Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Januari 2022, 2 (1), 117-124
p-ISSN: 2774-6291 e-ISSN: 2774-6534
Available online at http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika/index
DOI : 10.36418/cerdika.v2i1.312 http://cerdika.publikasiindonesia.id/index.php/cerdika
PENGARUH MENINGKATNYA PASIEN BARU TERHADAP RUANG
PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI KLINIK CAGAK MEDIKA
Shevilla Angra Yuzana1 , Yuyun Yunengsih2
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politekhnik Piksi Ganesha¹
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politekhnik Piksi Ganesha2
piksi.shevilla.18303121@gmail.com1, yoen1903@gmail.com3
Abstrak
Received:
Revised :
Accepted:
16-08-2021
18-01-2022
21-01-2022
Latar Belakang: Rak penyimpanan berkas rekam medis
merupakan salah satu fasilitas klinik maupun rumah sakit
yang berfungsi menyimpan berkas rekam medis, dengan
tersedianya rak penyimpanan berkas rekam medis yang
sesuai dengan kapasitas penyimpanan berkas rekam medis
maka tidak akan terjadi penumpukan berkas rekam medis di
lantai.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perkiraan kebutuhan rak penyimpanan berkas rekam medis
rawat jalan akibat pengaruh meningkatnya pasien terhadap
penyimpanan berkas rekam medis di Klinik Cagak Medika.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara
sistematis, dengan hasil penelitian dan membandingkan
dengan teori, kemudian dilakukan dengan menghitung
jumlah kebutuhan rak. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data antara lain dengan observasi dan
wawancara.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah
kunjungan pasien rawat jalan di Poliklinik Cagak Medika
yang semakin bertambah setiap harinya dari tahun 2016
2020 sebanyak 52.439 berkas rekam medis. Jumlah rak
penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan di klinik
sebanyak 2 rak. Saran saat ini karna klinik memiliki 2 rak
file, maka klinik disarankan untuk menyediakan 3-4 rak file
lagi agar kebutuhan rak dapat tercukupi dan dapat
menampung semua berkas rekam medis pasien secara
sistematis agar petugas rekam medis mudah dalam proses
penyimpanan dan pencarian berkas rekam medis pasien.
Kesimpulan: pasien setiap harinya dari tahun 2016-2020
terdapat 52.439 pasien di poliklinik Cagak Medika, tetapi
saat ini terdapat 2 (dua) rak untuk penyimpanan berkas rekam
medis. Sehingga memerlukan penambahan 3-4 rak untuk
mencegah tidak terjadinya penumpukan bahkan hilangnya
berkas Rekam medis pasien.
Kata kunci: pasien; rekam medis; rak penyimpanan.
Abstract
Shevilla Angra Yuzana, Yuyun Yunengsih /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 117-124
Pengaruh Meningkatnya Pasien Baru Terhadap Ruang Penyimpanan Berkas Rekam
Medis di Klinik Cagak Medika
118
Background: Medical record file storage rack is one of the
clinic and hospital facilities that functions to store medical
record files, with the availability of medical record file
storage racks that are in accordance with the medical record
file storage capacity, there will be no accumulation of
medical record files on the floor.
Objective: This study aims to determine the estimated need
for outpatient medical record file storage due to the effect of
increasing patients on medical record file storage at Cagak
Medika Clinic.
Methods: This study uses a quantitative descriptive method,
namely analyzing and presenting facts systematically, with
research results and comparing with theory, then calculating
the number of shelves needed. The instruments used in data
collection include observation and interviews.
Results: The results of this study indicate that the number of
outpatient visits at the Cagak Medika Polyclinic is
increasing every day from 2016 - 2020 as many as 52,439
medical record files. The number of outpatient medical
record file storage racks in the clinic is 2 shelves. The
current suggestion is because the clinic has 2 file shelves, the
clinic is advised to provide 3-4 more file racks so that the
shelf needs can be fulfilled and can accommodate all patient
medical record files systematically so that medical record
officers are easy to store and search for patient medical
record files.
Conclusion: every day from 2016-2020 there are 52,439
patients at the Cagak Medika polyclinic, but currently there
are 2 (two) shelves for storing medical record files. So it
requires the addition of 3-4 shelves to prevent accumulation
and even loss of patient medical record files.
Keywords: patient; medical records; storage shelf.
