rees ecker, eritrosit tidak dilisiskan sehingga trombosit tertutup oleh eritrosit
menyebabkan trombosit sulit terhitung.
Beberapa hal yang menyebabkan jumlah trombosit seseorang menurun
(trombositopenia), yaitu: anemia aplastik, kerusakan hati atau sirosis, penyakit ITP
(Idiopathic Trombocytopenic Purpura), kekurangan zat besi dan asam folat, infeksi; sepsis
dan demam berdarah, leukemia, gangguan autoimun dll. Sedangkan hal-hal yang
menyebabkan trombosit tinggi (trombositosis), yaitu: kelainan darah (anemia hemolitik,
polisitemia vera), infeksi; tuberkulosis, leukemia, efek samping pengobatan pil KB
(Mexitalia et al., 2017). Dengan demikian pemeriksaan trombosit mempunyai peran yang
sangat penting untuk menegakkan diagnosa penyakit yang diderita oleh seseorang. Jumlah
trombosit normal dalam tubuh seseorang yaitu 150.000-440.000 per mikroliter darah.
Apabila jumlah trombosit dibawah 150.000 disebut trombositopenia dan jika melebihi
440.000 maka disebut trombositosis (Adhiyani & Sulasmi, 2015).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan hitung jumlah trombosit
menggunakan larutan rees ecker dan larutan amonium oxalate dengan hematologi analyzer,
dimana hasil pemeriksaan trombosit dengan menggunakan amonium oxalate memiliki hasil
yang lebih mendekati dengan hasil pemeriksaan trombosit dengan alat automatik yaitu
hematology analyzer.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan menggunakan pipet thoma dengan beberapa sampel
pasien EDTA di Rumah Sakit Advent Bandung untuk melihat perbandingan hasil
pemeriksaan trombosit menggunakan rees ecker dan amonium oxalate dengan standar
emas hematology analyzer. Penelitian ini dilakukan di laboratorium hematologi Rumah
Sakit Advent Bandung pada bulan September 2021.
Pemeriksaan jumlah trombosit dengan larutan
Hisap larutan amonium oxalate dengan pipet eritrosit sampai garis tanda “1” dan
dibuang kembali cairantersebut. Hisap darah sampai tanda ”0.5”dan cairan amonium
oxalate sampai “101”, homogenkan selama 3 menit. Isi kamar hitung denganhati-hati.
Biarkan kamar hitung yang telah di isi dalam posisi datar dalam cawan petri yang tertutup
selama 10 menit agar trombositmengendap. Hitung semua trombosit dalam seluruh bidang
besar ditengah-tengah (1mm) menggunakan lensa objektifbesar. Jumlah trombosit yang
didapatkan dikalikan 2000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah (Rahayu, 2016)
Pemeriksaan jumlah trombosit dengan Rees Ecker
Hisap larutan amonium oxalate dengan pipet eritrosit sampai garis tanda “1” dan
dibuang kembali cairantersebut. Hisap darah sampai tanda ”0.5”dan cairan amonium
oxalate sampai “101”, homogenkan selama 3 menit. Isi kamar hitung denganhati-hati.
Biarkan kamar hitung yang telah di isi dalam posisi datar dalam cawan petri yang tertutup
selama 10 menit agar trombositmengendap. Hitung semua trombosit dalam seluruh bidang
besar ditengah-tengah (1mm2) menggunakan lensa objektifbesar. Jumlah trombosit yang
didapatkan dikalikan 2000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah (Sari, 2018).
Pemeriksaan jumlah trombosit dengan Alat Hematology Analyzer
Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer, metode pengukuran (metri)
jumlah dan sifat-sifat sel (cyto), dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit.