*Correspondent Author: Shevilla Angra Yuzana
Email: piksi.shevilla.18303121@gmail.com
PENDAHULUAN
Klinik adalah fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari
satu jenis tenaga Kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (MoH Indonesia,
2017). Setiap sarana pelayanan kesehatan diwajibkan menyelenggarakan rekam medis,
salah satu manfaatnya sebagai bukti pelayanan kesehatan yang dilakukan di poliklinik.
Rekam medis merupakan catatan tertulis pasien yang termasuk pada golongan arsip vital.
Dimana arsip vital menurut Undang- Undang No.43 tahun 2009 tentang Kearsipan Bab I,
Pasal 1 bahwa Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar
bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat di perbaharui, dan tidak tergantikan
apabila rusak atau hilang dan sering disebut arsip kelas satu (No, 2010).
Ketersediaan rak penyimpanan berkas rekam medis di fasilitas pelayanan
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan menghindari
Shevilla Angra Yuzana, Yuyun Yunengsih /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 117-124
Pengaruh Meningkatnya Pasien Baru Terhadap Ruang Penyimpanan Berkas Rekam
Medis di Klinik Cagak Medika
119
kerusakan data pasien. Rak penyimpanan berada di dalam ruangan penyimpanan rekam
medis. Kebutuhan akan rak penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan harus sesuai
dengan jumlah kunjungan pasien rawat jalan di klinik (Ritonga & Ritonga, 2018).
Rak file merupakan tempat penyimpanan arsip atau dokumen rekam medis yang
bertujuan untuk memudahkan penyimpanan dan pengambilan kembali dokumen rekam
medis di ruang penyimpanan serta menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis (Kamil,
Putra, Erawantini, & Muna, 2020). Oleh karena itu ruang penyimpanan menampung
dokumen rekam medis, apabila rak penyimpanan melebihi daya tampung maka diperlukan
perencanaan atau pengadaan rak penyimpanan kembali. Perencanaan atau pengadaan rak
penyimpanan berdasarkan jumlah dokumen rekam medis yang disimpan, bentuk rak dan
ukuran rak penyimpanan yang sesuai standar ergonomi yaitu rak penyimpanan dapat
berbentuk rak roll o'pack serta memperhatikan luas suatu ruangan yang tersedia (Suryanto,
Munawwarah, & Fitriyana, 2021).
Rekam medis menurut PERMENKES RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 pada
pasal 1 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien
(Permenkes, 2008b). Menurut (Hatta, 2011), rekam medis merupakan berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Prosedur penyimpanan adalah langkahlangkah pekerjaan yang dilakukan
sehubungan dengan akan disimpannya suatu dokumen. Sebelum menentukan suatu sistem
yang akan dipakai perlu terlebih dahulu mengetahui bentuk pengurusan penyimpanan yang
ada dalam pengelolaan rekam medis. Ada dua cara pengurusan penyimpanan dalam
penyelenggaraan Rekam medis yaitu Sentralisasi dan Desentralisasi (Yuliani, 2016).
Sentralisasi adalah penyimpanan rekam medis pasien dalam satu kesatuan baik catatan
kunjungan poliklinik maupun catatan selama seorang pasien dirawat, disimpan pada satu
tempat yaitu bagian rekam medis . Desentralisasi adalah penyimpanan rekam medis pada
masing-masing unit pelayanan (Prasetya & Kurniadi, 2012). Terjadi pemisahan antara
rekam medis pasien poliklinik dengan rekam medis pasien dirawat. Rekam medis
poliklinik disimpan pada poliklinik yang besangkutan, sedangkan rekam medis pasien
dirawat disimpan dibagian rekam medis.
Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan, penataan, atau penyimpanan berkas
rekam medis untuk mempermudah pengambilan kembali. Dalam Sistem penjajaran yaitu
sistem penyusunan dokumen rekam medis yang sejajar antara dokumen rekam medis yang
satu dengan yang lainnya. Sistem penjajaran ada 3 yaitu Straight Numerical Filing System,
Terminal Digit Filing System, Midel Digit Filing System (Sonia & Mulyadi, 2019).
Menurut PerMenKes No.269 MENKES/PER/ III/2008 tentang Rekam Medis Bab
III, pasal 7 bahwa sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang
diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis. Rekam medis diselenggarakan oleh
Unit Rekam Medis salah satunya yaitu filing yang merupakan media untuk penyimpanan
dokumen rekam medis yang berfungsi sebagai penyimpanan, penyedia dan pelindung
dokumen rekam medis (Permenkes, 2008a).
Berdasarkan penjelasan di atas, unit rekam medis salah satunya filing memiliki
peran dalam hal penyimpanan sampai perlindungan dokumen rekam medis. Penyimpanan
dokumen rekam medis akan berjalan dengan baik apabila terdapat fasilitas yang menunjang
yaitu rak penyimpanan dokumen rekam medis sehingga selain dokumen rekam medis tertata
dengan baik hal ini juga dapat mempermudah dalam pengambilan dan penyimpanan
dokumen rekam medis.
Sistem filing merupakan salah satu penyelenggaraan rekam medis yang
bertanggung jawab terhadap penyimpanan (storage), penataan, pengambilan kembali
(retrieval) (Rustiyanto & Rahayu, 2011), retensi serta pemusnahan dokumen rekam medis.
Shevilla Angra Yuzana, Yuyun Yunengsih /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 117-124
Pengaruh Meningkatnya Pasien Baru Terhadap Ruang Penyimpanan Berkas Rekam
Medis di Klinik Cagak Medika
120
Bagian filing rekam medis merupakan bagian yang sangat menentukan pelayanan pasien
secara berkelanjutan di klinik karena merupakan tempat penyimpanan dan pemeliharaan
dokumen rekam medis pasien yang digunakan untuk kebutuhan medis dan non medis
pasien. Pengelolaan ruang penyimpanan yang baik sangat dibutuhkan untuk menjaga
dokumen rekam medis agar tidak rusak dan tidak terjadi penumpukan dokumen rekam
medis (Kemenkes, 2008).
Terdapat banyak masalah pelayanan pasien di poliklinik yang berhubungan dengan
tempat penyimpanan dokumen rekam medis. Pengelolaan penyimpanan rekam medis yang
tidak baik misalnya dari segi kurangnya rak penyimpanan dan luas ruangan dapat
menyebabkan penumpukan dokumen rekam medis. Penumpukan dokumen rekam medis
akan mempengaruhi kelancaran dan kecepatan kerja petugas di bagian filing. Petugas filing
tidak nyaman bergerak dengan leluasa akibat dokumen yang bertumpuk. Hal ini dapat
menyulitkan proses pencarian dan pengambilan kembali (retrieval) rekam medis sehingga
mengakibatkan keluhan pasien karena waktu tunggu yang lama (Ariana & Miharti, 2018).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269 Tahun 2008 Bab IV pasal 8
tentang penyimpanan, pemusnahan dan kerahasiaan, menyebutkan bahwa rekam medis
pasien rawat inap di klinik wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5
(lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan. Setelah batas
waktu 5 (lima) tahun rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang dan
persetujuan tindakan medik (Republik Indonesia, 2008). Ringkasan pulang dan persetujuan
tindakan medik harus disimpan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari
tanggal dibuatnya ringkasan tersebut. Penyimpanan rekam medis dan ringkasan pulang
dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan sarana pelayanan kesehatan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Menurut (Siswanto,
2013) deskriptif kuantitatif yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis
sehingga dapat lebih mudah untuk di pahami dan disimpulkan Populasi penelitian ini
adalah petugas yang berada di unit rekam medis sebanyak 2 orang. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan 100 sampel berkas. Instrument Penelitian diantaranya adalah
pedoman wawancara, alat perekam sebagai alat bantu dalam melakukan pengumpulan
data, Lembar observasi untuk mencatat hasil pengukuran data tata ruang penyimpanan
dokumen rekam medis pasien, kalkulator sebagai alat untuk menghitung hasil
pengukuran, meteran bangunan untuk mengukur panjang rak, lebar rak, tinggi rak, jarak
rak dan luas ruangan. Cara pengumpulan data dengan cara observasi bertujuan untuk
mengamati tata ruang penyimpanan berkas rekam medis di Klinik Cagak Medika
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara dengan perekam medis dan informasi kesehatan di
Klinik Cagak Medika di ketahui bahwa Setiap hari pasien terus bertambah dan berkas
rekam medisnya bertambah pula seiring dengan bertambahnya jumlah pasien yang berobat
ke klinik maka semakin bertambah pula jumlah berkas rekam medis di dalam rak
penyimpanan.