Adapun prosedur untuk melakukan pemeriksaan trombosit menggunakan alat hematology
analyzer dengan cara menguhubungkan kabel power, nyalakan saklar (on/off) yang terletak
di sisi kanan atas dari alat. Hematology analyzer akan melakukan self check kemudian back
groundcheck. Setelah dalam keadaan siap maka sampel yang telah disiapkan, pastikan
Dhiana Gustiarni R, Erly Raga /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 358-364
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate dengan Gold Standard
Hematology Analyzer
361
sampel telah homogen dengan antikoagulan, tekan tombol “whole blood” yang tertera pada
layar, kemudian tekan tombol “ID” untuk memasukkan nomor sampel, kemudian tekan
“enter”. Berikutnya tekan pada bagian atas dari tempt sampel berwarna ungu yang berfungsi
untuk membuka dan meletakkan sampel pada adaptor, tutup tempat sampel, tekan tombol
“RUN”. Hasil automoatik muncul pada layar, lalu catat hasilpemeriksaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang diperoleh dengan menngunakan metode rees ecker dan
amonium oxalate kemudian dibandingkan dengan metode hematology analyzer didapati
perbedaan yang cukup jauh,namun yang paling mendekati dengan hasil pemeriksaan
trombosit yang menggunakan hematologi analyzer yaitu hasil dari amonium oxalate, dari
30 sampel pasien di Rumah Sakit Advent Bandung yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Trombosit Cara Ress Ecker, Amonium Oxalate, dan
Hematology Analyzer
Sampel
Hasil
Selisih
Gold
Standard
Hematologi
analyzer
Rees
Ecker
Amonium
Oxalate
Rees
Ecker
Amonium
Oxalate
Rees
Ecker
Ammoni
um
Oxalate
1
450,000.00
290,000.00
336,000.00
160,000.00
114,000.00
35.6%
25.3%
2
297,000.00
225,000.00
289,000.00
72,000.00
8,000.00
24.2%
2.7%
3
265,000.00
218,000.00
257,000.00
47,000.00
8,000.00
17.7%
3.0%
4
240,000.00
207,000.00
218,000.00
33,000.00
22,000.00
13.8%
9.2%
5
168,000.00
138,000.00
159,000.00
30,000.00
9,000.00
17.9%
5.4%
6
124,000.00
101,000.00
121,000.00
23,000.00
3,000.00
18.5%
2.4%
7
484,000.00
301,000.00
450,000.00
183,000.00
34,000.00
37.8%
7.0%
8
378,000.00
297,000.00
341,000.00
81,000.00
37,000.00
21.4%
9.8%
9
353,000.00
284,000.00
307,000.00
69,000.00
46,000.00
19.5%
13.0%
10
382,000.00
290,000.00
318,000.00
92,000.00
64,000.00
24.1%
16.8%
11
291,000.00
201,000.00
256,000.00
90,000.00
35,000.00
30.9%
12.0%
12
168,000.00
140,000.00
156,000.00
28,000.00
12,000.00
16.7%
7.1%
13
452,000.00
295,000.00
390,000.00
157,000.00
62,000.00
34.7%
13.7%
14
118,000.00
90,000.00
115,000.00
28,000.00
3,000.00
23.7%
2.5%
15
326,000.00
225,000.00
298,000.00
101,000.00
28,000.00
31.0%
8.6%
16
312,000.00
210,000.00
287,000.00
102,000.00
25,000.00
32.7%
8.0%
17
288,000.00
196,000.00
211,000.00
92,000.00
77,000.00
31.9%
26.7%
18
39,000.00
21,000.00
32,000.00
18,000.00
7,000.00
46.2%
17.9%
19
92,000.00
61,000.00
79,000.00
31,000.00
13,000.00
33.7%
14.1%
20
74,000.00
51,000.00
65,000.00
23,000.00
9,000.00
31.1%
12.2%
21
102,000.00
78,000.00
89,000.00
24,000.00
13,000.00
23.5%
12.7%
22
143,000.00
87,000.00
95,000.00
56,000.00
48,000.00
39.2%
33.6%
23
178,000.00
85,000.00
160,000.00
93,000.00
18,000.00
52.2%
10.1%
24
304,000.00
176,000.00
279,000.00
128,000.00
25,000.00
42.1%
8.2%
25
295,000.00
102,000.00
256,000.00
193,000.00
39,000.00
65.4%
13.2%
26
124,000.00
71,000.00
92,000.00
53,000.00
32,000.00
42.7%
25.8%
27
223,000.00
110,000.00
187,000.00
113,000.00
36,000.00
50.7%
16.1%
28
480,000.00
298,000.00
420,000.00
182,000.00
60,000.00
37.9%
12.5%
29
161,000.00
93,000.00
116,000.00
68,000.00
45,000.00
42.2%
28.0%
30
73,000.00
51,000.00
68,000.00
22,000.00
5,000.00
30.1%
6.8%
Dhiana Gustiarni R, Erly Raga /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 358-364
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate dengan Gold Standard
Hematology Analyzer
362
Sumber : hasil pengolahan data primer
Statisik t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
Gold Standard
Hematologi analyzer
Amonium Oxalate
Mean
249466
212500
Variance
164927
124952
Observations
30
30
Pooled Variance
Hypothesized Mean Difference
144940
0
Gold Standard
Hematologi analyzer
Rees Ecker
Mean
249466
167300
Variance
164927
82173
Observations
30
30
Pooled Variance
Hypothesized Mean Difference
123550
0
Sesuai Tabel 1 yaitu uji T menunjukan bahwa nilai signifikansi masing-masing
dengan mempunyai nilai Pooled Variance amonium oxalate 144940 sedangkan rees eecker
123550. Perbedaan hasil test amonium oxalate dan rees ecker dengan hematology analyzer
yaitu mempunyai hasil yang menunjukan nilai terdekat dengan hematology analyzer
dengan hasil amonium oxalate 212500 > 167300 hasil dari rees ecker, Dari hasil uji T di
dapat nilai hematologi anayzer yaitu 249466 lebih mendekati kepada nilai amonium oxalate
yaitu 212500 di banding hasil rees ecker 167300
Berdasarkan data dari tabel di atas sampel-sampel tersebut didapatkan hasil yang
berbeda- beda, diperoleh hasil terendah sampai yang tertinggi. Sebagai salah satu contoh
hasil pemeriksaan trombosit dengan cara manual yang di peroleh dari sample 1 yaitu
290.000 dan data primer. 336.000 yang berarti “normal’ sedangkan dengan hematology
analyzer 450.000 yang berarti “trombositosis’, dimana nilai rujukan trombosit yaitu,
150.000-440.000. Adapun nilai hasil yang paling mendekati hematology analyzer yaitu dari
hasil pemeriksaan dengan menggunakan amonium oxalate.