Sebab setiap hari pasien terus bertambah maka jumlah dan ketebalan berkas rekam
medis akan bertambah sesuai dengan jumlah pasien yang datang berobat ke klinik cagak
medika,berdasarkan perhitungan prediksi kebutuhan rak file, jika saat ini klinik memiliki
Shevilla Angra Yuzana, Yuyun Yunengsih /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 117-124
Pengaruh Meningkatnya Pasien Baru Terhadap Ruang Penyimpanan Berkas Rekam
Medis di Klinik Cagak Medika
121
2 rak file, maka klinik perlu menyediakan atau menambah 3-4 rak file lagi, agar kebutuhan
rak dapat tercukupi dan dapat menampung semua berkas pasien secara sistematis dan tidak
menyulitkan petugas dalam proses penyimpanan dan pencarian berkas rekam medis pasien.
Penambahan rak juga hendaknya disesuaikan dengan luas ruang penyimpanan, agar rak
yang dibutuhkan dapat tertera secara teratur.
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis di Klinik Cagak Medika yaitu
desentralisasi yaitu sistem penyimpanan dengan cara memisahkan dokumen rekam medis
rawat jalan dan rawat inap pada folder tersendiri dan ruangan tersendiri. Dokumen rekam
medis pasien rawat jalan disimpan disatu tempat penyimpanan yaitu di bagian OPD (Out
Patient Department), sedangkan dokumen rekam medis pasien rawat inap disimpan di unit
rekam medis. Sistem Penjajaran yang digunakan di Klinik Cagak Medika berdasarkan dua
angka tengah Middle Digit Filing (MDF) untuk Dokumen Rekam Medis (DRM) pasien
Rawat Jalan. Penjajaran Middle Digit Filing (MDF) yaitu sistem penyimpanan dokumen
rekam medis dengan cara menjajarkan dokumen rekam medis berdasarkan dua angka
kelompok tengah pada rak penyimpanan. Klinik Cagak Medika memiliki ruang Filing
dengan jumlah 2 rak, tempat penyimpanan dokumen rekam medis menggunakan rak
terbuka dengan dua muka yang masing-masing rak tersebut terdapat 4 sub rak. Petugas
yang melakukan pengambilan dan penyimpanan dokumen rekam medis sebanyak 2 orang
dengan jenis kelamin laki-laki yang memiliki usia berbeda-beda.
B. Pembahasan
Petugas rekam medis bekerja dengan kondisi ruangan tempat penyimpanan yang
kurang memadai. Tata ruang yang masih belum baik, banyak dokumen rekam medis yang
disimpan di lantai tidak pada rak file, jarak antar rak yang begitu sempit, banyak kondisi
dokumen rekam medis yang sudah sobek dikarenakan tersenggol petugas rekam medis saat
melakukan pengambilan maupun penyimpanan, dokumen rekam medis yang tersimpan di
rak dengan tidak rapi serta masih banyak dokumen rekam medis yang sengaja dipaksa
dimasukan pada rak meskipun rak sudah penuh.
Gambar 1. Docplayer.info
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat ukuran rak penyimpanan dokumen rekam
medis. Rak yang digunakan di filing Klinik Cagak Medika terdapat 2 rak. Adapun Item-
item yang dilakukan pengukuran terdiri dari sebagai berikut :
1. Panjang rak
Panjang rak tempat penyimpanan dokumen rekam medis terdiri dari dua macam
ukuran. Ukuran rak yang pertama yaitu 133 cm terdiri dari 2 rak dan ukuran.
2. Tinggi rak
Shevilla Angra Yuzana, Yuyun Yunengsih /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 117-124
Pengaruh Meningkatnya Pasien Baru Terhadap Ruang Penyimpanan Berkas Rekam
Medis di Klinik Cagak Medika
122
Tinggi rak penyimpanan dokumen rekam medis seluruhnya memiliki ukuran yang
sama yaitu 181 cm. Setiap rak tempat penyimpanan dokumen rekam medis terdiri dari
4 Tingkat.
3. Lebar rak
Lebar rak penyimpanan dokumen rekam medis dengan rak terbuka dua sisi
seluruhnya berukuran 66 cm sehingga untuk ukuran setiap satu sisi memiliki lebar rak
masing-masing berukuran 33 cm. Ukuran dokumen rekam medis ialah dengan panjang
30 cm dan lebar 26 cm
4. Jarak Antar Rak
Jarak antar rak tempat penyimpanan dokumen rekam medis terdapat beberapa
macam ukuran dari mulai 54 cm 74 cm. Ukuran jarak antar rak berbeda-beda
sehingga dilakukan perhitungan rata-rata jarak dan ditemukan hasil rata-rata jarak antar
rak yaitu 63 cm.
a. Rata-Rata Kunjungan Pasien
setiap hari dan ketebalan berkas rekam medis di dalam rak penyimpanan
akan bertambah pula. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Klinik
Cagak Medika bahwa rata-rata kunjungan pasien mulai dari tahun 2016-2020 yaitu
berjumlah 52.439 orang. Jumlah kunjungan pasien sebanyak 52.439 orang, sesuai
dengan pertambahan jumlah pasien baru setiap harinya, maka jumlah dan ketebalan
berkas rekam medis akan bertambah pula sehingga akan berpengaruh kepada
kebutuhan rak penyimpanan berkas rekam medis.
b. Rata-Rata Ketebalan Berkas Rekam Medis
Ketebalan berkas rekam medis akan terus bertambah setiap harinya seiring
dengan bertambahnya jumlah pasien yang berobat ke klinik. Semakin banyak
pasien baru yang datang berobat ke klinik maka semakin bertambah pula jumlah
berkas rekam medis di dalam rak penyimpanan.
Sesuai dengan hasil penelitian di Klinik Cagak Medika, ukuran ketebalan
berkas rekam medis yang berjumlah 100 berkas adalah 43,2 cm. Dengan rata-rata
ukuran untuk satu berkas rekam medis adalah 0,4 cm. Rata-rata ketebalan berka s
rekam medis 0,4 cm, sehingga penambahan berkas rekam medis akan
mempengaruhi rak penyimpanan, sebab setiap hari pasien terus bertambah maka
jumlah dan ketebalan berkas rekam medis akan bertambah sesuai dengan jumlah
pasien yang datang berobat ke Klinik Cagak Medika.
c. Ukuran Rak Penyimpanan Rekam Medis
Mengenai menyimpan berkas rekam medis harus diperkirakan panjang
pengarsipan yang diperlukan untuk dapat menyimpan berkas rekam medis dengan
rapi dan teratur dalam jangka waktu tertentu.
Klinik Cagak Medika terdapat 2 (dua) unit rak, dimana dengan jumlah lebar
keseluruhan rak ini dikatakan sempit untuk penyimpanan seluruh berkas dalam
lima tahun. Karena rak penyimpanan rekam medis tidak bisa menampung semua
berkas rekam medis, sehingga berkas rekam medis pasien tidak dapat tersusun
secara sistematis pada rak penyimpanan.
d. Kebutuhan Jumlah Rak Penyimpanan
Menurut (Ritonga & Ritonga, 2018) untuk menghitung kebutuhan rak berkas
rekam medis terlebih dahulu menentukan kebutuhan untuk menyimpan berapa
tahun rekam medis, berapa jumlah berkas rekam medis ada di rak aktif, jadwal
penyusutan sesuai peraturan yang ada, jumlah pasien keluar rawat inap dan jumlah
pasien baru rawat jalan, ukuran tebal rekam medis, hitung jumlah panjang jajaran
rekam medis dalam waktu penyimpanan yang diinginkan dengan cara mengalikan
jumlah rekam medis dalam waktu penyimpanan yang diinginkan dikalikan dengan
tebal berkas, tentukan jenis rak yang akan dipakai, hitung kemampuan rak untuk
Shevilla Angra Yuzana, Yuyun Yunengsih /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 117-124
Pengaruh Meningkatnya Pasien Baru Terhadap Ruang Penyimpanan Berkas Rekam
Medis di Klinik Cagak Medika
123
menampung panjang jajaran berkas rekam medis, maka akan ditemukan jumlah
rak yang dibutuhkan.
Berdasarkan perhitungan prediksi kebutuhan rak file tadi jika saat ini poliklinik
memiliki 2 rak file, maka poliklinik perlu menyediakan 3-4 rak file lagi agar kebutuhan
rak dapat tercukupi dan dapat menampung semua berkas rekam medis pasien secara
sistematis dan tidak menyulitkan petugas dalam proses penyimpanan dan pencarian
berkas rekam medis pasien. Penambahan rak juga hendaknya disesuaikan dengan luas
ruang penyimpanan, agar rak yang dibutuhkan dapat tertata secara teratur sebagaimana
mestinya.