Tabel 2.Hasil analisis deskriptif hitung jumlah trombosit berdasarkan pemeriksaan
Metode
Pemeriksaan
N
Jumlah minimum
Jumlah
Maksimum
Rata-rata
Hematology
Analyzer
30
39,000.00
484,000.00
246,000.00
Rees Ecker
30
21,000.00
301,000.00
166,000.00
Amonium Oxalate
30
32,000.00
450,000.00
193,000.00
Sebagaimana pada tabel 2 penelitian dilakukan menggunakan pipet thoma terhadap
30 sampel pasien di Rumah Sakit Advent Bandung untuk melihat perbandingan hasil
pemeriksaan trombosit menggunakan rees ecker dan amonium oxalate dengan gold standar
hematology analyzer.
Oleh karena itu berdasarkan selisih hasil penelitian yang telah dilakukan didapati
bahwa pemeriksaan trombosit secara manual dengan menggunakan rees ecker dan
amonium oxalate kemudian dibandingkan dengan hasil pemeriksaan trombosit
menggunakan alat automatik hematology analyzer, didapati pemeriksaan trombosit
Dhiana Gustiarni R, Erly Raga /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 358-364
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate dengan Gold Standard
Hematology Analyzer
363
menggunakan amonium oxalate memiliki hasil yang paling mendekati dengan hasil
pemeriksaan trombosit menggunakan alat automatik hematologyanalyzer.
Dari hasil uji T diperoleh nilai amonium oxalate yaitu 212500 mendekati hasil dari
hematologi anayzer yaitu 249466, dibanding hasil rees ecker yaitu 167300. Pemeriksaan
trombosit menggunakan amonium oxalate memiliki harga yang lebih murah, sehingga bisa
menjadi pilihan untuk melakukan pemeriksaan trombosit secara manual bagi laboratorium
di puskesmas daerah atau klinik-klinik kecil yang memiliki keterbatasan biaya dan tidak
memiliki akses terhadap aliran listrik. Pemeriksaan menggunakan amonium oxalate
memerlukan ketelitian yang ekstra dalam menghitung jumlah trombosit, serta setiap
peralatan yang akan digunakan misalnya bilik hitung harus benar-benar bersih dari lemak,
debu dan kotoran lainnya (Wati, 2018).
Penelitian ini dilakukan dengan metode rees ecker, amonium oxalat, dan
hematology analyzer. Tiga metode yang digunakan tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan masing- masing. Hematology analyzer, memiliki keakuratan hasil yang lebih
tinggi dibanding amonium oxalat dan rees ecker, lebih menghemat waktu jika melakukan
pemeriksaan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan kelemahannya tidak bisa menghitung
trombosit yang besar (giant trombosit) dan beberapa trombosit yang menggumpal
menyebabkan jumlah trombosit menjadi lebih sedikit .
Rees ecker dapat digunakan untuk pemeriksaan trombosit dan eritrosit sekaligus
sehingga lebih efisien, eritrosit yang diperiksa lebih mudah diamati karena terwarnai
dengan baik. Untuk kelemahannya sendiri rees ecker memiliki harga yang lebih mahal
dibanding pengencer yang lain, dan dengan pengenceran kecil eritrosit menumpuk
sehingga menutupi trombosit, rees ecker juga mengotori pipet thoma (kebiruan) (Garini et
al., 2019).
Amonium oxalat dapat melisiskan eritrosit sehingga yang nampak hanya trombosit
saja, bayangan sel leukosit lenyap, harga lebih murah, lebih direkomendasikan dibanding
rees ecker, tidak mengotori pipet thoma, stabil; dapat dibuat untuk penggunaan dalam
jangka waktu cukup lama, tidak rusak oleh pengaruh cahaya atau udara, cukup dapat
digunakan untuk menghitung trombosit yang rendah sampai yang tinggi, serta tingkat
kesalahan pengenceran lebih kecil dibandingkan dengan rees ecker. Tetapi amonium oxalat
membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menghancurkan seleritrosit.
KESIMPULAN
hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Advent Bandung yaitu dapat
disimpulkan nilai rata-rata jumlah trombosit yang dihitung dengan cara manual dan
hematology analyzer mempunyai perbedaan selisih yang cukup jauh. Pemeriksaan
trombosit secara manual menggunakan amonium oxalate memiliki hasil yang paling
mendekati dengan hasil pemeriksaan trombosit secara automatik menggunakan alat
hematologyanalyzer.
BIBLIOGRAFI
Adhiyani, C., & Sulasmi, S. (2015). Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Jumlah Sel Darah
Pada Sirkulasi Perifer Pekerja Dengan Sistem Kerja Shift. Biomedika, 8(1), 4652.
https://doi.org/10.31001/biomedika.v8i1.196
Andika, E. N. (2018). Pengaruh Waktu Penyimpanan Darah Double Oxalat Terhadap
Hitung Jumlah Eritrosit Metode Automatic. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Garini, A., Semendawai, M. Y., Andini, O., & Patricia, V. (2019). Perbandingan Hasil
Hitung Jumlah Eritrosit dengan Menggunakan Larutan Hayem, Larutan Saline dan
Dhiana Gustiarni R, Erly Raga /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(3), 358-364
Perbandingan Pemeriksaan Trombosit Cara Rees Ecker dan Amonium Oxalate dengan Gold Standard
Hematology Analyzer
364
Larutan Rees Ecker. Jurnal Riset Kesehatan, 8(1), 3540.
https://doi.org/10.31983/jrk.v8i1.4107
Hidayah, S. C. (2020). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Jumlah Trombosit Sampel yang
Dihomogenkan Dengan Blood Roller Mixer Selama 1, 5 dan 10 Menit Kecepatan 35
Rpm. UNIMUS.
Khasanah, U. (2016). Perbedaan hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit pada darah
vena dan darah kapiler dengan metode tabung. Skripsi.
Kuman, M. Y. (2019). Perbedaan Jumlah Eritrosit, Leukosit Dan Trombosit Pada
Pemberian Antikoagulan Konvensional dan EDTA Vacutainer. Poltekkes Kemenkes
Kupang.
Kustiningsih, Y., Cahyono, J. A., & Rahmiati, N. (2016). Pengaruh Lama Penyimpanan
Urine pada Suhu Kamar terhadap Jumlah Leukosit Studi pada Penderita Diabetes
Melitus. Medical Laboratory Technology Journal, 2(1), 1116.
Mexitalia, M., Sidiartha, I. G. L., Devaera, Y., & Gultom, L. C. (2017). NutriMet.
Pangestu, G. (2019). Gambaran Lama Dan Kecepatan Sentrifugasi Terhadap Kadar
Hematokrit Pada Mahasiswa Semester Vi D-Iii Analis Kesehatan Stikes Icme
Jombang. Stikes Insan Cendekia Medika Jombang.
Praptomo, A. J. (2018). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
Metode Langsung (Rees Ecker), Metode Tidak Langsung (Fonio), Dan Metode
Automatik (Hematologi Analyzer). Jurnal Medika: Karya Ilmiah Kesehatan, 1(1), 1
12.
Putri, I. W. (2018). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
Menggunakan Metode Langsung (Rees Ecker), Metode Tidak Langsung (Fonio) Dan
Metode Automatik (Hematologi Analyzer). Universitas Muhammadiyah Semarang.
Rahayu, H. (2016). Perbedaan Hitung Jumlah Trombosit Menggunakan Larutan Rees
Ecker, Amonium Oksalat 1% Dan Sediaan Apus Darah Tepi. Skripsi.
http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/123
Sari, N. K. S. L. P. (2018). Status Kekurangan Energi Kronis (Kek), Kadar Haemoglobin
(Hb) dan Kadar Platelet (PLT) Ibu Sebagai Faktor Resiko Kejadian Bblr Pada Bayi
di Rsup Sanglah Denpasar. Jurusan Gizi.
Sugiarti, M. (2017). Pengaruh khemoterapi terhadap jumlah trombosit pasien penderita
kanker di RS Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Analis Kesehatan, 4(2), 450
455. https://doi.org/10.26630/jak.v4i2.290
Wati, E. (2018). Perbedaan Hitung Jumlah Trombosit Metode Brecher-Cronkite dengan
Variasi Waktu Inkubasi Didalam Cawan Petri. Universitas Muhammadiyah
Semarang.
Widiastuti, R., & Rita, M. R. (2017). Apakah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berdampak pada
Kinerja Usaha?(Studi pada UMKM Makanan Ringan Di Kota Salatiga). Jurnal Visi
Manajemen (JVM), 2(2).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).