KESIMPULAN
Pengaruh meningkatnya data kunjungan pasien setiap harinya dari tahun 2016-
2020 terdapat 52.439 pasien di poliklinik Cagak Medika, tetapi saat ini terdapat 2 (dua)
rak untuk penyimpanan berkas rekam medis. Sehingga memerlukan penambahan 3-4 rak
untuk mencegah tidak terjadinya penumpukan bahkan hilangnya berkas Rekam medis
pasien.
BIBLIOGRAFI
Ariana, Disti, & Miharti, Rawi. (2018). Dampak Penumpukan Berkas Rekam Medis di
Ruang Filing RSUD Wonosari Tahun 2018.
Hatta, Gemala R. (2011). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.
Indonesia, MoH. (2017). Permenkes No. 9 tahun 2017 tentang Apotek (Community
Pharmacy Decree). Jakarta: Ministry of Health Indonesia.
Indonesia, Republik. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis. Jakarta.
Kamil, Najla, Putra, Dony Setiawan Hendyca, Erawantini, Feby, & Muna, Niyalatul.
(2020). Evaluasi Kinerja Petugas Distribusi Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di
RSUD dr. Saiful Anwar Malang. J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi
Kesehatan, 2(1), 155168. DOI: https://doi.org/10.25047/jremi.v2i1.2077
Kemenkes. (2008). permenkes ri 269/MENKES/PER/III/2008. Permenkes Ri No
269/Menkes/Per/Iii/2008, p. 7.
No, Undang Undang. (2010). Tahun 2009 Tentang Kearsipan dan Undang-Undang No. 43
Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Pustaka Timur.
Permenkes. (2008a). Peraturan Menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/2008.
Permenkes, R. I. (2008b). No 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta:
Menteri Kesehatan Reupublik Indonesia.
Prasetya, Jaka, & Kurniadi, Arif. (2012). Pengembangan Model Rekam Medis Terintegrsi
Sebagai Alat Bantu Pendukung Praktikum Rekam Medis Di Fakultas Kesehatan
Shevilla Angra Yuzana, Yuyun Yunengsih /Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 117-124
Pengaruh Meningkatnya Pasien Baru Terhadap Ruang Penyimpanan Berkas Rekam
Medis di Klinik Cagak Medika
124
Universitas Dian Nuswantoro. VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2).
DOI: https://doi.org/10.33633/visikes.v11i2.673
Ritonga, Zulham Andi, & Ritonga, Nur Aisah. (2018). Analisa Kebutuhan Rak
Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Madani
Medan. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 3(1), 417
424. DOI: https://doi.org/10.52943/jipiki.v3i1.57
Rustiyanto, Efile:///G:/ALL REFERENCE/rustiyanyo. risr., & Rahayu, Warih Ambar.
(2011). Manajemen Filing Dokumen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Permata Indonesia.
Siswanto, Joko. (2013). Persepsi Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 1 Sulang Tentang
Ketokohan Raden Ajeng Kartini Sebagai Tokoh Nasional Dan Pelopor Gerakan
Emansipasi Di Indonesia. Universitas Negeri Semarang.
Sonia, Dina, & Mulyadi, Pipih. (2019). Pengaruh Distribusi Rekam Medis Rawat Jalan
Terhadap Waktu Tunggu Pelayanan di Poliklinik Vitreoretina Pusat Mata Nasional
Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Jurnal INFOKES (Informasi Kesehatan), 3(2),
3341.
Suryanto, Hikmawan, Munawwarah, Azizah, & Fitriyana, Barokatul Auliyatun. (2021).
Perhitungan Kebutuhan Rak Penyimpanan Dokumen Rekam Medis dan Luas Ruang
Filing di Rumah Sakit Tahun 2020-2024. Jurnal Rekam Medis Dan Informasi
Kesehatan, 4(1), 817.
Yuliani, Novita. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keamanan Berkas Rekam
Medis Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan (Studi Kasus Di Rumah Sakit
Umum Daerah Sukoharjo). Jurnal INFOKES Universitas Duta Bangsa Surakarta,
6(1).
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).